Tabel V. Hasil uji Scheffe aktivitas ALP serum tikus pada kelompok perlakuan
Kelompok Perlakuan
Kontrol hepato-
toksin Kontrol
negatif Kontrol
IKPA IKPA
362,81 + CCl
4
IKPA 761,90 +
CCl
4
IKPA 1600 +
CCl
4
Kontrol hepatotoksin
B B
B B
TB Kontrol
negatif B
TB TB
TB B
Kontrol IKPA
B TB
TB TB
B IKPA 362,81
+ CCl
4
B TB
TB TB
B IKPA 761,90
+ CCl
4
B TB
TB TB
B IKPA 1600 +
CCl
4
TB B
B B
B Keterangan: IKPA= Infusa kulit Persea americana Mill.; B= Berbeda bermakna
p 0,05; TB= Berbeda tidak bermakna p0,05.
H. Kontrol Olive Oil Dosis 2 mLkgBB
Pengukuran aktivitas ALP pada kontrol olive oil bertujuan untuk menegaskan bahwa pelarut olive oil yang digunakan tidak memberikan
pengaruh hepatotoksik terhadap serum tikus. Penggunaan dosis pada olive oil sama dengan dosis CCl
4
agar hasilnya nanti dapat dibandingkan, sehingga diperoleh pembuktian bahwa peningkatan aktivitas ALP pada serum tikus murni
karena CCl
4
. Berdasarkan penelitian Rosari 2013 dan Putri 2013, penggunaan olive
oil dosis 2 mLkgBB tidak memberikan efek hepatotoksik berupa peningkatan
aktivitas ALT. Adapun Vohra dan Gupta 2013 melaporkan bahwa peningkatan aktivitas ALT sebanding dengan peningkatan aktivitas ALP. Berdasarkan
penelitian tersebut, maka peneliti menggunakan olive oil sebagai pelarut hepatotoksin. Aktivitas ALP serum kontrol olive oil 274,2 ± 25,7 mgdL dapat
digunakan sebagai acuan normal.
I. Kontrol Karbon Tetraklorida Dosis 2 mLkgBB
Pengukuran aktivitas ALP pada kontrol karbon tetraklorida 2 mLkgBB bertujuan untuk mengetahui pengaruh hepatotoksik senyawa model. Panjaitan,
Handharyani, Chairul, Masriani, Zakiah, dan Manalu 2007 melaporkan bahwa pemberian karbon tetraklorida 1,0 mLkgBB menyebabkan peningkatan aktivitas
ALP serum tikus 1,6 kali dari nilai normal dan hasil uji histopatologi menunjukkan bahwa efek hepatotoksik yang ditimbulkan berupa steatosis.
Aktivitas ALP serum tikus kelompok kontrol hepatotoksin yang diberi perlakuan CCl
4
2 mLkgBB 440,2 ± 37,7 mgdL bila dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif yang diberi perlakuan olive oil 2 mLkgBB 274,2 ±
25,7 mgdL pada uji Scheffe menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dan terjadi peningkatan aktivitas ALP serum tikus 1,6 kali Tabel V. Peningkatan
aktivitas ALP pada kontrol hepatotoksin ini membuktikan bahwa karbon tetraklorida menyebabkan kerusakan pada hati.
J. Kontrol Infusa Kulit Persea americana Mill. IKPA