28.97 33 4.3 4.17 PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

Rata-rata jitter: Kualitas video H.261 H.263 H.264 Jitter ms Jitter ms Jitter ms Buruk

12.14 10.87

15.62 Cukup

12.53 11.36

17.59 Baik

9.51 9.50

19.23 Tabel 4.9 Rata-rata Jitter Video Call Tiap Codec Skenario II Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Packet Loss Video Call Skenario II Gambar 4.4 Grafik Rata-rata Jitter Video Call Skenario II

12.14 ms 12.53 ms

9.51 ms 10.87 ms

11.36 ms 9.5 ms

15.62 ms 17.59 ms

19.23 ms

5 10 15 20 25 video buruk video cukup video baik h261 h263 h264 Ji tte r m s

50.73 28.97

4.83 33

21.43 4.3

14.9 4.17

10 20 30 40 50 60 video buruk video cukup video baik h261 h263 h264 P a cke t Lo ss P a cke t Lo ss P a cke t Lo ss Dari gambar 4.3 dan 4.4 dari segi kualitas video dapat dilihat bahwa semakin baik kualitas video yang dihasilkan, semakin kecil packet loss yang didapat. Hal itu berarti bandwidth yang tersedia termasuk parameter yang berpengaruh dalam performansi VoIP. Codec H.264 merupakan codec video yang handal, dikarenakan saat VoIP menggunakan codec ini menghasilkan lebih sedikit packet loss dibandingkan saat menggunakan codec video yang lain. Namun dari segi jitter, codec video H.264 justru menghasilkan jitter yang lebih besar dibandingkan codec video yang lain. Hal itu terjadi karena codec ini mencoba mempertahankan data yang ada untuk memperkecil packet loss sehingga terjadi jitter. Codec H.261 merupakan codec yang memerlukan resource jaringan yang besar. Hal itu dapat dilihat dari packet loss yang lebih besar dibandingkan codec video yang lain.

4. 3 Pengujian Performansi Video Call Saat Jaringan Diisi dengan Traffic yang

Bervariasi Pengujian performansi v ideo c all pada saat limited link dinilai dengan menggunakan parameter packet loss dan jitter. Pada skenario ini jaringan diberi gangguan hingga menyisakan bandwidth sebesar bandwidth yang didapat dari skenario pertama. sisa bandwidth untuk VoIP traffic pengganggu Gambar 4.5 Ilustrasi traffic bervariasi Pada gambar 4.5 traffic pengganggu dan sisa bandwidth merupakan variabel mempunyai nilai yang relatif tergantung kualitas video yang ingin dihasilkan. Traffic pengganggu dibuat sebesar tiga ukuran tertentu dalam satu pengujian sehingga menyisakan tiga bandwidth sesuai dengan tabel 4.1. Packet loss dan jitter yang didapat saat terdapat gangguan yang tidak stabil pada jaringan : Packet loss H.261 H.263 H.264 29 19.8 5.8 24.9 18.5 4.9 29.6 20.9 2.7 Rata-rata

27.83 19.73