Pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap profitabilitas (studi pada perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2004-2009)

(1)

PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA)

TAHUN 2004-2009)

Oleh:

IKROMI RAMADHANI NIM. 105046101678

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H/2010


(2)

PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA)

TAHUN 2004-2009) SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syareiah (S.E.Sy)

Oleh:

IKROMI RAMADHANI NIM. 105046101678

Pembimbing

PROF. DR. H. FATHURRAHMAN DJAMIL, MA NIP. 196011071985051001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H/2010


(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA) TAHUN 2004-2009), telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 2 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat

Jakarta, 23 September 2010 Dekan,

Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 19550505 198203 1 012

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag (...) NIP. 197107011998032002

Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (...) NIP. 197402752001121001

Pembimbing : Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA (...) NIP. 196011071985051001

Penguji I : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA (...) NIP. 195609061982031004

Penguji II : Mohammad Nur Rianto Al-Arif, Msi (...) NIP. 150408861


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 September 2010

Ikromi Ramadhani


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Pemelihara dan Pengatur alam semesta, Allah Yang Maha Kuasa. Berkat kehendak dan kuasa-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tak henti-hentinya kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan kita dalam setiap aktivitas kehidupan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan dan cobaan yang penulis harus hadapi dengan ikhtiar dan tawakal. Alhamdulillah atas berkat doa orang tua, keluarga, sahabat, dan teman-teman yang silih berganti memberi motivasi dan inspirasi.

Karena itulah dari lubuk hati yang paling dalam, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada segenap pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

1. Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Bapak Prof. Dr. Drs. Muhammad Amin Suma, SH.,MA.,MM. dan seluruh dosen yang membimbing penulis selama menempuh perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Program Studi Muamalat, Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan sekretaris jurusan Bapak H. Ah. Azharudin Lathif, MA., M.H.

3. Bapak Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil , MA., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu luang untuk memberikan pengarahan, bimbingan serta arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.


(6)

4. Bapak Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA dan Bapak Moh. Nur Rianto Al-Arif, Msi, selaku dosen penguji, yang telah memberikan arahan kepada penulis. 5. Pimpinan beserta staf perpustakaan Utama dan perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas kepada penulis dalam memenuhi studi pustaka.

6. Rasa ta’zhim dan terima kasih tak terhingga kepada Ayahanda H. A. Luthfi. Ramli, LC dan Ibunda Sri. Mujiarti yang tak kenal lelah berjuang dan berkorban untuk memberikan yang terbaik, perhatian, motivasi, serta cinta dan kasih sayang yang tiada henti, mudag-mudahan Ayah dan Ibu dapat tersenyum bahagia melihat hasil jerih payah Ayah Ibu dalam mendidik anak-anaknya dan semangat Ayah Ibu menjadi tauladan bagi kami. Do’aku untukmu wahai Ayah Ibu “Allohummaghfirli waliwalidayya warhamhuma

kamaa rabbayanii shogiraa”. Ingin sekali ananda memekaikan Mahkota

Kemuliaan, Mahkota atas jasa-jasamu.

7. Adik-adikku tersayang, A. Hisyam dan M. Arrazi, yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam setiap aktivitas melalui doa. Mudah-mudahan kalian bisa mengikuti jejakku.

8. Evi Yulianti S.E.I, selaku teman yang menyenagkan, belahan hati yang senantiasa menyejukan jiwa, yang selalu setia menemani dan mendampingi penulis serta memberikan doa dan motivasi yang tiada henti.

9. Sahabatku Riski S.E.I dan Nur Afiah S.E.I, tempat konsultasi dan sharing skripsi.


(7)

vii

10.Teman-temanku seangkatan dan seperjuangan Perbankan Syariah 2005 khususnya Perbankan Syariah D, yang selalu memberikan kebersamaan, tawa canda yang akan selalu berbekas di hatiku dan akan selalu ku rindukan. Sebuah kebahagiaan bisa menjadi bagian dari kalian dan melewati satu fase kehidupan bersama kalian.

11.Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah membalas kebaikan mereka yang telah membimbing dan membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukannya.

Jakarta, 23 September 2010


(8)

viii DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR v

DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………..1

B. Identifikasi Masalah………...12

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah………....12

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian………..13

E. Review Studi Terdahulu……….14

F. Metode Penelitian………..………20

G. Sistematika Penulisan………...29

BAB II LANDASAN TEORI A. Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah 1. Pengertian Pasar Modal ………...………...32

2. Tinjauan Umum Pasar Modal Syariah……...………..32

B. Obligasi dan Obligasi Syariah 1. Pengertian Dasar Obligasi………...………33

2. Pengertian Dasar Obligasi Syariah………..38


(9)

ix

4. Kriteria Perusahaan yang dapat Menerbitkan Obligasi Syariah………..………...42 5. Proses Penerbitan Obligasi Syariah……….43 6. Prinsip Obligasi Syariah………..44 C. Laporan Keuangan dan Kinerja Keuangan Perusahaan

1. Tinjauan Umum dan Pengertian Laporan Keuangan………...46 2. Jenis Laporan Keuangan………..47 3. Isi atau Elemen Laporan Keuangan……….49 4. Tinjauan Umum Kinerja Perusahaan………...49 D. Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan……….51 2. Jenis-jenis Rasio Keuangan……….51 E. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)………..56 BAB III DATA HASIL PENELITIAN

A. Bursa Efek Indonesia………..………...59 B. Deskripsi Perusahaan-perusahaan yang menerbitkan Obligasi

Syariah………...63 C. Deskripsi Nilai Emisi Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan

Obligasi Syariah (Berdasarkan Tahun diterbitkannnya Obligasi Syariah) ……….64


(10)

x

D. Deskripsi Nilai Emisi Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah (Berdasarkan pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI) ………..65 E. Deskripsi Nilai Return On Asset (ROA) Perusahaan-Perusahaan

yang Menerbitkan Obligasi Syariah (dihitung berdasarkan Nilai yang tertera pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI)………67 F. Deskripsi Nilai Return On Equity (ROE) Perusahaan-Perusahaan

yang Menerbitkan Obligasi Syariah (dihitung berdasarkan Nilai yang tertera pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI)………70 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian…………..…..………….73 B. Analisa Hasil dan Pembahasan Data

1. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah terhadap Return On Asset (ROA)………74 2. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah Terhadap Return On

Equity (ROE)………...79 C. Justifikasi Teori (Analisis Teori) atas Hasil yang didapat………….

BAB V PENUTUP


(11)

xi

2. Saran………...………...85

DAFTAR PUSTAKA……….87 LAMPIRAN………...90


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pengukuran Variabel Penelitian 29 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Penerbitan Obligasi Syariah 73 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Return on Asset (ROA) dan Return on Equity

(ROE) 73

Tabel 4.3 Hasil Uji F (ROA) 75

Tabel 4.4 Hasil Uji Statitstik t (ROA) 75 Tabel 4.5 Koefisien Determinasi (ROA) 76 Tabel 4.6 Grafik Normality Probability Plot (ROA) 77 Tabel 4.7 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas (ROA) 78 Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi (ROA) 78

Tabel 4.9 Hasil Uji F (ROE) 79

Tabel 4.10 Hasil Uji Statitstik t (ROE) 80 Tabel 4.11 Koefisien Determinasi (ROE) 80 Tabel 4.12 Grafik Normality Probability Plot (ROE) 81 Tabel 4.13 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas (ROE) 82 Tabel 4.14 Hasil Uji Autokorelasi (ROE) 82


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Masalah keuangan merupakan masalah yang kompleks bagi setiap perusahaan. Apapun bentuk usaha yang dijalankan, baik skala besar atau kecil, bersifat profit motif atau non profit motif, tidak terlepas dari masalah keuangan. Setiap perusahaan juga dihadapkan pada masalah kelangsungan dan pengembangan usahanya, terutama dalam meningkatkan laba. Semua itu tidak terlepas dari kemampuan perusahaan mengelola keuangannya.

Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi di banyak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Mengapa demikian, karena pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu

agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestik Bruto

(GDP). Sehingga perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan

peningkatan Gross Domestik Bruto (GDP). Dengan kata lain, berkembangnya

pasar modal suatu negara akan mendorong pola kemajuan ekonomi negara tersebut.1

Pasar modal berbeda dengan industri keuangan lainnya, perbedaaan tersebut melahirkan beberapa karakteristik tersendiri dalam industri pasar modal. UU no.8


(14)

2

tahun. 1995 menjelaskan bahwa “pasar modal adalah kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. UU no.8 tahun 1995 dalam ketentuan umum juga menjelaskan bahwa “bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.2

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pasar modal memiliki peran dan fungsi yang sangat penting bagi iklim ekonomi suatu negara, yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan sarana investasi bagi masyarakat. Produk-produk investasi yang sekarang berkembang di pasar modal salah satunya adalah obligasi. Obligasi syariah pun turut meramaikan pasar perdagangan obligasi di Indonesia. Ditandai dengan terbitnya obligasi syariah pertama yaitu obligasi indosat syariah mudharaah pada 6 november tahun 2002.3 Sebagai suatu produk. Obligasi syariah tidak berbeda dengan obligasi konvensional, yang pada hakikatnya adalah sarana untuk memobilisasi dana masyarakat yang kelebihan dana untuk selanjutnya dikelola oleh perusahaan sebagai pendanaan dalam operasi perusahaan.

2 Artikel diakses pada 20 Februari 2010 dari http://www.idx.co.id 3


(15)

3

Obligasi syariah selain merupakan pilihan investasi yang patut diperhitungkan namun sekaligus juga memelihara manusia untuk tetap sesuai dengan kaidah penciptaannya, yaitu hanya untuk menyembah Allah sehingga semua praktek investasi obligasi syariah disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam diantaranya harus bebas dari unsur maysir, gharar, dan riba.

Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan. Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja maupun untuk pembelian aktiva tetap. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus mampu mancari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya yang paling murah.4

Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan tersebut membutuhkan modal. Modal itu sendiri menjadi salah satu aspek penting dalam perusahaan baik dalam pembukaan bisnis maupun pengembangannya. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan seberapa banyak modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan. Sumber dana bagi perusahaan dapat diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan. Dana dari dalam perusahaan, yaitu melalui laba ditahan dan depresiasi serta dana dari luar perusahaan yaitu dana yang berasal dari para kreditur dan investasi asing. Namun dana yang berasal dari pinjaman kreditur, serta investasi asing dirasa masih

4 Sutrisno, Manajemen Keuangan, teori, konsep dan aplikasi( Yogyakarta: Ekonosia, 2007), h.3


(16)

4

kurang. Oleh sebab itu banyak perusahaan yang memilih pasar modal sebagai sarana penambah modal mereka.

Pasar modal merupakan wadah alternatif selain bank dan lembaga keuangan non bank bagi para investor untuk melakukan penanaman modal (investasi). Salah satu indikasi bekerjanya pasar modal secara optimal adalah ketersediaan informasi, baik informasi keuangan maupun informasi non keuangan yang bersifat simetris dan dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Informasi tersebut berguna bagi investor sebagai dasar mengadakan penilaian terhadap perusahaan. Oleh karena itu peranan pasar modal menjadi semakin penting mengingat fungsi pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang

membutuhkan dana, dan pihak yang ingin menanamkan modalnya.5

Investasi merupakan kegiatan menunda konsumsi untuk mendapatkan nilai

yang lebih besar dimasa yang akan datang.6 Pandangan yang selama ini ada

dalam kebanyakan masyarakat kita menyebutkan bahwa investasi sebagai sesuatu yang mahal dan penuh dengan resiko. Padahal bahwa dengan menyimpan uang

dicelengan, membeli tanah, membeli emas adalah beberapa contoh investasi yang cukup mudah dilaksanakan bagi sebagian masyarakat. Jenis investasi lain yang sudah berkembang dan sudah banyak dilakukan dihampir seluruh negara di dunia adalah investasi di pasar modal.

5 Artikel diakses pada 22 Februari 2010 dari http://www.erdhika.com


(17)

5

Citra perusahaan dapat dilihat dari kinerja keuangannya. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dianalisa melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Hal ini sangat berguna bagi manajemen perusahaan itu sendiri untuk mengambil keputusan secara tepat, merencanakan, dan mengendalikan perusahaan secara efisien dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan, yang tentunya sangat berkepentingan dengan maju mundurnya perusahaan. Informasi mengenai hal-hal yang menyangkut perusahaan tersebut dapat diperoleh dengan meneliti dan menganalisa laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Kinerja keuangan adalah prestasi manajemen, dalam hal ini manajemen keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan. Secara garis besar, penilaian kinerja suatu perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis yang tergantung dari sudut pandang kreditur dan pemodal. Apabila analis melakukan analisis dari sudut pandang kreditur, maka kinerja perusahaan dinilai dari segi kemampuan perusahaan melunasi kewajiban finansial tepat pada waktunya. Jika analisis dilakukan dari sudut pandang pemodal, maka kinerja perusahaan dinilai

dari segi kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan.7

Pengukuran kinerja keuangan dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk

7 Suad Hasan, Manajemen keuangan Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang edisi 4 (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2008), h.560


(18)

6

menghasilkan laba perusahaan. Selain itu juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajemen.

Kinerja emiten yang bagus dalam menghasilkan pendapatan akan memberikan harapan yang bagus untuk menerima tingkat bagi hasil yang tinggi kepada investor obligasi. Kinerja emiten dapat tercermin dari laporan keuangan dimana Return On Asset adalah salah satu indikator yang mencerminkan kinerja perusahaan penerbit obligasi. Return On Asset mencerminkan tingkat bagi hasil yang dicapai setelah melakukan eksplorasi terhadap seluruh potensi kekayaan yang ada.

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan. Salah satunya adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan banyak digunakan oleh calon investor. Karena analisis ini didasarkan pada hubungan antar pos dalam laporan keuangan perusahaan yang akan mencerminkan keadaan keuangan serta hasil dari operasional perusahaan.8 Menurut Suad Hasan, analisis rasio keuangan terdiri dari empat macam rasio, yaitu rasio leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas atau efisiensi, dan rasio pasar. Rasio leverage mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek, rasio profitabilitas mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan. Sedangkan rasio pasar

8 Pandji Anoraga dan Piji Paskarti, Pengantar Pasar Modal edisi revisi (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.111


(19)

7

diukur dengan cara menggunakan angka yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan dan pasar modal.9

Sebelum menerbitkan obligasi syariah, sebuah perusahaan pasti sudah

memikirkan dengan masak tentang dana segar beserta keuntungan yang akan

diperoleh oleh perusahaan tersebut. Hal tersebut dikarenakan pada dasarnya suatu perusahaan mengambil sebuah kebijakan pasti tidak terlepas dari mencari suatu keuntungan, begitu pula ketika mengambil kebijakan menerbitkan obligasi syariah. Begitu pula halnya dengan para investor, sebelum menginvestasikan dananya untuk membeli obligasi syariah, mereka berfikir akan mendapatkan keuntungan dari obligasi syariah.

Secara teori, dengan menerbitkan obligasi syariah suatu perusahaan akan mendapatkan keuntungan, atau keuntungan yang di dapat perusahaan meningkat, akan tetapi kenyataannya berbeda. Hal tersebut tergambar pada data perkembangan Profitabilitas (ROA dan ROE) perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah.

Perkembangan Profitabilitas (ROA dan ROE) pada perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

9 Suad Hasan, Manajemen keuangan Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang edisi 4 (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2008), h.560

Perusahaan Tahun ROA ROE


(20)

8

2008 0,0159 0,1395

2009 0,0294 0,2264

2008 0,0221 0,0739

Aneka Gas Industri

2009 0,0246 0,0874 2005 0,0134 0,0275

2006 0,0942 0,1965

2007 0,1464 0,0701

2008 0,0830 0,1517

Apexindo Pratama Duta Tbk

2009 0,0278 0,0555

2004 0,0097 0,1497

2005 0,0144 0,1397

2006 0,0129 0,1378

2007 0,0138 0,1717

Bank Syariah Muamalat Tbk

2008 0,0164 0,2080

2004 0,0558 0,1460

2005 0,0816 0,3212

2006 0,1469 0,3849

2007 0,0367 0,2289

2007 0,0367 0,2289

Berlian Laju Tanker Tbk

2008 0,0624 0,2642

Ciliandra Perkasa


(21)

9

2006 0,0312 0,1239

2004 0,0633 0,1733

2005 0,0571 0,1247

2006 0,0748 0,1366

2007 0,1172 0,1764

2008 0,0225 0,0415

Humpus Intermoda Transportasi Tbk

2009 0,0006 0,0010

2004 0,0586 0,1239

2005 0,0495 0,1134

2005 0,0495 0,1134

2006 0,0412 0,0928

2006 0,0412 0,0928

2007 0,0451 0,1234

2007 0,0451 0,1234

2008 0,0363 0,1079

2008 0,0363 0,1079

Indosat Tbk

2008 0,0363 0,1079

2004 0,0312 0,0678

2005 0,0486 0,1077

2006 0,0265 0,0741

Matahari Putra Prima Tbk


(22)

