sebelumnya, seperti MPEG-2 dan H.262. Selain itu untuk memberikan fleksibelitas untuk diterapkan pada aplikasi di berbagai jaringan dan aplikasi [16].
Video encode
r pada H.264 dapat melakukan prediksi,
transform
dan proses encoding untuk menghasilkan kompresi bitstream H.264 hingga mencapai 50
dari citra awalannya [17]. Sedangkan
video decoder
H.264 dapat melakukan proses
decoding
secara lengkap,
inverse transform
dan rekonstruksi untuk menghasilkan sebuah urutan
video
yang telah di-
encode
. Dibandingkan dengan standar seperti MPEG-2 dan MPEG-4 Visual, H.264 memiliki kelebihan antara
lain: 1.
Kualitas gambar yang lebih baik pada
bit rate
kompresi yang sama. 2.
Kecepatan
bit
kompresi yang lebih rendah untuk kualitas gambar yang sama.
3. Menawarkan flexsibelitas yang lebih besar dari segi kompresi dan
transmisi.
2.5.1. Aplikasi H.264
Format
video
H.264 memiliki berbagai aplikasi yang sangat luas yang mencakup segala kompresi
video
digital dari aplikasi
bit
tingkat rendah hingga aplikasi Digital Sinema yang membutuhkan
bit
tinggi saat melakukan kompresi. Contoh aplikasi yang memanfaatkan H.264 diantaranya :
1. AVCHD : adalah format perekaman definisi tinggi dirancang oleh
Sony dan Panasonic yang menggunakan H.264 2.
AVC-Intra : adalah format kompresi
intraframe
yang hanya
dikembangkan oleh Panasonic. 3.
CCTV Close Circuit TV : atau sering disebut
Video Surveillence
yang mempunyai berbagai teknologi dalam
product
-nya dengan memanfaatkan H.264
[17].
2.5.2. Standar Pengkodean H.264AVC
Seperti pada standar pengkodean sebelumnya seperti H.263 dan MPEG- 1, 2, H.264AVC merupakan standar pengkodean yang berbasiskan pada
hybrid video coding
. Gambar 2.7. menunjukkan blok diagram
encoder
dan
decoder
H.264AVC.
Gambar 2.9: H.264
so ur ce cod er
[18]
Current picture
dibagi menjadi beberapa
macroblock
. Setiap
macroblock
terdiri dari tiga komponen Y, Cr dan Cb. Komponen Y disebut sebagai
luminance
yang merepresentasikan tingkat kecerahan
brightness
. Sedangkan Cb dan Cr disebut sebagai
chrominance
yang merupakan representasi intensitas warna dari keabuan hingga merah dan biru. Suatu
macroblock
terdiri dari satu blok 16x16 piksel komponen
luminance
dan dua blok 8x8 piksel komponen
chrominance
. Sejumlah
macroblock
, disebut sebagai
slice,
diproses untuk dikodekan.
Slice
dibedakan menjadi lima tipe I-,P-,B-,SI-dan SP-
slice.
Pada I-
slice
, semua
macroblock
dikodekan dengan mode intra. P-
slice
, semua
macroblock
diprediksikan menggunakan
motion compensated prediction
dengan satu
frame
referensi, untuk B-
slice
menggunakan dua
fra me
referensi. SI-dan SP-
slice
merupakan
slice
khusus yang tidak ada pada standar pengkodean sebelumnya. SP
- slice
dikodekan sedemikian hingga efisien untuk pertukaran antara aliran
video
yang berbeda. Sedangkan SI-
slice
dikodekan untuk perbaikan kesalahan ketika menggunakan
intra prediction.
Pada proses
decoding
H.264AVC,
entropy decoder
mendekodekan koefisien kuantisasi dan data gerakan yang digunakan untuk
motion compensated prediction
. Seperti pada proses
encoding
, sinyal prediksi dihasilkan dari
intraframe
atau
motion compensated prediction
, yang ditambahkan dengan
invers
koefisien transformasi. Setelah
deblocking filter
,
macroblock
telah selesai didekodekan dan disimpan di memori untuk prediksi berikutnya [18].
2.5.3. Deblocking filter H.264AVC