Pengatur lalu lintas Persyaratan Instrumen

PPPPTK PENJAS DAN BK 45 pembelajaran, sangat tergantung pada teknik guru dalam mengajukan pertanyaannya.Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain: kecuali A. Hargailah pendapat atau pertanyaan dari peserta didik. B. Bermaksud mengulang bahan pelajaran. C. Ingin membangitkan atau menghidupkan suasana belajar menjadi lebih kondusif. D. Tidak terlalu banyak jumlah peserta didik. 3. Metode bertanya biasanya diterapkan apabila, kecuali.... A. Bermaksud mengulang bahan pelajaran. B. Ingin membangitkan atau menghidupkan suasana belajar menjadi lebih kondusif. C. Sebagai selingan pendekatan saintifik D. Tidak terlalu banyak jumlah peserta didik. 4. Bertanya atau menjawab pertanyaan merupakan dua aktivitas penting dalam pembelajaran. Hanya saja, ketika teknologi pendidikan berkembang, masalah keengganan peserta didik bertanya maupun menjawab pertanyaan, menjadi sesuatu yang mendesak untuk dipecahkan. Sebab, ciri khas pembelajaran modern adalah,kecuali.... A. Interaksi guru dengan peserta didik, B. Peserta didik dengan temannya C. Peserta didik dengan sumber belajar.

D. Peserta didik dengan model pembelajaran.

5. Manfaat Metode Diskusi A. Segala kegiatan belajar akan memperoleh dukungan bersama dari seluruh kelompok kelas hingga memperoleh hasil belajar yang lebih baik. B. Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya. C. Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Peserta didik tidak boleh merasa dikejar-kejar waktu. D. Apabila suasana diskusi hangat dan peserta didik sudah berani mengemukakan pikiran mereka maka biasanya sulit untuk membatasi pokok masalahnya. PPPPTK PENJAS DAN BK 46 MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD

