1. Current Ratio
Dari perhitungan yang dilakukan, Carrent Ratio tahun 2004 sebesar 60,67. Ini berarti bahwa untuk setiap Rp 1 hutang lancar dijamin
dengan Rp. 0,60 aktiva lancar. Untuk tahun 2005 sebesar 98,33, ini berarti setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,98 aktiva lancar.
Tahun 2006 sebesar 64,97, ini berarti setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,64 aktiva lancar. Dan tahun 2007 sebesar 99,33, ini
berarti setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,99 aktiva lancar.
Dari angka-angka rasio tersebut, ternyata Carrent Ratio berfluktuasi mengalami kenaikan dan penurunan selama tahun 2004
sampai 2007. Pada tahun 2005 Carrent Ratio perusahaan meningkat sebesar 37,66, hal ini disebabkan karena kas dan bank serta piutang
usaha perusahaan meningkat, selain itu hutang usaha perusahaan menurun. Di tahun 2006 Carrent Ratio perusahaan mengalami penurunan sebesar
33,36. Penurunan ini disebabkan karena kas dan bank perusahaan berkurang sedangkan hutang usaha perusahaan bertambah. Dan di tahun
2007 current ratio perusahaan meningkat kembali sebesar 34,36. Peningkatan ini disebabkan karena piutang usaha perusahaan meningkat
sedangkan hutang usahanya menurun. Menurut Kuswadi 2006:132 bahwa tingkat rasio lancar 200
sudah dianggap baik bahkan semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan sebaliknya rasio lancar yang kurang dari 200 kurang baik. Jadi
current ratio tahun 2004 sampai tahun 2007 dapat dinyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dalam keadaan illikuid atau kurang baik, karena Current rationya belum mencapai 200, dan selain itu tingkat kecenderungannya
naik turun berfluktuasi.
2. Cash Ratio
Cash ratio pada tahun 2004 sebesar 19,72, ini berarti setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,19 kas. Pada tahun 2005 sebesar
38,02, ini berarti setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,38 kas. Pada tahun 2006 sebesar 16,31, ini berarti setiap Rp. 1 hutang
lancar dijamin dengan Rp. 0,16 kas. Dan pada tahun 2007 sebesar 23,76, ini berarti setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,23 kas.
Cash ratio pada tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 18,03. Peningkatan ini disebabkan karena kas dan bank perusahaan
meningkat sedangkan hutang lancarnya menurun. Di tahun 2006 Cash ratio perusahaan mengalami penurunan sebesar 21,71. Penurunan ini
disebabkan karena kas dan bank perusahaan menurun sedangkan hutang lancarnya meningkat. Dan di tahun 2007 Cash ratio perusahaan kembali
meningkat sebesar 7,45. Hal ini disebabkan karena kas dan bank serta piutang perusahaan meningkat sedangkan hutang lancarnya menurun.
Terlihat bahwa selama tahun 2004 sampai dengan 2007 Cash ratio berfluktuasi mengalami kenaikan dan penurunan. Selain itu cash ratio
perusahaan belum mencapai 100. Hal ini akan membuat kredibilitas perusahaan dimata kreditur kurang baik dan akan menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan sulit untuk memperoleh pinjaman. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Cash ratio perusahaan kurang baik.
B. Profitabilitas