10

2008 0,0011 0,0033

2009 0,0284 0,0865

Mayora Indah Tbk 2008 0,0671 0,0865

2008 0,0232 0,0945

Metrodata Elektronics Tbk

2009 0,0095 0,0314

2006 0,0078 0,0138

2007 0,0206 0,0414

2008 0,0423 0,0969

2008 0,0423 0,0969

2009 0,0310 0,0733

2009 0,0310 0,0733

Perusahaan Listrik Negara (Persero)

2009 0,0310 0,0733

2004 0,0918 0,1261

2005 0,0898 0,1476

2006 0,0740 0,1309

2007 0,0720 0,1241

2008 0,0145 0,0292

Ricky Putra Globalindo Tbk

2009 0,0060 0,0110

2008 0.0259 0.0600

Sumarecon Agung Tbk


(23)

11

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa profitabilitas (ROA dan ROE) pada perusahaan-perusahaan tersebut cenderung berfluktuatif (perkembangan dan penurunan). Seperti yang terjadi pada PT.Ricky Putra

Globalindo, pada tahun 2005 yang mengalami penurunan Return On Asset (ROA)

sebesar 0,0898 (8,98 %), padahal pada tahun 2004 ROA nya sebesar 0,0918 (9,18

%), dan Return On Equity (ROE) yang mengalami peningkatan sebesar 0,1476

(14,76 %), padahal sebelumnya sebesar 0,1261 (12,61 %).. Untuk itu perlu diteliti lebih lanjut apakah penerbitan obligasi syariah oleh perusahaan-perusahaan tersebut berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA dan ROE).

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA) dan return on

equity (ROE). Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang

menerbitkan obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan melihat laporan keuangan perusahaan dari tahun 2004-2009. Dengan demikian penelitian ini penulis beri judul “Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2004-2009)”

B. Identifikasi Masalah

Secara teori, dengan menerbitkan obligasi syariah suatu perusahaan akan mendapatkan keuntungan, atau keuntungan yang di dapat perusahaan akan


(24)

12

meningkat, akan tetapi kenyataannya berbeda. Hal tersebut tergambar pada data perkembangan Profitabilitas (ROA dan ROE) perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah.

Profitabilitas (ROA dan ROE) pada perusahaan-perusahaan tersebut cenderung berfluktuatif (perkembangan dan penurunan). Seperti yang terjadi pada PT.Ricky Putra Globalindo, pada tahun 2005 dengan mengalami penurunan

Return On Asset (ROA) sebesar 0,0898 (8,98 %), padahal pada tahun 2004 ROA

nya sebesar 0,0918 (9,18 %), dan Return On Equity (ROE) yang mengalami

peningkatan sebesar 0,1476 (14,76 %), padahal sebelumnya sebesar 0,1261 (12,61 %).

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan agar permasalahan yang diteliti tidak meluas, adapun batasan masalah pada penulisan ini adalah:

1. Penelitian menggunakan data selama 6 tahun dari tahun 2004-2009.

2. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan

adalah dengan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) 3. Laporan keuangan yang tersedia dinyatakan dalam rupiah.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dituangkan dalam bentuk pertanyaan, sebagai berikut:


(25)

13

1. Apakah penerbitan obligasi syariah berpengaruh terhadap profitabilitas

(ROA dan ROE)?

2. Seberapa besar pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap

profitabilitas (ROA dan ROE) secara signifikan?

3. Bagaimana pengaruh kontribusi penerbitan obligasi syariah terhadap

profitabilitas (ROA dan ROE )?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai : 1. Penerbitan obligasi syariah berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA dan

ROE)

2. Penerbitan obligasi syariah secara signifikan berpengaruh terhadap

profitabilitas (ROA) dan (ROE)

3. Kontribusi penerbitan obligasi syariah terhadap profitabilitas (ROA dan ROE)

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi, terutama bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan ini.


(26)

14

2. Investor dan Calon Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat Bantu dalam mempertimbangkan keputusan investasinya di obligasi syariah

3. Penulis

Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan, pengetahuan mengenai obligasi syariah dan profitabilitas serta merupakan kesempatan untuk mempraktekan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah.

4. Praktisi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan adanya manfaat bagi praktisi perusahaan untuk dapat meningkatkan profitabilitas melalui investasi di obligasi syariah.

E. Review Kajian Terdahulu

1. Penelitian Novietha Indra Sallama

Novietha indra sallama (2005) melakukan penelitian tentang ”Pengaruh Penerbitan Obligasi Subordinasi Terhadap Pembiayaan dan Kinerja Bank Syariah dengan Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia”.10 Tesis ini menggunakan metode uji beda dua rata, yaitu dalam hal ini adalah uji-t

10 Novietha Indra Sallama, Pengaruh Penerbitan Obligasi Subordinasi Terhadap Pembiayaan dan Kinerja Bank Syariah dengan Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, (Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam, Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 2005)


(27)

15

sampel berpasangan. Ia meneliti tentang obligasi subordinasi yang digunakan untuk menambah modal yang ada pada bank. Sekaligus untuk memperkuat struktur permodalan bank tersebut.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah membandingkan kinerja PT. Bank Muamalat sebelum dan sesudah penerbitan obligasi subordinasi terhadap pembiayaan kepada pihak ketiga.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan

pengumpulan data dan informasi melalui dokumen Penelitian ini membandingkan data-data kinerja dan pembiayaan sebelum dan sesudah adanya obligasi subordinasi di bank muamalat.

Data-data yang digunakan (Sumber Data) adalah laporan keuangan dan data-data sekunder lainnya yang mendukung penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan uji beda dua rata-rata, yaitu dalam hal ini adalah uji-t sampel berpasangan

Untuk menjawab permasalahan yang ada, penelitian ini mengukur laba, besarnya pembiayaan yang disalurkan dan struktur modal dari PT. Bank muamalat pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara keuangan dimana terdapat teori-teori yang digunakan untuk mengolah data-data sekunder, seperti pengukuran kinerja, pengukuran pembiayaan dan pengukuran lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.


(28)

16

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada peningkatan pembiayaan dan tingkat kecukupan modal (solvabilitas) setelah emisi obligasi, tetapi tidak pada kinerja rentabilitas dan likuiditas akibat tingginya tingkat bagi hasil yang ditetapkan bank.

Penelitian tersebut dibandingkan dengan penelitian yang penulis teliti adalah Pada penelitian ini menjadi berbeda dari penelitian tersebut karena dalam penelitian ini akan melihat variabel independen penerbitan obligasi syariah terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas

Perbedaan selanjutnya adalah bahwa penelitian tersebut hanya terfokus kepada satu pihak (perusahaan) saja yakni Bank Muamalat sebagai pihak yang menerbitkan obligasi. Sedangkan penelitian yang penulis teliti fokusnya lebih luas, yaitu kepada perusahaan-perusahaan penerbit obligasi syariah yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) periode 2004-2009.

2. Penelitian Ahmad Fauzie Nur.

Ahmad Fauzie Nur (2004) melakukan penelitian tentang ”Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah pada Struktur Modal PT.Indosat Tbk, Suatu Analisa Cost of Capital. Skipsi ini menggunakan metode penelitian: a) Metode analisis data menggunakan Analisis Univariate

b) Jenis penelitiannya adalah Penelitian Eksplanasi (Berdasarkan tujuan) c) Jenis penelitian berdasarkan waktu menggunakan penelitian time series

d) Jenis penelitian berdasarkan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan


(29)

17

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah praktik

Islamic Finance dalam obligasi mudharabah dapat memberikan return yang

relatif menguntungkan dibandingkan dengan return yang dihasilkan oleh

obligasi biasa. Serta apakah pelaksanaan konsep keuangan islami (islamic

finance) dapat pula diterapkan pada perusahaan yang tidak mengeksplisitkan diri sebagai perusahaan syariah.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan

pengumpulan data dan informasi melalui dokumen

Data yang digunakan (sumber data) dalam penelitian ini adalah Sumber Data Primer yaitu merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan

pihak PT.Indosat Tbk. Dan Sumber Data Sekunder yaitu merupakan sumber

data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan skripsi ini.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa praktik Islamic Finance dalam

obligasi mudharabah dapat memberikan return yang relatif menguntungkan


(30)

18

Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa pelaksanaan konsep keuangan islami (islamic finance) dapat pula diterapkan pada perusahaan yang tidak mengeksplisitkan diri sebagai perusahaan syariah.11

Penelitian tersebut dibandingkan dengan penelitian yang penulis teliti adalah Pada penelitian ini menjadi berbeda dari penelitian tersebut karena dalam penelitian ini akan melihat variabel independen penerbitan obligasi syariah terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas

Perbedaan selanjutnya adalah bahwa penelitian tersebut hanya terfokus kepada satu pihak (perusahaan) saja sebagai pihak yang menerbitkan obligasi yaitu PT.Indosat Tbk. Sedangkan penelitian yang penulis teliti fokusnya lebih luas, yaitu kepada perusahaan-perusahaan penerbit obligasi syariah yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) periode 2004-2009.

