kesalahan pada account balance yang membuat kinerja kurang efisien, karena setiap kali harus menelusuri lagi, mencari dimana letak kesalahan yang dibuat.
Dengan dibangunnya sistem informasi akuntansi ini diharapkan dapat membantu primkop pegawai UPN veteran Jatim untuk dapat menjurnal secara
praktis dan cepat pada transaksi yang terjadi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi saat ini oleh primkop pegawai UPN veteran Jatim
adalah pada penjurnalan transaksi, berserta laporan laba rugi dan neraca yang terjadi pada koperasi tersebut. Transaksi yang dimasukkan dalam jurnal tersebut
berupa semua transaksi pada pinjaman dan semua yang mengenai transaksi pada unit usaha perdagangan umum baik transaksi penjualan maupun transaksi
pembelian. Sehingga diharapkan sistem informasi akuntansi yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan akuntansi koperasi atas pembuatan jurnal, laporan laba rugi
dan neraca secara otomatis sehingga meghasilkan laporan keuangan yang cepat dan benar.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana cara meng-implementasikan pembuatan laporan akuntansi
pada aplikasi yang dapat dilaporkan baik perbulan atau pertahun ? b.
Bagaimana melakukan proses rekap kredit dengan aplikasi ? c.
Cara melaporkan data kredit macet dari pinjaman ?
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan Sistem Informasi Akuntansi koperasi pegawai UPN vateran Jatim, mempunyai batasan masalah yaitu :
a. Bahasa pemrogaman yang digunakan adalah PHP, Ajax dan HTML, serta
database engine yang digunakan adalah MySQL. b.
Pembuatan kode perkiraan atau akun di buat sesuai dengan standar akuntansi.
c. Sistem ini digunakan untuk pembuatan jurnal, buku besar, laporan laba
rugi, neraca, rekap kredit, neraca saldo, menangani masalah pinjaman, angsuran dan laporan data kredit macet.
d. Laporan akuntansi ini dapat dilaporkan setiap perbulan atau pertahun.
e. Aplikasi ini hanya bersifat offline dan hanya menggunakan jaringan lokal
LAN. Tidak terdaftar dalam suatu domain web
1.4 Tujuan
Hasil dari aplikasi yang di buat bertujuan untuk dapat memberikan laporan perhitungan dalam bentuk laporan akuntansi yang berupa jurnal, buku besar,
laporan laba rugi, neraca, rekap kredit, neraca saldo secara cepat dan tepat guna membantu dalam menjalankan peningkatan atau menjaga kesehatan keuangan dari
koperasi itu sendiri.
1.5 Manfaat
Bagi pihak-pihak yang terkait secara langsung mendapat informasi akuntansi tentang jurnal, buku besar, laporan laba rugi, neraca, neraca saldo
yang sesuai dengan standar akuntansi secara cepat dan akurat serta dapat memberikan laporan rekap kredit dan kredit macet.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan Proposal Skripsi Tugas Akhir terdiri dari 6 bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang deskripsi umum dalam penyusunan Skripsi
Tugas Akhir yang meliputi latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian serta sistematika pembahasan. BAB II LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori, studi literatur dan konsep-konsep yang terkait tentang penyelesaian suatu masalah atau perumusan masalah
yang diambil dalam penyusunan Tugas Akhir. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Berisi tentang analisa dan perancangan dari sistem yang akan dibangun meliputi analisa masukan dan keluaran
inputoutput, analisa proses, analisa data, arsitektur sistem, desain sistem, desain proses, desain inputoutput serta desain
antarmuka interface yang nantinya akan dipakai oleh sistem. BAB IV IMPLEMENTASI PROGAM
Berisi tentang implementasi sistem secara keseluruhan mulai dari implementasi data yang diperlukan.
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI Uji coba terhadap sistem yang telah selesai dibuat dan hasil dari
pengujian sistem selanjutnya dievaluasi. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan kesimpulan dan saran dari penulis.
