tersebut. Tahapan interpretasi dilakukan oleh seorang yang sangat ahli pada bidangnya, karena hasilnya sangat tergantung pada kemampuan penafsiran citra.
2.2.3 Unsur Interpretasi Citra
Pengenalan objek merupakan bagian paling vital dalam interpretasi citra. Foto udara sebagai citra tertua di dalam penginderaan jauh memiliki unsur
interpretasi yang paling lengkap dibandingkan unsur interpretasi pada citra lainnya Sutanto, 1994:121. Unsur interpretasi citra terdiri:
a. Rona dan Warna
Rona merupakan tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan obyek pada citra, sedangkan warna merupakan wujud yang tampak oleh mata dengan
menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak.
Gambar 2.2 Contoh Citra Pankromatik
Sumber: Digital Globe Image, 2009
b. Bentuk
Bentuk merupakan variable kuantitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu objek Lo, 1976. Bentuk dapat dikatakan sebagai atribut yang
jelas sehingga dengan bentuknya saja dapat dikenali oleh objek, misalnya gunung berapi berbentuk kerucut.
Gambar 2.3 Contoh Bentuk Kerucut Gunung Berapi
Sumber: Digital Globe Image, 2009
c. Ukuran
Ukuran merupakan objek berupa jarak, luas, tinggi lereng dan volume. Ukuran objek pada citra berupa skala. Contoh lapangan olahraga sepak bola di
cirikan oleh bentuk segi empat dan ukuran yang tetap, yakni sekitar 80-100 m.
Gambar 2.4 Contoh Citra Ukuran
Sumber: Digital Globe, 2009
d. Tekstur
Tekstur merupakan ukuran frekuensi perubahan rona pada citra Lillesand and Kiefer, 1979 atau pengulangan rona kelompok objek yang terlalu kecil
untuk dibedakan secara individual. Tekstur sering dinyatakan dengan halus, sedang, kasar dan lain-lain.
Gambar 2.5 Contoh Citra Tekstur
Sumber: Digital Globe, 2009
e. Pola
Pola merupakan susunan keruangan yang dapat menandai bahwa suatu objek adalah bentukan oleh manusia atau bentukan alamiah.
Gambar 2.6 Contoh Citra Pola Jalan dan Pola Sungai
Sumber: Digital Globe, 2009