Pengaruh Profitabilitas Dan Dividen Tunai Terhadap Return Saham Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(1)

The Influence Of Profitability and Cash Dividend To

Stock Return At PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Nama : Novilia Lestari NIM : 21207043

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

Saham pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk” , dibawah bimbingan: Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, SE., MS., Ak.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai terhadap Return Saham pada PT.BNI (Persero) Tbk, periode 2003 -2010. Profitabilitas (ROE) yang tinggi dapat meningkatkan laba perusahaan, dan Dividen Tunai yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan investor dalam memasukkan dananya ke dalam perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Untuk mengetahui keterkaitan antara Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai terhadap Return Saham, digunakan pengujian statistik sebagai berikut, analisis regresi linier berganda, koefisien korelasi pearson, koefisien determinasi,uji asumsi klasik dan uji hipotesis yang memakai aplikasiSPSS 19.0 for windows.

Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh sangat rendah antara Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai terhadap Return Saham. Peningkatan Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai akan diikuti dengan peningkatan Return Saham, begitupun sebaliknya, penurunan Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai akan diikuti dengan penurunan Return Saham Kesimpulan dari analisis statistik tersebut adalah Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai berpengaruh secara tidak signifikan terhadap Return Saham.


(3)

Return At PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk”, under supervision: Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, SE., MS., Ak.

This researchs objective to analize the influence of Profitability (ROE) and Cash Dividend to Stock Return in PT.BNI (Persero) Tbk, period 2003-2010. Profitability (ROE) that high can increase profit companies, and Cah Dividend that high can increase trust investor inside input fund in companies.

The method used is descriptive and verification method. To determine the relation between Profitability (ROE) and Cash Dividend to Stock Return, used the following statistical test, fold linear regression analysis, Pearson correlation coefficient, coefficient determination, assumption classic testing and hypothesis testing using SPSS 19.0 for Windows applications.

Result of statistical testing show the influence of very low relation between Profitability (ROE) and Cah Dividend to Stock Return. Increase the Profitability (ROE) and Cash Dividend will increase Stock Return, like that also opposite, decrease Profitability (ROE) and Cash Dividend to Stock Return will decrease Stock Return. A conclusion from the analysis of these statistics is Profitability (ROE) and Cash Dividend impact according to not significant to Stock Return.


(4)

vi

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang selalu memberikan limpahan rahmat setiap saat, karena atas ridho dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas dan Dividen Tunai Terhadap Return Saham pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk”.

Dalam penyelesaian skripsi ini diperlukan data dan informasi disamping petunjuk dan pengarahan, yang tentu saja dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari hambatan dan kesulitan. Namun penulis sangat bersyukur karena banyak orang yang membantu dan memberikan semangat atau dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Yang paling utama penulis ingin mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada kedua orang tua (mamah dan bapak) yang selalu memberikan do’a restu dan dukungan baik secara moril maupun materil. Penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:


(5)

vii selama menyusun skripsi ini.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi. 4. Linna Ismawati, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen.

5. Rahma Wahdiniwaty, SE., M.Si, selaku dosen wali yang sudah membantu penulis dalam proses perkuliahan dari awal semester.

6. Segenap pimpinan dan staf pojok Bursa Efek Indonesia (YPKP) yang telah memberikan waktu, tenaga dan bantuannya yang berharga untuk memberikan kesempatan kepada penulis dalam melakukan penelitian.

7. Segenap pimpinan dan staf PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.

8. Kakak ku tersayang yang selalu membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh keluarga besar yang selalu memberikan do’a dan kasih sayang kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat terdekat, Meli, Riani, Meilisa, Ghina, Lusi yang selalu memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.

11. Untuk seseorang yang selalu tulus dan memberikan perhatian serta motivasi kepada penulis “Aldi Prayuda”.


(6)

viii terima kasih atas semuanya.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis. Semoga do’a, dorongan, perhatian dan semangat yang telah diberikan semua pihak kepada penulis mendapatkan balasan pahala yang berlipat dari Allah SWT,amin.Terima kasih.

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2011 Penulis

Novilia Lestari 21207043


(7)

1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Penelitian

Krisis yang pada mulanya berasal dari krisis moneter, telah berubah dengan cepat menjadi krisis ekonomi, krisis sosial budaya, dan krisis politik, sehingga menjadi krisis multidimensi. Salah satu pemicu utamanya adalah terjadinya kelangkaan dana perbankan sebagai akibat dari adanya penarikan dana oleh masyarakat yang sangat besar, ditambah dengan semakin melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Kepercayaan masyarakat terhadap rupiah semakin berkurang, sehingga nilai tukar rupiah terus mengalami penurunan yang sangat tajam.

Krisis yang terjadi di Amerika Serikat pada awal tahun 2008 ternyata berdampak kepada negara-negara di Eropa dan Asia. Krisis tersebut pada awalnya bermula dari pertumbuhansubprime mortgageyang sangat pesat ketika The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) menurunkan suku bunga sebesar 1%-1,75%, yaitu sekitar tahun 2001-2004. Selain itu, modifikasi skim subprime mortgage yang mempermudah kepemilikan rumah membuat sektor properti mengalami booming (buble economic). Hal ini membuat sekuritas yang terkait dengan bisnis ini melambung tinggi nilainya. Pada tahun 2007, The Fed mulai menaikkan suku bunganya hingga level 5.25%. Hal ini ternyata mengakibatkan banyak nasabah yang gagal bayar.


(8)

Dampak hal tersebut bagi perekonomian global adalah sekuritas yang terkait dengan subprime mortgage nilainya anjlok, sehingga investor mulai menjual portofolionya untuk menutupi kerugian. Kebangkrutan lembaga keuangan Amerika Serikat, Lehman Brothers membuat pasar saham bertambah panic. Muncul ekspektasi terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global, membuat pergerakan harga minyak dan komoditi lainnya cenderung menurun karena didorong ekspektasi pelemahan permintaan dunia.

Dampak bagi Indonesia adalah adanya tekanan bagi ekspor nasional dan investasi asing, serta adanya ketidakpastian terhadap harga komoditas yang akan berpengaruh terhadap prospek inflasi.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa dalam pembangunan nasional yang dilaksanakan pada masa sebelum terjadinya krisis ekonomi mengandung banyak kelemahan struktur dan sistem perekonomian yang menimbulkan penyimpangan atau distorsi ekonomi.

Industri perbankan merupakan industri yang sangat dinamis dan mengandung risiko yang tinggi. Oleh karena itu, untuk menjamin ketahanan sistem perbankan, penyempurnaan ketentuan yang mengatur industri ini mutlak harus terus-menerus dilakukan. Selain itu, sejalan dengan program pokok pemantapan efektivitas pengawasan perbankan, Bank Indonesia secara bertahap sejak tahun 2000 telah mengembangkan Risk Based Supervision (RBS) atau pengawasan bank berdasarkan risiko. Pada prinsipnya RBS merupakan konsep


(9)

pengawasan yang mengedepankan faktor risiko sebagai pendekatan utama, sehingga tindakan pengawasan dapat dilakukan secara tepat, efektif, dan efisien.

Interaksi melalui pasar keuangan terjadi karena bank sentral melakukan pengendalian moneter melalui transaksi keuangan yang dilakukan dengan perbankan sesuai dengan arah dan sasaran kebijakan moneter yang telah ditetapkannya. Disisi lain, perbankan dan lembaga keuangan lainnya melakukan transaksi keuangan untuk portofolio investasinya, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabahnya. Intermediasi perbankan juga berpengaruh terhadap perkembangan pasar modal, baik ditinjau dari sisi penanaman dana oleh para investor maupun dari sisi sumber pembiayaan oleh perusahaan emiten.

