Untuk menjaga kualitas layanan jaringan tersebut, Voice over Internet Protocol VoIP memiliki mekanisme kompresi data video dan suara yang dikenal sebagai codec
Compression Decompression . Penggunaan codec yang tepat berpengaruh pada kualitas dan
kecepatan transfer data. File video merupakan salah satu file yang memerlukan penggunaan mekanisme kompresi agar komunikasi berjalan lancar.
VoIP Video Call memiliki beberapa macam codec video. Codec video VoIP pada
umumnya adalah H.261, H.263, dan H.264. Codec tersebut berbeda dari segi kualitas dan penggunaan resource komputernya, sehingga diperlukan penelitian untuk membandingkan
codec-codec tersebut.
Permasalahan pada Tugas Akhir ini adalah bagaimana merancang sebuah sistem telekomunikasi berbasis IP melalui internet yang diaplikasikan pada LAN yang terdiri atas 5
buah komputer dimana satu komputer sebagai server VoIP, dua buah komputer sebagai terminal
client, dan dua buah komputer sebagai pengirim dan penerima traffic untuk memenuhi traffic
jaringan. Pada sistem tersebut akan dialirkan trafik RTP dari salah satu client untuk diketahui performansi dan pengaruh trafik terhadap sistem VoIP pada jaringan LAN meliputi
jitter dan packet loss. Sehingga dapat ditentukan codec video mana yang baik digunakan dalam
VoIP.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana mengimplementasikan layanan video call pada VoIP dalam jaringan LAN?
- Bagaimana performansi video call pada VoIP dengan menggunakan codec video H.261,
H.263, ataupun H.264 pada jaringan dengan traffic pengganggu yang stabil?
- Bagaimana performansi video call pada VoIP dengan menggunakan codec video H.261,
H.263, ataupun H.264 pada jaringan dengan traffic pengganggu yang tidak stabil?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Membangun jaringan LAN yang mendukung layanan video call pada VoIP.
2. Mengetahui parameter-parameter yang diperlukan agar jaringan video call pada VoIP yang dibangun dapat berjalan secara optimal.
3. Mengetahui bagaimana perubahan performansi dari video call pada VoIP setelah mengganti codec video dan memberi aliran traffic pengganggu dengan menganalisa jitter
dan packet loss.
1.4 Batasan Masalah
Dalam pelaksanaan tugas akhir ini, masalah dibatasi sebagai berikut: 1. Codec video yang digunakan adalah H.261, H.263 dan H.264
2. Diasumsikan kondisi kanal sempurna, yaitu tidak ada transmission error dan link adaptations
. 3. Parameter yang digunakan untuk mengamati kualitas layanan meliputi jitter, dan packet
loss .
4. Pengalamatan IP menggunakan IP versi 4. 5. Digunakan TrixBox sebagai server VoIP
1.5 Metodologi Penelitian
Adapun metodologi dan langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Studi literatur
Mengumpulkan dan mempelajari referensi tentang VoIP, protocol SIP, dan software monitoring
jaringan. b. Analisis dan Perancangan sistem
Pada tugas akhir ini dianalisa kebutuhan – kebutuhan dasar untuk implementasi sistem VoIP
pada LAN yang akan dijadikan bahan referensi pada saat perancangan sistem. c. Implementasi sistem
Implementasi dilakukan dengan menghubungkan sebuah komputer sebagai VoIP Server dan dua buah komputer sebagai client VoIP, ketiga komputer tersebut dihubungkan
melalui jaringan LAN, traffic RTP dibangkitkan dari kedua client . Pada sistem VoIP di atas akan diuji performansi VoIP dengan codec video H.261, H.263 dan H.264
d. Pengambilan dan analisa data Setelah dilakukan implementasi, akan dicatat data-data yang berhubungan dengan
parameter QoS Quality of Service baik pada system VoIP dengan codec video H.261, H.263 maupun H.264 menggunakan bantuan software wireshark dari system VoIP
tersebut meliputi jitter dan packet loss, dan hasilnya akan dianalisa. e. Penarikan kesimpulan
Selanjutnya dari hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan mengenai seberapa besar pengaruh trafik tersebut terhadap sistem VoIP pada jaringan LAN.
1.6 Sistematika Penulisan