sedangkan
level
bertujuan untuk membatasi nilai dari parameter-parameter algoritma yang digunakan. H.264AVC mendefinisikan tiga macam
profile: baseline profile
untuk
video conference
dan aplikasi
wireless , main profile
digunakan untuk layanan
broadcast
dan
extended profile
digunakan dalam aplikasi
streaming .
Gambar 2.10:
P r ofiles
dan
Levels
H.264AVC
Setiap level memiliki batas atas nilai dari ukuran gambar dalam
macroblock
, rata-rata waktu proses
decode
dalam
macroblock
perdetik, ukuran
multipicture buffer
,
video bitrate
, dan ukuran
video buffer
.
2.6. Quality of Service QoS dan Parameter Mobile Services
QoS adalah
kumpulan beberapa
effect
kolektif kinerja dari layanan yang menentukan tingkat kepuasan pengguna
International Telecommunication Union - ITU.
QoS didesain untuk membantu
end user client
menjadi lebih
produktif
dengan memastikan bahwa
user
mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan
untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam
jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari
QoS
adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan
infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara
kualitatif
maupun
kuantitatif
[20]. 2.6.1.
Delay Handover
Delay handover
adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
handover
dari
packet
inisialisasi pertama kali dikirimkan hingga
packet
terakhir,
packet
yang dimaksud merupakan komponen dari
protocol
FMIPv6. Dalam penelitian ini, nilai
delay handover
merupakan rata-rata dari
handover
yang telah dilakukan dari setiap percobaan yang telah dilakukan.
Besar nilai
delay handover
ditentukan dari setiap packet dari komponen FMIPv6 untuk terjadinya
handover
. Ketika
dela y handover
terjadi dengan rentan yang lama mempunyai dampak terhadap parameter yang lain seperti
packet loss, throughput,
maupun
jitter
. Ketika
handover
terjadi,
buffer
menampung packet untuk di-
forward
ke
access router
tujuan mengalami kelebihan maka akan terjadi kehiangan
packet
untuk beberapa saat. Dari kelebihan
packet
yang di-
buffer
maupun kehilangan
packet
saat di-buffer berpengaruh dengan parameter diatas. Rata-rata
delay handover
dapat dihitung menggunakan persamaan : � � − � �
�� ℎ� =
�� ℎ� �� ℎ�
�
Dalam perhitungan
delay handover
, didapat dari setiap percobaan saat dilakukan dengan cara mencari setiap waktu yang dibutuhkan ketika
packet
RtSolPr pertama kali dikirim hingga packet FNA diterima oleh MN bukan
merupakan delay handover total.
Gambar 2.11: proses
ha ndo ver
pada
pr oto col
FMIPv6.
2.6.2.
Handover Success Ratio
Handover Success rate
adalah prosentase tingkat keberhasilan proses perpindahan MN pada
Access Router
selama melakukan
streaming
secara
mobile
tanpa terjadi pemutusan koneksi. Yang memungkinkan kegagalan handover ketika perpindahan dari jaringan asal ke jaringan yang lain diantaranya:
1. Instalasi antena yang buruk.
2. Relasi
handover
antar
access point
yang salah. 3.
Incorrect Locating Parameter Setting
. 4.
Cakupan sinyal radio yang buruk. 5.
Interfrensi yang tinggi dari sinyal radio sekeliling.
Handover succes ratio
ini pada perhitungannya menggunakan rumusan sebagai berikut [21].
� � =
�� ��
�
. 100
Key Performance Indicator
KPI parameter
event
adalah nilai perbandingan dan rata-rata dari keseluruhan kejadian yang terjadi pada saat
pengukuran di lapangan. Standarisasi KPI menjadi acuan kehandalan dari suatu jaringan
mobile
secara keseluruhan. Berdasarkan standarisasi
Key Performance Indicator
KPI, standar prosentase
handover success ratio
untuk
mobile test
adalah 95 [22]. Semakin besar nilai
handover success ratio
menunjukan layanan yang di berikan akan semakin baik, ditujukan dengan semakin sedikit proses terputusnya
koneksi saat mengalami
handover
. Sedangkan nilai
handover success ratio
semakin kecil menandakan bahwa layanan
mobility
mengalami penurunan.