Salah satu bank yang melakukan transaksi keuangan untuk portofolio investasinya adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, yang merupakan sebuah bank pemerintah. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk beralih menjadi bank pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai bank devisa. Sejalan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank umum dengan penetapan secara yuridis melalui Undang-Undang Darurat No. 2 tahun 1955. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, merupakan salah satu bank yang konsisten dalam membagikan dividen tunai pada tahun 2003 sampai tahun 2010 kepada para investornya. Dalam menanamkan dananya ke dalam perusahaan investor umumnya mencari perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi, sehingga diharapkan dapat membagikan dividen yang tinggi pula karena besarnya return saham yang dibagikan oleh perusahaan tersebut.


(10)

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu. Return On Equity (ROE) merupakan indikator yang sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan perusahaan khususnya bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan profitabilitas akan menyebabkan naiknya harga saham suatu perusahaan khususnya bank, yang akan membuat para pemegang saham dan para investor ingin membeli saham perusahaan tersebut.

Tabel 1.1

Laporan Keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perkembangan ROE dan dividen tunai terhadap besarnya return saham yang terdapat pada PT. Bank Negara

Tahun Profitabilitas

(ROE) (%)

Cash Dividen

(Rp)

Return Saham (%)

2003 8.27 6.30 0.18

2004 42.76 23.71 0.28

2005 37.92 118.07 -0.23

2006 33.75 53.26 0.46

2007 52.14 72.50 0.05

2008 0.08 29.40 -0.65

2009 0.13 17.44 1.91


(11)

Indonesia Tbk mengalami fluktuasi, salah satu faktor penyebabnya adalah harga saham yang selalu mengalami perubahan baik kenaikan maupun penurunan di setiap tahunnya yang salah satu satunya diakibatkan oleh terjadinya krisis global yang mempengaruhi sektor perekonomian khususnya pada sektor perbankan .

Krisis perbankan global dapat mempengaruhi sektor riil ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Sektor perbankan AS sedang mengalami keterpurukan, kekurangan modal, dan (melihat banyaknya lembaga keuangan yang bangkrut) enggan meminjamkan dolarnya, termasuk ke bank-bank internasional di Eropa dan Asia. Akibatnya, perbankan internasional kekurangan dolar untuk memberi pinjaman ke para pengusaha dunia, yang membutuhkan dolar untuk investasinya (untuk impor mesin, bahan baku, dan sebagainya), termasuk di Indonesia.

Krisis finansial global dan lumpuhnya sistem perbankan global yang terjadi akan berdampak sangat negatif terhadap Indonesia, karena pembiayaan kegiatan investasi di Indonesia (baik oleh pengusaha dalam maupun luar negeri) akan terus menciut, penyerapan tenaga kerja melambat dan akibatnya daya beli masyarakat turun-yang akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS DAN DIVIDEN

TUNAI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PT. BANK NEGARA


(12)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan fenomena pada latar belakang penelitian, maka penulis membuat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kenaikan profitabilitas akan menyebabkan naiknya harga saham suatu perusahaan.

2. Pembagian dividen tunai meningkatkan nilai pasar dari sahamnya. 3. Investor mengharapkan return saham yang tinggi dari suatu

perusahaan, karena dengan return yang tinggi akan meningkatkan keuntungan para investor dalam menanamkan dananya ke dalam perusahaan.

4. Investor mencari perusahaan yang memiliki profitabilitas sehingga diharapkan dapat membagikan dividen yang tinggi pula, karena tingginyareturnsaham perusahaan tersebut.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

2. Bagaimana dividen tunai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

3. Bagaimana return saham pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.


(13)

4. Seberapa besar pengaruh profitabilitas dan dividen tunai terhadap return saham pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk secara parsial dan simultan.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah agar penulis dapat memperoleh pemahaman mengenai profitabilitas dan dividen tunai dalam kaitannya dengan return saham dengan mengumpulkan data dan informasi yang kemudian dianalisa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

2. Untuk mengetahui dividen tunai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

3. Untuk mengetahui return saham pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

4. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan dividen tunai terhadap return saham pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk secara parsial dan simultan.


(14)

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dan masukkan bagi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengenai pengaruh profitabilitas dan dividen tunai terhadap return saham, sehingga untuk perkembangan selanjutnya menjadi semakin baik.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman teoritis lebih mendalam mengenai profitabilitas dan dividen tunai terhadapreturnsaham serta mengetahui bagaimana aplikasinya di kehidupan nyata, sehingga dapat menjadi tambahan pengetahuan yang bermanfaat.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berencana melaksanakan penelitian pada pojok Bursa Efek Indonesia yang berada di kampus YPKP Bandung.

1.5.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah dimulai pada Februari 2011 sampai Agustus 2011.


(15)

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

No Kegiatan Februari 2011 Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011 Agustus 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan data Pra Survey: a. Persiapan Judul b.Persiapan teori c.Pengajuan Judul Skripsi d.Mencari Perusahaan Proses Usulan Penelitian: a.Penulisan UP b.Bimbingan UP c.Seminar UP d. Revisi UP

2 Pengumpulan Data 3 Pengolahan Data 4 Proses Penyusunan Skripsi: a. Bimbingan Skripsi b.Pengumpulan Draft Skripsi c. Sidang Skripsi d. Revisi Skripsi


(16)

10 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Profitabilitas

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas

MenurutSutrisno (2009:16),

“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.”

MenurutIrham Fahmi (2006-56),

“Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam menjaga stabilitas finansialnya untuk selalu berada dalam kondisi yang stabil dan profit”.

MenurutMahmud M. Hanafi (2001:30),

“Rasio Profitabilitas, rasio ini mengukur perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu.”

Analisis Profitabilitas

MenurutS. Munawir (2004:33),

“Analisis Profitabilitas adalah merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.”


(17)

Analisis ini mengukur kinerja secara keseluruhan, yaitu perusahaan dan efisiensi dalam pengelolaan aktiva, kewajiban dan kekayaan. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan, yaitu Return On Equity (ROE), Return On Total Asset (ROA), dan Return On Investment (ROI).

Perbedaan antara Return On Equity (ROE), Return On Total Asset (ROA), dan Return On Investment (ROI) adalah sebagai berikut :

 Return On Total Asset (ROA) adalah dimana rasio ini merupakan perbandingan antara pendapatan bersih (net income) dengan rata-rata aktiva (average asset), dimana persentase rasio ini dinyatakan oleh rumus sebagai berikut :

Return On Total Asset : Laba sebelum pajak x 100% Total Aktiva

 Return On Investment (ROI) merupakan rasio perbandingan antara pendapatan bersih (earning before interest & tax) dengan total aktiva (total asset).

Return On Total Asset (ROA), dan Return On Investment (ROI) menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan, namun disini perbedaan antara Return On Investment (ROI) dan Return On Total Asset (ROA) adalah dimana Return On Total Asset (ROA) dipergunakan untuk menghitung kemampuan dari rata-rata asset perusahaan dalam mencapai keuntungan, sementara Return On Investment (ROI) dipergunakan untuk menghitung kemampuan seluruh


(18)

asset perusahaan dalam pencapaian keuntungan serta untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam dalam tingkat kemampuan investasi.

 Return On Equity (ROE) merupakan pengukuran kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba. Return On Equity (ROE) juga merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham, dimana persentase rasio ini dinyatakan oleh rumus sebagai berikut :

Return On Equity (ROE) = Laba Setelah Pajak x 100% Modal Sendiri

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat dibedakan antara Return On Total Asset (ROA), dan Return On Investment (ROI) merupakan kemampuan menghasilkan laba dengan mempergunakan asset dari perusahaan sementara Return On Equity (ROE) merupakan modal dimiliki oleh pemegang saham atau pemilik saham.

