Pengujian Kerapatan Pengujian Daya Serap Air Pengujian Kuat Lentur MOR

3.6 Pengujian Komposit

3.6.1 Pengujian Kerapatan

Pengujian kerapatan diamati dengan cara massa sampel dibagi dengan volume sampel itun sendiri dan mengacu pada standar SNI 03-2105 1996 dan JIS A 5908 - 2003, Prosedur yang dilakukan adalah : 1. Sampel uji kering berbentuk balok ukuran 30 x 30 x 3,4 cm 3 2. Kemudian sampel uji di ukur rata – rata panjang, lebar dan tebal untuk menentukan volume sampel uji cm terlebih dahulu ditimbang di udara dan angkanya dicatat yang disebut dengan massa sampel uji gr. 3 3. Kemudian nilai kerapatan sampel uji dapat dihitung dengan persamaan 1. .

3.6.2 Pengujian Daya Serap Air

Cara pengujian daya serap air mengacu pada standar SNI 03-2105 1996 dan JIS A 5908 - 2003, prosedur yang dilakukan adalah : 1. Sampel uji kering berbentuk balok ukuran 15 x 15 x 3,4 cm 3 2. Sampel direndam selama 24 jam 1 hari , kemudian sampel ditiriskan airnya, sampai tidak ada lagi air yang menetes dari sampel uji. terlebih dahulu ditimbang dan angkanya dicatat, yang disebut dengan massa kering sampel uji gr. 3. Kemudian sampel uji ditimbang di udara dan dicatat angkanya, yang disebut massa basah sampel uji gr . 4. Kemudian nilai daya serap air dapat dihitung dengan persamaan 2 .

3.6.3 Pengujian Kuat Lentur MOR

Cara pengujian kuat lentur mengacu pada standar ASTM D – 790 dan menggunakan alat Tokyo Testing Machine dengan prosedur kerja adalah : 1. Sampel uji berbentu balok ukuran 15 x 1 x 0,5 cm 3 , kemudian diatur jarak sangga sejauh 12 cm. Universita Sumatera Utara 2. Diatur beban maksimum sebesar 981 N dengan kecepatan 0,033 m det, kemudian diarahkan switch ke arah on, maka pembebanan secara otomatis akan bergerak. 3. Apabila sampel uji telah patah, diarahkan switch ke arah off, agar motor berhenti, maka dicatat besar gaya yang ditampilkan panel supplay. 4. Dengan menggunakan persamaan 3 dapat dihitung nilai kuat lentur. Sampel uji untuk kuat lentur sesuai ASTM D-790 seperti gambar : Gambar 3.2. Sampel Uji Untuk Kuat Lentur

3.6.4 Pengujian Kuat Tarik