Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Suatu Negara

192 Kelas XII SMAMTs Semester 1 2 Charles A. Mc Clelland, mengungkapkan bahwa hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. 3 Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI Renstra, PHQFDQWXPNDQGH¿QLVLKXEXQJDQLQWHUQDVLRQDOVHEDJDLKXEXQJDQDQWDUEDQJVD dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. 4 Encyclopedia Americana, mendeskripsikan hubungan internasional sebagai hubungan politis, budaya, ekonomi ataupun pertahanan dan keamanan. 5 Warsito Sunaryo, memandang bahwa hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan yang relevan yang mengelilingi interaksi. Adapun ,yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan sosial tertentu,dapat diartikan sebagai negara, bangsa maupun organisasi negara sepanjang bersifat internasional.

2. Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Suatu Negara

Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya, negara tersebut membutuhkan dukungan dari negara lain. Nah, untuk mendapatkan dukungan tersebut, suatu negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan negara lain. Misalnya, ketika awal berdirinya negara Kesatuan Republik Indonesia, untuk memperoleh pengakuan dan dukungan dari negara lain terhadap kemerdekaannya, para pendiri negara kita mengadakan hubungan dengan Australia, Amerika Serikat, Belgia, Mesir dan sebagainya. Alhasil, negara kita dapat berdiri dengan tegak dan mempertahankan kemerdekaanya sampai sekarang. Setiap negara yang merdeka memiliki sumber daya atau sumber kekuatan yang berbeda. Di dunia ini tidak menutup kemungkinan ada negara yang kaya akan sumber daya alam, tetapi sangat kekurangan tenaga ahli atau ilmuwan untuk mengelola sumber daya alamnya. Begitu juga sebaliknya, ada negara yang memiliki tenaga ahli atau ilmuwan yang banyak, tetapi miskin sumber daya alam. Kedua kondisi tersebut menyebabkan setiap negara membutuhkan keberadaan negara lain sehingga terciptalah hubungan di antara negara-negara tersebut. Proses hubungan internasional, baik yang bersifat bilateral maupun multilateral dipengaruhi oleh potensi yang dimiliki oleh setiap negara. Potensi tersebut antara ODLQDGDODKNHNXDWDQQDVLRQDOMXPODKSHQGXGXNVXPEHUGD\DGDQOHWDNJHRJUD¿V Potensi tersebut menjelma sebagai kekuatan bagi suatu negara. Apabila suatu negara memiliki kekuatan dalam keempat potensi tersebut, maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara maju dan cenderung tidak mengadakan hubungan internasional. Namun, jika keempat potensi tersebut lemah, maka suatu negara cenderung akan sangat membutuhkan hubungan internasional. Akan tetapi, dalam Di unduh dari : Bukupaket.com PPKN 193 kenyataannya, tidak ada negara yang tidak membutuhkan hubungan dengan negara lain. Bahkan, negara-negara industri maju pun membutuhkan negara-negara lain yang belum maju untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain itu, negara maju biasanya membutuhkan bahan-bahan mentah untuk industri yang biasanya tersedia di negara-negara yang sedang berkembang. Dengan demikian, antara negara maju dengan negara berkembang bahkan dengan negara miskin sekalipun dapat terjalin hubungan internasional yang sifatnya saling menguntungkan. Secara umum, titik berat dalam hubungan internasional antara lain adalah bidang pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial budaya dan bahkan ideologi. Bidang-bidang tersebut pada umumnya menjadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya hubungan internasional. Misalnya, dalam bidang ekonomi terutama dalam bidang perdagangan, kita mengenal negara-negara yang tergabung dalam Group of 8 kelompok 8 negara maju, kemudian kita mengenal juga organisasi perdagangan internasional yang biasa disebut World Trade Organization WTO dan sebagainya. Sementara itu, dalam bidang pertahanan, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat membentuk North Atlantic Treaty Organization NATO. Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui baik secara de facto dan de jure oleh negara lain. Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut.

1. Faktor internal, yaitu adanya ancaman bagi kelangsungan hidupnya baik