F. Rangkuman

Dalam bertanya dan menjawab pertanyaan adalah respon guru. Baik dalam menanggapi jawaban maupun pertanyaan peserta didik. Ini akan menumbuhkan kepercayaan diri pada peserta didik. Pujian secara verbal dan non verbal sangat penting artinya bagi peserta didik. Disisi lain harus memberikan hukuman kepada peserta didik lain yang terbiasa mencemooh temannya. Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberi suatu persoalan atau masalah kepada peserta didik, dan para peserta didik diberi kesempatan secara bersama-sama untuk memecahkan masalah itu dengan teman-temannya.Dalam diskusi peserta didik dapat mengemukakan pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan usul-usul, dan mengajukan saran-saran dalam rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelahandamenjawabsemua pertanyaandiatas,cocokkanhasiljawaban anda dengan kunci jawaban tesyang adadi belakangmodul inidan hitunglah jawaban anda denganbenar.Kemudian gunakan formula matematis di bawah ini untukmengetahui tingkatpenguasaanandadalammaterikegiatanpembelajaran di atas. Rumus : Tingkat Penguasaan = Kriteria tingkatpenguasaan yang dicapai: 90 -100 Baik sekali 80 -89 Baik 70 -79 Cukup 60 -69 Kurang 60 ke bawah Kurang sekali Bila anda telah mencapai tingkatpenguasaan 80 atau lebih,anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajarberikutnya. Bagus Tetapi bila tingkat anda masihdi bawah80 ,anda harus mengulangi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yangbelumandakuasai. Jangan hanya bersandar pada kunci jawaban saja. PPPPTK PENJAS DAN BK 48 MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yangmeliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dari penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap lebih ditujukan untuk membina perilaku sesuai budipekerti dalam rangka pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan proses pembelajaran. 1 Sikap spiritual Penilaian sikap spiritual KI-1, antara lain: 1 ketaatan beribadah; 2 berperilaku syukur; 3 berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan 4 toleransi dalam beribadah. Sikap spiritual tersebut dapat ditambah sesuai karakteristik satuan pendidikan. 2 Sikap Sosial Penilaian sikap sosial KI-2 meliputi: 1 jujur yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan; 2 disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan; 3 tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku peserta didik untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa; 4 santun yaitu perilaku hormat pada orang lain dengan bahasa yang baik; 5 peduliyaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain atau masyarakat yang membutuhkan; dan 6 percaya diri yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Sikap sosial tersebut dapat ditambah oleh satuan pendidikan sesuai kebutuhan. 3 Teknik penilaian Sikap Penilaian sikap di sekolah dasar dilakukan oleh guru kelas, guru muatan pelajaran agama, PJOK, dan pembina ekstrakurikuler. PPPPTK PENJAS DAN BK 49 Teknik penilaian yang digunakan meliputi: observasi, wawancara, catatan anekdot anecdotal record, catatan kejadian tertent incidental record sebagai unsur penilaian utama. Sedangkan teknik penilaian diri dan penilaian antar-teman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik. Dalam penilaian sikap, diasumsikan setiap peserta didik memiliki karakter dan perilaku yang baik, sehingga jika tidak dijumpai perilaku yang menonjol maka nilai sikap peserta didik tersebut adalah baik, dan sesuai dengan indikator yang diharapkan. Perilaku menonjol sangat baikkurang baik yang dijumpai selama proses pembelajaran dimasukkan ke dalam catatan pendidik. Selanjutnya, untuk menambah informasi, guru kelas mengumpulkan data dari hasil penilaian sikap yang dilakukan oleh guru muatan pelajaran lainnya, kemudian merangkum menjadi deskripsi bukan angka atau skala. Penilaian yang utama dilakukan oleh guru kelas melalui observasi selama periode tertentu dan penilaian sikap tidak dilaksanakan pada setiap kompetensi dasar KD. Penilaian sikap dapat dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, penilaian diri, dan penilaian antarteman, selama proses pembelajaran berlangsung, dan tidak hanya di dalam kelas. Hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang menggambarkan perilaku peserta didik. Hasil akhir penilaian sikap diolah menjadi deskripsi sikap yang dituliskan di dalam rapor peserta didik. Penilaian sikap spiritual dan sosial dilaporkan kepada orangtua dan pelaku kepentingan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu semester. Laporan berdasarkan catatan pendidik hasil musyawarah guru kelas, guru muatan pelajaran, dan pembina ekstrakurikuler. Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dan sosial dilakukan setiap hari pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran dengan menggunakan stimulus yang disiapkan guru. Respon atau jawaban yang diberikan peserta didik dicatat dalam lembar observasi disiapkan oleh guru. Penilaian sikap spiritual dan sosial juga dapat PPPPTK PENJAS DAN BK 50 MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD dilakukan dengan menggunakan penilaian diri dan penilaian antarteman. Hasil penilaian diri dan penilaian antarteman digunakan guru sebagai penguat atau konfirmasi hasil catatan observasi yang dilakukan oleh guru. Stimulus atau lontaran kasus yang diberikan guru hendaknya dalam rangka pembentukan sikap dan perilaku baik sesuai agama peserta didik, hubungan dengan Tuhan akhlak mulia, hubungan dengan sesama serta hubungan dengan lingkungan. Melalui aspek tersebut diharapkan peserta didik memiliki sikap budipekerti luhur, sikap sosial yang baik, toleransi beragama, dan peduli lingkungan. b. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan KI-3 dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta didik yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan proses berpikir. Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi kesulitan belajar assesment as learning, penilaian sebagai proses pembelajaran assessment for learning, dan penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam proses pembelajaran assessment of learning. Melalui penilaian tersebut diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Untuk itu, digunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan.Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari peny usunan perencanaan, pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian , pengolahan, danpelaporan, serta pemanfaatan hasil penilaian. Untuk mengetahui ketuntasan belajar mastery learning, penilaian ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan diagnostic proses pembelajaran. Hasil tes diagnostic, ditindaklanjuti dengan pemberian umpan balik feedbackkepada peserta didik, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. PPPPTK PENJAS DAN BK 51 Penilaian KI-3 menggunakan angka dengan rentang capaiannilai 0 sampai dengan 100 dan deskripsi. Deskripsi dibuat dengan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan katafrasa yang bernada positif. Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik danatau baik dikuasai oleh peserta didik dan yang penguasaannya belum optimal. Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tulis, lisan, dan penugasan. c. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi karateristik kompetensi dasar aspek keterampilan untuk menentukan teknik penilaian yang sesuai. Tidak semua kompetensi dasar dapat diukur dengan penilaian kinerja, proyek, atau portofolio. Penentuan teknik penilaian didasarkan pada karakteristik kompetensi keterampilan yang hendak diukur. Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya dunia nyata. Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentangskor 0 sampai dengan 100 dan deskripsi.Teknik penilaian yang digunakan sebagai berikut. 2. Jenis, Bentuk, dan Teknik Penilaian Tes dan Non Tes dalam Lingkup Pembelajaran Kurikulum pada setiap satuan pendidikan merupakan penjabaran dari standar isi dan standar kompetensi lulusan. Di dalamnya memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar secara utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran. Muatan dari standar isi pendidikan adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Satu standar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil belajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh pendidik dalam hal ini gujru mata pelajaran dan komite satuan pendidikan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi satuan pendidikandaerah masing-masing. Indikator-indikator yang dikembangkan PPPPTK PENJAS DAN BK 52 MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD tersebut merupakan acuan yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi dasar bersangkutan. Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif, psikomotor dan afektif. Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih. Berdasarkan indikator-indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok. Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

