dengan laporan keuangan atau perusahaan. Laporan keuangan menjadi bahn dasar yang diolah untuk mengambil kesimpulan dari suatu hipotesis atau
penelitian yang dilakukan. Harahap, 2001:7
E. Keterbatasan Rasio Keuangan
Analisis rasio memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya. Adapun keterbatasan analisis rasio antara lain:
1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang
dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha. 2.
Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian npersediaan.
3. Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi
oleh cara penafsiran yang berbeda dan bias merupakan hasil manipulasi. 4.
Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan perkiraann.
F. Likuiditas
1. Pengertian Likuiditas
Universitas Sumatera Utara
Likuiditas merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya secara tepat waktu. Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat
ditagih Munawir, 2004:31. Masalah likuiditas berhubungan dengan kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang segera dipenuhi. Jumlah alat pembayaran alat likuid yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada periode
tertentu merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang memiliki “kekuatan membayar”
belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finacialnya yang segera harus dipenuhi, atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu
mempunyai “kemampuan membayar” Riyanto, 2001:25 Berdasarkan pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa rasio
likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan menggambarkan kekuatan finansial jangka
pendeknya. 2. Current ratio, Quick ratio, Cash ratio
Likuiditas suatu perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau hutang lancarnya. Rasio ini
membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber jangka pendek
Universitas Sumatera Utara
untuk memenuhi kewajiban tersebut. Berikut ini ada 3 macam rasio likuiditas yang biasa digunakan dalam perusahaan dan yang dpakai penulis
dalam penelitian ini meliputi: a. Current ratio
Current ratio = 100
x Lancar
Hutang Lancar
Aktiva
Rasio lancar merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan harta hutang lancar dari kegiatan operasional. Rasio ini menunjukkan sejauh
mana harta lancar menutupi hutang lancar. Sebagai pedoman umum, tingkat current ratio 2,00 sudah dianggap baik considerd acceptable
Syamsuddin, 2000:44 b. Quick ratio
Quick ratio = 100
x Lancar
Hutang Persediaan
- lancar
Aktiva
Quick Ratio merupakan kemampuan aktiva lancar dikurangai dengan persediaan untuk membayar hutang lancar. Darsono, 2005:52
c. Cash ratio Cash ratio =
100 x
Lancar Hutang
Bank dan
Kas
Rasio kas merupakan perbandingan antara kas dan bank dengan hutang lancar. Tidak ada rasio kas yang normal dan sesuai bagi semua
perusahaan. Diberbagai jenis industri, manajemen harus mengevaluasi rasionya sendiri dalam mencapai tujuan perusahan dan menjalankan
kebijakannya. Walaupun tidak ada tolok ukur angka rasio yang paling
Universitas Sumatera Utara
ideal, angka rasio yang semakin tinggi akan semakin baik Kuswadi, 2006:134
3. Cara Meningkatkan Likuiditas Likuiditas merupakan hubungan antara aktiva lancar dengan
hutang lancar. Perubahan terhadap aktiva lancar maupun hutang lancar baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tapi dalam tingkat yang
berbeda akan mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Pengertian modal kerja adalah perbedaan antara aktiva lancar
dengan hutang lancar. Adapun transaksi yang dapat menambah modal kerja perusahaan adalah:
a. Adanya keuntungan dari hasil operasi perusahaan
b. Meningkatkan modal perusahaan
c. Adanya pengurangan aktiva tetap
d. Adanya peningkatan hutang jangka panjang
Sugiyarto dan Winarni, 2005:18
Transaksi yang dapat mengurangi modal kerja adalah: a.
Adanya kerugian b.
Pertambahan aktiva tetap c.
Adanya pembayaran deviden d.
Penurunan jumlah modal Sugiyarto dan Winarni, 2005:18
Universitas Sumatera Utara
G. Profitabilitas