Autokorelasi Multikolinieritas Pengaruh Proses Belajar X Pengaruh Motivasi X

56 penelitian ini adalah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE, dan untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar Gujarati, 1999 : 153 Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil sebagai berikut

1. Autokorelasi

Dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan Gujarati, 1999 : 201.

2. Multikolinieritas

Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2006 : 57-59 Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada tabel 4.8, sebagai berikut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 57 Tabel 4.8. Hasil Uji Multkolinieritas Variabel VIF Keterangan Proses belajar X 1 1.051 Bebas Multikolinieritas Motivasi X 2 1.014 Bebas Multikolinieritas Tingkat pemahaman X 3 1.042 Bebas Multikolinieritas Sumber : Lampiran 10 Berdasarkan pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2, dan X 3 mempunyai nilai VIF Variance Inflation Factor lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.

3. Heteroskedastisitas

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank spearman Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig 2-tailed 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Santoso, 2001 : 161 Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada tabel 4.9, sebagai berikut Tabel 4.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Probabilitas Sig 2 - tailed Keterangan Proses belajar X 1 0,651 Bebas Heteroskedastisitas Motivasi X 2 0,989 Bebas Heteroskedastisitas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 58 Tingkat pemahaman X 3 0,586 Bebas Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 11 Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2, dan X 3 , mempunyai nilai Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas. Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam penelitian ini, bebas dari asumsi dasar klasik tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian.

4.3.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Dari hasil olah data dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.10, sebagai berikut Tabel 4.10. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda Model Nilai Koefisien B Constant 12.255 Proses belajar X 1 -0.194 Motivasi X 2 0.415 Tingkat pemahaman X 3 -0.487 Sumber : Lampiran. 10 Berdasarkan pada 4.10. di atas dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59 Y = 12,255 - 0,194 X 1 + 0,415 X 2 - 0,487 X 3 Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut : Konstanta β Nilai konstanta β sebesar 12,255 menunjukkan bahwa, apabila variabel proses belajar, motivasi, dan tingkat pemahaman konstan maka besarnya nilai penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi.yaitu sebesar 12,255 satuan Koefisien β 1 Untuk Variabel Proses Belajar X 1 Besarnya nilai koefisien regresi β 1 sebesar -0,194, nilai β 1 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Y dengan proses belajar X 1 yang artinya jika proses belajar X 1 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi.Y akan turun sebesar 0,194 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Koefisien β 2 Untuk Variabel Motivasi X 2 Besarnya nilai koefisien regresi β 2 sebesar 0,415, nilai β 2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi. Y dengan motivasi X 2 yang artinya jika motivasi X 2 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Y akan naik sebesar 0,415 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 60 Koefisien β 3 Untuk Variabel Tingkat Pemahaman X 3 Besarnya nilai koefisien regresi β 3 sebesar -0,487, nilai β 2 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Y dengan tingkat pemahaman X 3 yang artinya jika tingkat pemahaman X 3 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi.Y akan turun sebesar 0,487 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

4.3.4. Uji Hipotesis

4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model

Uji Kesesuaian model ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh proses belajar, motivasi, dan tingkat pemahaman terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Dari hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan kesesuaian, dapat dilihat pada tabel 4.11, sebagai berikut Tabel 4.11. Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model Nilai F hitung Nilai Signifikan Ketentuan Keterangan 21,405 0,000 0,05 Berpengaruh Signifikan Sumber ; Lampiran. 10 Berdasarkan pada tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai F hitung sebesar 21,405 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh proses Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 61 belajar, motivasi, dan tingkat pemahaman terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Dari hasil pengujian juga diperoleh nilai R square yang dapat dilihat pada tabel 4.12, sebagai berikut: Tabel. 4.12 : Koefisien Determinasi R square R 2 Model Summary b Model R Square 1 0,754 Sumber ; Lampiran. 10 Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan besarnya nilai koefisien Determinasi R square R 2 sebesar 0,754, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi, .sebesar 75,4 dipengaruhi oleh variabel proses belajar, motivasi, dan tingkat pemahaman, sedangkan sisanya 24,6 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.

4.3.4.2. Uji t

Uji t ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari proses belajar, motivasi, dan tingkat pemahaman terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi, Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4.13, sebagai berikut : Tabel 4.13 : Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial Variabel t hitung Sig Keterangan Proses belajar X 1 -4.304 0,000 Berpengaruh Signifikan Motivasi X 2 4.965 0,000 Berpengaruh Signifikan Tingkat pemahaman X 3 -4.502 0,000 Berpengaruh Signifikan Sumber ; Lampiran. 10 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 62 Berdasarkan dari tabel 4.13 di atas dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh Proses Belajar X

1 Secara Parsial terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Y Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar -4,304, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang artinya variabel proses belajar X 1 secara parsial berpengaruh negatif terhadap variabel penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Y, maka hipotesis yang diajukan tidak terbukti kebenarannya.

2. Pengaruh Motivasi X

2 Secara Parsial terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Y Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar 4,965, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang artinya variabel motivasi X 2 secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Y, maka hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya.

3. Pengaruh Tingkat Pemahaman X