Spektrum Elektromagnetik TINJAUAN PUSTAKA

6. Gelombang Sinar X Gelombang sinar X memiliki panjang 10 -10 meter dan memiliki frekuensi 10 18 Hertz. Gelombang sinar X sering disebut juga dengan sinar rontgen, karena gelombang sinar X banyak dimanfaatkan untuk kegiatan rontgen di rumah sakit dalam melakukan dan memeriksa organ bagian dalam tubuh, seperti tulang yang retak dibagian dalam tubuh dapat terlihat menggunakan sinar X. 7. Gelombang Sinar Gamma Gelombang sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi yang paling besar. Sinar gamma dihasilkan melalui proses di dalam inti atom nuklir. Sinar gamma membentuk spektrum elektromagnetik energi tertinggi. Sinar gamma seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV 2.42 EHz 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Gamma dibedakan dengan sinar X. Sinar gamma adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir.

2.4 Indeks Vegetasi

Cambell 2011 menjelaskan, Indeks vegetasi atau VI vegetation index, dianalisa berdasarkan nilai-nilai kecerahan digital. Indeks vegetasi terbentuk dari kombinasi dari beberapa nilai spectral dengan menambahkan, dibagi atau dikalikan dengan cara yang dirancang untuk menghasilkan nilai tunggal yang menunjukan jumlah atau kekuatan vegetasi dalam pixel. Indeks vegetasi adalah besaran nilai kehijauan vegetasi yang diperoleh dari pengolahan sinyal digital data nilai kecerahan brightness beberapa kanal data sensor satelit. Pemantauan dilakukan dengan proses perbandingan antara tingkat kecerahan kanal cahaya merah vegetasi red dan kanal cahaya inframerah dekat near infrared. Fenomena penyerapan cahaya merah oleh klorofil dan pemantulan cahaya inframerah dekat oleh jaringan mesofil yang terdapat pada daun membuat nilai kecerahan yang diterima sensor satelit pada kanal tersebut jauh berbeda. Daratan non-vegetasi, termasuk diantaranya wilayah perairan, pemukiman penduduk, tanah kosong terbuka, dan wilayah dengan kondisi vegetasi yang rusak, tidak menunjukan nilai rasio yang tinggi minimum. Sebaliknya wilayah bervegetasi sangat rapat dengan kondisi sehat, perbandingan kedua kanal tersebut akan sangat tinggi maksimum Suniana, 2008. Gambar 2.8 Pola Spektral Vegetasi dan Air Sumber: Muhammad Hanif, Program Studi Geografi UNP

2.5 Komposit Citra

Komposit citra adalah citra baru hasil dari penggabungan 3 saluran yang mampu menampilkan keunggulan dari saluran-saluran penyusunnya Sigit, 2011. Penggunaan komposit citra dikarenakan keterbatasan mata manusia yang kurang mampu dalam membedakan gradasi warna dan lebih mudah memahami dengan pemberian warna. Citra multispektral yang terdiri dari banyak saluran, apabila hanya menampilkan satu saluran, maka citra yang dihasilkan merupakan gradasi rona. Mata manusia hanya bisa membedakan objek yang terlihat pada suatu saluran, Oleh sebab itu pada citra komposit hasilnya lebih mudah untuk mengidentifikasi suatu objek pada citra. Dasar dari pembuatan komposit citra adalah berdasarkan: 1. Tujuan penelitian yaitu keunggulan di setiap saluran. Contoh, apabila dalam penelitian lebih memfokuskan pada objek air, maka saluran atau band yang digunakan adalah band 1, band 2 dan band 3, selain dari band tersebut air memiliki nilai 0 dalam pemantulannya. Kesimpulannya komposit citra yang bisa dibuat adalah citra komposit 1,2,3, sehingga air akan berwarna merah. 2. OIF Optimum Index Factor yaitu kemampuan citra untuk menampilkan suatu objek. OIF semakin tinggi maka semakin banyak objek berbeda yang dapat ditampilkan pada citra komposit tersebut. OIF digunakan apabila ingin menonjolkan penggunaan lahan dari suatu daerah jika diidentifikasi dari citra. Suatu pembentukan komposit citra dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut: a. Komposit warna asli yaitu gabungan dari warna merah, hijau dan biru. Citra yang dapat menghasilkan komposit warna asli yaitu Landsat, ALOS dll. b. Komposit warna tidak asli terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut: 1 Standar yaitu gabungan dari inframerah, merah, dan hijau. Dianggap standar karena awalnya penginderaan jauh lebih banyak digunakan dalam bidang kehutanan jadi komposit warna tersebut dianggap standar karena citra kompositnya lebih menonjolkan objek vegetasi. 2 Tidak standar yaitu dapat dilakukan penggabungan dengan bebas.

2.6 NDVI

Normalized Difference Vegetation Index NDVI Normalized Difference Vegetation Index merupakan perhitungan citra yang digunakan untuk mengetahui tingkat kehijauan yang sangat baik sebagai awal dari pembagian daerah vegetasi. NDVI dapat menunjukan parameter yang berhubungan dengan parameter, antara lain: biomassa dedaunan hijau, daerah dedaunan hijau yang merupakan nilai yang dapat diperkirakan untuk pembagian vegetasi. Pilihan 2 Band tentunya dilakukan dengan berbagai pertimbangan, yaitu pemantulan cahaya oleh objek Reflectance, penyerapan cahaya oleh objek Absorptance dan pelolosan cahaya oleh objek Transmittance. Pemantulan maksimum pada vegetasi terjadi pada panjang gelombang Near Infrared. Pemantulan maksimum disebabkan oleh struktur daun mesophyll yang dapat