27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jangka panjang infusa kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas ALP serum dan
mengetahui kekerabatan antara dosis pemberian infusa kulit Persea americana Mill. dengan penurunan aktivitas ALP yang dihasilkan pada tikus jantan
terinduksi karbon tetraklorida. Hasil penelitian yang akan dibahas adalah determinasi Persea americana
Mill., penetapan kadar air serbuk kulit Persea americana Mill., dan pemeriksaan aktivitas ALP serum.
A. Determinasi Persea americana Mill.
Determinasi bertujuan untuk memastikan bahwa bahan yang digunakan untuk penelitian memang benar bahan yang dimaksud, di mana pada penelitian ini
bahan yang digunakan adalah kulit Persea americana Mill. Determinasi dilakukan secara makroskopis dengan mencocokkan Persea americana Mill. yang diperoleh
dari salah satu depot es di Yogyakarta dengan buku acuan. Hasil determinasi yang
diperoleh adalah kulit yang digunakan benar kulit Persea americana Mill.
B. Penetapan Kadar Air
Penetapan kadar air dari serbuk kulit Persea americana Mill. bertujuan untuk mengetahui serbuk tersebut telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik,
yaitu kurang dari 10 Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995. Penetapan kadar air serbuk kulit Persea americana Mill. ditetapkan di LPPT
Universitas Gajah Mada Yogyakarta dengan metode gravimetri. Hasil penetapan kadar air sebuk kulit Persea americana Mill. memiliki kadar sebesar 7,1, hal ini
menunjukkan bahwa kadar air serbuk kulit Persea americana Mill. memenuhi persyaratan serbuk yang baik.
C. Penentuan Dosis Infusa
Berdasar penelitian yang dilakukan Putri 2013, konsentrasi infusa biji Persea americana
Mill. yang mampu memberikan efek hepatoprotektif adalah 8 g100 mL. Selain itu, mengacu pada penelitian Vinha, et al. 2013, kandungan
flavonoid pada kulit dan biji Persea americana Mill. tidak berbeda bermakna. Maka penelitian ini menggunakan konsentrasi dosis seperti pada penelitian yang
dilakukan Putri, dengan dosis pemberian infusa kulit Persea americana Mill. 1600 mgkgBB sebagai dosis tinggi; 761,90 mgkgBB sebagai dosis tengah; dan
362,81 mg kgBB sebagai dosis rendah.
D. Penentuan Dosis Hepatotoksik Karbon Tetraklorida
Penentuan dosis hepatotoksik karbon tetraklorida bertujuan untuk mengetahui dosis karbon tetraklorida yang mampu menyebabkan kerusakan hati
tikus dengan tanda peningkatan aktivitas ALP dalam serum darah. Dosis hepatotoksik ini mengacu pada penelitian Janakat dan Al-Merie 2002 dan hasil
orientasi melalui induksi hewan uji dengan karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB
secara i.p. Di mana dosis tersebut menyebabkan kerusakan ringan pada hati berupa steatosis Timbrell, 2009.
Pada saat orientasi, peneliti menggunakan ALT sebagai parameter kerusakan hati akibat toksisitas karbon tetraklorida. Hal ini mengacu pada
penelitian Vohra dan Gupta 2013 bahwa kerusakan hati akibat paparan karbon tetraklorida mengakibatkan peningkatan aktivitas ALT yang sebanding dengan
peningkatan ALP.
E. Penentuan Waktu Pencuplikan Darah