Investor yang potensial akan menganalisis dan dengan cermat kelancaran sebuah perusahaan dan kemampuannya untuk mendapatkan keuntungan (profit) karena mereka mengharapkan dividen dan harga pasar dari sahamnya.

2.1.1.2 Alasan memilih Return On Equity (ROE)

Alasan memilih Return On Equity (ROE), karena rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan khususnya bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar ROE,


(19)

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

Pemilik bank lebih tertarik pada seberapa besar kemampuan bank memperoleh keuntungan terhadap modal yang ia tanamkan. Alasannya adalah rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dan bank yang bersangkutan. Selanjutnya, kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham bank. 2.1.2 Dividen

2.1.2.1 Pengertian Dividen

MenurutTangkilisan dan Hessel (2003:227)menyatakan bahwa:

“Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham (pemilik modal sendiri,equity)”.

MenurutAgus Sartono (2001:281)juga menyatakan bahwa:

“Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.”

Menurut John J.Wild, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey (2008:221)

“Dividen tunai (cash dividend) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham.”

Dividen merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam dividen, semua pemegang saham biasa


(20)

mendapatkan haknya yang sama. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar dividen untuk saham preferen.

Dividen tunai (cash dividend) merupakan dividen yang dibayar oleh emiten kepada para pemegang saham secara tunai untuk setiap lembarnya (dividend per share). Sedangkan dividen saham (stock dividend) merupakan dividen yang dibayar atau dibagi dalam bentuk saham, yang diperhitungkan untuk setiap lembarnya.

Perusahaan pada umumnya akan berusaha untuk membagikan dividen secara teratur kepada pemegang saham. Kenaikan/penurunan nilai nominal dividen dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Menurut dividen signalling theory, Kebijakan dividen memberikan gambaran kinerja keuangan dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

 Kenaikan pembagian dividen yang disertai dengan kenaikan profitabilitas perusahaan memberikan sinyal positif bagi pemegang saham karena memberikan gambaran yang baik mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang serta memberikan gambaran akan kemampuan perusahaan untuk dapat memberikan dividen dengan tingkat yang sama dimasa yang akan datang

 Kenaikan pembagian dividen yang tidak disertai dengan kenaikan profitabilitas perusahaan memberikan sinyal negatif bagi pemegang saham. Perusahaan dianggap tidak mampu melakukan reinvestasi untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dimasa yang akan datang.


(21)

 Penurunan dividen yang disertai dengan kenaikan profitabilitas perusahaan memberikan sinyal positif bagi investor. Perusahaan diperkirakan masih akan terus bertumbuh dan value pemegang saham diperkirakan masih terus berkembang dimasa yang akan datang.

 Penurunan dividen yang disertai dengan penurunan profitabilitas perusahaan memberikan sinyal negatif bagi investor karena perusahaan diperkirakan memiliki kinerja yang buruk dan tidak memilki prospek lagi di masa yang akan datang.

Kenaikan pembagian dividen yang disertai dengan kenaikan profitabilitas perusahaan memberikan sinyal positif bagi pemegang saham karena memberikan gambaran yang baik mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang serta memberikan gambaran akan kemampuan perusahaan untuk dapat memberikan dividen dengan tingkat yang sama dimasa yang akan datang

2.1.2.2 Faktor –faktor yang mempengaruhi dividen

Semakin tinggi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham akan mengurangi kesempatan perusahaan untuk mendapatkan sumber dana intern dalam rangka mengadakan reinvestasi, sehingga dalam jangka panjang akan menurunkan nilai perusahaan. Dikarenakan pertumbuhan dividen akan semakin berkurang. Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham menurut Sutrisno


(22)

1. Posisi Solvabilitas Perusahaan

Apabila perusahaan dalam kondisi insolvensi atau solvabilitasnya kurang menguntungkan, biasanya perusahaan tidak membagikan laba. Hal ini disebabkan laba yang diperoleh lebih banyak digunakan untuk memperbaiki struktur modalnya.

2. Posisi Likuiditas Perusahaan

Dividen kas merupakan arus kas keluar bagi perusahaan, oleh karena itu bila perusahaan membayarkan dividen berarti harus bisa menyediakan uang kas yang cukup banyak dan ini akan menurunkan tingkat likuiditas perusahaan.

3. Kebutuhan untuk melunasi hutang

Salah satu sumber dana perusahaan adalah dari kreditur berupa hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hutang-hutang ini harus segera dibayar pada saat jatuh tempo dan untuk membayar hutang-hutang tersebut harus disediakan dana. Semakin banyak hutang yang harus dibayar, semakin besar dana yang harus disediakan, sehingga akan mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Disamping itu, dengan jatuh temponya hutang, berarti dana hutang harus diganti. Alternatif mengganti dana hutang bisa dengan mencari hutang baru atau dengan me-roll over hutang, dan juga bisa dengan sumber dana intern dengan memperbesar laba ditahan. Hal ini tentunya akan memperkecil dividen payout ratio.


(23)

4. Rencana perluasan

Perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan perusahaan, dan hal ini bisa dilihat dari perluasan yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin pesat pertumbuhan perusahaan, juga semakin pesat perluasan yang dilakukan. Konsekuensinya semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai perluasan tersebut. Kebutuhan dan dalam rangka ekspansi tersebut bisa dipenuhi baik dari hutang, menambah modal sendiri yang berasal dari pemilik, dan salah satunya juga bisa diperoleh dari internal resources berupa memperbesar laba ditahan. Dengan demikian, semakin pesat perluasan yang dilakukan perusahaan semakin kecil dividen payout rationya.

5. Kesempatan investasi

Kesempatan investasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya dividen yang akan dibagi. Semakin terbuka kesempatan investasi semakin kecil dividen yang akan dibayarkan sebab dananya digunakan untuk memperoleh kesempatan investasi.

6. Stabilitas pendapatan

Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham lebih besar dibanding perusahaan yang pendapatannya tidak stabil. Perusahaan yang pendapatannya stabil tidak perlu menyediakan kas yang banyak untuk berjaga-jaga, sedangkan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil harus menyediakan uang kas yang cukup besar untuk berjaga-jaga.


(24)

7. Pengawasan terhadap rencana perluasan

Kadang-kadang pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap perusahaan. Jika perusahaan mencari sumber dana dari modal sendiri, kemungkinan akan masuk investor baru dan tentunya akan mengurangi kekuasaan pemilik lama dalam mengendalikan perusahaan.

2.1.3 Return Saham

2.1.3.1 Pengertian Return Saham

Menurut Abdul Halim (2003:30)

“Return adalah imbalan yang diperoleh dari investasi”.

MenurutJogiyanto (1998: 109), return saham dibedakan menjadi dua yaitu return

realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return ).

Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan risiko dimasa mendatang.

Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti.

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (1996 : 300), return saham

disebut juga sebagai pendapatan saham dan merupakan perubahan nilai harga saham periode t dengan t-ı. Dan berarti bahwa semakin tinggi perubahan harga saham maka semakin tinggi return saham yang dihasilkan.


(25)

2.1.3.2 Jenis – jenis return saham

Dalam manajemen investasi perlu dibedakan antara Return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa yang akan datang (Return ekspektasi), dan return yang telah terjadi (Return realisasi).

Pernyataan mengenai kedua return yaitu (Return ekspektasi), dan return yang telah terjadi (Return realisasi) dinyatakan oleh Jogiyanto Hartono (2008 :195)

yaitu:

“Return realisasi (realized return)merupakan return yang telah terjadi. Return ini dihitung dengan menggunakan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return realisasi juga berguna dalam penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko yang akan datang.”

“Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh para investor di masa yang akan datang.”

Dari teori definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jenis return terdiri dari:

1. Realisasi

Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dan penghitungannya menggunakan data histori perusahaan yang berguna untuk mengukur kinerja perusahaan. Return realisasi atau disebut juga return historis berguna juga untuk menentukan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa yang akan datang.