a. Penilaian Unjuk Kerja

1 Pengertian Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktek sholat, praktek OR, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi deklamasi dll. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut; 1 Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi; 2 Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut; 3 PPPPTK PENJAS DAN BK 53 Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, 4 Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati; 5 Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati. 2 Teknik Penilaian Unjuk Kerja Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan berbicara peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut: a Daftar Cek Check-list Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek baik-tidak baik. Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar. b Skala Penilaian Rating Scale Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat. PPPPTK PENJAS DAN BK 54 MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD

b. Penilaian Tertulis

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti menjawab secara lisan, memberi tanda, mewarnai, menggambar, melakukan sesuatu, dan lain sebagainya. 1 Teknik Penilaian Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: a. memilih jawaban, yang dibedakan menjadi: 1 pilihan ganda, 2 dua pilihan benar-salah, ya- tidak, 3 menjodohkan, 4 sebab-akibat, b. mensuplai jawaban, dibedakan menjadi: 1 isian atau melengkapi, 2 jawaban singkat atau pendek, 3 uraian. Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, menjodohkan dan sebab akibat merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat pengetahuan. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan berpikir tinggi dengan cakupan materi yang luas. Peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya, sehingga cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu tes bentuk pilihan ganda kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis kelemahan peserta didik atau memodifikasi kegiatan pembelajaran. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam Penilianyang otentik dan berkesinambungan. Namun tes bentuk tersebut banyak digunakan untuk penilaian keterampilan berbahasa yang dilakukan secara formal. Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut PPPPTK PENJAS DAN BK 55 dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi jawaban. Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut: a Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji; b materi, misalnya kesesuian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada kurikulum; c konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas; d bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan katakalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.

c. Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periodewaktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, peng-organisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampu-an penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 tiga hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: a Kemampuan pengelolaa; Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. b Relevansi; Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran. PPPPTK PENJAS DAN BK 56 MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD c Keaslian; Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik. 1 Teknik Penilaian Proyek Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alatinstrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek: a penelitian sederhana tentang air di rumah; b Penelitian sederhana tentang perkembangan harga sembako.