B B
A A
B B
I I
I I
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
S S
e e
j j
a a
r r
a a
h h
T T
e e
n n
t t
a a
n n
g g
K K
O O
P P
E E
R R
A A
S S
I I
Koperasi adalah institusi lembaga yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu, yang pernah berkembangsejak awal
sejarah manusia sampai pada awal revolusi industri di eropa pada akhir abad 18 dan selama abad 19, sering disebut sebagai koperasi historis atau koperasi pra-
indrustri. Koperasi modern didirikan pada akhir abad 18, terutama sebagai jawaban
atas masalah-masalah sosial yang timbul selama tahap awal revolusi industri. Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh patih di
Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah bank untuk pegawai negeri. Cita-cita semangat tersebut
selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode. Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr.Sutomo memberikan peranan bagi gerakan
koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan “Verordening op de cooperatieve Vereeniging”, dan pada tahun 1927 “Regeling
Inlandschhe Cooperatieve”. Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha
pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. Hingga saat ini kepedulian
pemerintah terhadap keberadaan koperasi nampak jelas dengan membentuk lembaga yang secara khusus menangani pembinaan dan pengembangan koperasi.
Kronologis lembaga yang menangani pembinaan koperasi pada saat itu adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1930 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Jawatan Koperasi
yang keberadaannya dibawah Departemen Dalam Negeri, dan diberi tugas untuk melakukan pendaftaran dan pengesahan koperasi, tugas ini
sebelumnya dilakukan oleh Notaris. 2.
Tahun 1935 Jawatan Koperasi dipindahkan ke Departemen Economische Zaken, dimasukkan dalam usaha hukum Bafdeeling Algemeene
Economische Aanglegenheden. Pimpinan Jawatan Koperasi diangkat menjadi Penasehat.
3. Tahun 1939 Jawatan Koperasi dipisahkan dari Afdeeling Algemeene
Aanglegenheden ke Departemen Perdagangan Dalam Negeri menjadi Afdeeling Coperatie en Binnenlandsche Handel. Tugasnya tidak hanya
memberi bimbingan dan penerangan tentang koperasi tetapi meliputi perdagangan untuk Bumi Putra.
4. Tahun 1942 Pendudukan Jepang berpengaruh pula terhadap keberadaan
jawatan koperasi. Saat ini jawatan koperasi dirubah menjadi SYOMIN KUMIAI TYUO DJIMUSYO dan Kantor di daerah diberi nama SYOMIN
KUMIAI DJIMUSYO. 5.
Tahun 1944 Didirikan JUMIN KEIZAIKYO Kantor Perekonomian Rakyat Urusan Koperasi menjadi bagiannya dengan nama KUMAIKA,
tugasnya adalah mengurus segala aspek yang bersangkutan dengan Koperasi.
Periode setelah kemerdekaan:
1. Tahun 1945 Koperasi masuk dalam tugas Jawatan Koperasi serta
Perdagangan Dalam Negeri dibawah Kementerian Kemakmuran. 2.
Tahun 1946 Urusan Perdagangan Dalam Negeri dimasukkan pada Jawatan Perdagangan, sedangkan Jawatan Koperasi berdiri sendiri mengurus soal
koperasi. 3.
Tahun 1947 - 1948 Jawatan Koperasi dibawah pimpinan R. Suria Atmadja, pada masa ini ada suatu peristiwa yang cukup penting yaitu tanggal 12 Juli
1947, Gerakan Koperasi mengadakan Kongres di Tasikmalaya dan hasil Kongres menetapkan bahwa tanggal 12 Juli dinyatakan sebagai Hari
Koperasi. 4.
Tahun 1949 Pusat Jawatan Koperasi RIS berada di Yogyakarta, tugasnya adalah mengadakan kontak dengan jawatan koperasi di beberapa daerah
lainnya. Tugas pokok yang dihasilkan telah melebur Bank dan Lumbung Desa dialihkan kepada Koperasi. Pada tahun yang sama yang diundangkan
dengan Regeling Cooperatieve 1949 Ordinasi 7 Juli 1949 SBT. No. 179. 5.