3. Penelitian Devi Prasetya

Devi Prasetya (2008) melakukan penelitian tentang ”Analisis Perbedaan Kinerja perusahaan sebelum dan setelah Penerbitan Obligasi Syariah Ijarah

di Indonesia Periode Penelitian 2003-2007” 12 Skripsi ini menggunakan

metode t-test melalui regresi dengan dummy variabel. Penelitian ini

menggunakan laporan keuangan kuartalan beberapa perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah ijarah dan tercatat di bursa efek indonesia.

11

Ahmad Fauzie Nur, Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah pada Struktur Modal PT.Indosat Tbk, Suatu Analisa Cost of Capital, (Skripsi Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2004)

12

Devi Prasetya, Analisis Perbedaan Kinerja perusahaan sebelum dan setelah Penerbitan Obligasi Syariah Ijarah di Indonesia Periode Penelitian 2003-2007, (Skripsi Dept Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2008)


(31)

19

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian adalah mengkaji mengenai kinerja perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah ijarah, khususnya di indonesia selama periode 2003-2007. penelitian ini juga ditujukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio keuangan perusahaan sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah ijarah,

dicerminkan melalui Current Ratio, Total Asset Turnover, ROA, Debt to Total Aset Ratio.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan

pengumpulan data dan informasi melalui dokumen

Data yang digunakan (sumber data) dalam penelitian ini adalah Sumber Data Sekunder yaitu merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data yang diperoleh dari diperoleh dari statistik yang dipublikasikan, dan literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan skripsi ini.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Current Ratio, ROA, Debt to Total Asset Ratio. Sedangkan pada Rasio Total Asset Turnover terdapat perbedaan kinerja yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah ijarah selama periode 2003-2007.


(32)

20

Penelitian tersebut dibandingkan dengan penelitian yang penulis teliti adalah Pada penelitian ini menjadi berbeda dari penelitian tersebut karena dalam penelitian ini akan melihat variabel independen penerbitan obligasi syariah terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas

F. Metode Penelitian a. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dalam penelitian deskriptif akan dilakukan studi untuk mendeskripsikan fenomena yang ada, yaitu penulis mendeskripsikan data-data variabel penerbitan obligasi syariah, serta data variabel profitabilitas. Kemudian penulis juga akan melakukan analisa data tersebut guna menguji hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih

dalam dari analisis data.13 Penelitian ini dalam pengolahan datanya

menggunakan statistik inferensial dengan metode regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh yang terjadi antara variabel penerbitan obligasi syariah terhadap variabel prifitabilitas (ROA), serta antara variabel penerbitan obligasi syariah dengan variabel prifitabilitas (ROE) pada tahun 2004-2009 dengan menggunakan software statistik yaitu SPSS 18.00.

b. Pendekatan Penelitian


(33)

21

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan

pengumpulan data dan informasi melalui dokumen c. Jenis Data dan Sumber Data

Menurut sumbernya, data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data diperoleh dari statistik yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2004-2009 berupa laporan keuangan, serta bersumber dari penelitian kepustakaan dengan cara mengumpulkan informasi melalui buku-buku, literatur serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan maksud untuk mendapatkan data yang bersifat ilmiah dan teoritis.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang bersifat

kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka dengan mengambil data time

series yang terdiri dari komponen variabel dependen yaitu profitabilitas, serta variabel independent penerbitan obligasi syariah.

d. Populasi Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan penerbit obligasi syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2004-2009.

e. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data/laporan keuangan perusahaan-perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun


(34)

22

2004-2009. Penelitian ini adalah merupakan penelitian kausal, karena

tujuannya adalah meneliti hubungan sebab akibat antara variable independen terhadap variabel dependen.

f. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan mendownload

di situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). g. Metode Analisis

Data yang terkumpul akan diolah dengan menggunakan SPSS 18.00, dimana metode analisis yang akan digunakan adalah metode statistik regresi sederhana. Persamaan umum dari regresi linier sederhana adalah:

Y = b0 + b1 X1 + e

Ket : Y = variabel dependen (profitabilitas) X1 = obligasi syariah

b0 = konstanta

b1 = koefisien regresi obligasi syariah e = Error Term = residual

h. Hipotesis Penelitian


(35)

23

a. H01 : Tidak terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return

On Asset (ROA)

Ha1 : Terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return On

Asset (ROA)

b. H02 : Tidak terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return

On Equity (ROE)

Ha2 : Terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return On

Equity (ROE) i. Metode Analisis

Untuk pengujian variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesis dan uji asumsi kalasik sebagai berikut:

1. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Maksud dari signifikan ini adalah nilai koefisien regresi yang secara statistik tidak sama dengan nol.

Untuk kepentingan tersebut, maka semua koefisien regresi harus diuji. Ada dua jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan, yang disebut dengan uji-f dan uji-t. uji-f digunakan untuk menguji koefisien (slope) regresi secara bersama-sama, sedangkan uji-t untuk menguji koefisien regresi, termasuk interceot secara individu. Dalam regresi sederhana, analisis dengan ANOVA untuk uji-f ini sesungguhnya tidak berbeda dengan uji-t, karena koefisien regresi yang


(36)

24

diuji berjumlah satu, sehingga baik uji koefisien regresi secara keseluruhan ataupun uji secara individu, sesungguhnya merupakan dua hal yang sama.14

a. Uji F (f-test)

Disebut juga dengan uji F diperuntukan guna melakukan uji hipotesis koefisien regresi secara bersamaan, karena dalam regresi sederhana jumlah variabel bebas hanya satu, maka hipotesisnya menjadi:

H0 : β1 = 0 H1 : β≠ 0

Adapaun cara pengujian yaitu dengan menggunakan suatu tabel yang disebut tabel ANOVA. Setelah didapatkan F hitung, selanjutnya adalah membandingkan dengan tabel F dengan df sebesar k dan n-2. jika f Hit > Fα(k,n-2) maka tolak H0 atau dengan kata lain bahwa koefisien regresi signifikan secara statistik.15

b. Uji -t (t-test)

Merupakan pengujian terhadap koefisien dari variabel penduga atau variabel bebas. Uji-t didefinisikan sebagai berikut:

b

t = _______________ s.e (b1)

14

Nachrowi D Nachrowi dan Hardius Usman, Pendekatan Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, h.14-15

15


(37)

25

nilai tdiatas akan dibandingkan dengan nilai ttabel, bila ternyata setelah dihitung |t| > tα/2, maka nilai t berada dalam daerah penolakan, sehingga hipotesis nol ditolak, dalam hal ini dapat dikatakan β1

statistically significance.16 2. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi yang dinotasikan dengan R², merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Nilai Koefisien Determinasi (R²) ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel Y dapat diterangkan oleh variabel X. bila nilai Koefisien Determinasi sama dengan 0 (R²=0), artinya variasi dari nilai Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R²=1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X.17

Dalam kenyataannya nilai adjusted R²dapat bernilai negatif, walaupun dikehendaki harus bernilai positif. Menurut gujarati, jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R² dianggap bernilai 0.18

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas data, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.

16Ibid., h.19 17

Ibid., h.20 18


(38)

26

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data

normal atau tidak dengan menggunakan Normal P-P Plot. Model regresi

yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.19

b) Uji Heteroskedastisitas

Salah satu dari asumsi penting dari model regresi linier klasik adalah

bahwa gangguan ui yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah

homokedastik; yaitu semua gangguan tadi mempunyai varian yang sama.20 Sedangkan bila varian tidak konstant atau berubah-ubah disebut heteroskedastisitas.21 Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau

pengamatan ke pengamatan yang lain dengan menggunakan grafik Scatterplot. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola

19 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang: BP UNDIP), hal. 112 Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan pengumpulan data dan informasi melalui dokumen

20

Damodar Gujarti, Ekonometrika Dasar, (Jakarta: Erlangga, 1999), h.177 21

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang: BP UNDIP), hal, 109


(39)

27

tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang tertatur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.22

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1.23 salah satu metode untuk mendeteksi

autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson (DW). Singgih santoso, mengemukakan secara umum deteksi adanya autokorelasi bisa diambil patokan :

a. Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

b. Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negative.24

j. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas.

Pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan penilaian

22

ibid., hal, 105 23

Ibid., h.95 24

Singgih Santoso, SPSS (Statistic Product and Service Solution) (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000), h.218


(40)

28

analisis rasio, yaitu rasio ROA dan ROE. Menurut Keown, rasio keuangan ini merupakan rasio profitabilitas dan tingkat pengembalian ekuitas suatu perusahaan.25

Penelitian ini menggunakan rasio Return on Assets (ROA) untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan. Selain merupakan tolok ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aktiva

yang digunakan, rasio Reurn on Asset (ROA) juga menunjukkan tingkat

efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva. Secara matematis rasio tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

Laba Bersih Setelah Pajak ROA = Total Aktiva

Penelitian ini menggunakan rasio tingkat pengembalian modal sendiri (Return on Equity) merupakan rasio keuntungan bersih sesudah pajak terhadap modal sendiri, yang mengukur tingkat hasil pengembalian dari modal pemegang saham (modal sendiri) yang diinvestasikan ke dalam perusahaan. Secara matematis rasio tersebut diformulasikan sebagai berikut:

Laba Bersih Setelah Pajak ROE = Total Modal 2. Variabel Independen

25


(41)

29

Variabel Independen yang akan diuji dalam penelitian ini dalam hubungannya dengan pengaruh yang diberikannya terhadap profitabilitas adalah penerbitan obligasi syariah.

3. Pengukuran Variabel

Tabel 1.1

Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel Pengukuran Skala

Variabel Dependen Profitabilitas

(Return on Asset, (ROA))

Laba bersih setelah pajak Total Aktiva

Rasio

Profitabilitas

(Return on Equity, (ROE))

Laba bersih setelah pajak Total Modal

Rasio

Variabel Independen

Penerbitan Obligasi Syariah

Rasio

k. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini adalah berpedoman pada “Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2007”.

G. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan


(42)

30

Sebagai bahan pembuka, bab ini akan menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Revie studi terdahulu, metode penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas mengenai pasar modal dan pasar modal syariah, obligasi dan obligasi syariah, laporan keuangan dan kinerja keuangan perusahaan, rasio keuangan, rasio profitabilitas

BAB III Data Hasil Penelitian

bab ini membahas mengenai bursa efek indonesia, deskripsi perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah, deskripsi nilai emisi perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah (berdasarkan tahun diterbitkannnya obligasi syariah), deskripsi nilai emisi perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah (berdasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan di bei), deskripsi nilai return on asset (roa) perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah (dihitung berdasarkan nilai yang tertera pada laporan keuangan yang dipublikasikan di bei), deskripsi nilai return on equity (roe) perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah (dihitung berdasarkan nilai yang tertera pada laporan keuangan yang dipublikasikan di bei).


(43)

31

Bab ini membahas mengenai analisis deskriptif variabel penelitian dan analisa hasil dan pembahasan data

BAB V Penutup

Bab ini merupakan inti dari keseluruhan pembahasan dalam penulisan ini. Pada bab ini menjawab semua permasalahan yang ada. Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.


(44)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah

1. Pengertian dan Fungsi Pasar Modal

Pasar modal adalah perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, antara lain : dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta (private sector).1

Pengertian pasar modal secara umum menurut keputusan Mentri Keuangan RI No.1548/KMK/1990 tentang peraturan pasar modal, adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Sedangkan dalam arti sempit pasar modal adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang mengorganisasikan transaksi penjualan efek atau disebut sebagai bursa efek.2 2. Tinjauan Umum Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah (Islamic stock exchange) adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang

1 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, cet 1, (Tanggerang: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.62

2

Ibid., h.63


(45)

33

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat islamiyah. Pasar modal syariah dapat juga diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah.3

Sistem mekanisme pasar modal konvensional yang mengandung riba, maysir, dan gharar selama ini telah menimbulkan keraguan di kalangan umat Islam. Pasar modal syariah dikembangkan dalam rangka mengakomodir kebutuhan umat Islam di indonesia yang ingin melakukan investasi di pasar modal sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini berkenaan dengan anggapan di kalangan sebagian umat Islam sendiri bahwa berinvestasi di pasar modal di satu sisi merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan (diharamkan) berdasarkan ajaran islam, sementara di sisi lain Indonesia perlu memperhatikan dan menarik minat investor mancanegara untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia, terutama investor negara-negara Timur Tengah yang diyakini merupakan investor potensial.4

B. Obligasi dan Obligasi Syariah 1. Pengertian Dasar Obligasi

3 Ibid., h.65

4 Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, cet 1, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.38


(46)

34

Di Indonesia pengertian Obligasi Syariah menurut Keputusan Dewan Syariah Nasional No. 32/DSN-MUI/IX/2000 adalah sebagai berikut :

Obligasi Syariah adalah suatu commercial paper (surat berharga) jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/fee

serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo5.

Obligasi merupakan surat utang dari emiten (dapat berupa badan hukum atau lembaga atau pemerintah) yang memerlukan dana untuk kebutuhan operasi maupun ekspansi mereka. Investasi pada obligasi memiliki potensi keuntungan lebih besar daripada produk perbankan. Keuntungan berinvestasi di obligasi adalah memperoleh bunga dan kemungkinan capital again. Obligasi sering disebut sebagai sekuritas dengan penghasilan tetap.6

Dalam literatur tentang investasi, obligasi adalah instrumen dimana emitennya (pengutang/ peminjam) berjanji untuk membayar kembali jumlah yang dipinjam ditambah bunga kepada investor selama periode waktu tertentu.7 Dengan demikian, instrument obligasi merupakan bagian dari instrument investasi berpendapatan tetap. Hal ini karena keuntungan yang

5

Mufti, Aries. Syakir Sula, Amanah Bagi Bangsa ; Konsep Sistem Ekonomi Syariah. (Jakarta : MES, 2007), h.145.

6

Sutrisno, Manajemen Keuangan, cet.kelima, (Yogyakarta: Ekonosia, 2007), h.99 7 Franco Modigliani, dkk, Pasar dan Lembaga Keuangan, Jilid I, penerjemah Chaerul Djakman, (Jakarta: PT. Salemba Empat, 1999), h.214.


(47)

35

diberikan kepada investor obligasi didasarkan pada tingkat suku bunga yang telah ditentukan.

Menurut Ade Arthesa dan Edia Handiman, Obligasi adalah instrument surat utang yang cukup banyak diperjualbelikan di pasar modal. Surat utang (Fixed Income Sekurities) adalah surat berharga (efek) yang memberikan pendapatan tetap kepada pemiliknya selam jangka waktu berlakunya efek tersebut. Pendapatan tetap merupakan pendapatan yang akan diterima oleh pemiliknya dalam bentuk kupon dan atau pokok yang telah ditentukan dan nilainya tidak terpengaruh oleh perubahan harga efek yang bersangkutan. Beberapa jenis surat utang merupakan instrument pasar uang, sedangkan sebagian lagi termasuk instrument pasar modal.8

Sedangkan Arthur J.Keown mendefinisikan obligasi dengan jenis surat utang atau surat kesanggupan membayar dalam jangka panjang yang dikeluarkan oleh peminjam yang berjanji membayar kepada pemegangnya sejumlah bunga tiap tahun yang sudah ditentukan sebelumnya.9

Sudarsono dan Edilius menjelaskan obligasi (Bond) kedalam beberapa pengetian, yaitu:

a. Surat tanda memberikan pinjaman uang dengan nilai nominal dan tingkat bunga tertentu untuk jangka waktu lebih dari setahun.

8

Ade Arthesa. dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan bukan Bank (Jakarta: PT. Indeks, 2006), h.225

9

Arthur J. Keown, dkk.Manajemen Keuangan: Prinsip-Primsip dan Aplikasi, Edisi IX, Jilid I, Penerjemah Haryandini, (Jakarta: PT. Indeks, 2004), h. 240.


(48)

36

b. Surat tanda bukti tagihan sejumlah pokok pinjaman ditambah beban bunganya kepada pihak yang menerbitkannya.10

Adapun Z. Dunil didalam Kamus Istilah Perbankan Indonesianya menjelaskan obligasi yaitu Surat berharga tanda pengakuan utang atau peminjaman uang dari masyarakat dalam bentuk tertentu, untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 3 tahun, dengan memberikan bunga yang jumlah dan saat pembayarannya telah ditentukan lebih dahulu oleh penerbitnya.11

Dari definisi tersebut dapat dirinci unsur-unsur utama obligasi adalah: 1. Surat Berharga.

