14 yang berbahan bakar LPG yang tersaji pada Gambar 2.3, Gambar 2.4 dan
Gambar 2.5.
Gambar 2.3 Kompor gas Rinnai dan regulator Miyako
Gambar 2.4 Kompor gas Quantum
15 Gambar 2.5 Kompor gas dengan regulator Savequam
2.1.7 Isolator
Isolator diperlukan agar kalor hasil pembakaran bahan bakar tidak banyak keluar dari pemanas air. Oleh karena itu tabung dalam, dimana ruangan di
dalam tabung dalam digunakan untuk proses pembakaran, maka sebaiknya permukaan sebelah luar dari tabung dalam diberi isolasi agar kalor hasil
pembakaran tidak keluar. Ada banyak macam isolasi. Udara adalah salah satu isolator panas yang cukup murah dan mudah didapat. Jika dipergunakan udara
sebagai isolator, maka pemasukan udara untuk keperluan pembakaran dapat melalui lubang– lubang yang dibuat di dinding tabung dalam. Adapun sifat-
sifat fisik udara adalah ekspansi peningkatan volume massa udara dengan mengurangi tekanan yang diberikan oleh suatu kekuatan atau karena
penambahan panas, aliran aliran udara dari tempat yang konsentrasi tinggi ke salah satu konsentrasi yang lebih rendah tanpa pengeluaran energi, kontraksi
mengurangi volume udara yang didorong dengan paksa, tetapi volume mencapai limit dan udara cenderung memperluas di luar batas, tekanan udara
16 gaya yang diberikan oleh udara semua badan, volume ruang yang ditempati
oleh udara, dan memiliki massa. Udara sendiri memiliki nilai konduktifitas termal sebesar k = 0,024 Wm °C.
Gambar 2.6 Konduktifitas Termal Beberapa Gas Sumber: eprints.undip.ac.id2761310190-ba-ft-2009.pdf
Tabel 2.3 Konduktifitas Termal Beberapa media Holman, 1993 Gas
Konduktifitas Termal k Wm.ºC
Btuh. ft. ºF Batu pasir
1,83 1,058
Wol kaca 0,038
0,022 Udara
0,024 0,0139
Uap air jenuh 0,0206
0,0119 Kayu mapelek
0,17 0,0982
17
2.1.8 Laju Aliran Kalor
Ketika air mengalir dalam pipa, kecepatan aliran air dapat dihitung dengan persamaan 2.1
�
�
=
� �.�
=
� �.��
2
................................................................. 2.1
dengan m = laju aliran massa kgs
ρ = massa jenis air kgm
3
u
m
r = jari-jari pipa m = kecepatan aliran ms
atau dapat dinyatakan dengan persamaan 2.2. m
= ρπd
2
u
m
dengan 4 …………………...........................................
2.2
d = diameter pipa m
Gambar 2.7 Perpindahan kalor menyeluruh dinyatakan dengan beda suhu
Laju aliran kalor yang diterima air dapat dihitung dengan persamaan 2.3