Tahun 1950 Jawatan Koperasi RI yang berkedudukan di Yogyakarta digabungkan dengan Jawatan Koperasi RIS, bekedudukan di Jakarta.
6. Tahun 1954 Pembina Koperasi masih tetap diperlukan oleh Jawatan
Koperasi dibawah pimpinan oleh Rusli Rahim 7.
Tahun 1958 Jawatan Koperasi menjadi bagian dari Kementerian Kemakmuran.
8. Tahun 1960 Perkoperasian dikelola oleh Menteri Transmigrasi Koperasi
dan Pembangunan Masyarakat Desa TRANSKOPEMADA, dibawah pimpinan seorang Menteri yang dijabat oleh Achmadi.
9. Tahun 1963 Transkopemada diubah menjadi Departemen Koperasi dan
tetap dibawah pimpinan Menteri Achmadi 10.
Tahun 1964 Departemen Koperasi diubah menjadi Departemen Transmigrasi dan Koperasi dibawah pimpinan Menteri ACHMADI
kemudian diganti oleh Drs. Achadi, dan Direktur Koperasi dibawah pimpinan seorang Direktur Jenderal yang bernama Chodewi Amin
11. Tahun 1966 Dalam tahun 1966 Departemen Koperasi kembali berdiri
sendiri, dan dipimpin oleh Pang Suparto. Pada tahun yang sama, Departemen Koperasi dirubah menjadi Kementerian Perdagangan dan
Koperasi dibawah pimpinan Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo, sedangkan Direktur Jenderal Koperasi dijabat oleh Ir. Ibnoe Soedjono dari
tahun 1960 sd 1966. 12.
Tahun 1967 Pada tahun 1967 diberlakukan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian tanggal 18 Desember
1967. Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Dalam Negeri dengan status Direktorat Jenderal. Mendagri dijabat oleh Basuki Rachmad, dan
menjabat sebagai Dirjen Koperasi adalah Ir. Ibnoe Soedjono. 13.
Tahun 1968 Kedudukan Direktorat Jenderal Koperasi dilepas dari Departemen Dalam Negeri, digabungkan kedalam jajaran Departemen
Transmigrasi dan Koperasi, ditetapkan berdasarkan : a. Keputusan Presiden Nomor 183 Tahun 1968 tentang Susunan
Organisasi Departemen. b. Keputusan Menteri Transmigrasi dan Koperasi Nomor 120KTS
Mentranskop1969 tentang Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi
Susunan Organisasi berserta Tata Kerja Direktorat Jenderal Koperasi. 14.
Tahun 1974 Direktorat Jenderal Koperasi kembali mengalami perubahan yaitu digabung kedalam jajaran Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi
dan Koperasi, yang ditetapkan berdasarkan: a.
Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 1974 tentang Susunan Organisasi Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi.
b. Instruksi Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Nomor :
INS-19MEN1974, tentang Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Koperasi tidak ada perubahan tetap memberlakukan Keputusan
Menteri Transmigrasi Nomor : 120KPTSMentranskop1969 yang berisi penetapan tentang Susunan Organisasi Direktorat Jenderal
Koperasi. 15.
Tahun 1978 Direktorat Jenderal Koperasi masuk dalam Departemen Perdagangan dan Koperasi, dengan Drs. Radius Prawiro sebagai
Menterinya. Untuk memperkuat kedudukan koperasi dibentuk puia Menteri Muda Urusan Koperasi, yang dipimpin oleh Bustanil Arifin, SH.
Sedangkan Dirjen Koperasi dijabat oleh Prof. DR. Ir. Soedjanadi Ronodiwiryo.
