41
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung pada obyek yang diteliti.Nazir, 2005 : 212.
3.4. Uji Kualitas Data
3.4.1. Uji Validitas Data
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut Ghozali, 2006 : 135 Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai r
hitung
r
tabel
dan nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid Ghozali,
2006 : 135
3.4.2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu Ghozali, 2006 : 132. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha
0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel Ghozali, 2006 : 133
3.4.3. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model
regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, digunakan uji Kolmogorov Smirnov
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya Asymp sig 2-tailed 5, maka butir atau item
pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal Sumarono, 2004 :40
3.5. Asumsi Klasik
Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji regrasi ini
tidak bias Sesuai dengan tujuan Untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya
tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh persamaan tersebut, yaitu autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedasitas Gujarati, 1999 : 153
1. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan cara uji
Durbin-Watson DW test, tetapi dalam penelitian ini data yang
digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan. Gujarati, 1999 : 201.
2. Multikolineritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Salah
satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi
tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2006 : 57-59
3. Heteroskedasitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank
spearman Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig 2-tailed
0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Santoso, 2001 : 161
3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.6.1. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan model persamaan regresi yang digunakan adalah
sebagai berikut : Y =
β +
β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e Anonim, 2009: L-21
Keterangan : Y
= Pengggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi β
= Konstanta
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
X
1
= Proses Belajar X
2
= Motivasi X
3
= Tingkat pemahaman β
1…3
= Koefisien regresi e
= Standart Error
3.6.2. Uji Hipotesis
3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model
Uji ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh proses belajar, motivasi, dan
tingkat pemahaman terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi.
Hipotesis Statistik
1. H
o
: β
1
= 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh proses belajar, motivasi, dan
tingkat pemahaman terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi.
H
1
: β
1
≠ 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh proses belajar, motivasi, dan tingkat
pemahaman terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi.
2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05
3. Kriteria keputusan
i. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H
diterima dan H
1
ditolak yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna
melihat pengaruh proses belajar, motivasi, dan tingkat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
pemahaman terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi.
ii. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat
pengaruh proses belajar, motivasi, dan tingkat pemahaman terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi.
3.6.2.2. Uji Parsial
Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh proses belajar, motivasi, dan tingkat pemahaman secara parsial terhadap penggunaan
informasi akuntansi berbasis teknologi.
Hipotesis Statistik
1. H
: β
1
= 0, menunjukkan bahwa proses belajar, motivasi, dan tingkat pemahaman berpengaruh positif terhadap penggunaan
informasi akuntansi berbasis teknologi. H
1
: β
1
≠ 0, menunjukkan bahwa proses belajar, motivasi, dan tingkat pemahaman tidak berpengaruh positif terhadap
penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi. 2.
Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 3.
Kriteria keputusan i.
Jika nilai probabilitas 0,05, maka H diterima dan H
1
ditolak yang berarti bahwa proses belajar, motivasi, dan tingkat
pemahaman tidak berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
ii. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima yang berarti bahwa proses belajar, motivasi, dan tingkat
pemahaman berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Koperasi Wanita WASPADA
Koperasi Wanita WASPADA didirikan pada tahun 1950. Koperasi ini merupakan koperasi yang beranggotakan berbagai jenis Usaha Kecil
Menengah UKM. Berdirinya Koperasi Wanita WASPADA ini dilatarbelakangi karena
di daerah sekitar banyak rentenir yang menawarkan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Dan pada akhirnya timbul gagasan untuk mendirikan koperasi
yang menyediakan dana bagi Usaha Kecil Menengah UKM dengan bungayang rendah.
4.1.2. Visi dan Misi
Visi
Meningkatkan Koperasi Wanita “WASPADA” sebagai organisasi koperasi yang handal dan tangguh dengan dukungan sumber daya manusia
yang professional, serta penerapan sistem tanggung renteng yang efektif melalui pemberdayaan anggota sehingga dapat meningkatkan ekonomi
mereka.
Misi
Meningkatkan pelayanan koperasi dan kualitas sumber daya manusia untuk dapat menumbuh kembangkan kehidupan yang lebih
bertanggung jawab Mandiri dan berkesinambungan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.