28
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai
dengan pendapat Sugiyono 2004:13, pengertian objek penelitian yaitu :
“Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable
tentang suatu hal variabel tertentu”.
Menurut Husein Umar 2005:303 dalam bukunya menerangkan bahwa:
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga di mana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan
hal-hal lain jika dianggap perlu”. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian
digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini profitabilitas, dividen tunai dan
return saham.
3.2 Metode Penelitian Menurut Sugiyono 2008:5, metode penelitian adalah:
“Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu
29
sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.”
Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data untuk
memberikan solusi terhadap suatu kondisi yang bermasalah. Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode deskriptif dan
verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan
yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono 2005:21 adalah sebagai
berikut: “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas.” Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah
yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang
telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan.
Sedangkan menurut Mashuri 2008:45 pengertian metode verifikatif
adalah sebagai berikut: “Penelitian verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan
untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah
30
dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.”
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel X
dan X terhadap Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
Dengan menggunakan metode penelitian dan analisis statistik, maka akan diketahui
hubungan antar
variabel yang
diteliti sehingga
menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Data
yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut dikumpulkan, dianalisis dan
diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Pengertian desain penelitian
menurut Erwan Agus Purwanto 2007:25 adalah :
”Desain penelitian research desighn adalah rencana tentang bagaimana suatu penelitian akan dilakukan”.
Sedangkan menurut M. Iqbal Hasan 2002:31 pengertian desain
Penelitian yaitu :
31
“Desain penelitian adalah keseluruhan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang akan dilakukan mulai dari perencanaan sampai
dengan pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menerapkan desain penelitian yang lebih
luas, yang mencangkup proses-proses berikut ini: 1. Mencari dan menetapkan fenomena yang terjadi.
2. Menetapkan judul dari fenomena yang didapat, sehingga dapat diketahui apa yang akan diteliti kemudian menentukan identifikasi masalah dalam
penelitian. 3. Menetapkan masalah-masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini
pengaruh profitabilitas variabel X dan dividen tunai variabel X , yang menjadi variabel bebas. Dan return saham variabel Y, yang
menjadi variabel terkait. 4. Menganalisis dan mengambil sampel untuk melakukan penelitian
mengenai Pengaruh profitabilitas dan dividen tunai terhadap return saham.
5. Melakukan pembahasan terhadap masalah melalui data dan informasi yang diperoleh dari pojok Bursa Efek Indonesia BEI kemudian data
tersebut diolah dan dianalisis. 6. Melaporkan hasil dari penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi
serta interprestasi data.
32
7. Menyimpulkan penelitian, sehingga akan diperoleh penyelesaian dan jawaban atas identifikasi masalah dan penelitian.
Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan :
X = Profitabilitas X = Dividen Tunai
Y = Return Saham
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Definisi operasionalisasi variabel menurut Nur Indriantoro 2002:69
sebagai berikut: “Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.
Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti
dalam mengoperasionalisasikan
construct, sehingga
memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran
dengan cara
yang sama
atau mengembangkan
cara pengukuran construct yang lebih baik.”
X Variabel Independen
X Variabel Independen
Y Variabel Dependen
33
Variabel itu sendiri menurut Sugiyono 2008:59 adalah: “Suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.”
Variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen X.
Variabel independen adalah variabel yang tidak terikat oleh faktor-faktor lain, tetapi mempunyai pengaruh terhadap variabel lain. Seperti yang
dikemukakan oleh Sugiyono 2008:59: “Variabel independen adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.”
Variabel independen pada penelitian ini adalah profitabilitas dan dividen tunai
2. Variabel Dependen Y. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Menurut Sugiyono 2008:59, variabel dependen adalah: “Variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.” Variabel dependen di sini adalah return saham.
34
Tabel 3 .1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Konsep Variabel
Indikator Skala
Variable Independent X
Profitabiltas ROE
“ Profitabilitas ROE merupakan pengukuran
kemampuan suatu perusahaan dengan
modal sendiri yang bekerja didalamnya
untuk menghasilkan laba. Return On Equity
ROE juga merupakan kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba yang tersedia bagi
pemegang saham.” Lukman
Dendawijaya2005:118 Rasio
Variable Independent
X Dividen Tunai
“Dividen tunai cash dividend merupakan
distribusi kas kepada pemegang saham.”
