Genealogi Pengetahuan Penjelasan Konsep

Pandangan ini secara akademis sangatlah meragukan, karena sangat hegemonik dan sarat dengan kepentingan politis, terkait dengan maraknya komodifikasi Bali melalui industri pariwisata. Pemitosan Budaya Bali oleh sarjana dalam dan luar negeri inilah yang mengakibatkan Bali menjadi sangat terkenal walaupun “nyatanya tidak seindah yang dicitrakan dalam berbagai media dan karya akademik barat dan pidato kenegaraan tersebut”. Dari kajian pustaka di atas tidak ada yang meneliti pendidikan Baliseering, sehingga posisi penelitian ini menjadi sangat otentik, di antara hasil penelitian sebelumnya.

2.2 Penjelasan Konsep

Beberapa konsep yang perlu dijelaskan yang digunakan dalam judul penelitian ini adalah: 1 Genealogi Pengetahuan, 2 Membongkar Dekonstruksi, 3 Ideologi Pendidikan Kolonial, 4 Pendidikan Baliseering, 5 Implikasi Era Globalisasi.

2.2.1 Genealogi Pengetahuan

Konsep genealogi pengetahuan dikembangkan oleh Michel Foucault, sebuah konsep yang dikembangkan dalam melihat relasi asal-usul sebuah diskursus dengan kekuasaan. Sebuah wacana memiliki asal-usul yang berelasi dengan produksi kebenaran, sehingga menjadi sebuah arkeologi, pengetahuan memahami asal-usul arkeologi itu dengan kekuasaan menjadi “genealogi pengetahuan”. Inilah konsep yang dikembangkan oleh Foucault 1969, yang kemudian berkembang menjadi salah satu metodologi dalam karya kajian budaya cf. Martono, 2014:36; Parchiano, 2012:163. Dengan demikian genealogi adalah teoretisasi dari Michel Foucault, digunakan untuk membongkar kebijakan Baliseering dan wacana modernitas, terutama operasi dari relasi kuasa dan pengetahuan di dalam diskursus berkaitan dengan Baliseering itu. Karena kebenaran dapat dikonstruksi oleh penguasa, ada hubungan antara pengetahuan dengan kekuasaan, disebut dengan “genealogi pengetahuan” oleh Foucault Martono, 2014. Genealogi dapat diartikulasikan makna sebuah wacana atau arkeologi, dengan demikian metode Foucault adalah memahami relasi kuasa dalam arkeologi. Kemudian dalam arkeologi itu dicari asal-usulnya disebut geneologi pengetahuan, yang tersimpan dalam wacana yang diyakini benar menjadi pengetahuan masyarakat secara permanen yang disebut episteme dalam konsep Foucault 1969. Genealogi dalam penelitian ini adalah membongkar kebenaran apreori episteme dari fakta sejarah, berupa cerita sejarah, relief, praktek budaya dalam pendidikan Baliseering, khususnya dalam artikulasi budaya dalam dunia pendidikan, dengan berbagai bentuk kebijakan rebalinisasi, dan implikasinya. Kajian diskursus orientalisme memiliki peranan penting dalam melakukan sistematis keilmuan barat, bahkan “menciptakan dunia Timur secara politis, sosiologis, militer, ideologis, ilmiah, dan imajinatif selama masa pencerahan” Said, 2012:4.

2.2.2 Membongkar