44
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
Pada bab ini akan dilakukan pengujian dan analisa terhadap sistem VoIP yang dibangun. Pengujian dilakukan dengan beberapa skenario yang akan dijalankan. Dari skenario tersebut
akan dilakukan analisis terhadap performansi video call. Untuk membantu analisis performansi, maka akan digunakan software sniffing yaitu Wireshark. Wireshark meng-capture semua paket
yang ditransmisikan. Setelah Wireshark meng-capture paket-paket tersebut, akan dilakukan analisa unjuk kerja video call menggunakan video codec H.261, H.263, dan H.264 dengan
menghitung packet loss dan delay dari paket RTP.
4.1 Penentuan
Bandwidth yang Diperlukan Tiap Codec Dalam Beberapa Kualitas Video
Penentuan bandwidth Video Call tiap codec dibagi menjadi tiga kriteria berdasarkan pengamatan penulis, yaitu :
• Kriteria video baik adalah saat packet loss yang dihasilkan kurang dari 1
• Kriteria video cukup adalah saat packet los yang dihasilkan sebesar ±30
• Kriteria video buruk adalah saat packet loss yang dihasilkan sebesar ±50
Pemakaian bandwidth Video Call tiap codec pada unlimited link yang berfungsi dalam pencarian kualitas video buruk, cukup, dan baik dalam kbps :
Kualitas video H.261
H.263 H.264
Bandwidth kbps Bandwidth kbps
Bandwidth kbps Buruk
256 150
70 Cukup
400 200
100 Baik
700 350
200
Tabel 4.1 Penggunaan Bandwidth Skenario I
Gambar 4.1 Grafik Penggunaan Bandwidth VoIP Skenario I
Dari gambar 4.1 di atas dapat diketahui bahwa pemakaian bandwidth terkecil adalah pada saat VoIP menggunakan video codec H.264 dan pemakaian bandwidth terbesar adalah pada saat
VoIP menggunakan video codec H.261. Hal itu sesuai dengan standar ITU-T yang membahas
bahwa codec H.261 menggunakan bandwidth yang lebih besar dibandingkan dengan video codec H.263 dan H.264.
256kbps 400kbps
700kbps
150kbps 200kbps
350kbps
70kbps 100kbps
200kbps 100
200 300
400 500
600 700
800
video buruk video cukup
video baik h261
h263 h264
B a
n d
w id
th kb
p s
4.2 Pengujian Performansi Video
Call Pada Saat Limited Link
Pengujian performansi video call pada saat limited link dinilai dengan menggunakan parameter packet loss dan jitter. Pada skenario ini jaringan diberi gangguan hingga menyisakan
bandwidth sebesar bandwidth yang didapat dari skenario pertama.
sisa bandwidth
untuk VoIP
traffic pengganggu
Gambar 4.2 Ilustrasi limited link
Pada gambar 4.2 traffic pengganggu dan sisa bandwidth merupakan variabel mempunyai nilai yang relatif tergantung kualitas video yang ingin dihasilkan. Traffic
pengganggu dibuat sebesar ukuran tertentu sehingga menyisakan bandwidth sesuai dengan tabel 4.1.
Packet loss :
Kualitas video buruk
Tabel 4.2 Packet Loss Video Call Kualitas Video Buruk Skenario II
Packet Loss H.261
H.263 H.264
52 32.6
14.5 54.8
35.9 13.4
45.4 30.5
16.8
Rata-rata
50.73 33.00