Ini berarti bahwa pada obligasi itu tertulis sejumlah uang yang menjadi hak pemegang dan hak tersebut dibuktikan dengan menguasai obligasi itu. Obligasi itu sendiri juga dapat dipindah tangankan kepada pihak lain. 2. Tanda Pengakuan Utang.

Ini berarti sama dengan yang diatur dalam KUHD yaitu bahwa setiap pemegang yang dapat menunjukan obligasi pada tanggal yang telah ditetapkan, berhak menerima sejumlah uang seperti yang tertulis dalam obligasi, dan sejumlah bunga yang dijanjikan oleh penerbitnya.

3. Bentuk Tertentu.

10

Sudarsono, dan Edilius, Kamus Ekonomi: Uang dan Bank, cet II, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), h. 37

11

Z. Dunil, kamus Istilah Perbankan Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 93


(49)

37

Artinya, memenuhi syarat-syarat formal seperti yang diatur oleh undang-undang (KUHD)

4. Jangka Waktu Tertentu.

Ini menunjukan bahwa obligasi merupakan surat kredit yang hanya dapat dilunasi setelah jangka waktu yang ditetapkan berakhir.

5. Penerbit.

Setiap penerbit adalah badan hukum.12

Secara umum dapat juga diartikan obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga, dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal kita saat ini adalah obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat suku bunga tetap (fixed interes) selama masa berlaku obligasi.13

Obligasi dapat diterbitkan dengan kupon atau tanpa kupon. Kupon yang dibayarkan berisi bunga yang telah ditetapkan dalam suatu perjanjian penerbitan obligasi. Adapun obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder dengan harga yang disepakati; seringkali dengan harga diskon ataupun premi

12

Ibid., h.94

13


(50)

38

2. Pengertian Dasar Obligasi Syariah

Pengelolaan dan pengembangan harta memerlukan instrument yang dapat membantu para investor menyalurkan kelebihan dana yang dimilikinya dalam rangka mengembangkan harta. Banyak pemilik modal di kalangan muslim membutuhkan instrument keuangan Islami yang dapat menjamin bahwa pengelolaan dananya dilakukan dalam koridor syariah. Salah satu instrument keuangan tersebut adalah obligasi syariah.

Obligasi Syariah adalah suatu commercial paper (Surat Berharga) jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil atau margin atau fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.14

Menurut Ponjtowinoto yang termaktub di dalam bukunya, obligasi syariah adalah suatu kontrak perjanjian tertulis yang bersifat jangka panjang untuk membayar kembali pada waktu tertentu seluruh kewajiban yang timbul

14

Aries Mufti dan Syakir Sula, Amanah bagi Bangsa: Konsep Sistem Ekonomi Syariah


(51)

39

akibat pembiayaan untuk kegiatan tertentu menurut syarat dan ketentuan tertentu serta membayar sejumlah manfaat secara periodik menurut akad.15 Sedangkan menurut Z.Dunil dalam Kamus Istilah Perbankan Indonesianya, Obligasi syariah adalah Surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yag mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi berupa bagi hasil/margin/fee, dan membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.16

Adapun ketentuan khususnya:

1. Akad yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi syariah antara lain:

a. Mudharabah (Muqaradah/qiradh)

b. Musyarakah

c. Murabahah

d. Salam

e. Istisna f. Ijarah

2. Jenis usaha dilakukan emiten tidak boleh bertentangan dengan syariah dengan memperhatikan substansi fatwa DSN tentang pedoman investasi untuk reksadana.

15

Iwan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah diPasar Modal, Pandangan Praktisi (Jakarta: Modal Publications, 2003), h.50

16

Z. Dunil, kamus Istilah Perbankan Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 98


(52)

40

3. Pendapatan (Hasil) investasi yang dibagikan emiten kepada pemegang obligasi syariah harus bersih dari unsur non-halal.

4. Pendapatan (hasil) yang diperoleh pemegang obligasi syariah sesuai dengan yang digunakan.

5. Pemindahan kepemilikan obligasi syariah mengikuti akad-akad yang digunakan.17

Adapun fatwa DSN-MUI mengenai obligasi syariah antara lain yaitu:18 1) Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002. Tentang Obligasi Syariah. 2) Fatwa DSN-MUI No.33/DSN-MUI/IX/2002. Tentang Obligasi Syariah

Mudharabah.

3) Fatwa DSN-MUI No.41/DSN-MUI/III/2004. Tentang Obligasi Syariah

Ijarah.

4) Fatwa DSN-MUI No.15/DSN-MUI/IX/2000. Tentang Prinsip Distribusi Bagi Hasil Usaha.

5) Fatwa DSN-MUI No.59/DSN-MUI/V/2007. Tentang Obligasi Syariah

Mudaharabah Konversi.

Sedangkan peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam yaitu:

1) Peraturan No.IX A.13 KEP-130/BL/2006 tanggal 23 November. Tentang Penerbitan Efek.

17

Z. Dunil, Kamus Istilah perbankan Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 94

18

Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, cet. III, (Ciputat Tangerang: CV. Gaung Persada, 2006) h.193, 200, 279, 83.


(53)

41

2) Peraturan No.IX A.14 KEP-131/BL/2006. Tentang Akad-Akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah.

3. Ketentuan Umum Obligasi Syariah

Terdapat beberapa aturan umum operasional berkaitan dengan obligasi syariah, yaitu:

a. Pelaksanaan obligasi syariah mulai dari awal sampai akhir harus terhindar dari format dan substansi akad yang berkaitan dengan riba (pembungaan uang) dan gharar (spekulasi murni atau terdapat unsur judi).

b. Transaksi obligasi syariah harus berdasarkan konsep muamalat yang sejalan syariah seperti akad kemitraan (musyarakah dan mudharabah), jual beli barang (murabahah, salam dan istishna, atau jual beli jasa (ijarah).

c. Bagi hasil pada akad kemitraan, fee pada akad ijarah, dan harga (modal dan margin) pada akad jual beli harus ditentukan secara jelas pada awal transaksi (prospectus atau setifikat).

d. Usaha yang dilakukan emiten (originator) berhubungan dengan dana

sukuk (obligasi syariah) yang dikelola harus terhindar dari semua unsur-unsur non halal.

e. Pemberian pendapatan dapat dilakukan secara periodik (sesuai karakter masing-masing akad).19

19

Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, Cet 1, (Tangerang: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.71


(54)

42

4. Kriteria Perusahaan yang dapat Menerbitkan Obligasi Syariah

Tak semua emiten dapat menerbitkan obligasi syariah. Untuk menerbitkan obligasi syariah beberapa persyaratan berikut yang harus dipenuhi:

a. Aktivitas utama (Core Business) yang halal, tidak bertentangan dengan substansi fatwa No.20/DSN-MUI/IV/2001. fatwa tersebut menjelaskan bahwa kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah islam diantaranya adalah:

1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.

2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional.

3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman haram.

4. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. b. Peringkat Investment Grade:

1. Memiliki fundamental usaha yang kuat. 2. Memiliki fundamental keuangan yang kuat. 3. Memiliki citra yang baik bagi publik.20

20


(55)

43

c. Keuntungan tambahan jika termasuk dalam komponen Jakarta Islamic Index (JII)21

5. Proses Penerbitan Obligasi Syariah

Penerbitan obligasi syariah pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan obligasi konvensional, adapun langkah-langkah umum untuk penerbitan obligasi syariah sebagai berikut:

1. Emiten menyerahkan dokumen yang diperlukan untuk penerbitan obligasi syariah kepada underwriter (wakil dari emiten).

2. Underwriter melakukan penawaran kepada investor.

3. Bila investor tertarik, maka akan menyerahkan dananya kepada emiten melalui underwriter.

4. Emiten akan membayarkan bagi hasil dan pembayaran pokok kepada investor.22

Pada obligasi syariah, selain proses di atas, maka sebelumnya harus dilakukan pula opini syariahnya, yang dilakukan oleh Dewan Syariah Nasional dengan tahapan:

1. Emiten melalui underwriter menyerahkan proposal atau surat pemberitahuan penerbitan obligasi syariah kepada Majlis Ulama Indonesia.