(26)

2. Ekspektasi

Return ini digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini lebih penting dibandingkan return historis (realisasi)karena return ini yang diharapkan oleh semua investor di masa yang akan datang.

Rt= ( P t- P t-ı) P t-ı Keterangan :

Rt = Return saham pada periode ke –t

Pt = Harga saham periode pengamatan

P t-ı= Harga saham sebelum periode pengamatan 2.1.4 Keterkaitan antar Variabel Penelitian

2.1.4.1 Hubungan Profitabilitas (ROE) denganReturnSaham

“ROE yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk berkembang lebih baik. Jika perusahaan memiliki profitable investment opportunities, maka pasar akan memberikan reward berupaPrice Earning Ratioyang tinggi. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi plowback ratio, maka semakin tinggi pertumbuhan, meskipun tidak selalu plowback ratio yang mengakibatkan Price Earning Ratio yang tinggi. Plowback ratio yang tinggi hanya akan meningkatkan Price Earning Ratio jika investasi yang dibiayai memberikan return saham yang


(27)

lebih besar dari market capitalization rate. Tetapi jika Return On Equitynya justru lebih rendah, maka akan menurunkan Price Earning Ratio dan return saham juga kan rendah.”Agus Sartono (2001:87)

2.1.4.2 Hubungan Dividen Tunai denganReturnSaham

“Secara rata-rata pemegang saham menuntut penyesuaian hasil pengembalian (return) yang lebih tinggi terhadap risiko bagi perusahaan yang membayar dividen yang lebih besar.”J. Fred Weston&Thomas E. Copeland

(1997:161).

2.1.4.3 Hubungan Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai dengan Return

Saham

Rasio profitabilitas (ROE) digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Apabila terjadi kenaikan dalam rasio ini, berarti terjadi kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Dan, kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham suatu perusahaan, sehingga akan meningkatkan return saham yang akan dibagikan kepada para investornya. Veithzal Rivai,Andria

Permata,dan Ferry N. Idroes (2007:721).

2.1.5 Jurnal / Penelitian Terdahulu

1) Penelitian Sunarto (Tahun 2001)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio profitabilitas dan leverage terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sampel penelitian


(28)

yang digunakan adalah kelompok perusahaan manufaktur dengan kategori perusahaan yang sahamnya selalu aktif diperdagangkan di BEJ selama periode pengamatan (31 Desember 1998 sampai dengan 2000). Jumlah sampel yang diperoleh berdasarkan kategori tersebut berjumlah 92 saham perusahaan. Data sekunder diperoleh dari JSX Statistic dari beberapa publikasi (1998-2000). Teknik regresi berganda (multiple regression) digunakan untuk teknik analisis ini dengan uji hipotesis t-test dan F-test pada level of significance 5% (α=0.05). Dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan leverage (DTA) signifikan mempengaruhi return saham di BEJ untuk periode 1998/2000 dan1999/2000. Keterbatasan hasil penelitian ini terletak pada jumlah sampel yang digunakan dimana sampel hanya terbatas pada sektor manufaktur dengan periode pengamatan tahunan (berdasar laporan akhir tahun perusahaan).

2 ) Penelitian Riki Martusa (Tahun 2007)

Penelitian ini mengangkat isu mengenai pengaruh dividend yield dan price earning ratio terhadap return saham dengan investment opportunity set sebagai variabel moderating. Penelitian ini merupakan pengujian empiris untuk mencari apakah dividend yield dan price earning ratio berpengaruh terhadap return saham dengan investment opportunity set sebagai variabel moderating bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Beberapa bukti empiris menunjukkan bahwa dividend an laba ditahan telah merefleksikan penggunaan dividend yield dan price earning ratio oleh para pelaku di pasar modal (Extel 1994 dan Barker 1999). Oleh karena itu, maka perbedaan relevansi nilai yang dicari


(29)

didasarkan pada model penilaian yang digunakan oleh Ohlson (1995) dengan menghubungkan harga pasar per lembar saham (P) dengan nilai buku per lembar saham (BV), laba ditahan per lembar saham (RE), dan dividen per lembar saham (DV).

3) Penelitian I.G.K.A ULUPUI (Tahun 2005)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage,Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan temuan empiris tentang variabel akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan rasio keuangan pada tingkat individual terhadap return saham perusahaan-perusahaan yang masuk kategori industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ sejak tahun 1999-2005.

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap ReturnSaham (Sunarto, 2001)

Rasio

profitabilitas(ROA) dan (ROE) dan leverage (DTA) signifikan mempengaruhi returnsaham pada perusahaan dalam sektor manufaktur selama periode pengamatan 1998-2000. Meneliti pengaruh rasio profitabilitas terhadapreturn saham Tempat, waktu penelitian dan rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini hanya ROE.

2 Pengaruh Rasio Likuiditas,

Leverage,Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (IG.K.A

Rasio likuiditas (current ratio), rasio leverage (DER), rasio aktivitas(Total Asset Turn Over),

Meneliti pengaruh rasio profitabilitas terhadap return saham Tempat, waktu penelitian dan rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian


(30)

ULUPUI:2005) dan rasio profitabilitas (ROA) signifikan mempengaruhi returnsaham pada perusahaan makanan dan minuman dengan kategori industri barang konsumsi di BEJ selam periode pengamatan 1999-2000. hanya rasio profitabilitas dan rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini hanya ROE

3 PengaruhDividen Yield danPrice Earning Ratio TerhadapReturnSaham denganInvestment Opportunity SetSebagai VariabelModerating (Riki Martusa:2007) Investment Opportunity Set secara statistik tidak mempengaruhi hubungan antara dividen yielddan price earning ratio terhadapreturn saham Meneliti pengaruh pembagian dividen terhadapreturn saham Tempat, waktu penelitian dan penelitian ini dilakukan kepada beberapa objek penelitian.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kenaikan pembagian dividen yang disertai dengan kenaikan profitabilitas perusahaan memberikan sinyal positif bagi pemegang saham karena memberikan gambaran yang baik mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang serta memberikan gambaran akan kemampuan perusahaan untuk dapat memberikan dividen dengan tingkat yang sama dimasa yang akan datang.

Jika adanya reaksi harga saham yang diakibatkan dari suatu pengumuman, maka bisa diartikan bahwa pengumuman tersebut mengandung informasi. Pengumuman pembayaran dividen dikatakan mengandung informasi apabila memberikan return yang signifikan kepada pasar. Tetapi sebaliknya, apabila pengumuman pembayaran dividen tidak memberikan abnormal return yang tidak signifikan maka itu tidak mengandung informasi. Para investor umumnya


(31)

menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga menguragi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan. Di sisi lain, perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain: perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen.

Investor mencari perusahaan yang memiliki profitabilitas, sehingga diharapkan dapat membagikan dividen yang tinggi pula, karena tingginya return saham perusahaan tersebut yang dibagikan kepada para investornya.Peningkatan atau penurunan dividen akan berpengaruh terhadap return saham, karena peningkatan atau penurunan pembayaran dividen sering ditafsirkan sebagai keyakinan manajemen akan prospek perusahaan. Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, hal ini mungkin ditafsirkan sebagai harapan manajemen akan membaiknya kinerja perusahaan di masa yang akan datang .


(32)

Gambar 2.1.

Skema Kerangka Pemikiran

Berdasarkan skema kerangka pemikiran di atas, menunjukkan bahwa profitabilitas dan dividen tunai merupakan hal penting dan faktor yang mempengaruhi return saham. Jika tingkat profitabilitas tinggi, maka dividen tunai yang akan dibagikan akan tinggi dan akan mengakibatkan return saham meningkat.

