Bab III RENCANA ANGGARAN DAN BELANJA ..................... Bab IV
PENUTUP.....................................................................................
LAMPIRAN Lampiran 1 :
1 a : Contoh Program Tahunan Pelayanan Konseling
1 b
: Contoh Program Semesteran Pelayanan Konseling
1 c : Contoh Program Bulanan Pelayanan Konseling
1 d : Contoh Program Mingguan Pelayanan Konseling Lampiran 2 : Contoh Rencana Program Pelayanan Konsep
Lampiran 3 : Contoh Lapelprog Lampiran 4 : Volume Kegiatan Mingguan Pelayanan Konseling
Lampiran 5 : Contoh Laporan Nilai Hasil Kegiatan Pelayanan
Konseling Lampiran 6 : Jenis Layanan yang Diterima Peserta Didik
Lampiran 7 : Rincian Kewajiban Konselor Lampiran 8 : Formal Perhitungan Jam Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolahmadrasah. Kegiatan pengembangan
diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir peserta didik,
serta kegiatan ekstra kurikuler. Untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan untuk pengembangan
kreativitas dan karir. Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta
didik.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasidilaksanakan oleh konselor, dan kegiatan ekstra kurikuler dapat diselenggarakan oleh konselor, guru dan atau tenaga
kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya. Kegiatan Pelayanan Konseling adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah
B. Dasar Hukum
Pengembangan Diri Konseling BPBK SMP ................................................ Garut
4
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3
bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat 4 bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan
menengah. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan
pendidikan.
4. Dasar Standarisasi Pengembangan Diri Ekstrakurikuler yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 yang memberi arah
pengembangan Diri Ekstrakurikuler di sekolah dan di luar sekolah.
C. Paradigma, Visi, Misi dan Sasaran