21

Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, cet 1, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.61

22


(56)

44

2. Presentasi proposal dilakukan di badan pelaksana harian Dewan Syariah Nasional.

3. Dewan syariah nasional mengadakan rapat dengan tim ahli dewan pengawas syariah (DPS), hasil rapat akan menyatakan opini syariah terkait proposal yang diajukan.23

6. Prinsip Obligasi Syariah

Kalau kita analisis, obligasi syariah ini sesungguhnya merupakan peluang bagi kita untuk mengundang para investor muslim dan non-muslim untuk mau terlibat berinvestasi di tanah air. Sehingga, obligasi syariah dapat dimanfaatkan untuk membangun perekonomian bangsa dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Fakta yang selama ini menunjukan bahwa pasar akan sangat responsif terhadap penerbitan obligasi syariah, hampir semua obligasi syariah yang dikeluarkan, diserap habis oleh pasar dan bahkan, pada beberapa kasus sampai menimbulkan kelebihan permintaan. Apalagi jika obligasi syariah tersebut diterbitkan oleh negara, berikut ini beberapa prinsip yang harus dipenuhi oleh obligasi syariah:

1. Pembiayaan hanya untuk suatu transaksi atau suatu suatu kegiatan usaha yang spesifik dimana harus dapat diadakan pembukuan yang terpisah untuk menetukan manfaat yang timbul.

23


(57)

45

2. Pembiayaan hanya untuk suatu transaksi atau suatu suatu kegiatan usaha yang spesifik dimana harus dapat diadakan pembukuan yang terpisah untuk menetukan manfaat yang timbul.

3. Hasil investasi yang akan diterima pemilik dana merupakan fungsi dari manfaat yang diterima perusahaan dari dana atau harta hasil penjualan obligasi syariah, bukan dari kegiatan lain.

4. Tidak boleh memberikan jaminan hasil usaha yang semata-mata merupakan fungsi dari waktu.

5. Pembiayaan dengan penerbitan obligasi syariah tidak dapat dipakai untuk menggantikan hutang yang sudah ada (prinsip bai al dayn bi al dayn) 6. Perubahan nilai pasar dari obligasi syariah bukan berarti perubahan jumlah

hutang.

7. Obligasi syariah dapat dijual kembali, baik kepada pemilik dana lainnya ataupun kepada emiten (bila sesuai dengan ketentuan hukum positif yang berlaku). Obligasi syariah dapat dijual dibawah nilai pari (modal awal) kalau perusahaan mengalami kerugian.

8. Bila pemilik dana tidak harus menanggung rugi maka pemilik usaha harus mengikat diri (aqad jais) untuk menanggung semua biaya dari kegiatan usaha yang melebihi pendapatan usaha.


(58)

46

9. Pemilik dana dapat menerima dari pendapatan (revenue sharing) bila pemilik usaha (emitten) mengikat diri untuk membatasi penggunaan pendapatan sebagai biaya usaha.24

C. Laporan Keuangan dan Kinerja Keuangan Perusahaan, 1. Tinjauan Umum dan Pengertian Laporan Keuangan

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan kita bisa melihat bagaimana prestasi manajemen dalam periode tersebut.

Informasi dan gambaran perkembangan keuangan perusahaan bisa diperoleh dengan mengadakan interpretasi dari laporan keuangan, yakni dengan menghubungkan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan. Ada beberapa pihak yang membutuhkan laporan keuangan suatu perusahaan, antara lain manajemen, manajemen berkepentingan terhadap laporan keuangan karena laporan keuangan merupakan cerminan kinerja manajemen selama satu periode. Pemilik, pemilik berkepentingan terhadap keamanan modal yang dikelola manajemen, dan digunakan untuk memutuskan apakah perlu ada pembagian dividen atau tidak, bila ada seberapa besar dividen payout rationya, serta untuk menilai kinerja

24

Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, cet 1, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.65-66


(59)

47

manajemen. Kreditor, kreditor berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk mengevaluasi kredit yang diberikan. Apakah perusahaan tersebut mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam membayar hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dan pemerintah, pemerintah berkepentingan terhadap pembayaran pajak.25

Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan atau sebagai laporan pertanggung jawaban manajemen atas pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan antara lain manajemen, pemilik, kreditur, investor, dan pemerintah 26

2. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama menurut standar akuntansi keuangan Indonesia adalah:

1. Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu.

2. Perhitungan Laba Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.

3. Laporan Arus Kas.

25

Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi, (Yogyakarta: Ekonosia, 2007),h.212-213

26


(60)

48

Laporan arus kas yang mengambarkan arus kas perusahaan selama satu periode tertentu dimana transaksi kas dikelompokan pada:

a. Transaksi kegiatan operasi. b. Transaksi kegiatan pembiayaan. c. Transaksi kegiatan investasi.

4. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.

Laporan ini disebut juga laporan perubahan posisi keuangan atau fund

statement. Di sini dimuat sumber dan pengeluaran dana perusahaan

selama satu periode.

Pengertian dana disini dapat dibagi dua:

a. Dana dalam arti kas (cash basis fund statement)

b. Dana dalam arti modal kerja (working capital basis fund statement) 5. Laporan Kegiatan Keuangan.

Dalam trueblood communite disarankan laporan lain yang disebutnya laporan kegiatan keuangan. Dalam laporan ini dicantumkan semua transaksi dan kegiatan perusahaan yang mempunyai konsekuensi kas. Namun anjuran ini tampaknya tidak sampai mempengaruhi badan yang mengeluarkan prinsip akuntansi, sehingga tidak sampai diwajibkan sebagai salah satu laporan keuangan utama.

6. Laporan Pendukung.

Banyak pihak sering menyebutkan jenis laporan keuangan lain, seperti: a. Daftar Laba Ditahan (Retained Earning Statement)


(61)

49

b. Daftar Perubahan Modal (Capital Statement)

c. Daftar Perhitungan Harga Pokok Produksi (Cost of Good Manufactured Statement)

7. Catatan atas Laporan Keuangan.

Catatan ini merupakan penjelasan lebih rinci dari laporan keuangan. Informasi yang tidak dapat diungkapkan di batang tubuh laporan keuangan yang sangat terbatas itu dapat dimuat dalam bentuk catatan penjelasan laporan keuangan.27

3. Isi atau Elemen Laporan Keuangan

Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) no.6 elemen akuntansi adalah:

1. Harta (Asset)

2. Kewajiban atau Utang (Liabilities) 3. Modal Pemilik (owners equity) 4. Hasil (revenues), Laba (gain)

5. Biaya (Expenses), dan Rugi (Loses)28 4. Tinjauan Umum Kinerja Perusahaan

Suatu kinerja perusahaan yang baik dapat dinilai dari berbagai bidang dan aspek, baik pemasaran, produksi, distribusi, human resources, keuangan dan

27

Ibid., h.39-40 28 Ibid., h.41


(62)

50

lain-lain. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.

Menurut Weston & Copeland, untuk melakukan analisis perusahaan, disamping dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan salah satu bentuk informasi akuntansi yang penting dalam proses penilaian kinerja perusahaan, sehingga dengan rasio keuangan tersebut dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu.29

Brigham dan Houston dalam jurnal yang sama juga mengatakan, bahwa pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan penilaian analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan atau kinerja perusahaan. Rasio keuangan dirancang untuk mengevaluasi laporan keuangan, yang berisi data tentang posisi perusahaan pada suatu titik dan operasi perusahaan pada masa lalu. Nilai nyata laporan keuangan terletak pada fakta bahwa laporan

29

Murtini, Umi dan Shinta Mareta, “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham”,


(63)

51

keuangan dapat digunakan untuk membantu memperkirakan pendapatan dan

dividen masa yang akan datang. Analisis laporan keuangan merupakan

permulaan masa depan bila dilihat dari sudut pandang investor, sedangkan bagi manajemen, bermanfaat untuk membantu mengantisipasi kondidsi mendatang dan menjadi titik awal perencanaan yang akan mempengaruhi jalannya kejadian mendatang.30

D. Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan. Menurut Keown, rasio keuangan adalah penulisan ulang data akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan.31 Rasio keuangan dirancang untuk memperlihatkan hubungan antara perkiraan-perkiraan laporan keuangan.32 Menuruts Lukas Setia Atmaja, rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara item-item pada laporan keuangan. 33

2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

30

Ibid.

31

Martin Keown dan Scott Jr Petty, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Indeks, 2002), h.70.

32

Ibid .

