Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Pemodal bisa menggunakan jasa agen pemeringkat obligasi tersebut untuk mendapatkan informasi mengenai peringkat obligasi.
Obligasi yang berperingkat rendah akan menyediakan tingkat kupon yang tinggi. Sebaliknya, obligasi dengan peringkat tinggi menandakan bahwa
kualitas obligasi tersebut bagus dan memberikan tingkat kupon yang rendah. Proses peringkatan ini dilakukan untuk menilai kinerja
perusahaan, sehingga
rating agency
dapat menyatakan layak atau tidaknya obligasi tersebut diinvestasikan.
Peringkat obligasi dapat digunakan sebagai petunjuk seberapa aman suatu obligasi bagi calon kreditor, karena memberikan sinyal
tentang probabilitas kegagalan pembayaran hutang perusahaan dan kinerja dari perusahaan tersebut. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi peringkat
obligasi, maka semakin tinggi pula kemampuan penerbit obligasi untuk membayar hutangnya.
Jika kinerja suatu perusahaan baik maka obligasi juga akan mempunyai peringkat yang baik, sehingga akan banyak calon kreditor
yang berminat pada obligasi tersebut. Salah satu cara agar laporan keuangan terlihat baik adalah dengan melakukan manajemen laba.
Manajemen laba adalah intervensi manajemen terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan maksud tertentu dan sengaja untuk
memperoleh keuntungan pribadi Schipper, 1989. Tujuan dilakukannya praktik manajemen laba bagi perusahaan
yang akan menerbitkan obligasi adalah agar peringkat obligasi yang akan
dikeluarkan oleh agen pemeringkat masuk ke dalam kategori perusahaan yang layak dijadikan tempat investasi bagi calon kreditor. Manajemen
laba ini dilakukan untuk memberikan suatu informasi kepada agen pemeringkat mengenai kinerja keuangan perusahaan yang positif, sehingga
bisa memberikan peringkat
rating
yang terbaik. Dengan peringkat yang baik ini dapat meningkatkan kepercayaan calon kreditor dan
memaksimalkan dana yang akan masuk ke dalam perusahaan. Proses pemeringkatan wajib dilakukan bagi perusahaan yang akan
menerbitkan surat hutang. Dalam pemeringkatan itu,
rating agency
tersebut akan melakukan penilaian mengenai kemampuan perusahaan yang menerbitkan obligasi dalam menyelesaikan hutang-hutangnya di
masa yang akan datang. Penilaian tersebut didasarkan pada kriteria yang meliputi operasional perusahaan dan reputasi manajemen, laporan
keuangan, dan prediksi keuangan di masa datang. Menurut Hanafi 2004 ada dua tahap yang biasanya dilakukan
dalam proses
rating,
yaitu: 1 melakukan
review
internal terhadap perusahaan yang mengeluarkan instrumen hutang, 2 hasil
review
internal tersebut akan direkomendasikan kepada komite
rating
yang akan menentukan
rating
perusahaan tersebut. Informasi yang terkandung dalam
rating
akan menunjukkan sejauh mana kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban atas dana yang diinvestasikan oleh calon
kreditor. Perusahaan yang memiliki
rating
yang tinggi, biasanya lebih disukai oleh calon kreditor Manurung
et al.
2008.
Penelitian mengenai praktik manajemen laba terkait peringkat obligasi dilakukan oleh Syarifah 2010 yang menunjukkan adanya bukti
praktik manajemen laba pada peristiwa emisi obligasi. Sebelum itu juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh Teoh
et al.
1998 mengenai praktik manajemen laba untuk menaikkan laba di sekitar
Seasoned Equity Offerings
. Kesimpulan penelitian ini manajer melakukan manajemen laba untuk menaikkan harga saham yang ditawarkan, sehingga laba akan
meningkat menjelang penawaran dan menurun setelah penawaran. Manajemen laba mengakibatkan laba perusahaan nampak lebih
tinggi sehingga kreditor diharapkan tertarik untuk membeli obligasi, dan kreditor mengasumsikan perusahaan mampu membayar hutang beserta
bunga pinjaman dalam jangka waktu panjang. Manajemen laba dapat dilakukan dengan menggeser laba, oleh karena itu jika perusahaan
melakukan manajemen laba maka profitabiltas sebelum menerbitkan obligasi akan lebih tinggi dari profitabilitas satu tahun setelah menerbitkan
obligasi. Pada saat menerbitkan obligasi laba akan tinggi dan operasi
perusahaan diharapkan meningkat, maka profitabilitas perusahaan akan meningkat. Manajemen laba akan mempengaruhi laba pada saat penerbitan
obligasi dan satu tahun setelah penerbitan obligasi. Setelah itu tidak akan berpengaruh untuk tahun-tahun selanjutnya sehingga laba akan tinggi.