TINJAUAN PUSTAKA PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE THRESHOLD DAN METODE K-NEAREST NEIGHBOUR DALAM DETEKSI LUAS TUTUPAN VEGETASI GUNUNG AGUNG BALI INDONESIA.

sebesar 1.008.63 Hektar, dan Tahun 2015 menghasilkan luas area vegetasi mangrove sebesar 1.379,34 Hektar. Perubahan luas area vegetasi mangrove dari Tahun 2003 - 2015 yaitu mencapai 370.71 Hektar. Penelitian erristhya darmawan dengan judul “Perbandingan Metode Supervised Terbimbing Dan Unsupervised Tak Terbimbing Melalui Google Citra Satelit Dalam Analisis Pengguaan Lahan ”. Penelitian yang dilakukan yaitu membandingkan hasil klasifikasi citra google satelit dengan menggunakan dua metode seperti Supervised terbimbing dan Unsupervised tak terbimbing dengan melakukan perbandingan tersebut terlihat hasil citra yang akurat dan tidak akurat. Kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu penggunaan metode Supervised terbimbing memiliki keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode Unsupervised tak terbimbing. Penelitian Suwarsono dan Rokhis Khomarudin 2015 dengan judul “Deteksi Wilayah Pemukiman pada Bentuk Lahan Vulkanik Menggunakan Citra Satelit Landsat-8 OLI Berdasarkan Parameter Normalized Difference Build-Up Index NDBI”. Penelitian yang dilakukan yaitu mengambil lokasi diwilayah bentuk lahan vulkanik gunung api Sinabung, Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Data yang dipergunakan adalah Landsat-8 OLI. Koreksi radiometrik dilakukan untuk menghitung nilai reflektansi. Dilineasi bentuk lahan vulkanik dilakukan secara visual dengan teknik digitasi layar. Nilai NDBI dihitung dengan mengadopsi metode perhitungannya Zha et al., 2003. Nilai NDBI tersebut kemudian dipergunakan untuk memisahkan kelas-kelas permukiman dengan metode pengambangan Thresholding dan metode Supervised Maximum Likehood Classification. Penelitian Ketut Wikantika, Yorda Prita Utama dan Akhmad Riqqi 2005 dengan judul “Deteksi Perubahan Vegetasi dengan Metode Spectral Mixture Analysis SMA dari Citra Satelit Multitemporal Landsat TM dan ETM”. Penelitian yang dilakukan yaitu pemantauan perubahan tutupan vegetasi di Daerah Aliran Sungai DAS Citarum dengan menggunakan metode Spectral Mixture Analysis SMA dengan menggunakan pemisahan linier linier unmixing yang memungkinkan untuk melakukan identifikasi serta penentuan proporsi spasialnya. Hasil yang diperoleh yaitu citra fraksi dari edmember vegetasi beserta proporsi spasialnya antara tahun 1991, 1994 dan 2001, dimana tahun 1994 dan 2001 dideteksi terjadinya perubahan luas areal vegetasi seluas ± 1.245 hektar. Penelitian Yennie Marini, Emiyati, dan Maryani Hartutidan 2014 dengan judul “Perbandingan Metode Klasifikasi Supervised Maximum Likelihood dengan Klasifikasi Berbasis Objek untuk Inventarisasi Lahan Tambak di Kabupaten Maros ”. Penelitian yang dilakukan yaitu menginventarisasi lahan tambak di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan citra SPOT -4 secara digital menggunakan metode klasifikasi digital Supervised Maximum Likelihood dan metode klasifikasi digital berbasis objek atau segmentasi dan membandingkan hasil keduanya. Hasil perhitungan luasan tambak di Kabupaten Maros menggunakan metode klasifikasi Supervised Maximum Likelihood adalah 9693,58 hektar sedangkan hasil berdasarkan metode segmentasi adalah 11348,84 hektar. Perbedaan dari perhitungan kedua metode yaitu sebesar 1655,26 hektar, hal ini disebabkan oleh perbedaan interpretasi dalam pengambilan training sampel antara kedua metode tersebut, dimana pada metode Maximum Likelihood training sampel dilakukan oleh user secara manual sedangkan pada segmentasi dilakukan secara digital.

2.2 Citra

Citra dapat diartikan sebagai suatu fungsi intensitas cahaya dua dimensi yang dinyatakan oleh fx,y, dimana nilai atau amplitudo dari f pada koordinat spasial x,y menyatakan intensitas kecerahan citra pada titik tersebut. Menurut kamus Webster, citra adalah representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra dinyatakan sebagai suatu fungsi kontinyu dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Citra yang terlihat merupakan cahaya yang direfleksikan dari sebuah objek. Sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut dan pantulan cahaya ditangkap oleh alat optik, misalnya: mata manusia, kamera, scanner, sensor satelit.