Rata-rata jitter: Kualitas video
H.261 H.263
H.264 Jitter ms
Jitter ms Jitter ms
Buruk
12.14 10.87
15.62
Cukup
12.53 11.36
17.59
Baik
9.51 9.50
19.23
Tabel 4.9 Rata-rata Jitter Video Call Tiap Codec Skenario II
Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Packet Loss Video Call Skenario II
Gambar 4.4 Grafik Rata-rata Jitter Video Call Skenario II
12.14 ms 12.53 ms
9.51 ms 10.87 ms
11.36 ms 9.5 ms
15.62 ms 17.59 ms
19.23 ms
5 10
15 20
25
video buruk video cukup
video baik h261
h263 h264
Ji tte
r m s
50.73 28.97
4.83 33
21.43 4.3
14.9 4.17
10 20
30 40
50 60
video buruk video cukup
video baik h261
h263 h264
P a
cke t
Lo ss
P a
cke t
Lo ss
P a
cke t
Lo ss
Dari gambar 4.3 dan 4.4 dari segi kualitas video dapat dilihat bahwa semakin baik kualitas video yang dihasilkan, semakin kecil packet loss yang didapat. Hal itu berarti bandwidth yang
tersedia termasuk parameter yang berpengaruh dalam performansi VoIP. Codec H.264 merupakan codec video yang handal, dikarenakan saat VoIP menggunakan
codec ini menghasilkan lebih sedikit packet loss dibandingkan saat menggunakan codec video
yang lain. Namun dari segi jitter, codec video H.264 justru menghasilkan jitter yang lebih besar dibandingkan codec video yang lain. Hal itu terjadi karena codec ini mencoba mempertahankan
data yang ada untuk memperkecil packet loss sehingga terjadi jitter. Codec H.261 merupakan codec
yang memerlukan resource jaringan yang besar. Hal itu dapat dilihat dari packet loss yang lebih besar dibandingkan codec video yang lain.
4. 3 Pengujian Performansi Video Call Saat Jaringan Diisi dengan Traffic yang
Bervariasi
Pengujian performansi
v
ideo
c
all pada saat limited link dinilai dengan menggunakan
parameter packet loss dan jitter. Pada skenario ini jaringan diberi gangguan hingga menyisakan bandwidth
sebesar bandwidth yang didapat dari skenario pertama.
sisa bandwidth
untuk VoIP
traffic pengganggu
Gambar 4.5 Ilustrasi traffic bervariasi
Pada gambar 4.5 traffic pengganggu dan sisa bandwidth merupakan variabel mempunyai nilai yang relatif tergantung kualitas video yang ingin dihasilkan. Traffic
pengganggu dibuat sebesar tiga ukuran tertentu dalam satu pengujian sehingga menyisakan tiga bandwidth
sesuai dengan tabel 4.1. Packet loss dan jitter yang didapat saat terdapat gangguan yang tidak stabil pada jaringan :
Packet loss H.261
H.263 H.264
29 19.8
5.8 24.9
18.5 4.9
29.6 20.9
2.7
Rata-rata
27.83 19.73