2. Diatur beban maksimum sebesar 981 N dengan kecepatan 0,033 m det,
kemudian diarahkan switch ke arah on, maka pembebanan secara otomatis akan bergerak.
3. Apabila sampel uji telah patah, diarahkan switch ke arah off, agar motor
berhenti, maka dicatat besar gaya yang ditampilkan panel supplay. 4.
Dengan menggunakan persamaan 3 dapat dihitung nilai kuat lentur. Sampel uji untuk kuat lentur sesuai ASTM D-790 seperti gambar :
Gambar 3.2. Sampel Uji Untuk Kuat Lentur
3.6.4 Pengujian Kuat Tarik
Pengujian kuat tarik juga mengacu pada standar ASTM D – 638 alat yang dipergunakan pada pengujian kuat tekan adalah Electronik System Universal
Testing Mesin, ada pun prosedur pengujian adalah sebagai berikut : 1.
Sampel uji ditempatkan pada mesin uji tarik, kemudian dicengkram dengan pemegang pada mesin dengan jarak pencengkraman 8 cm.
2. Pada mesin ditentukan beban maksimum 3924 N dengan kecepatan 0,033 m
det. 3.
Kemudian angka yang tertera pada alat dicatat yang disebut dengan tegangan tarik pada sampel uji tersebut.
4. Perhitungan untuk nilai kuat tarik dapat dilakukan dengan mempergunakan
persamaan 4 . Sesuai ASTM D-638 gambar sampel uji Kuat Tarik
Gambar 3.3. Sampel Uji Untuk Kuat Lentur
Universita Sumatera Utara
3.6.5 Pengujian kuat Tekan
Pengujian kuat tekan juga mengaju pada standar ASTM D – 1037 – 99, yang juga alat yang dipergunakan adalah untuk pengujian kuat tarik dan kuat
lentur. Prosedur pengujian kuat tekan sebagai berikut : 1.
Sampel uji berbentuk balok dengan ukuran 10 x 1 x 1 cm
3
2. Sampel pengujian kuat tekan juga diletakkan pada posisi tegak sama seperti
posisi sampel pengujian kuat tarik. , dan
diletakkan pada posisi yang sudah ditentukan.
3. Kemudian diaktifkan alatnya dengan beban maksimum 3924 N dengan
kecepatan 0,033 m det. 4.
Kemudian angka yang tertera pada alat setelah sampel patah dicatat yang disebut tegangan gaya tekan pada sampel uji tersebut.
5. Dan untuk mendapatkan nilai kuat tekan dari sampel uji tersebut dapat
dihitung dengan mempergunakan persamaan 5. Gambar sampel uji Kuat Tekan sesuai ASTM D-1037-99 :
Gambar 3.4. Sampel Uji Untuk Kuat Tekan
3.6.6 Pengujian Impak
Pengujian impak menggunakan alat Wolport, tipe : CPSA buatan Jerman. Pengujian impak mengacu pada standar ASTM D – 256, uji impak untuk sampel
uji Tip Blok ini dengan prosedur sebagai berikut : 1.
Sampel uji berbentuk balok dengan ukuran 10 x 1 x 0,5 cm
3
2. Jarum skala penunjuk harga impak pada posisi nol.
dengan menggunakan pendulum 4 joule.
3. Sampel uji diletakkan pada posisi mendatar dengan posisi menyamping
arah datangnya pendulum.
Universita Sumatera Utara
4. Tombol pada tangki pendulum dilepas hingga pendulum berayun dan
menumbuk sampel uji. 5.
Nilai yang ada pada skala setelah tumbukan dicatat. 6.
Hasil skala yang diperoleh dikurangi dengan energi kosong sebesar 0,02 Joule, karena pada beban kosong energi alat tercatat 0,02 Joule.
7. Untuk menghitung nilai kuat impak dapat mempergunakan pers. 6
Gambar sampel uji Kuat Impak sesuai ASTM D-256:
Gambar 3.5. Sampel Uji Untuk Kuat Impak
3.6.7 Pengujian Titik Nyala Dan Titik Bakar