Hasil Pengujian Kuat Tarik Hasil Pengujian Kuat Tekan

Persentase Volume Tip Blok K u at T ar ik M P a

4.2.2 Hasil Pengujian Kuat Tarik

Pengujian kuat tarik mengacu pada standar ASTM D – 638 dan standar JIS A – 5908 – 2003 dan SNI 03 – 2105 – 2006 untuk menentukan besarnya kekuatan tarik suatu sampel uji terhadap beban yang diberikan. Dari hasil penelitian ini nilai kuat tarik yang diperoleh pada Tip Blok yang mempergunakan resin epoksi adalah 32,22 MPa sampai dengan 62,35 Mpa. Sedangkan nilai kuat tarik Tip Blok yang mempergunakan perekat kayu fox adalah 12,77 MPa sampai dengan 20,65 MPa. Dari data pada Lampiran D dan Lampiran J diperoleh grafik sebagai berikut : Gambar 4.4. Grafik Hubungan Kuat Tarik Dengan Sampel Uji Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak resin epoksi nilai kuat tariknya semakin tinggi, sebaliknya semkain sedikit resin epoksinya nilai kuat tariknya semakin kecil. Hal ini kemungkinan disebabkan perekat resin epoksi memiliki kekuatan adhesif yang tinggi, bersifat keras, kaku, ulet dan getas. Tata Surdia, 1984. Sehingga nilai kuat tarik Tip Blok yang mempergunakan resin epoksi jauh melebihi nilai kuat tarik Tip Blok yang mempergunakan perekat kayu fox. Standar Nasianal Indonesia SNI 03 – 2105 – 2006 dan JIS A – 5908 – 2003 mensyaratkan nilai kuat tarik papan partikel adalah 0,15 MPa. Sementara dari hasil penelitian Tip Blok, bahwa nilai kuat tarik Tip Blok yang dihasilkan 32.22 39.75 56.96 59.78 62.35 12.77 16.28 17.95 19.38 20.65 10 20 30 40 50 60 70 60 70 80 90 100 Epoksi Fox Universita Sumatera Utara K u at T ek an M P a Persentase Volume Tip Blok jauh melebihi nilai kuat tarik standar papan partikel yang sudah ditentukan. Tip Blok yang dihasilkan dengan mempergunakan perekat resin epoksi dan perekat kayu fox telah memenuhi standar yang sudah ditentukan.

4.2.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan

Pengujiaan kuat tekan ini mengacu pada ASTM D – 1037 – 99, hasil pengujian yang telah dilakukan pada sampel uji memperlihatkan bahwa persentase yang paling tertinggi nilai kuat tekannya pada Tip Blok yang mempergunakan resin epoksi pada persentase 100 yaitu 31,90 MPa, sedangkan yang terendah adalah pada Tip Blok yang persentase 60 yaitu 11,89 MPa. Tetapi nilai kuat tekan Tip Blok dengan mempergunakan perekat kayu fox, yang tertinggi adalah 21,03 MPa dengan persentase 100 sedangkan nilai kuat tarik terendah adalah 6,11 MPa dengan persentase 60 . Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan sifat dari kedua perekat yang dipergunakan pada Tip Blok tersebut. Sesuai dengan sifat resin epoksi yaitu kekuatan adhesif yang tinggi, bersifat keras, kaku, ulet dan getas. Tata Surdia, 1984. Sehingga semakin banyak perekat pada Tip Blok maka nilai kuat tariknya semakin tinggi. Dari data pada Lampiran E dan Lampiran K diperoleh grafik sebagai berikut : Gambar 4.5. Grafik Hubungan Kuat Tekan Dengan Sampel Uji Dari hasil penelitian, nilai kuat tekan Tip Blok yang tinggi, maka Tip Blok yang dihasilkan adalah termasuk Tip Blok yang baik untuk digunakan untuk perabot rumah tangga, meja, pintu, penyekat kamar dan bahan bangunan yang 11.89 14.43 18.92 20.83 31.9 6.11 6.27 10.25 12.72 21.03 10 20 30 40 60 70 80 90 100 Epoksi Fox Universita Sumatera Utara K u at I mp ak Persentase Volume Tip Blok mempergunakan kayu. Tetapi dari kedua jenis Tip Blok yang dihasilkan, lebih kuat adalah Tip Blok yang mempergunakan perekat resin epoksi, karean nilai kuat tekannya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kuat tekan Tip Blok yang mempergunakan perekat fox.

4.2.4 Hasil Pengujian Impak