16. Tahun 1983 Dengan berkembangnya usaha koperasi dan kompleksnya
masalah yang dihadapi dan ditanggulangi, koperasi melangkah maju di berbagai bidang dengan memperkuat kedudukan dalam pembangunan,
maka pada Kabinet Pembangunan IV Direktorat Jenderal Koperasi ditetapkan menjadi Departemen Koperasi, melalui Keputusan Presiden
Nomor 20 Tahun 1983, tanggal 23 April 1983.
17. Tahun 1991 Melalui Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 1991, tanggal
10 September 1991 terjadi perubahan susunan organisasi Departemen Koperasi yang disesuaikan keadaan dan kebutuhan.
18. Tahun 1992 Diberlakukan Undang-undang Nomor : 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian, selanjutnya mancabut dan tidak berlakunya lagi Undang-undang Nomor: 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian. 19.
Tahun 1993 Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor : 96 Tahun 1993, tentang Kabinet Pembangunan VI dan Keppres Nomor 58 Tahun 1993,
telah terjadi perubahan nama Departemen Koperasi menjadi Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Tugas Departemen Koperasi
menjadi bertambah dengan membina Pengusaha Kecil. Hal ini merupakan perubahan yang strategis dan mendasar, karena secara fundamental
golongan ekonomi kecil sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan dan harus ditangani secara mendasar mengingat yang perekonomian tidak terbatas
hanya pada pembinaan perkoperasian saja. 20.
Tahun 1996 Dengan adanya perkembangan dan tuntutan di lapangan, maka diadakan peninjauan kembali susunan organisasi Departemen
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, khususnya pada unit operasional, yaitu Ditjen Pembinaan Koperasi Perkotaan, Ditjen
Pembinaan Koperasi Pedesaan, Ditjen Pembinaan Pengusaha Kecil. Untuk mengantisipasi hal tersebut telah diadakan perubahan dan penyempurnaan
susunan organisasi serta menomenklaturkannya, agar secara optimal dapat menampung seluruh kegiatan dan tugas yang belum tertampung.
21. Tahun 1998 Dengan terbentuknya Kabinet Pembangunan VII berdasarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 62 Tahun 1998, tanggal 14 Maret 1998, dan Keppres Nomor 102 Thun 1998 telah terjadi
penyempurnaan nama Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil menjadi Departemen Koperasi dan Pengusaha Kecil, hal ini
merupakan penyempurnaan yang kritis dan strategis karena kesiapan untuk melaksanakan reformasi ekonomi dan keuangan dalam mengatasi masa
krisis saat itu serta menyiapkan landasan yang kokoh, kuat bagi Koperasi dan Pengusaha Kecil dalam memasuki persaingan bebasera globalisasi
yang penuh tantangan. 22.
Tahun 1999 Melalui Keppres Nomor 134 Tahun 1999 tanggal 10 November 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Menteri Negara, maka Departemen Koperasi dan PK diubah menjadi Menteri Negara Koperasi dan Pengusaha Kecil dan
Menengah. 23.
Tahun 2001: a.
Melalui Keppres Nomor 101 Tahun 2001 tanggal 13 September 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara, maka dikukuhkan kembali Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
b. Berdasarkan Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tanggal 13 September
2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Non Pemerintah, maka Badan
Pengembangan Sumber Daya Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah dibubarkan.
c. Melalui Keppres Nomor 108 Tahun 2001 tanggal 10 Oktober 2001
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Menteri Negara, maka Menteri Negara Koperasi dan UKM ditetapkan membawahi
Setmeneg, Tujuh Deputi, dan Lima Staf Ahli. Susunan ini berlaku hingga tahun 2010 sekarang ini.
http: kpn.polnep.ac.idcontentview2042
.
2.1.1 Visi dan Misi Visi
Menjadi koperasi karyawan yang berdaya saing tinggi, mampu tumbuh dan berkembang secara sehat dalam era globalisasi.
Misi
Menyediakan barang dan jasa dengan kualitas dan layanan yang baik untuk kepuasan anggota dan pelanggan serta masyarakat.