d. Penilaian Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni patung, lukisan, gambar, barang- barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 tiga tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: a Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk, b Tahap pembuatan produk proses, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik, c tahap penilaian produk appraisal, meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan. 1 Teknik Penilaian Produk Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik; PPPPTK PENJAS DAN BK 57 a Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk. b Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk appraisal.

e. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, lembar jawaban tes yang menunjukkan soal yang mampu dan tidak mampu dijawab bukan nilai atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku literatur, laporan penelitian, sinopsis, dsb. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain: a Karya peserta didik adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri; Guru melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri. PPPPTK PENJAS DAN BK 58 MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD b Saling percaya antara guru dan peserta didik; Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik. c Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik; Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan d Milik bersama joint ownership antara peserta didik dan guru; Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya. e Kepuasan; Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri. f Kesesuaian; Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum. g Penilaian proses dan hasil; Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya peserta didik. h Penilaian dan pembelajaran; Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik. 1 Teknik Penilaian Portofolio Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah- langkah sebagai berikut: a Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu PPPPTK PENJAS DAN BK 59 bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri. b Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. Misalnya, untuk kemampuan menulis peserta didik mengumpulkan karangan-karangannya. Sedangkan untuk kemampuan menggambar, peserta didik mengumpulkan gambar-gambar buatannya. c Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing-masing atau loker masing- masing di sekolah. d Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu. e Sebaiknya tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik sebelum mereka membuat karyanya . Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan standar guru dan berusaha mencapai standar tersebut. f Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio. g Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta di dik dan guru perlu dibuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru. h Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang PPPPTK PENJAS DAN BK 60 MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

f. Penilaian Diri self assessment

Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian kompetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian diri oeserta didik didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. a Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. b Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain: a. dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri; b. peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya; c. dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut; a Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. PPPPTK PENJAS DAN BK 61 b Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. c Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian. d Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. e Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. f Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak. Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaraninformasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena anak terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya. 1 Teknik Penilaian Ada kecenderungan peserta didik akan menilai diri terlalu tinggi dan subyektif. Karena itu, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. a Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri b Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. c Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. d Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian. e Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. f Guru mengkaji hasil penilaian, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. PPPPTK PENJAS DAN BK 62 MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD g Lakukan tindakan lanjutan, antara lain guru memberikan balikan tertulis, guru dan peserta didik membahas bersama proses dan hasil penilaian h Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak. Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaraninformasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena anak terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya.

3. Persyaratan Instrumen

Persyaratan instrumen penilaian antara lain sebagai berikut.

a. Valid; Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan

menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya indikator mempraktikkan gerak dasar jalan.. , maka penilaian valid apabila mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes tertulis maka penilaian tidak valid.

b. Reliabel; Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi keajegan hasil

penilaian. Penilaian yang reliable ajeg memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, pendidik menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas c. Menyeluruh; Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam PPPPTK PENJAS DAN BK 63 kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.

d. Berkesinambungan; Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap

dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

e. Obyektif; Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu,

penilaian harus adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.

f. Mendidik; Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk

memotivasi, memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

4. Langkah-langkah

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Penilian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilian dilaksanakan melalui berbagai teknikcara, seperti penilaian unjuk kerja performance, penilaian tertulis paper and pencil test atau lisan, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja karya peserta didik portfolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelum mengikuti proses pembelajaran, dan dianalisis apakah ada peningkatan kemampuan, bila tidak terdapat peningkatan yang signifikan, maka guru memunculkan pertanyaan; apakah program yang saya buat terlalu sulit?, apakah cara mengajar saya kurang menarik?, apakah media yang digunakan tidak sesuai?, dan lain-lain. Tingkat kemampuan satu peserta didik tidak PPPPTK PENJAS DAN BK 64 MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya, agar tidak merasa rendah diri, merasa dihakimi oleh pendidik tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan.