Untuk dapat menguraikan lebih jelas, penulis akan menyajikan dalam paradigma penelitian :

Investor

Investasi

Analisis Fundamental

Laporan Keuangan

Profitabilitas (ROE)

Saham

Dividen Tunai


(33)

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, penulis mencoba merumuskan kesimpulan sementara yang masih perlu diuji kebenarannya sebagai berikut :

“Profitabilitas dan Dividen Tunai berpengaruh positif secara parsial dan simultan terhadapReturnSaham pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk”.

Tingkat Profitabilitas ROE

(X1)

Lukman Dendawijaya (2005 :119)

Dividen Dividen Tunai

(X2)

J.Wild, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey

(2008:221)

Return Saham Closing Price

(Y)

Abdul Halim (2003:30)

Veithzal Rivai,Andria Permata,dan Ferry N. Idroes

(2007:721).

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2006:304) Agus Sartono


(34)

28

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapatSugiyono (2004:13), pengertian objek penelitian yaitu :

“Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu)”.

Menurut Husein Umar (2005:303) dalam bukunya menerangkan bahwa: “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga di mana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini profitabilitas, dividen tunai dan returnsaham.

3.2 Metode Penelitian

MenurutSugiyono (2008:5),metode penelitian adalah:

“Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu


(35)

sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.”

Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data untuk memberikan solusi terhadap suatu kondisi yang bermasalah.

Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Pengertian metode deskriptif menurutSugiyono (2005:21) adalah sebagai

berikut: “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”

Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan.

Sedangkan menurut Mashuri (2008:45) pengertian metode verifikatif

adalah sebagai berikut:

“Penelitian verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah


(36)

dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.”

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel X dan X terhadap Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

Dengan menggunakan metode penelitian dan analisis statistik, maka akan diketahui hubungan antar variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Pengertian desain penelitian menurutErwan Agus Purwanto (2007:25)adalah :

”Desain penelitian (research desighn) adalah rencana tentang bagaimana suatu penelitian akan dilakukan”.

Sedangkan menurut M. Iqbal Hasan (2002:31) pengertian desain


(37)

“Desain penelitian adalah keseluruhan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang akan dilakukan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis menerapkan desain penelitian yang lebih luas, yang mencangkup proses-proses berikut ini:

1. Mencari dan menetapkan fenomena yang terjadi.

2. Menetapkan judul dari fenomena yang didapat, sehingga dapat diketahui apa yang akan diteliti kemudian menentukan identifikasi masalah dalam penelitian.

3. Menetapkan masalah-masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini pengaruh profitabilitas (variabel X ) dan dividen tunai (variabel X ), yang menjadi variabel bebas. Dan return saham (variabel Y), yang menjadi variabel terkait.

4. Menganalisis dan mengambil sampel untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh profitabilitas dan dividen tunai terhadap return saham.

5. Melakukan pembahasan terhadap masalah melalui data dan informasi yang diperoleh dari pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) kemudian data tersebut diolah dan dianalisis.

6. Melaporkan hasil dari penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta interprestasi data.


(38)

7. Menyimpulkan penelitian, sehingga akan diperoleh penyelesaian dan jawaban atas identifikasi masalah dan penelitian.

Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :

X = Profitabilitas X = Dividen Tunai Y = ReturnSaham

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Definisi operasionalisasi variabel menurut Nur Indriantoro (2002:69)

sebagai berikut:

“Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuranconstructyang lebih baik.”

(X)

Variabel Independen

(X )

Variabel Independen

(Y)


(39)

Variabel itu sendiri menurut Sugiyono (2008:59) adalah: “Suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.”

Variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen (X).

Variabel independen adalah variabel yang tidak terikat oleh faktor-faktor lain, tetapi mempunyai pengaruh terhadap variabel lain. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008:59): “Variabel independen adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.”

Variabel independen pada penelitian ini adalah profitabilitas dan dividen tunai

2. Variabel Dependen (Y).

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. MenurutSugiyono (2008:59), variabel dependen adalah: “Variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”


(40)

Tabel 3 .1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Variable

Independent(X ) Profitabiltas (ROE)

“ Profitabilitas (ROE) merupakan pengukuran kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba. Return On Equity (ROE) juga merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham.” Lukman Dendawijaya(2005:118) Rasio Variable Independent (X ) Dividen Tunai

“Dividen tunai (cash dividend) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham.”

John J.Wild, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey (2008:221) Rasio Variable Dependent(Y) Returnsaham “Return saham

merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi.” Abdul Halim (2003:30)

Ket:

P0 = Perkembangan harga saham tahun dasar. P1 = Perkembangan harga saham tahun berikutnya.

Rasio

ROE= Laba setelah pajak x 100 Modal sendiri

Dividen = Laba bersih –saldo laba ditahan

Return saham = P1-P0 P0


(41)

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel

Adapun Teknik Penarikan Sampel terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut:

3.2.3.1 Populasi

MenurutUmi Narimawati (2008:161), pengertian populasi adalah sebagai

berikut :

“Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian.”

Dari pengertian populasi diatas dapat disimpulakan bahwa populasi adalah unit yang menjadi target penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan mulai saat PT. Bank Negara Indonesia (Tbk) masuk ke bursa saham sejak tahun 1990 sampai dengan 2010 yakni selama 20 tahun .

3.2.3.2 Sampel

Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih sementara (hipotesis), maka peneliti melakukan pengumpulan data pada objek tertentu, karena objek dalam populasi terlalu luas, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Sedangkan menurut Umi Narimawati (2008), pengertian sampel adalah


(42)

“Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian”.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi.

3.2.3.3 TeknikSampling

Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi yang banyak, maka harus dilakukan teknik pengambilan sampling yang tepat. Pengertian tekniksamplingmenurutSugiyono (200:81) yaitu :

“Teknik samplingadalah merupakan teknik pengambilan sampel.”

Untuk menentukan sampel yang akan diteliti terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan. Teknik yang akan digunakan oleh penulis sesuai dengan judul adalahnonprobability sampling. Adapun pengertiannonprobability samplingmenurutSugiyono (2009:84)yaitu :

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.”

Jenis nonprobability sampling yang akan digunakan oleh penulis adalah sampling purposive. Pengertian sampling purposivemenurut Sugiyono (2009:85) yaitu:

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Sampel yang akan diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas (ROE) , laporan pembayaran dividen tunai dan return saham dari


(43)

tahun 2003 sampai dengan tahun 2010 atau selama 7 tahun yang mempunyai kriteria terhadap sampel yang akan diteliti yaitu berdasarkan :

1. Data yang diambil merupakan data keuangan terbaru.

2. Data yang diambil adalah 7 tahun dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2010, untuk melihat fenomena yang terjadi.

3. Data tersebut dianggap relevan, karena sudah dianggap mewakili informasi dari data yang lain.

3.2.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.4.1 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu dalam bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel yang mewakilinya.

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian dibagi dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut:

1) Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti baik dari pribadi (responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluan penelitian, seperti dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Data primer umumnya berupa data kualitatif dan digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Data primer diperoleh dengan mengadakan penelitian dan kuesioner.


(44)

2) Data Sekunder

Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, biasanya dari pihak kedua yang mengolah data keperluan orang lain. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, di mana data yang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain. 3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung diperusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh instansi terkait, umumnya tentang laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, pada tahun 2003-2010. Dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) YPKP untuk memperoleh data yang diperlukan.


(45)

2. Penelitian Kepustakaan(Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literatur, catatan kuliah serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini penulis juga menggunakan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori maupun data-data penelitian yang dilakukan.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisis terhadap data yang telah diraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Deskriptif dengan Pendekatan Kualitatif

MenurutSugiyono (2010:14)analisis kualitatif adalah sebagai berikut: “Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.”


