Perjanjian Asuransi itu mempunyai tujuan untuk mengganti kerugian kepada tertanggung, jadi tertanggung harus dapat menunjukkan bahwa dia
menderita kerugian dan benar – benar menderita kerugian. Di dalam asuransi itu setiap waktu selalu dijaga supaya jangan sampai seorang tertanggung yang hanya
bermaksud menyingkirkan suatu kerugian saja dan mengharapkan suatu untung menikmati asuransi itu dengan cara memakai spekulasi, yang penting ialah bahwa
tertanggung harus mempunyai kepentingan bahwa kerugian untuk mana ia mempertanggungkan dirinya itu tidak akan menimpanya. Ajaran “ Kepentinan “
ini sangant penting di dalam seluruh Hukum Asuransi yang kita dapati di dalam beberapa pasal tertentu yaitu : Pasal – pasal 250 , 252 , 253, 274 , 275 , 277 , 279 ,
284, KUHD.
32
Pengaturan Mengenai Asuransi antara lain
C. Pengaturan Mengenai Asuransi dan Jenis – jenis Asuransi
33
a. Asuransi kebakaran pasal 287 – pasal 298 KUHD
: Pengaturan dalam KUHD
Dalam KUHD ada dua cara pengaturan asuransi, yaitu pengaturan yang bersifat umum dan bersifat khusus. Pengaturan yang bersifat umum terdapa dalam
buku 1 bab 9 Pasal 246 KUHD – Pasal 286 KUHD yang berlaku bagi semua jenis asuransi, baik yang sudah diatur dalam KUHD maupaun yang diatur diluar
KUHD, kecuali jika secara khusus yang ditentukan lain. Pengaturan yang bersifat khusus terdapat dalam Buku 1 bab 10 Pasal 287 – Pasal 308 KUHD dan buku II
bab 9 dan bab 10 pasal 592 – 695 KUHD dengan rincian sebagai berikut :
32
Ibid, hal 9
33
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit. hlm. 18
Universitas sumatera utara
b. Asuransi hasil pertanian pasal 299 –pasal 301 KUHD
c. Asuransi jiwa Pasal 302 –Pasal 208 KUHD
d. Asuransi Pengangkutan laut dan perbudakan Pasal 592 KUHD – Pasal 685
KUHD e.
Asuransi pengangkutan darat, sungai dan perairan pedalaman Pasal 686 KUHD – Pasal 695 KUHD.
Pengaturan Asuransi dalam KUHD mengutamakan segi keperdataan yang didasarkan pada perjanjian antara tertanggung dan penanggung. Perjanjian
tersebut menimbulkan kewajiban dan hak tertanggung dan penanggung secara timbal balik. Sebagai perjanjian khusus, asuransi dibuat secara tertulis dalam
bentuk akta yang disebut polis asuransi . Pengaturan asuransi dalam KUHD meliputi:
a. Asas- asas asuransi,
b. Perjanjian asuransi,
c. Unsur – unsur asuransi,
d. Syarat – syarat klausula asuransi,
e. Jenis – jenis asuransi .
1. Undang – undang nomor 2 tahun 1992
Jika KUHD mengutamakan pengaturan asuransi dari segi keperdataan, maka undang – undang nomor 2 tahun 1992 tentang usaha Perasuransian
Lemabaran Negara nomor 13 tahun 1992 tanggal 11 februari 1992 mengutamakan pengaturan asuransi dari segi bisnis dan publik administratf. Pengaturan dari segi
bisnis artinya mengajukan usaha perasuransian harus sesuai dengan aturan hukum
Universitas sumatera utara
perasuransian dan perusahaan yang berlaku. Dari segi publik administratif artinya kepentingan masyarakat dan Negara tidak boleh dirugikan. Jika hal ini dilanggar,
maka pelanggaran tersebut diancam dengan sanksi pidana dan sanksi administratif menurut undang – undang perasuransian. Pelaksanaan undang – undang nomor 2
tahun 1992 diatur dengan peraturan pemerintah nomor 73 tahun 1992 tentang penyelenggaraan usaha perasuransian Lembaran Negara nomor 120 tahun 1992.
34
a. Bidang usaha perasuransian meliputi kegiatan :
Pengaturan usaha perasuransian dalam undang – undang nomor 2 tahun 1882 terdiri dari 13 tiga belas bab dan 28 dua puluh delapan pasal dengan
rincian substansi sebagai berikut :
1. Usaha asuransi, dan
2. Usaha penunjang asuransi
b. Jenis usaha perasuransian meliputi :
1. Usaha asuransi terdiri dari; asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan reasurasi.
2. Usaha penunjang asuransi terdiri dari : pialang asuransi, pialang
reasuransi,penilai kerugian asuransi, konsultan aktuaria,dan agen asuransi. c.