2.1.2 Bagan Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi
2 2
. .
2 2
M M
e e
t t
o o
d d
e e
A A
k k
u u
n n
t t
a a
n n
s s
i i
Akuntansi adalah proses dari 3 aktivitas yaitu mengidentifikasi, mencatat, mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari sebuah organisasi. Proses pertama
adalah identifikasi, yaitu aktivitas memilih kegiatan yang termasuk kegiatan ekonomi. Proses kedua adalah pencatatan yaitu semua kejadian ekonomi tersebut
dicatat untuk menyediakan sejarah dari kegiatan keuangan dari organisasi tersebut. Proses ketiga adalah komunikasi, informasi yang telah didapat dari
identifikasi dan pencatatan tidak akan berguna bila tidak dikomunikasikan. Informasi ini dikomunikasikan melalui persiapan dan distribusi dari laporan
akuntansi, yang paling umum disebut sebagai laporan keuangan. Sistim informasi akuntansi tidak lepas dari siklus akuntansi yang meliputi urutan siklus sebagai
berikut: 1.
Analisis transaksi bisnis, seperti pengumpulan bukti-bukti transaksi yang terjadi.
2. Menjurnal transaksi-transaksi tersebut.
3. Mem-posting jurnal tersebut ke buku besar general ledger.
4. Menyiapkan neraca saldo.
5. Menjurnal dan mem-posting penyesuaian jurnal penyesuaian.
6. Menyiapkan neraca penyesuaian.
7. Menyiapkan laporan keuangan, berupa laporan laba rugi, laporan
perubahan modal dan neraca saldo. 8.
Menjurnal dan mem-posting penutup. 9.
Menyiapkan neraca penutup.
Setelah siklus ke-9, putaran siklus kembali lagi ke siklus pertama dan demikian seterusnya Weygandt, 1996. Siklus 1 termasuk dalam identifikasi, siklus 2-6 dan
8-9 merupakan proses pencatatan, siklus 7 merupakan proses komunikasi. Jurnal, transaksi yang dicatat berdasarkan urutan kronologisnya dalam sebuah jurnal
sebelum di transfer pada rekeningnya. Sebuah jurnal dibuat untuk tiap transaksi menunjukkan saldo debit dan kredit yang mempengaruhi rekening tertentu.
Berdasarkan frekuensi terjadinya jurnal dibedakan menjadi 2 yaitu: 1.
Jurnal umum Mencatat transaksi yang frekuensi terjadinya jarang atau non rutin seperti
membayar pinjaman, penyesuaian di akhir periode dan jurnal penutup. Jurnal umum meliputi:
a. Jurnal penyesuaian
b. Jurnal koreksi
c. Jurnal penutup
2. Jurnal penutup
Mencatat transaksi yang frekuensi terjadinya seringtinggi, jurnla khusus menyederhanakan proses pencatatan transaksi yang terjadi berulang dalam
jumlah besar. Jurnal khusus meliputi: a.
Jurnal penjualan b.
Jurnal pembelian Buku besar, setiap jurnal yang dibuat dipindahkan ke dalam buku besar sesuai
kelompok rekeningnya. Tahap terakhir dari proses akuntansi adalah untuk mempeersiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan ada 4 macam yaitu:
1. Laba rugi
Laporan laba rugi menyajikan pendapatan dan biaya serta hasil bersih pemasukan atau kerugian bersih dari perusahaan untuk periode waktu
tertentu. 2.
Perubahan modal Merangkum perubahan modal pemilik dalam periode waktu tertentu.
3. Neraca
Menyajikan aset, hutang, dan modal pemilik terhadap bisnisnya pada tanggal tertentu.
4. Arus kas
Merangkum informasi tentang kas masuk penerimaan kas dan kas keluar pembayaran untuk periode wakt tertentu.
