2014; ekstrak kulit Persea americana Mill. memiliki aktivitas antimikroba Servillon, et al., 2014; serta mampu menghambat oksidasi lipid dan protein
pada daging roti Carpena, et al., 2011.
D. Landasan Teori
Hati adalah kelenjar terbesar pada tubuh manusia dengan berat 1400- 1600 gram pada orang dewasa Robbins dan Cotran, 2010, berperan penting
dalam aktivitas metabolik, seperti merombak sel darah merah yang tua, mengekskresi bilirubin, detoksifikasi racun, dan memproduksi protein plasma
Mader, 2010. Aktivitas ALP di atas nilai normal menunjukkan adanya penyakit tertentu, seperti gangguan hati Dudgale, 2013, dan dapat digunakan sebagai
indikator adanya gangguan sistem sekresi hati Ernawati, 2006. Karbon tetraklorida merupakan senyawa model yang mampu
menginduksi kerusakan hati. Karbon tetraklorida yang dimetabolisme oleh CYP2E1 akan menghasilkan radikal bebas triklorometil. Radikal bebas tersebut
akan mengalami berbagai reaksi. Salah satu reaksinya mengakibatkan terjadinya peroksidasi lipid yang dapat menghambat sintesis protein. Sintesis protein yang
terhambat mengakibatkan
produksi lipoprotein
menurun dan
terjadi penghambatan transport lipid keluar dari hepatosit. Penumpukan lipid dalam
hepatosit inilah yang disebut steatosis. Peroksidasi lipid juga dapat mengganggu homeostasis Ca
2+
sehingga menyebabkan kematian sel Timbrell, 2009. Pada penelitian yang dilakukan Putri 2013, pemberian jangka panjang
infusa biji Persea americana Mill. mampu memberikan efek hepatoprotektif
dengan melihat penurunan aktivitas serum ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida 2 mLkgBB. selain itu, mengacu pada penelitian Vinha, et al., 2013,
kandungan total fenolik dan flavonoid pada biji dan kulit Persea americana Mill. relatif hampir sama. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian yang
nantinya akan diketahui pengaruh pemberian jangka panjang infusa kulit Persea americana
Mill. dalam mencegah kerusakan hati dengan melihat penurunan aktivitas ALP serum tikus terinduksi karbon tetraklorida.
E. Hipotesis
Pemberian jangka panjang infusa kulit Persea americana Mill. dapat menurunkan aktivitas ALP pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.
18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah.
B. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel utama
a. Variabel bebas. Variasi dosis pemberian infusa kulit Persea americana tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.
b. Variabel tergantung. Penurunan aktivitas enzim alkali fosfatase tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida setelah pemberian infusa kulit Persea
americana selama 6 hari.
2. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi hewan uji yang digunakan, yaitu tikus jantan
galur Wistar yang berumur 2-3 bulan, dengan berat badan antara 150-250 gram; cara pemberian hepatotoksin secara intraperitoneal; cara pemberian
infusa kulit Persea americana secara per oral; frekuensi waktu pemberian infusa kulit Persea americana Mill. satu kali sehari selama 6 hari
berturut-turut dengan waktu pemberian yang sama; dan bahan uji berupa kulit Persea americana Mill.