Perusahaan perasuransian meliputi; 1.
Perusahaan asuransi kerugian. 2.
Perusahaan asuransi jiwa. 3.
Perusahaan reasuransi. 4.
Perusahaan pialang asuransi. 5.
Perusahaan penilai kerugian asuransi.
34
Ibid hal 19
Universitas sumatera utara
6. Perusahaan konsultan aktuaria.
7. Perusahaan agen asuransi.
d. Bentuk hukum usaha perasuransian terdiri dari;
1. Perusahaan perseroan Persero .
2. Koperasi.
3. Perseroan terbatas.
4. Usaha bersama mutual.
e. Kepemilikan Perusahaan Persuransian oleh;
1. Warga Negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia.
2. Warga Negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia bersama dengan
perusahaan perasuransian yang tunduk pada hukum asing. f.
Perizinan usaha perasuransian oleh menteri keuangan. g.
Pembinanan dan pengawasan terhadap usaha perasuransian oleh menteri keuangan mengenai :
1. Kesehatan keuangan perusahaan asuransi kerugian, perusahaan asuransi
jiwan dan perusahaan reasuransi. 2.
Penyelanggaran usaha perasuransian dan modal usaha. h.
Kepailitan dan likuidasi perusahaan asurasni melalui keputusan pengadilan niaga.
i. Ketentuan sanksi pidana dan sanksi administratif meliputi :
1. Sanksi pidana karena kejahatan; menjalankan usaha perasuransian tanpa
izin, menggelapkan premi asuransi, menggelapkan kekayaan perusahaan asuransi dan reasuransi, menerimamenandamembeli kekayaan perusahaan
Universitas sumatera utara
asuransi hasil penggelapan, pemalsuan dokumen perusahaan asuransi, reasuransi.
2. Sanksi administratif berupa; ganti kerugian, denda administratif,
peringatan, pembatasan kegiatan usaha, pencabutan izin usaha perasuransian. 3.
Undang – undang Asuransi sosial Asuransi sosial di Indonesia pada umumnya meliputi bidang jaminan
keselamatan angkutan umum, keselamatan kerja, dan pemeliharaan kesehatan. Program asuransi sosial diselenggarakan oleh badan usaha milik Negara
BUMNsesuai dengan ketentuan pasal 9 ayat 1 undang – undang nomor 2 tahun 1992. Perundang – undangan yang mengatur asuransi sosial adalah sebagai
berikut:
35
a. Asuransi sosial kecelakaan Penumpang jasa raharja :
1. undang – undang nomor 33 tahun 1964 tentang dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang peraturan pelaksanaanya adalah peraturan pemerintah
nomor 17 tahun 1965. 2. Undang – undang nomor 34 tahun 1964 tentang dana kecelakaan lalu lintas
jalan. Peraturan pelaksanaanya adalah peraturan pemerintah nomor 18 tahun 1965. b.
Asuransi sosial tenaga kerja astek ; 1.
Undang – undang nomor 3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja jamsostek.
35
Ibid, hal 21
Universitas sumatera utara
2. Peraturan pemerintah nomor 18 tahun 1990 tentang penyelenggara
asuransi sosial tenaga kerja perubahan peraturan pemerintah nomor 33 tahun 1977 .
3. Peraturan pemerintah nomor 67 tahun 1991 tentang asuransi sosial
angkatan bersenjata republic Indonesia ASABRI. 4.
Peraturan pemerintah nomor 25 tahun 1981 tentang asuransi sosial pegawai negeri sipil ASPNS.
c. Asuransi sosial pemeliharaan kesehatan Askes
1. Peraturan Pemerintah nomor 69 tahun 1991 tentang pemeliharaan kesehatan pegawai negeri sipil PNS, Penerima Pensiun, veteran, perintis kemerdakaan
Beserta keluarganya. Dengan berlakunya undang – undang nomor 2 tahun 1992 tentang usaha
perasuransian dan perundang – undangan asuransi sosial di samping kesehatan asuransi dalam KUHD, maka dianggap cukup memadai aturan hukum yang
mengatur tentang usaha perasuransian, baik dari segi keperdataan maupun dari segi publik administratif.
36
1. Asuransi terhadap kebakaran
Jenis – Jenis asuransi Kitab – kitab undang Hukum dagang di dalam pasal 247 menyebutkan
tentang 5 macam asuransi ,yaitu :
2. Asuransi terhadap bahaya hasil – hasil pertanian
3. Asuransi terhadap kematian orang asuransi jiwa
36
Ibid, Hal 22
Universitas sumatera utara
4. Asuransi terhadap bahaya di laut dan perbudakan
5. Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan di darat dan di sungai – sungai .