John J.Wild, K.R. Subramanyam, dan
Robert F. Halsey 2008:221
Rasio
Variable Dependent Y
Return saham “Return saham
merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi.”
Abdul Halim 2003:30
Ket: P0 = Perkembangan harga
saham tahun dasar. P1 = Perkembangan harga
saham tahun berikutnya.
Rasio
ROE= Laba setelah pajak x 100
Modal sendiri
Dividen = Laba bersih –saldo laba ditahan
Return saham = P1-P0 P0
35
3.2.3 Teknik Penarikan Sampel
Adapun Teknik Penarikan Sampel terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah
sebagai berikut:
3.2.3.1 Populasi Menurut Umi Narimawati 2008:161, pengertian populasi adalah sebagai
berikut : “Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu
sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian.”
Dari pengertian populasi diatas dapat disimpulakan bahwa populasi adalah unit yang menjadi target penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi yang
digunakan adalah laporan keuangan tahunan mulai saat PT. Bank Negara Indonesia Tbk masuk ke bursa saham sejak tahun 1990 sampai dengan 2010
yakni selama 20 tahun .
3.2.3.2 Sampel
Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih sementara hipotesis, maka peneliti melakukan pengumpulan data pada objek tertentu, karena objek
dalam populasi terlalu luas, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Sedangkan menurut Umi Narimawati 2008, pengertian sampel adalah
sebagai berikut :
36
“Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian”.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi.
3.2.3.3 Teknik Sampling
Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi yang banyak, maka harus dilakukan teknik pengambilan sampling yang tepat.
Pengertian teknik sampling menurut Sugiyono 200:81 yaitu :
“Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.” Untuk menentukan sampel yang akan diteliti terdapat berbagai teknik
sampling yang dapat digunakan. Teknik yang akan digunakan oleh penulis sesuai dengan judul adalah nonprobability sampling. Adapun pengertian nonprobability
sampling menurut Sugiyono 2009:84 yaitu :
“Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.” Jenis nonprobability sampling yang akan digunakan oleh penulis adalah
sampling purposive. Pengertian sampling purposive menurut Sugiyono 2009:85
yaitu: “Sampling
purposive adalah
teknik penentuan
sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sampel yang akan diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah rasio
profitabilitas ROE , laporan pembayaran dividen tunai dan return saham dari
37
tahun 2003 sampai dengan tahun 2010 atau selama 7 tahun yang mempunyai kriteria terhadap sampel yang akan diteliti yaitu berdasarkan :
1. Data yang diambil merupakan data keuangan terbaru.
2. Data yang diambil adalah 7 tahun dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2010,
untuk melihat fenomena yang terjadi. 3.
Data tersebut dianggap relevan, karena sudah dianggap mewakili informasi dari data yang lain.
3.2.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.4.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu dalam bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel
yang mewakilinya. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian dibagi dalam dua jenis, yaitu
sebagai berikut:
1 Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti baik dari pribadi responden maupun dari suatu instansi yang mengolah data
untuk keperluan penelitian, seperti dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan. Data primer umumnya berupa data kualitatif dan digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Data primer
diperoleh dengan mengadakan penelitian dan kuesioner.
38
2 Data Sekunder
Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, biasanya dari
pihak kedua yang mengolah data keperluan orang lain. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain
yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, di mana data yang diperoleh penulis merupakan
data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain.
3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan Field Research
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung diperusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh
dengan cara dokumentasi. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dari dokumen-
dokumen yang dimiliki oleh instansi terkait, umumnya tentang laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, pada tahun 2003-2010. Dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung ke pojok Bursa Efek Indonesia BEI YPKP untuk memperoleh data yang diperlukan.
39
2. Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang
bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literatur, catatan kuliah serta tulisan lain yang
berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini penulis juga menggunakan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori maupun data-data
penelitian yang dilakukan.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisis terhadap data
yang telah diraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
1. Analisis Deskriptif dengan Pendekatan Kualitatif Menurut Sugiyono 2010:14 analisis kualitatif adalah sebagai berikut:
“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan
analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.”
