Sarana dan Alat-alat yang Digunakan Langkah - langkah Pengerjaan

31 Gambar 3.13 Sirip yang telah dipasang. f. Membuat saluran udara Dalam proses pembakaran kebutuhan oksigen akan sangat vital, suplai oksigen menentukan tinggi tidaknya kalor yang dihasilkan. Maka dibuatlah lubang saluran udara agar kalor yang dihasilkan bisa lebih maksimal. Selain itu lubang ini juga berfungsi sebagai saluran gas buang. 32 Gambar 3.14 lubang udara untuk tabung dalam. Gambar 3.15 Lubang udara untuk tabung luar. g. Membuat tabung Tabung dibuat dengan menggunakan mesin rol plat dan kemudian dipatri, lalu permukaan tabung dilubangi secukupnya dengan menggunakan mesin bor sebagai saluran gas buang. Dalam pembuatannya tabung terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan dalam 33 berfungsi untuk mencegah udara panas dari proses pemanasan terlalu banyak terbuang. Kemudian lapisan luar berfungsi sebagai penutup serta terdapat lubang masuk udara lubang pada dinding luar sebagai penyuplai oksigen. Gambar 3.16 Bahan dasar pembuatan tabung. Gambar 3.17 Tabung bagian dalam dan luar water heater. 34 h. Pemasangan pipa pada tabung Memasang pipa pada tabung yang sudah selesai dibentuk, kemudian melakukan pematrian pada tabung untuk membuat solid dinding tabung. Gambar 3.18 Pemasangan pipa tembaga pada rangka. i. Pemasangan kompor Pemasangan kompor cukup sederhana, karena hanya proses pemasangan kompor dan tungkunya saja disesuaikan. 35 Gambar 3.19 Penginstalan kompor dan tungku.

3.3 Kesulitan dalam Pengerjaan

a. Proses pengerolan pipa tembaga tidak dapat secara manual, karena pipa bisa patahpipih, maka prosesnya menggunakan mesin rol. b. Pembuatan tabung seng yang mengharuskan untuk dipatri karena tidak memungkinkan melakukan pengelasan. c. Pengelasanpenyambungan pipa jika tidak rapatrapi maka akan terjadi kebocoran. 36

3.4 Peralatan Uji Coba

1. Bahan rancangan : a Pipa tembaga Ø 0,9525 cm, untuk mengalirkan air yang akan dipanaskan. b Plat seng, sebagai casing utama penutup pipa spiral c Pipa tembaga yang diluruskan , sebagai sirip yang ditempelkan pada pipa tembaga. 2. Bahan yang dipanaskan dan sumber panas : 1 Air, sebagai fluida yang akan dipanaskan. 2 Komponen Gas LPG, sebagai bahan bakar yang digunakan. 3. Alat-alat yang dipergunakan : a Kompor, sebagai pengatur banyak sedikitnya gas yang dikehendaki. b Termokopel, sebagai alat pengukur suhu fluida air yang masuk dan keluar water heater. c Gelas ukur, sebagai penampung sekaligus mengukur debit air yang keluar. d Kran, sebagai pengatur debit air. e Selang air, sebagai penyambung dari kran ke pipa tembaga. f Tungku sebagai tempat menyangga water heater. g Kalkulator dan alat tulis untuk menghitung serta mencatat data yang dibutuhkan. h Klem selang, sebagai pengunci selang. 37 i Stopwatch, sebagai penunjuk waktu. Gambar 3.20 Gas LPG, Stopwatch, dan Thermokopel. Gambar 3.21 Gelas ukur. 38

3.5 Prinsip Kerja Water Heater

Langkah 1 : Proses penambahan kalor Proses pemanasan diawali dengan pembakaran secara langsung dari sumber bahan bakar pada komponen pipa. Proses ini membutuhkan waktu beberapa saat untuk menunggu proses perpindahan kalor secara konveksi yang terjadi dari sumber panas api dan udara sekitar api yang telah panas menuju ke permukaan luar pipa spiral dan permukaan sirip dan mengalir menuju permukaan dalam pipa. Langkah 2 : Input Mengalirkan fluida ke dalam pipa pemanas. Pada saat air mengalir pada saluran pipa, akan menerima aliran kalor dari sumber panas. Kalor yang mengalir dari sumber panas dan dari udara sekitar api yang telah panas kemudian ditangkap oleh permukaan sirip konveksi dan dari permukaan sirip kemudian mengalir menuju permukaan luar pipa konduksi. Kalor terus mengalir dari permukaan luar pipa menuju permukaan dalam pipa dan akhirnya mengalir ke fluida yang bergerak konveksi sehingga temperatur air meningkat akibat kalor yang diserap. Langkah 3 : Output Setelah air menyerap kalor kemudian keluar melalui saluran output untuk kemudian dimanfaatkan. Dalam hal ini, panas juga mengalir konveksi melalui seluruh permukaan luar casing yang panas menuju udara sekitar, melalui saluran 39 gas buang, melalui permukaan luar pipa output, melalui celah kompor menuju udara sekitar dan panas menuju udara sekitar melalui air yang telah keluar.

3.6 Deskripsi Alat

Water heater ini memiliki desain yang cukup sederhana, dengan 5 komponen utama yaitu pipa spiral, casing, dudukanpondasi, kompor dan tabung gas. Pipa spiral dilengkapi dengan sirip tembaga, sehingga kalor yang ditransfer dapat optimal. Casing dan dudukanpondasi disambung dengan cara dipatri. Saluran input menggunakan penghubung yaitu selang air sebagai saluran masuk air dari kran menuju pipa input. Sumber bahan bakar menggunakan gas LPG 15,4 kg.

3.7 Langkah Pengambilan Data dan Pengolahan Data

Pengambilan data dilakukan 5 menit setelah proses penambahan kalor pada pipa spiral 5 menit setelah kompor menyala . Parameter yang diukur adalah : Parameter yang diukur 1. Temperatur air masuk 2. Temperatur air keluar 3. Debit aliran yang mengalir dalam water heater 4. Suhu udara sekitar 40 1. Debit air yang keluar dari pipa Parameter yang dihitung 2. Kecepatan aliran air 3. Laju aliran massa 4. Laju aliran kalor yang diterima oleh air 5. Laju aliran kalor yang diberikan gas LPG 6. Kalor yang dilepas LPG 7. Efisiensi water heater

3.8. Rumus - rumus yang Digunakan

1. Kecepatan aliran air dapat dihitung dengan mempergunakan persamaan 2.1. 2. Laju aliran massa dapat dihitung dengan memakai persamaan 2.2. 3. Laju aliran kalor yang diterima air dapat dihitung dengan mempergunakan persamaan 2.3. 4. Laju aliran kalor yang diberikan oleh gas elpiji dapat dihitung dengan persamaan 2.5. 5. Efisiensi water heater dapat dihitung dengan persamaan 2.6.