33

Lukas Setia Atmaja, Manajemen Keuangan (edisi Revisi), (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2002) h.415


(64)

52

Menurut Keown, analisis rasio keuangan terbagi menjadi empat, yaitu: likuiditas, profitabilitas, keputusan pendanaan, dan pengembalian atas ekuitas. a. Likuiditas Perusahaan

a) Rasio lancar b) Rasio cepat

c) Perputaran piutang usaha d) Perputaran persediaan b. Profitabilitas Usaha

a) Tingkat pengembalian investasi dari usah b) Marjin laba usaha

c) Perputaran total aktiva d) Perputaran piutang usaha e) Perputaran persediaan f) Perputaran aktiva tetap c. Keputusan Pendanaan

a) Rasio utang

b) Rasio laba terhadap beban bunga d. Pengembalian atas Ekuitas

a) Tingkat pengembalian ekuitas.34

Menurut Weston & Brigham, beberapa rasio keuangan adalah: PER,

ROA, NPM, dan DER.35

34


(65)

53

a. Price Earning Ratio (PER)

PER tergolong dalam rasio penilaian yang merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh rasio tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh dari rasio resiko dengan rasio hasil pengembalian.

b. Return on Assets (ROA)

ROA tergolong dalam rasio profitabilitas yang merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan. Rasio ini adalah tingkat pengembalian atas total aktiva, yang dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan total aktiva.

c. Net Profit Margin (NPM)

NPM tergolong dalam rasio profitabilitas yang merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan. Rasio ini adalah marjin laba atas penjualan, yang dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih.

d. Debt Equity Ratio (DER)

Rasio ini menggambarkan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas perusahaan yang diguanakan sebagai sumber pendanaan perusahaan.

Menurut Lukas Setia Atmaja, rasio keuangan terdiri 5 jenis, yaitu:

35

Murtini, Umi dan Shinta Mareta. 2006. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham. Jurnal Riset manajemen & Bisnis. Volume: 1, No. 1, Juli 2006.


(66)

54

1. Leverage ratios, memperlihatkan berapa hutang yang digunakan

perusahaan.

2. Liquidity ratios, mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo.

3. Eficiency atau turnover atau aset managemen ratios, mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya.

4. Profitability ratios, mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. 5. Market-value ratios, memperlihatkan bagaimana perusahaan dinilai oleh

investor di pasar modal.36

Menurut Sutrisno, rasio keuangan diperoleh dengan cara menghubungkan elemen-elemen laporan keuangan. Ada dua pengelompokan jenis-jenis laporan keuangan, pertama rasio menurut sumber darimana rasio dibuat dan dapat dikelompokan menjadi:

1. Rasio-rasio Neraca (Balance Sheet Ratios)

Merupakan rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada neraca saja. Seperti current ratio, Cash Ratio, Debt to equity, dan sebagainya.

2. Rasio-rasio Laporan Rugi-laba (Income Statement Ratios)

36

Lukas Setia Atmaja, Manajemen Keuangan (edisi Revisi), (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2002) h.415


(67)

55

Yaitu rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada laporan rugi laba saja, seperti profit margin, operating ratio, dan lain-lain.

3. Rasio-rasio antar LAPORAN (Inter Statement Ratios)

Rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada dua laporan, neraca dan laporan rugi-laba, seperti Return on Investmen, Return on Equity, Asset turnover dan lainnya.37

Sedangkan kedua jenis rasio menurut tujuan penggunaan rasio yang bersangkutan. Rasio ini dapat dikelompokan menjadi:

1. Rasio likuiditas atau liquidity ratios

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya.

2. Rasio leverage atau Leverage ratios

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.

3. Rasio aktivitas atau Aktivitay ratios

Yaitu rasio-rasio untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya.

4. Rasio Keuntungan atau Profitability ratios

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan..

37

Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi cet kelima, (Yogyakarta: Ekonosia, 2007), h.215


(68)

56

5. Rasio penilaian atau Valuation ratios

Rasio-rasio untuk mengukur kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi biaya modalnya.38

.

E. Rasio Keuntungan atau Profitability Ratios

Keuntungan merupakan hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar tingkat keuntungan menunjukan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Rasio keuntungan dapat diukur dengan beberapa indikator yakni:

1. Profit Margin

Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan penjualan yang dicapai. Rumus yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:

Laba bersih setelah pajak

Profit Margin = _____________________ Penjualan

2. Return On Asset

Return on Assets juga sering disebut rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba bersih setelah pajak

38


(69)

57

Laba bersih setelah pajak

Return On Assets = _____________________ Total Aktiva

3. Return On Equity

Return on Equity ini sering disebut dengan rate of return on Net Worth

yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai

rentabilitas modal sendiri. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih setelah dipotong pajak. Dengan demikian rumus yang digunakan adalah:

Laba bersih setelah pajak

Return On Equity = _____________________ Modal Sendiri

4. Return On Investment

Return on Investment merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak 39

Laba bersih setelah pajak

Return On Investment = ____________________ Investasi

5. Earning Per Share

Kadang-kadang pemilik juga menginginkan data mengenai keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar sahamnya. Earning per share atau laba per lembar saham merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk

39 Lukman Syamsudin, Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep, Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan pengambilan keputusan (Jakarta: PT.Raja GrafindoPersada, 2007), h.63-64


(70)

58

menghasilkan keuntungan perlembar saham pemilik. Laba yang digunakan sebagai ukuran adalah laba bagi pemilik atau EAT.40

EAT EPS = ____________________

Jumlah Lembar Sahams

40

. Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi cet kelima, (Yogyakarta: Ekonosia, 2007), h.222-223


(71)

BAB III DATA HASIL PENELITIAN

A. Bursa Efek Indonesia 1. Visi dan Misi

VISI

Menjadi Bursa Yang Kompetitif dengan Kredibilitas Tingkat Dunia

MISI

• Pillar of Indonesian Economy

• Market Oriented

• Company Transformation

• Institutional Building

• Delivery Best Quality Products & Services1 2. Sejarah

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada

1 Artikel diakses pada 25 Oktober 2010 dari www.idx.co.id


(1)

89

www.idx.co.id

www.Bapepam.go.id


(2)

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Hutang Obligasi Syariah 63 7,30E11 3,04E10 7,60E11 1,41E13 2,2446E1

1

2,49428E1 0

1,97977E11 3,919E22

Return On Asset 63 ,15 ,00 ,15 2,65 ,0421 ,00402 ,03187 ,001

Return On Equity 63 ,38 ,00 ,38 7,31 ,1160 ,00930 ,07380 ,005

Valid N (listwise) 63

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Correlations Collinearity Statistics

Model

B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF

(Constant) ,126 ,014 8,886 ,000

1

Hutang Obligasi Syariah -4,277E-14 ,000 -,115 -,902 ,371 -,115 -,115 -,115 1,000 1,000 a. Dependent Variable: Return On Equity

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression ,004 1 ,004 ,814 ,371a

Residual ,333 61 ,005

1

Total ,338 62

a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah b. Dependent Variable: Return On Equity


(3)

Model Summaryb

Change Statistics Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson

1 ,115a ,013 -,003 ,07391 ,013 ,814 1 61 ,371 1,027

a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah b. Dependent Variable: Return On Equity

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression ,001 1 ,001 1,152 ,287a

Residual ,062 61 ,001

1

Total ,063 62

a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah b. Dependent Variable: Return On Asset


(4)

Model Summaryb

Change Statistics Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson

1 ,136a ,019 ,002 ,03183 ,019 1,152 1 61 ,287 1,164

a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah b. Dependent Variable: Return On Asset

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Correlations Collinearity Statistics

Model

B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF

(Constant) ,037 ,006 6,104 ,000

Hutang Obligasi Syariah 2,192E-14 ,000 ,136 1,073 ,287 ,136 ,136 ,136 1,000 1,000 a. Dependent Variable: Return On Asset


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Nilai Penerbitan dan Rating Obligasi Syariah Terhadap Return Perusahaan Penerbit di Indonesia

7 74 94

Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah Dampknya Terhadap Return Saham Studi Peristiwa Pada Emiten Yang Terdaftar Di BEI Yang Menerbitkan Obligasi Syariah Periode 2005-2009

0 23 164

Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Perusahaan Terhadap Cumulative Abnormal Return Saham (Survey pada Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

1 13 82

PENGARUH UMUR SUKUK, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI SYARIAH Pengaruh Umur Sukuk, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi Syariah (Sukuk) (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Menerbitkan Sukuk Di

7 37 15

PENGARUH UMUR SUKUK, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI SYARIAH Pengaruh Umur Sukuk, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi Syariah (Sukuk) (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Menerbitkan Sukuk Di

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Umur Sukuk, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi Syariah (Sukuk) (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Menerbitkan Sukuk Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 3 7

Pengaruh manajemen laba terhadap profitabilitas perusahaan : studi empiris pada perusahaan yang menerbitkan obligasi periode 2002-2011.

0 3 101

Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (SUKUK) Perusahaan Terhadap Reaksi Pasar (Survey terhadap perusahaan - perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2002-2009).

0 0 28

Pengaruh Nilai Penerbitan dan Rating Obligasi Syariah Terhadap Return Perusahaan Penerbit di Indonesia

0 0 11

330587947 Analisis Perbandingan Kinerja Obligasi Syariah Dan Obligasi Konvensional Di Bursa Efek Indonesia BEI

0 0 34