40
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel X profitabilitas dan X dividen tunai, peneliti menggunakan metode
kualitatif dengan mewawancarai narasumber dari divisi yang terkait.
2. Analisis Verifikatif dengan Pendekatan Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis pengolahan data berbentuk angka numeric. Dalam hal ini penulis melakukan analisis pada laporan keuangan mengenai harga
saham yang terdapat pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Dari hasil analisis tersebut akan didapat analisis pengaruh profitabilitas dan dividen tunai
terhadap return saham.
3. Analisis Statistik a. Analisis Statistik Linier Berganda
Menurut Sugiyono 2004:149, analisis linier regresi digunakan untuk
melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan diturunkan.
Penjelasan garis regresi menurut Andi Supangat 2007: 325 yaitu :
“Garis regresi regression line line of the best fit estimating line adalah suatu garis yang ditarik diantara titik-titik scatter diagram sedemikian rupa
sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat juga dipergunakan untuk
mengetahui macam korelasinya positif atau negatifnya.” Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk
membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh profitabilitas dan dividen tunai terhadap return saham pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk.
41
Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan naik-turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel
independen sebagai indikator. Analisis digunakan dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara variabel dependen Y dan variabel
independen X dan X . Persamaan regresinya sebagai berikut :
Sumber : Sugiyono ; 2010 Dimana:
Y = variabel terikat return saham a = bilangan berkonstanta
b , b = koefisien arah garis X = variabel bebas profitabilitas
X = variabel bebas dividen tunai Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X dan X metode
kuadrat kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a,b , dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
b = ∑X ²∑X Y – ∑X X ∑X Y
b = ∑Xı²∑X Y – ∑X X ∑X Y
a = Y - b X - b X Y= a + b X + b X
∑X ²∑X ²-∑X X ²
∑X ²∑X ²-∑X X ²
42
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi berganda, maka perlu dilakukan pengajuan asumsi klasik.
a. Uji Asumsi Klasik
Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan Multiple Linier Regression sebagai alat untuk menganalisis
pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Beberapa asumsi itu diantaranya :
1 Uji Normalitas Data Residual
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang
sangat penting pada pengujian kebermaknaan signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal
atu mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.
Menurut Singgih Santoso 2002;393, dasar pengambilan keputusan bisa
dilakukan berdasarkan probabilitas Asymtotic Significance, yaitu : Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari populasi adalah
normal. Jika probabilitas 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara
normal. Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal
Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan : Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
43
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas. Singgih Santoso, 2002:322
Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang
digunakan untuk menguji kenormalan adalah Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut
berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.
2 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat diantara sesama variabel
independen maka konsekuensinya adalah: 1 Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.
2 Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel
independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan
untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dengan menggunakan Variance Inflation FactorsVIF.
2 i
R 1
1 VIF
Gujarati, 2003 : 351
44
Dimana Rі² adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan
meregresikan salah satu variabel Xі terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas
Gujarati, 2003 : 362 .
3 Uji Heteroskedastisitas
Situasi heteroskedastisitas
akan menyebabkan
penaksiran koefisien-
koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien
regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji-Glejser yaitu dengan meregresikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari
residual. Jika nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual error ada yang signifikan, maka
kesimpulanya terdapat heteroskedastisitas varian dari residual tidak homogen
Gujarati, 2003:405 .
Selain itu, dengan menggunakan program SPSS, heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel
dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah
terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
45
4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari
observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang
diperoleh menjadi tidak effisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson D-W:
t t 1
2 t
e e
D W
e
Gujarati, 2004: 467 Kriteria uji: Bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson:
a Jika D-W d
L
atau D-W 4-d
L
, maka pada data tersebut terdapat autokorelasi b
Jika d
U
D-W 4-d
U
, kesimpulannya pada data tidak terdapat autokorelasi c
Tidak ada kesimpulan jika d
L
D-W ≤ d
U
atau 4-d
U
D-W ≤ 4-d
L
b. Analisis Korelasi