(46)

Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel X (profitabilitas) dan X (dividen tunai), peneliti menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai narasumber dari divisi yang terkait.

2. Analisis Verifikatif dengan Pendekatan Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis pengolahan data berbentuk angka (numeric). Dalam hal ini penulis melakukan analisis pada laporan keuangan mengenai harga saham yang terdapat pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Dari hasil analisis tersebut akan didapat analisis pengaruh profitabilitas dan dividen tunai terhadap return saham.

3. Analisis Statistik

a. Analisis Statistik Linier Berganda

MenurutSugiyono (2004:149), analisis linier regresi digunakan untuk

melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan / diturunkan.

Penjelasan garis regresi menurutAndi Supangat ( 2007: 325)yaitu :

“Garis regresi (regression line / line of the best fit / estimating line) adalah suatu garis yang ditarik diantara titik-titik (scatter diagram) sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat juga dipergunakan untuk mengetahui macam korelasinya (positif atau negatifnya).”

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh profitabilitas dan dividen tunai terhadapreturn saham pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.


(47)

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik-turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator. Analisis digunakan dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X dan X ) . Persamaan regresinya sebagai berikut :

(Sumber : Sugiyono ; 2010) Dimana:

Y = variabel terikat (returnsaham) a = bilangan berkonstanta

b , b = koefisien arah garis

X = variabel bebas (profitabilitas) X = variabel bebas (dividen tunai)

Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X dan X metode kuadrat kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a,b , dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

b = (∑X ²)(∑XY) – (∑XX )(∑XY)

b = (∑Xı²)(∑XY) – (∑XX )(∑XY)

a = Y - b X - b X

Y= a + b X + b X

(∑X²)(∑X ²)-(∑X X )²


(48)

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi berganda, maka perlu dilakukan pengajuan asumsi klasik.

a. Uji Asumsi Klasik

Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan Multiple Linier Regression sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Beberapa asumsi itu diantaranya :

1) Uji Normalitas Data Residual

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atu mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

Menurut Singgih Santoso (2002;393), dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu :

 Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.

 Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plotsdalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan :

 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.


(49)

 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.(Singgih Santoso, 2002:322)

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.

2) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat diantara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah:

1) Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

2) Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dengan menggunakan Variance Inflation Factors(VIF).

2 i

R 1

1 VIF

 


(50)

Dimana Rі² adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel Xі terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas (Gujarati, 2003 : 362).

3) Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji-Glejser yaitu dengan meregresikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulanya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen) (Gujarati, 2003:405).

Selain itu, dengan menggunakan program SPSS, heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


(51)

4) Uji Autokorelasi

Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak effisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W):

t t 1

2 t

e e

D W

e 

  

(Gujarati, 2004: 467)

Kriteria uji: Bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson: a) Jika D-W< dLatau D-W > 4-dL, maka pada data tersebut terdapat autokorelasi

b) Jika dU< D-W < 4-dU, kesimpulannya pada data tidak terdapat autokorelasi

c) Tidak ada kesimpulan jika dL D-W≤dUatau 4-dU D-W≤4-dL b. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).


(52)

Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y,

Variabel X2dan Y, X1dan X2sebagai berikut:

a) Koefisien korelasi antara Profitabilitas (X1) dengan ReturnSaham (Y), dengan

perhitungan sebagai berikut:

rX Y = ∑XY

b) Koefisien korelasi antara Dividen Tunai (X2) denganReturnSaham (Y) dengan

perhitungan sebagai berikut:

rX Y = ∑X Y

Koefisien korelasi antara Profitabilitas (X1) dengan Dividen Tunai (X2) dengan

perhitungan sebagai berikut:

rX X = ∑XX

Setelah koefisien korelasi antar-variabel diketahui, selanjutnya dapat

diperoleh nilai korelasi parsial . Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:

∑X ² .∑Y²

∑X ² . ∑Y²


(53)

a) Koefisien korelas Koefisien korelas dengan mengguna rX X Y = r²X

b) Korelasi parsial Koefisien korelas dapat dihitung de rX Y = rX Y

-c) Korelasi parsial Koefisien korelas dapat dihitung de rX Y = rX Y

-Besarnya koefisie

a. Apabila (-) ber b. Apabila (+) be Interprestasi dari

1

1

-lasi secara simultan

lasi simultan antar X1dan X2terhadap Y dapat

nakan rumus sebagai berikut: Y + r²X Y – 2rX Y .rX Y.rX X

lasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2diangga

dengan menggunakan rumus sebagai berikut: rX Y . rX X

lasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1dian

dengan menggunakan rumus sebagai berikut: - rX Y . rX X

sien korelasi adalah -1 r 1 :

erarti terdapat hubungan negatif. berarti terdapat hubungan positif. ri nilai koefisien korelasi :

(1 - r²X X )

- r²X Y(1 - r²X X )

- r²X Y(1 - r²X X )

at dihitung

gap konstan


(54)

a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).

b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.

Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut :

Tabel 3.2

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199

0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat

Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2002:216)

c. Koefisien Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase.

Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(55)

Dimana :

KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X

R² = Kuadrat koefisien korelasi

Tujuan koefisien determinasi berbeda dengan koefisien korelasi berganda. Pada metode koefisien determinasi, kita dapat mengetahui seberapa besar

pengaruh profitabilitas dan dividen tunai terhadapreturnsaham tapi bukan taraf hubungan seperti pada koefisien berganda (lebih memberikan gambaran fisik atau keadaan sebenarnya dari kaitan profitabilitas dan dividen tunai terhadapreturn saham).

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah mengenai ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti, dimana hipotesis nol (H0) merupakan hipotesis tentang tidak adanya

pengaruh, yang pada umumnya dirumuskan untuk ditolak, sedangkan hipotesis tandingan (H1) merupakan hipotesis penelitian.

Pengujian hipotesis digunakan untuk melihat ada tidaknya korelasi dan pengaruh variabel independen, yaitu profitabilitas (X1), dividen tunai (X2), secara

signifikan terhadap return saham (Y). Hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut :


(56)

1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F)

Untuk menguji secara simultan ada tidaknya hubungan variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel independen yaitu profitabilitas, dan dividen tunai terhadap variabel dependen yaitu return saham.

Tabel 3.3

Rumusan Hipotesis Secara Simultan

Hipotesis Keterangan

H0:β1,2,3< 0 Profitabilitas, dividen tunai, secara simultan tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap return saham.

H1:β1,2,3> 0 Profitabilitas, dividen tunai, secara simultan berpengaruh positif secara signifikan terhadap return saham.

b. Menentukan nilai signifikansiαyaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (dk = k ; nk– l), untuk mengetahui daerah Ftabelsebagai batas daerah penerimaan dan

penolakkan.

c. Menghitung nilai Nilai F yang didapat dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

F = /


(57)

Nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel berdasarkan tingkat signifikan (α) = 5% dan derajat kebebasan pembilang = k, dan derajat kebebasan penyebut =nk– 1. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut :

Apabila Fhitungpositif (+), maka :

a. Fhitung> Ftabel, denganα= 5 %, maka H0ditolak artinya signifikan.

b. Fhitung< Ftabel, denganα = 5 %, maka H0diterima artinya tidak signifikan.

Apabila Fhitungnegatif (-), maka :

a. Fhitung> Ftabelmaka H0diterima artinya tidak signifikan.

b. Fhitung< Ftabelmaka H0ditolak artinya signifikan.

2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t)

Dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan secara parsial dari masing-masing variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Selanjutnya pengujian dengan menggunakan uji statistik t dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis statistik yang akan di uji dalam penelitian ini adalah :


(58)

Tabel 3.4

Rumusan Hipotesis Secara Parsial

Hipotesis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Return Saham

H0:β1< 0 Profitabilitas tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return Saham.