a. Konsep Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran PJOK

Merujuk dari National Association for Sport and Physical Education NASPE dalam Marilyn M. Buck 2007: 19 menguraikan lima area pernyataan keluaran outcome statements yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya mencetak anak yang terdidik secara pendidikan jasmani sekaligus sebagai makna pembelajaran PJOK, yaitu keterampilan fisik, kebugaran jasmani, berpartisipasi secara reguler dalam aktivitas fisik, pengetahuan, serta sikap dan perilaku terkait dengan aktivitas yang dilakukan. Konskuensi dari penjelasan ini adalah, dikarenakan keluaran yang diharapkan terdiri dari lima area maka idealnya penilaian diarahkan untuk mengukur ketercapaian lima area tersebut. Dan, oleh karenanya diperlukan jenis penilaian yang sesuai. Penilaian authentic merupakan jenis penilaian yang dapat dijadikan sebagai pilihan. Terkait dengan penilaian authentic authentic assessmen dan penilaian berbasis kinerja performance based assessment dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, Marilyn M. Buck, dkk., menjelaskan beberapa contoh unsur yang dinilai, yaitu: 1 Kemampuan menggunakan keterampilan dalam situasi permainan yang sesungguhnya; 2 Kemampuan dalam menyusun program latihan, melakukan latihan, dan mengukur hasil latihan program kebugaran jasmani; 3 Menerapkan prinsip-prinsip belajar gerak dalam upaya menguasai keterampilan yang baru dipelajari. Selain menjelaskan unsur-unsur yang dinilai, Marilyn M. Buck, dkk. juga menyebutkan karakteristik khusus dalam penilaian berbasis kinerja pada pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, meliputi: 1 Peserta didik menampilkan, mengkreasikan, atau melakukan sesuatu. Mereka dituntut untuk menggunakan higher level thinking untuk diterapkan pada berbagai konteks kehidupan PPPPTK PENJAS DAN BK 65 nyata dan berarti. Keterampilan yang dikuasai dapat ditransfer ke dalam kehidupan sosial secara nyata dan pekerjaan yang sesungguhnya. 2 Peserta didik benar-benar mengetahui kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi performanya. 3 Peserta didik dapat mengambil pelajaran untuk dapat merefleksi atau mengevaluasi kinerjanya sendiri, sehingga guru hanya berperan melayani sebagai pelatih maupun fasilitator. 4 Peserta didik memiliki espektasi atau pengharapan agar kemampuannya dapat dilihat orang lain. 5 Asesmen memuat pengujian terhadap proses maupun hasil belajar. Proses penilaian pembelajaran PJOK diawali dari, dan keberhasilannya ditentukan oleh kemampuan guru dalam menganalisis kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Kompetensi-kompetensi tersebut berusaha dilukiskan dalam bentuk indikator keberhasilan pembelajaran yang mengungkap tanda-tanda, ciri, atau karakter peserta didik yang telah mencapai kompetensi yang ditetapkan. Jika tujuan pembelajaran adalah untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan tersebut, maka ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari seberapa banyak dan seberapa baik indikator keberhasilan pembelajaran dapat dipenuhi. Seorang guru dapat menerapkan penilaian authentic untuk mengetahui perkembangan hasil belajar peserta didik, dengan terlebih dahulu merancangnya dengan berbagai tahap berikut ini: 1 Memilih kompetensi dasar, pembanding sebagai patokan benchmark yang terstandar atau dapat dikembangkan oleh guru sesuai dengan kondisi yang ada, seta tujuan pembelajaran. 2 Menginventarisir berbagai teknik penilaian untuk setiap domain pembelajaran. 3 Menjawab pertanyaan Apa tugas yang dapat saya berikan kepada peserta didik untuk menunjukkan penguasaan konsep, keterampilan, dan sikap yang mereka miliki? PPPPTK PENJAS DAN BK 66 MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD 4 Melengkapi tugas yang diberikan dengan petunjuk yang memuat jenis tugas pribadiberpasanagnkelompok, waktu penyelesain tugas, fasilitas yang diperlukan, alternatif tugas bagi peserta didik yang sangat berbakat, instrumen uji formatif untuk memberikan feedback, dan cara merefleksikan diri dengan bantuan guru maupun pasangan. 5 Menyiapkan informasi model yang dapat dijadikan sebagai contoh bagi peserta didik atas capain kompetensi yang diinginkan. 6 Memahami cara mengevaluasi dan melakukan konversi data ke dalam derajat kemampuan peserta didik. 7 Memilih strategi pembelajaran yang mungkin akan digunakan untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan agar peserta didik dapat memenuhi tugas yang diberikan. Strategi tersebut meliputi pra asesmen terhadap bekal awal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan, berbagai kemungkinan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta alternatif yang sesuai dengan gaya belajar dan kapabilitas peserta didik, dan cara untuk membantu peserta didik mengembangkan sikap positif mengenai pembelajaran dan tugas yang harus dilakukan. 8 Merencanakan cara kerja peserta didik dan atau pasangannya menilai kinerjanya. Penyusunan instrumen penilaian paling tidak harus memenuhi sayarat secara isi substansi yang menggambar-kan kompetensi yang akan dinilai, cara dan tahap penysunan konstruksisesuai dengan cara dan tahap yang benar, serta menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah dan tahap perkembangan peserta didik. Instrumen penilaian sikap disusun untuk dapat digunakan secara mandiri oleh peserta didik, teman sebaya, orangtua, maupun guru. Pada prinsipnya secara garis besar penilaian sikap diarahkan untuk mengungkap tanggung jawab peserta didik terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain personal and social responsibility. Pada konteks kurikulum 2013 diarahkan untuk menilai kompetensi inti I sikap spiritual dan kompetensi inti II sikap sosial. PPPPTK PENJAS DAN BK 67 Instrumen penilaian pengetahuan didasarkan pada pengetahuan deklaratif declarative knowledge berupa pengetahuan yang bersifat fakta tentang peraturan, hukum, prinsip-prinsip latihan dan lainnya. Pengetahuan ini dapat diukur melalui paper and pencils test, dan interviu. Sedangkan pengetahuan lain adalah pengetahuan prosedural yang berkenaan dengan bagaimana keterampilan dilakukan how do thing, tahapan serta langkah-langkahnya Baufard dan Wall dalam Allen W Burton 1998: 149. Pengetahuan ini menurut Thomas Thomas dapat diukur melalui tes lisan dan tulis, serta penampilan fisik secara aktual actual physical performance.

b. Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran PJOK

Tahap penilaian pembelajaran PJOK secara operasional dimulai dari menyusun kisi-kisi instrumen, pembuatan instrumen lembar pengamatan sikap, butir soal, lembar pengamatan keterampilan, format penilaian kebugaran, dan pengolahan skor. 1 Instrumen Penilaian Keterampilan Keterampilan gerak yang dikenal dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan meliputi gerak awal pada usia dini early movement milestone, keterampilan gerak dasar fundamental movement skill, dan keterampilan gerak khusus specialized movement skill. Namun, berdasarkan Davis dan Burton terbagi ke dalam keterampilan memindahkan posisi tubuh locomotion, keterampilan menggerakkan obyek atau berbagai benda locomotion on object, keterampilan dalam menggunakan berbagai anggota tubuh di tempat propulsion, keterampilan menerima benda lain reception, dan kemampuan merubah posisi anggota tubuh dan tubuh terhadap benda lain orientation. Selain itu juga dijelaskan perpaduan berbagai keterampilan tersebut berupa permainan. Penyusunan instrumen penilaian keterampilan gerak semestinya didasarkan pada jenis category gerak berdasarkan pengaruh lingkungan terbuka open loop skill, tertutup close loop skill, berdasarkan akhirnya gerakan tunggal terpenggal descret,