Hasil Pengujian Kuat Lentur

Hal ini kemungkinan terjadi karena perekat resin epoksi pada sampel sudah mengeras tidak bisa ditembus air dan juga resin epoksi mempengaruhi susunan atom potongan kayu dan tripleks pada sampel, dimana atom – atom potongan kayu dan atom – atom tripleks cenderung menyusup pada susunan atom perekat, sehingga memperkecil celah kekosongan pada susunan atom – atom potongan kayu dan tripleks. Dengan demikian semakin banyak resin epoksi pada Tip Blok, maka semakin sedikit air yang terserap Tip Blok tersebut. Grafik daya serap perekat kayu fox pada Tip Blok persentase 70 agak naik, karena potongan-potongan kayu yang dipergunakan adalah kayu sembarang susunan atom-atom berbeda-beda. Kemungkinan atom-atom potongan-potongan kayu pada persentase 70 kurang rapat. Daya serap Tip Blok dengan mempergunakan perekat fox lebih besar dibandingkan dengan daya serap Tip Blok yang mempergunakan resin epoksi, kemungkinan terjadi karena atom-atom perekat fox jika teendam air akan melemah dan dapat ditembus air. Berdasarkan JIS A 5908 – 2003, persyaratan daya serap air pada papan partikel adalah sekitar 45,29 sampai dengan 62,31 . Maka pada penelitian ini, Tip Blok yang dihasilkan dengan mempergunakan perekat resin epoksi dan perekat kayu fox telah memenuhi persyaratan yang diharapkan.

4.2 SIFAT MEKANIK TIP BLOK

4.2.1 Hasil Pengujian Kuat Lentur

Pengujian kuat lentur Modulus Of Rupture menunjukkan beban maksimum yang dapat ditahan oleh material dalam hal ini sampel uji Tip Blok persatuan luas sampai materialnya patah. Dari hasil penelitian ini nilai kuat lentur untuk Tip Blok dengan mempergunakan resin epoksi diperoleh nilai terendah pada sampel uji dengan persentase volume 60 yaitu 80,09 M.Pa dan yang tertinggi pada Tip Blok dengan persentase 100 yaitu 213,87 M.Pa. Universita Sumatera Utara Persentase Volume Tip Blok K e rap at an X 1 3 k g m 3 K u at L en tu r K g cm2 Hasil penelitian pada Tip Blok yang mempergunakan perekat kayu fox nilai kuat lenturnya masih lebih rendah dari nilai kuat lentur Tip Blok yang mempergunakan resin epoksi. Dalam hal ini nilai kuat lentur yang terendah 86,66 M.Pa pada persentase Volume 60 , sedangkan nilai kuat lentur yang tertinggi 164,79 M.Pa pada persentase volume 100 . Dari hasil penelitian, kemungkinan semakin banyak perekat resin epoksi semakin tinggi nilai kuat lenturnya, dan sebaliknya semakin sedikit resin epoksinya semakin rendah nilai kuat lenturnya, karena sesuai dengan sifat resin epoksi yang memiliki kekuatan, keuletan, kekerasan yang sangat tinggi. Tata Surdia, 1984 Standar ASTM D – 790 dan JIS A 5908 – 2003 dan SNI 03 – 2105 – 2006, bahwa persyaratan nilai kuat lentur papan partikel adalah 86 kgcm 2 Dari data pada Lampiran C dan Lampiran I diperoleh grafik sebagai berikut : . Dengan demikian Tip Blok yang dihasilkan dalam penelitian ini memenuhi standar yang ditentukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tip Blok yang dihasilkan dengan mempergunakan resin epoksi dan yang mempergunakan perekat kayu fox, jika ditinjau dari kuat lenturnya-nya sangat baik. Gambar 4.3. Grafik Hubungan Kuat Lentur Dengan Sampel Uji 80.08 133.57 144.02 167.46 213.87 80.08 133.57 144.02 167.46 213.87 86.66 93.73 101.28 160.47 164.79 50 100 150 200 250 60 70 80 90 100 Epoksi Fox K uat L ent ur M.P a Universita Sumatera Utara Persentase Volume Tip Blok K u at T ar ik M P a

4.2.2 Hasil Pengujian Kuat Tarik