Komposit Citra NDVI TINJAUAN PUSTAKA

meningkatkan pemantulan gelombang Near Infrared. Penyerapan maksimum terjadi pada panjang gelombang Visible Red. Penyerapan disebabkan oleh zat hijau daun Chlorophyll Assyakur, 2009. Persamaan NDVI merupakan hasil dari pengurangan antara Near Infrared dikurangi dengan Visible Red dibagi dengan penjumlahan Near Infrared ditambah dengan Visible Red, sebelum melakukan persamaan tersebut terlebih dahulu input- an band harus dikoreksi secara radiometrik. 2.1 Gambar 2.9 Ilustrasi Pantulan Gelombang Elektromagnetik Sumber: http:www.laserfocusworld.com Gambar 2.9 merupakan ilustrasi bagaimana nilai indeks vegetasi didapatkan. Vegetasi sehat sebelah kiri dan vegetasi tidak sehat sebelah kanan. Secara umum vegetasi sehat memantulkan gelombang inframerah dekat dengan presentase yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan vegetasi yang tidak sehat, sebaliknya gelombang visible dipantulkan lebih tinggi pada vegetasi tidak sehat dan lebih rendah pada vegetasi yang sehat. Rumus NDVI yaitu Inframerah dikurang visible dibagi dengan inframerah ditambah visible. Kesimpulan dari ilustrasi tersebut yaitu nilai perhitungan NDVI yang semakin dekat dengan +1 dideteksi sebagai vegetasi sehat sedangkan perhitungan yang menghasilkan nilai yang kurang dari +1 atau jauh dari +1 dideteksi sebagai vegetasi tidak sehat, karena nilai dari suatu indeks vegetasi berupa +1 sebagai vegetasi dan -1 sebagai non-vegetasi. Analisis citra digital dengan NDVI lebih efektif untuk objek kajian yang mempunyai wilayah persebaran yang luas Arnanto, 2013 seperti Gunung. Proses NDVI menghasilkan sebuah citra baru dengan piksel berkisaran -1 sampai dengan +1. Nilai piksel positif menandakan suatu vegetasi, sedangkan nilai piksel negatif menandakan suatu objek non-vegetasi. Klasifikasi objek berdasarkan nilai NDVI yaitu sebagai berikut Benny, 2008. Tabel 2.1 Pembagian Objek Berdasarkan Nilai NDVI Benny, 2008 Daerah Pembagian Nilai NDVI Awan es, awan air, salju Batuan dan lahan kosong – 0.1 Padang rumput dan semak belukar 0.2 – 0.3 Hutan daerah hangat dan hutan hujan tropis 0.4 – 0.8 Rentang suatu nilai NDVI antara -0.1 hingga +0.1. Nilai yang lebih besar dari 0.1 biasanya menandakan peningkatan derajat kehijauan dan intensitas dari vegetasi. Nilai diantara 0 dan 0.1 umumnya merupakan karakteristik dari bebatuan dan lahan kosong, dan nilai yang kurang 0 kemungkinan mengidentifikasi awan es, awan uap air dan salju. Permukaan vegetasi memiliki rentang nilai NDVI 0.1 untuk lahan savanna hingga 0.8 untuk daerah hutan hujan tropis.

2.7 NDVI

Threshold NDVI Threshold adalah proses memberikan batasan rentang pada nilai piksel NDVI. Hutan pada gunung berapi umumnya memiliki NDVI Threshold dengan rentang nilai piksel NDVI berkisaran antara 0.4 – 0.8 yang mengacu pada Tabel 2.1. Proses perhitungan luas tutupan vegetasi pada lereng gunung berapi dilakukan dengan menjumlahkan piksel NDVI yang masuk ke dalam rentang NDVI Threshold. Jumlah piksel tersebut kemudian dikalikan dengan nilai resolusi spasial citra Landsat yaitu 30 x 30 m 2 Wawan Sanjaya Putra, 2015. Tabel 2.2 Klasifikasi NDVI Threshold Sumber: Nontji Anugrah, Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta, 2005 Tingkat Kerapatan NDVI Threshold Sangat Jarang 0.4 NDVI ≤ 0.45 Jarang 0.45 NDVI ≤ 0.5 Sedang 0.5 NDVI ≤ 0.55 Padat 0.55 NDVI ≤ 0.8 Gambar 2.10 menunjukan citra NDVI Threshold dengan ukuran matriks 5x5 yang memperoleh nilai baru. Ilustrasi transformasi NDVI terdapat 25 piksel yang mempunyai nilai yaitu 14 piksel merupakan nilai yang layak sebagai vegetasi dan 11 piksel merupakan nilai yang tidak layak sebagai vegetasi atau non-vegetasi. Titik piksel yang layak adalah 1 sesuai dengan NDVI ambang bawah pertimbangan bahwa nilai NDVI hutan berkisaran dari 0.4 dan ≤ 0.8. Nilai NDVI Threshold yang layak adalah 1 dan nilai NDVI Threshold yang tidak layak adalah 0 sebagai vegetasi hutan di lereng gunung Wawan Sanjaya Putra, 2015. Gambar 2.10 Transformasi NDVI Gambar 2.11 NDVI Threshold