PPKN 79
1. Ketentuan Konstitusional tentang Keuangan Negara
No Pasal
Isi Pasal 1.
23 1
Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2 Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja
negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Daerah.
3 Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan
anggaran pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun yang lalu.
2. 23A
Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang
3. 23B
Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang 4.
23C Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-
undang 5.
23D Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang
Dari ketentuan-ketentuan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut. a.
Mekanisme penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN menuntut akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan
negara. Hal ini dikarenakan APBN merupakan salah satu unsur penting untuk kepentingan pembangunan nasional dan ada bagian-bagian yang
berkaitan dengan pembangunan daerah, pembahasannya dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.
b. APBN merupakan gambaran utuh tentang pelaksanaan dan tanggung jawab
pengelolaan keuangan negara yang ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
c. Pemerintah tidak boleh memaksakan berlakunya ketentuan bersifat kewajiban
material yang mengikat dan membebani rakyat tanpa disetujui terlebih dahulu oleh rakyat itu sendiri melalui wakil-wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat.
Berkaitan dengan pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa, diharapkan DPR memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat dan agar kepentingan
dan aspirasi menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
80 Kelas XII SMAMTs
Semester 1
d. Peredaran dan nilai mata uang harus berada di dalam kontrol pemerintah.
e. Permasalahan keuangan negara tidak hanya diatur dalam undang-undang dasar
saja, tetapi diatur pula dalam peraturan perundang-undangan yang derajatnya dibawah undang-undang dasar. Misalnya Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan sebagainya.
f. Negara mempunyai bank sentral yang mempunyai tugas dan kewenangan
tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang. Kemudian apa saja yang menjadi sumber keuangan negara? Sumber keuangan
Negara Republik Indonesia meliputi: pajak, retribusi, keuntungan BUMNBUMD, dan dan sita, pencetakan uang, pinjaman, sumbangan hadiah dab hibah.
2. Mekanisme Pengelolaan Keuangan Negara Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara terutama Pasal 6 Ayat 1 disebutkan bahwa Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan
keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Ketentuan pasal tersebut menunjukkan bahwa Presiden Republik Indonesia bertanggung jawab
atas kegiatan pengelolaan keuangan negara yang dilakukan untuk mencapai tujuan negara.
Dalam Pasal 6 Ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara diuraikan bahwa Kekuasaan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 : D GLNXDVDNDQ NHSDGD 0HQWHUL .HXDQJDQ VHODNX SHQJHOROD ¿VNDO GDQ :DNLO
Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan; b. dikuasakan kepada menteripimpinan lembaga selaku pengguna Anggaran
Pengguna Barang kementerian negaralembaga yang dipimpinnya; c. diserahkan kepada gubernurbupatiwalikota selaku kepala pemerintah daerah
untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan;
d. tidak termasuk kewenangan dibidang moneter yang meliputi antara lain mengeluarkan dan mengedarkan uang yang diatur dengan undang-undang.
Dari ketentuan tersebut dapat dimaknai Presiden mendelegasikan kekuasaan dalam pengelolan keuangan negara ini kepada Menteri Keuangan, menteri dan
pimpinan lembaga negara, serta Kepala Daerah gubernur, bupati atau walikota. Dengan demikian, dalam pelaksanaannya, tidak akan terjadi pemusatan kekuasaan
pengelolaan keuangaan negara hanya ditangan Presiden.
Di unduh dari : Bukupaket.com
PPKN 81
3. Peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Negara Republik Indonesia