Buku I KUHD mengatur tentang jenis asuransi yang pertama,yang kedua, dan ketiga di atas, sedangkan jenis asuransi yang ke empat, dan ke lima diatur
dalam buku II KUHD. Jenis asuransi pada umumnya dibagi menjadi dua jenis asuransi yaitu :
asuransi kerugian dan asuransi jiwa
37
1. Asuransi kerugian terdiri dari :
.
a. Asuransi Kebakaran; b. Asuransi Kehilangan dan Kerusakan;
c. Asuransi laut; d. Asuransi Pengangkutan;
e. Asuransi Kredit.
2. Asuransi jiwa terdiri dari : a. Asuransi kecelakaan,
b. Asuransi kesehatan, c. Asuransi jiwa kredit.
Di samping jenis asuransi yang diatur dalam KUHD, Selain itu adapun jenis asuransi yang ada dan belum di atur oleh KUHD yaitu antara lain:
38
Asuransi ini bertujuan untuk melidungi perusahaan – perusahaan arena kelalaian kreditor untuk membayar utangnya.Cara bekerjanya asuransi ini adalah
1. Asuransi kredit credit insurance
37
http:legalbanking.wordpress.commateri-hukumdsar-dasar-hukum-asuransi, diakses pada tanggal 20 maret 2014
38
Djoko prakoso, Op.Cit, hal 289
Universitas sumatera utara
perjanjian atau membayar kerugian atas rekening – rekening yang ditimbulkan sebagai akibat keterlamabatan pembayaran uang dalam suatu jangka tertentu.
2. Asuransi kerugian terhadap umum public liability insurance
Asuransi ini bertujuan untuk melindungi perusahaan – perusahaan terurama perusahaan industry terhadap kemungkinan kerugian yang mereke
timbulkan terhadap orang, selain dari pekerja – pekerjanya sendiri, sebagai akibat dari kegiatan usahanya misalnya; pengotoran udara.
3.Asuransi kerugian pada pemborongan pembangunan bullder’s risk insurance Perjanjian asuransi ini terutama bergerak hanya pada pengusaha besar
kontraktor. Tujuan dari perusahaan ini, adalah untuk menjamin kerugian atau kerugian pada harta benda yang masih sedang dalam pembangunan. Dalam
perjanjian ini juga meliputi bahan – bahan bangunan yang berada di lapangan untuk bangunan – bangunan yang sedang dikerjakan.
4. Asuransi kesehatan health insurance
Tujuannya adalah untuk menjamin pembayaran – pembayaran dengan menutup kehilangan penghasilan, atau pengeluaran – pengeluaran biaya
pemeliharaan kesehatan dan ongkos – ongkos rumah sakit atau keduanya, karena sakit yang dialami sesudah tanggal berlakunya perjanjian ini.
5. Asuransi kerugian karena jabatan Professional liability insurance
Perjanjian asuransi khusu untuk melindungi dokter, ahli hukum, ahli teknik, pejabat –pejabat penting atau para cendekiawan pada umumnya, terhadap
kerugian yang mungkin mereka harus alami karena kegiatan – kegiatan jabataanya.
Universitas sumatera utara
6. Asuransi kecelakaan Accident Insurance
Tujuannya adalah untuk menjamin pembayaran, apabila terjadi luka atau kematian karena kecelakaan. Pembayaran kerugian dapat merupakan suatu jumlah
tertentu bagi luka –luka yang timbul sebagai akibat kecelakaan. 7.
Asuransi rintangan berusaha Business Interuption Perjanjian asuransi ini bertujuan untuk melindungi kehilangan keuntungan
usaha, selama suatu perusahaan tidak dapat melakukan usahanya, karena kerusakan – kerusakan harta bendanya. Jenis asuransi ini penting buat pengusaha,
apabila perusahaan karena suatu peristiwa yang tidak pasti mendapat rintangan dalam usahanya, sehingga mengakibatkan perusahaan terganggu jalannya dan
keuntungan yang diharapkan akan hilang. 8.
Asuransi terhadap pencurian dan pembongkaran thieft insurance Perjanjian asuransi ini terutama untuk menjamin pembayaran kembali
kerugian, karena pencurian atau pembongkaran harta benda yang dimilki dan atau barang – barang berharga yang hilang karena sebagai akibat adanya pencurain
atau sebagai akibat adanya pembongkaran yang dilakukan oleh pencuri. 9.
Asuransi gangguan usaha, 10.
Asuransi engineering, 11.
Asuransi tanggung jawab hukum 12.
Asuransi jaminan 13.
Asuransi kredit 14.
Asuransi kecurianperampokan, 15.
Asuransi penyimpangan surat berharga,
Universitas sumatera utara
16. Asuransi malparktik.
D. Asuransi sebagai perjanjian dan pelaksanaan dalam perjanjian asuransi