H1:β1> 0 Profitabilitas berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return Saham.

Hipotesis Pengaruh Dividen Tunai Terhadap Return Saham H0:β2< 0 Dividen Tunai tidak berpengaruh positif secara signifikan

terhadap Return Saham.

H1:β2> 0 Dividen Tunai berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return Saham.

Adapun nilai thitung, dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :

t1=rx1y

t2=rx2y

Kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : Apabila thitungpositif (+) maka :

a. thitung> ttabel maka H0ditolak, artinya signifikan.

b. thitung< ttabel maka H0diterima, artinya tidak signifikan.

Apabila thitungnegatif (-) maka :

a. thitung> ttabel maka H0diterima, artinya tidak signifikan.

b. thitung< ttabel maka H0ditolak, artinya signifikan.

nk-1 (1 -r2x1y)

n-k- 1 (1 -r2x2y)


(59)

3. Menggambar Da

Penarikan Kesimp

Penggambaran da dan kesimpulannya ak

1) Hasil Fhitung diba

Dae a. Tolak H0jika

b. Tolak H0jika

c. Tolak H0jika

2) Hasil thitung diban

Da

Daerah Penerimaan dan Penolakan H

mpulan

daerah penerimaan atau penolakan hipotesis be akan dijelaskan berikut ini,

bandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

Gambar 3.2

aerah Penerimaan dan Penolakan H0Secara Simulta ika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisie

ika Fhitung < Ftabel pada alpha 5% untuk koefisie

ika nilai Fhitung< 0,05

andingkan dengan ttabel dengan kriteria :

Gambar 3.3

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0Secara Parsia Daerah Penerimaan H0

Daerah Penola

Hipotesis serta

beserta kriteria

ltan

sien positif. sien negatif.

sial olakan H0


(60)

a. Jika thitung> t tabelmaka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima

artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.

b. Jika -t hitung≤ttabel≤ thitungmaka H0ada di daerah penerimaan, berarti Ha

ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c. t hitung dicari dengan rumus perhitungan t hitung

d. t tabel dicari di dalam tabel distribusi t studentdengan ketentuan sebagai berikut,α = 0,05 dan db = (n – k – 1)

4. Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika t hitung jatuh didaerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisien regresi signifikan (tidak signifikan).

Kesimpulannya, profitabilitas dan dividen tunai berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadapreturn saham. Tingkat signifikannya 5% (α= 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai penarikan kebenaran 95% dan hal ini menunjukkan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan /signifikan) antara dua variabel tersebut.


(61)

55

4.1 Gambaran Umum PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.1.1 Sejarah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT. Bank Negara Indonesia adalah bank komersial tertua dalam sejarah Republik Indonesia. Bank ini didrikan pada tanggal 5 Juli tahun 1946. Saat ini PT. BNI mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan 5 di luar negeri. PT. BNI juga mempunyai unit perbankan syariah.

Sejarah pendirian Bank BNI erat hubungannya dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang berpuncak pada Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Pada sidang Dewan Menteri Republik Indonesia tanggal 19 September 1945 diputuskan untuk mendirikan sebuah bank milik negara yang bertugas sebagai bank sirkulasi. Untuk mempersiapkan pembentukannya, pemerintah memberikan surat kuasa kepada Bapak R.M. Margono Djojohadikoesoemo (alm).

Sebagai langkah pertama pada tanggal 9 Oktober 1945, didirikan Yayasan Poesat Bank Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 5 Juli 1946 didirikan bank sentral dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI), dengan pegawai berjumlah 38 orang. Kemudian Yayasan Poesat Bank Indonesia yang merupakan cikal bakal lahirnya Bank BNI dilebur kedalamnya.

Pada tahun-tahun selanjutnya dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah Indonesia untuk memantapkan kedudukan Bank Negara Indonesia. Dalam


(62)

Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, Pemerintah Indonesia dan Belanda, memutuskan untuk merubah fungsi Bank Negara Indonesia dari bank sentral menjadi bank umum. Bank BNI mulai mengarahkan usahanya untuk pembangunan ekonomi, sedangkan Bank Indonesia (yang pada waktu itu bernama De Javasche Bank) ditunjuk menjadi bank sentral.

Bank Negara Indonesia 1946

Dengan dikeluarkannya Ketetapan Presiden No. 17 Tahun 1965 tentang integrasi bank-bank pemerintah, Bank Negara Indonesia berubah nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit III. Kemudian pada tahun 1967 Undang-undang No. 14 tentang Pokok-pokok Perbankan menetapkan kembali fungsi bank-bank pemerintah seperti sebelum adanya integrasi. Selanjutnya dengan Undang-undang No. 18 tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit III ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946, dengan status utama yang diarahkan kepada pembangunan ekonomi nasional dengan mengutamakan sektor industri.

Masa Deregulasi

Paket deregulasi pemerintah bulan Juni 1983 (Pakjun 1983) yang merupakan awal deregulasi disektor moneter dan sektor riil. Untuk mendukung kebijakan tersebut dan perkembangan ekonomi yang sehat di Indonesia, Bank BNI melakukan restrukturisasi organisasi agar lebih berorientasi ke pasar dan lebih selektif dalam penempatan pegawai.


(63)

Masa konsolidasi Bank BNI terus berlanjut hingga dikeluarkannya paket deregulasi tanggal 27 Oktober 1988 (Pakto 1988) yang memberikan kemudahan pendirian bank-bank maupun bank asing, sehingga berdampak meningkatnya persaingan. Untuk menghadapi tantangan ini Bank BNI secara terus menerus menata diri dengan jalan mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia, meningkatkan kualitas teknologi serta memperluas jaringan operasional melalui kerjasama dengan bank-bank di dalam dan luar negeri.

Peringatan Tahun Emas

Dalam usianya yang ke-50 pada 5 Juli 1996, Bank BNI telah mampu menempatkan dirinya sebagai bank yang sehat dan terkemuka di Indonesia. Dengan pertimbangan, bahwa keberhasilan Bank BNI adalah berkat dukungan masyarakat luas, maka peringatan Hari Ulang Tahun Emas dirayakan lebih semarak dari tahun-tahun sebelumnya.

Peringatan Hari Ulang Tahun Emas Bank BNI dimeriahkan dengan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, olahraga, seni dan budaya, seminar internasional, lomba karya tulis dan sebagainya. Salah satu kegiatan yang bersifat monumental bagi Bank BNI khususnya masyarakat dan masyarakat Indonesia umumnya adalah ditandatanganinyaPerangko Seri Peringatan Tahun EmasBank BNI oleh Presiden Soeharto pada tanggal 28 September 1996. Perangko tersebut dikeluarkan dalam denominasi Rp.300,- dan


(64)

Dalam suasana memperingati hari ulang tahunnya, Bank BNI menjadi bank milik pemerintah yang pertama melakukan IPO ( Initial Public Offering ). Saham Bank BNI dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 25 Nopember 1996. Sambutan yang positif dari kalangan investor dalam dan luar negeri menunjukkan bahwa Bank BNI memperoleh kepercayaan yang tinggi. Penawaran saham kepada publik ini bertujuan untuk meningkatkan modal, efisien serta untuk mencapai laba operasi yang optimal melalui pengembangan usaha yang sejalan dengan visi dan misi Bank BNI.

Visi dan Misi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Visi Bank BNI adalah mempertahankan posisinya sebagai bank terkemuka di Indonesia dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang lengkap, terpadu dan berkualitas, baik untuk perorangan, perusahaan maupun lembaga di dalam dan di luar negeri. Secara konsisten berorientasi kepada kepuasan nasabah dan mempertahankan komitmennya untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pegawai. Sebagai perusahaan publik, Bank BNI akan terus berupaya meningkatkan nilai sahamnya.

Misi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

 Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice)


(65)

 Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.

 Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.

 Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik. Strategi utama Bank BNI untuk memenuhi visi dan misi tersebut adalah mempertahankan keunggulannya di Corporate Banking, mengembangkan Retail Banking dan meningkatkan usaha International Banking melalui peningkatan pemanfaatan teknologi dan pengembangan Sumber Daya Manusia melalui budaya kerjanya.

Budaya Kerja

Budaya kerja ( Corporate Culture ) Bank BNI menjadi landasan dan semangat kerja jajaran manajemen dan segenap pegawai. Budaya kerja tersebut didasari oleh semangat kekeluargaan yang terus terbina di lingkungan Bank BNI sejak awal pendiriannya hingga membentuk jati dirinya.

Budaya Kerja BNI ”PRINSIP 46” merupakan Tuntunan Perilaku Insan BNI. Setiap Nilai Budaya Kerja BNI memiliki Perilaku Utama yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh Insan BNI, 6 (enam) Perilaku Utama Insan BNI adalah :

Tabel 4.1

Budaya Kerja BNI “PRINSIP 46” 4 NILAI

BUDAYA KERJA BNI

6 NILAI PERILAKU UTAMA INSAN BNI

Profesionalisme (Professionalism)

 Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik


(66)

Integritas (Integrity)

 Jujur, Tulus dan Ikhlas  Disiplin, Konsisten dan

Bertanggungjawab Orientasi Pelanggan

(Customer Orientation)

 Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis

Perbaikan Tiada Henti (Continuous Improvement)

 Senantiasa Melakukan Penyempurnaan

 Kreatif dan Inovatif Sumber : PT Bank Negara Indonesia (PERSERO) Tbk

Semboyan

Semboyan “Terpecaya, Kokoh dan Bersahabat” bukan hanya melandasi citra Bank BNI tapi juga dasar budayanya.

Makna Logo Perusahaan

Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar.

Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis. Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern.


(67)

4.1.2 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain, dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

Gambar di bawah ini merupakan struktur organisasi yang terdapat pada unit penjualan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk .


(1)

113

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai dalam hubungannya dengan Return Saham yang terdapat pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan Profitabilitas (ROE) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk periode 2003 – 2010

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata nilai Profitabilitas (ROE) pada tahun 2003-2010 berfluktuasi. Kenaikan atau penurunan Profitabilitas (ROE) ini disebabkan oleh peningkatan atau penurunan laba yang diperoleh oleh perusahaan pada tahun tersebut, akibat dari adanya krisis global yang melanda negara-negara didunia termasuk Indonesia pada yang mempengaruhi sektor perekonomian khususnya pada sektor perbankan.

2. Perkembangan Dividen Tunai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk periode 2003 – 2010

Rata-rata nilai pendapatan dividen tunai pada tahun 2003-2010 berfluktuasi. Kenaikan pendapatan dividen tunai diakibatkan oleh laba perusahaan yang meningkat, yang kemudian akan meningkatkan kepercayaan investor mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang. Sedangkan penurunan pendapatan dividen tunai disebabkan oleh turunnya laba perusahaan pada tahun tersebut.


(2)

114

3. Perkembangan Return Saham pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk periode 2003 – 2010

Rata-rata perolehan Return Saham pada tahun 2003-2010 berfluktuasi. Kenaikan atau penurunan return saham disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya, peningkatan atau penurunan Profitabilitas (ROE), pendapatan Dividen Tunai, dan faktor lain seperti Harga saham.

4.. Pengaruh Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai berpengaruh tidak signifikan terhadap Return Saham.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Apabila bank ingin meningkatkan return saham, maka bank harus meningkatkan rasio profitabilitas (ROE) serta meningkatkan pembayaran dividen, agar dapat memberikan kepercayaan yang tinggi kepada para investor, mengenai prospek bank dimasa yang akan datang. Ini berarti bahwa bank dalam beroperasi harus lebih efisien agar dapat menaikkan laba bank sehingga dapat meningkatkan return saham. Dan pasca krisis global, sebaiknya bank lebih meningkatkan kinerjanya, agar dapat memperoleh laba yang maksimal.

2. Apabila penelitian ini akan digunakan sebagai acuan pada penelitian berikutnya, sebaiknya menggunakan unit analisis penelitian lebih dari satu bank, sehingga


(3)

115

generalisasi penelitian dapat lebih ditingkatkan, selain itu juga data penelitian dapat menggunakan rentang data time series dengan periode yang lebih panjang. Pemilihan faktor-faktor lain selain Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai yang mempengaruhi Return Saham misalnya harga saham, dan rasio – rasio keuangan lainnya.

3. Bagi para investor sebaiknya tidak hanya melihat dari Profitabilitas (ROE) dan Dividen Tunai saja di dalam mengukur kinerja bank guna mendapatkan laba bersih. Tetapi juga dapat dilihat dari faktor fundamental bank atau faktor eksternal yang sangat mempengaruhi kinerja suatu bank dalam memperoleh laba, misalnya kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut atas kualitas pelayanan yang memuaskan, dengan kepercayaan tersebut diharapkan banyak nasabah yang tertarik untuk menyuimpan dananya di bank , dan hal tersebut akan meningkatkan harga saham pada bank tersebut, yang tentunya akan menaikan laba pada bank. 4. Untuk mengantisipasi dampak dari adanya krisis global, khususnya pada PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan untuk menarik minat para nasabah dalam menyimpan dana nya di bank, sebaiknya bank memberikan pelayanan serta keunggulan lain, seperti pemberian bunga yang lebih tinggi serta pemberian bonus berupa hadiah menarik, yang salah satunya diberikan kepada nasabah prioritas.


(4)

116

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono, (2001).Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Brigham, F. Eugene, & Houston, F. Joel, (2006). Fundamental Of Financial Management (Dasar-dasar Manajemen Keuangan). Jakarta: Salemba Empat. Dahlan Siamat, (1998). Manajemen Lembaga Keuangan. Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Gujarati, Damodar, (2005).Ekonometrika Dasar.Jakarta: Erlangga.

Lukman Dendawijaya, (2005). Manajemen Perbankan(Edisi Kedua). Bogor: Ghalia Indonesia.

Suad Husnan, & Enny Pudjiastuti, (2006).Dasar-dasar Manajemen Keuangan(Edisi Kelima). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Sugiyono, (2010).Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Penerbit Alfabeta. Sutrisno, (2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonisia.

Sunarto, (2001). Pengaruh Rasi Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEJ.Jurnal Bisnis dan Ekonomi.

Riki Martusa, (2007). Pengaruh Dividend Yield dan Price Earnings Ratio Terhadap Return Saham Dengan Investment Opportunity Set Sebagai Variabel Moderating.Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 9,(No. 3), 253-273.

ULUPUI, I G.K.A, (2005). Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham.

Umi Narimawati, Sri Anggadini &, Linna Ismawati, (2010). Penulisan Karya Ilmiah Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.


(5)

117

Veithzal Rivai., Andria Permata & Ferry N, Idroes, (2007). Bank and Financial Institution Management Conventional & Sharia System. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Weston, J. Fred, & Copeland, E. Thomas, (1997). Manajemen Keuangan (Edisi Kedelapan). Jakarta: Binarupa Aksara.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Novilia Lestari Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat & Tgl Lahir : Bandung, 21 November 1988

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Kopo Gg. Parasdi Dalam 5 No. 19 Bandung

Telepon : 081321939655

Pendidikan :

Sekolah Lokasi Tahun

TK Bhinekas Jl. Kopo 1994 - 1995

SDN Babakan Tarogong II Bandung Jl. Kopo 1995 - 2001

SMPN 3 Bandung Jl. Dewi Sartika 2001 - 2004 SMAN 11 Bandung Jl. Kembar Baru 2004 - 2007 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 2007 -2011