2.6.3.
Packet Lost Ratio
Packet lost
adalah adalah banyaknya
packet
yang hilang selama proses transmisi ke tujuan
[23]. Kehilangan
packet
ketika terjadi
peak load
dan
congestion
kemacetan transmisi
packet
akibat padatnya trafik yang harus dilayani dalam batas waktu tertentu.
Packet lost
dapat disebabkan oleh tabrakan data atau antrian penuh,
Link
atau
hardware
disebabkan CRC
error
, perubahan rute
temporary drop
atau
blackhole route persistent drop, router down
,
Misconfigured access-list
dan perpindahan kanal antar jaringan dalam hal ini
handover
.
Packet loss
dapat dihitung dengan rumus : ��
� � = ��
_ �
� − ��
_ �
�� _
� �
.100
Parameter penilaian
packet loss
dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini.
Kategori Degradasi Packet Loss
Sangat bagus Bagus
3
Sedang 15
Jelek 25
Tabel 2.2
Packet loss ratio
[20].
2.6.4.
Throughput
Throughput
yaitu kecepatan
rate
transfer data efektif, yang diukur dalam bps [20], dengan kata lain jumlah
bit
aktual yang diterima dengan sukses perdetik melalui sebuah sistem atau media komunikasi kemampuan sebenarnya
suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data.
Throughput
diukur setelah transmisi data
hostclient
karena suatu sistem akan menambah
delay
yang disebabkan
processor limitations
,
congestion
jaringan,
packet buffering
saat
handover
,
buffering inefficients
,
error
transmisi,
traffic loads
atau desain
hardware
yang tidak mencukupi. Aspek utama
throughput
yaitu berkisar pada ketersediaan
bandwidth
yang cukup untuk menjalankan aplikasi. Hal ini menentukan besarnya trafik yang dapat diperoleh suatu aplikasi saat melewati
jaringan. Sedangkan
goodput
adalah ukuran data sesungguhnya yang ditransmisikan, atau biasa disebut throughput tanpa header.
Untuk menghitung t
hroughput
menggunakan persamaan : ℎ
�ℎ =
� �ℎ_ � �_�� �_ � � �
�� _
�� � � _ � �
Throughput
yang masih bisa diterima pengguna adalah diantara 16-384 kbits [24].
2.6.5.
Jitter
Jitter
didefinisikan sebagai variasi
delay
dari sebuah
packet
yang berasal dari aliran data yang sama
[25].
Jitter
yang tinggi artinya perbedaan waktu
delay-
nya besar dan memungkinkan proses
buffering
lebih leluasa saat
handover
, sedangkan
jitter
yang rendah artinya perbedaan waktu
delay-
nya kecil dan mengakibatkan proses
buffering
akan terganggu karena
packet
yang diterima akan lebih banyak secara
continue
.
Jitter
lazimnya disebut variasi
delay
,berhubungan erat dengan
latency delay
, yang menunjukkan banyaknya variasi
dela y
pada taransmisi data di jaringan.
Delay
antrian pada
router
dan
switch
dapat menyebabkan
jitter
. Untuk aplikasi
audio
dan
video
membutuhkan
jitter
yang rendah untuk tiap
packet
-nya. Jika
jitter
tinggi maka perlakuan tambahan diperlukan pada saat menerima data.
Untuk mengatasi
jitter
maka
packet
data yang datang dikumpulkan dulu dalam
jitter buffer
selama waktu yang telah ditentukan sampai
packet
dapat diterima pada sisi penerima dengan urutan yang benar. Nilai
jitter
yang direkomendasikan oleh ITU adalah dibawah 50 ms. Untuk menghitung
jitter
menggunakan persamaan :
� � − � � �� =
� � �� � ��
� � �� � �
� � − 1 Parameter penilaian
dela y
dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini.
KATEGORI DEGRADASI PEAK JITTER
Sangat bagus 0 ms
Bagus 0 sd 75 ms
Sedang 76 sd 125 ms
Jelek 125 sd 225 ms
Tabel 2.3
Jitter
[20].
2.7. Operating System: Ubuntu 8.04 LTS