Contoh pencatatan jurnal pada piutang dengam kode perkiraan BM06006 Keterangan debet kredit
Endang bayar hutang BK01014 ke-1 7.000.000 Endang bayar hutang BK01014 ke-1
7.000.000 Contoh buku pencatatan besar piutang karyawan koperasi
Tgl No.bukti urut keterangan debit kredit
90109 BK01003-1 endang hutang utk credit brg 10.000.000 290109 BK01014-1 endang hutang utk credit brg 57.000.000
130209 BK02013-1 endang hut.credit brg BM05002 20.000.000 050309 BK03007-1 endang hut.hut.BM05004 tgl.63 25.490.000
060309 BM03004-2 endang byr.hut.hut.BK03007 25.490.000 070409 BK04004c-1 endang hut.byr.BM06001 569 11.035.000
040509 BK05003-1 endang hut.9byr BM05006 2959 21.415.000 290509 BM05006-2 endang byr.hut.hut.BK05005 45 21.415.000
050609 BM06001-2 endang byr.hutBK04004C 749 11.035.000
Contoh laporan laba rugi untuk salah satu unit usaha koperasi
Gambar 2.2 Format laporan laba rugi
Contoh neraca
Santoso,Setyarini.1998
Gambar 2.3 Format laporan neraca
2.3 Pengenalan PHP
PHP adalah Personal Home Page yang berbentuk skrip yang dijalankan di server 2. Keuntungan penggunaan PHP, kode yang menyusun program tidak
perlu diedarkan ke pemakai sehingga kerahasiaan kode dapat di lindungi, hasilnya saja yang dikirim ke klien, tempat pemakai menggunakan browser. Secara
khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis, artinya semua sintaks yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server. sedangkan yang
dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja sehingga dapat membentuk permintaan terkini.
Hal menarik yang didukung oleh PHP tetapi tidak didukung oleh JavaScript adalah kenyataan bahwa PHP bisa digunakan untuk mengakses
berbagai macam database seperti ACCess, Oracle, MySQL. Pada saat ini, PHP cukup popular sebagai peranti pemrograman Web, terutama di lingkungan linux.
Walaupun demikian PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server- server yang berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh. Bahkan versi untuk
Windows 9598 pun tersedia. Untuk mencoba PHP tidak perlu menggunakan komputer yang berkelas server. Dengan hanya sebuah komputer biasa, anda bisa
belajar dan mempraktekan PHP. Personal Home Page yang biasa disebut PHP, bersifat bebas pakai, tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat
lunak ini. Salah satu kelebihan PHP adalah PHP mampu berkomunikasi dengan
berbagai database yang terkenal, dengan istilah PHP merupakan script yang dinamis, yang sangat cocok untuk membuat halaman – halaman web dinamis.
PHP saat ini sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai macam database
Sumber : PHP Manual. http:www.php.netdoc.php, 4 April 2010
meskipun dengan kelengkapan yang berbeda, diantaranya : 1.
Postgre SQL, 2.
MySQL, 3.
Ms SQL, 4.
Ms Access, 5.
Oracle, 6.
dBASE dBASE III+,Visual dBASE, Visual FoxPro PHP memiliki beberapa Tipe data. Tipe data pada PHP tidak seperti ASP
yang mengenal begitu banyak tipe data, PHP hanya mengenal 5 macam tipe data. Yang diantaranya sebagai berikut:
1. Integer, tipe data ini mewakili seluruh bilangan bulat yang bukan
pecahan, baik bilangan positif ataupun negative 2.
Float, tipe data ini mewakili seluruh bilangan yang berupa bilangan pecahan
3. String, data ini mewakili seluruh tipe data berwujud huruf seperti
karakter, kata, kalimat dan sebagainya 4.
Array, tipe data ini mewakili seluruh array, baik array 1 dimensi maupun array 2 dimensi
5. Object, tipe data ini mewakili seluruh object yang dituju seperti
function, class, procedure dan lain sebagainya
Janner, S. 2007.
2.4 Ajax Asynchronous java script and xmlhttp atau disingkat ajax. Adalah suatu