c. Menghitung
Discretionary Accruals DA
Langkah selanjutnya adalah mencari nilai dari
discretionary accruals
dengan mengurangkan antara hasil dari
total accrual
dengan hasil nilai dari
non discretionary accruals.
DA
it
= TA
it
A
t-1
– NDA
it-1
Keterangan: DA
it
:
Discretionary Accruals
perusahaan i pada periode t
TA
it
:
Total Accruals
perusahaan i pada periode t A
t-1
: Total aktiva perusahaan i pada periode ke t
d. Menentukan Manajemen Laba Sanjaya 2008, dalam Liani 2010, mengatakan hasil
discretionary acruals
yang tinggi atau positif + mengindikasi bahwa manajemen laba dilakukan dengan menaikkan laba. Jika
hasil pengukuran
discretionary accruals
bernilai negatif -, manajemen laba dilakukan dengan menurunkan laba, sedangkan
jika
discretionary accruals
bernilai nol 0 berarti perusahaan tidak melakukan manajemen laba.
2. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam penilitian ini, profitabilitas dapat diukur
dengan rumus:
ROA =
H. Teknis Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berfungsi untuk menganalisis data dengan menggambarkan data yang dilihat dari nilai rata-rata
mean, standar deviasi
, nilai maksimum dan minimum.
2. Pengujian Normalitas Data
Bertujuan untuk menguji model regresi dengan variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau
tidak normal. Saat menguji normalitas data, peneliti menggunakan metode
uji statistik
non parametrik
Kolmogoron-Smirnov
.
Kolmogoron-Smirnov
digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Jika angka signifikansi
sig ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika angka signifikansi sig 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
3. Pengujian Hipotesis
a. Hipotesis Pertama
1 Uji-t Satu Sampel
One Sample T-Test
Uji-t satu sampel
dengan tingkat signifikansi 5 digunakan untuk menguji
mean
dari sampel tunggal dengan asumsi data terdistribusi normal.
Uji-t satu sampel
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya manajemen laba pada
perusahaan yang akan menerbitkan obligasi. Menurut Sanjaya 2008 dalam Liani 2010
discretionary accruals
yang positif atau negatif hanya mengindikasikan bahwa perusahaan sampel melakukan praktik manajemen laba. Bila
signifikansi ≤ 0,05 maka terdapat praktik manajemen laba pada perusahaan yang menerbitkan obligasi pada tahun
penerbitan obligasi dan satu tahun setelah menerbitkan obligasi.
b. Hipotesis Kedua dan Ketiga 1 Uji
Paired Samples T Test
Hipotesis Kedua
Uji beda t-test
digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang
berbeda. Dua sampel yang dimaksud adalah dua sampel yang sama namun mempunyai dua data yaitu rasio profitabilitas
pada tahun penerbitan obligasi dan profitabilitas satu tahun
setelah penerbitan obligasi. Apabila signifikansi ≤ 0,05, maka H
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas pada tahun penerbitan obligasi tidak lebih tinggi daripada
profitabilitas satu tahun setelah penerbtan obligasi.
2 Uji
Paired Samples T Test
Hipotesis Ketiga
Uji beda t-test
digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang
berbeda. Dua sampel yang dimaksud adalah dua sampel yang sama namun mempunyai dua data yaitu rasio profitabilitas
pada tahun penerbitan obligasi dan profitabilitas dua tahun setelah penerbitan obligasi. Apabila signifikansi ≤ 0,05, maka
H ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
pada tahun penerbitan obligasi tidak lebih rendah daripada profitabilitas dua tahun setelah penerbtan obligasi.