c. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan
Absorbansi yang terbaca pada spektrofotometer hendaknya antara 0,2- 0,6. Anjuran ini berdasarkan anggapan bahwa pada kisaran nilai absorbansi
tersebut kesalahan fotometrik yang terjadi adalah paling minimal Gandjar dan Rohman, 2007.
2.4.2 Penggunaan Spektrofotometri Ultraviolet
Pada umumnya spektrofotometri ultraviolet dalam analisis senyawa organik digunakan untuk :
1. Menetukan jenis khromofor, ikatan rangkap yang terkonyugasi dan
auksokhrom dari suatu senyawa organik. 2.
Menjelaskan informasi dari struktur berdasarkan panjang gelombang serapan maksimum suatu senyawa.
3. Mampu menganalisis senyawa organik secara kuantitatif dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer Dachriyanus, 2004. Kegunaan spektrofotometri ultraviolet dalam analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif yaitu : Dalam analisis kualitatif sangat terbatas, karena rentang daerah radiasi
yang relatif sempit hanya dapat mengakomodasi sedikit sekali puncak absorpsi maksimum dan minimum, karena itu identifikasi senyawa yang tidak diketahui,
tidak memungkinkan. Penggunaannya terbatas pada konfirmasi identitas dengan menggunakan parameter panjang gelombang puncak absorpsi maksimum
λ
max
, nilai absorptivitasa, nilai absorptivitas molar
ε , atau nilai ekstingsiA
1,1CM
,
Universitas Sumatera Utara
yang spesifik untuk suatu senyawa yang dilarutkan dalam pelarut dan pH tertentu Satiadarma, 2002.
Analisis kuantitatif secara spektrofotometri dapat dilakukan dengan metode regresi dan pendekatan.
1. Metode Regresi
Analisis kuantitatif dengan metode regresi yaitu dengan menggunakan persamaan garis regresi yang didasarkan pada harga serapan dan konsentrasi
standar yang dibuat dalam beberapa konsentrasi, paling sedikit menggunakan 5 rentang konsentrasi yang meningkat yang dapat memberikan serapan yang linier,
kemudian diplot menghasilkan suatu kurva yang disebut dengan kurva kalibrasi. Konsentrasi suatu sampel dapat dihitung berdasarkan kurva tersebut.
2. Metode Pendekatan
Analisis kuantitatif dengan cara ini dilakukan dengan membandingkan serapan standar yang konsentrasinya diketahui dengan serapan sampel.
Konsentrasi sampel dapat dihitung melalui perhitungan C=A
S
.C
b
A
b
dimana A
S
= serapan sampel, A
b
= serapan standar, C
b
= konsentrasi standar, dan C= konsentrasi sampel Holme dan Peck, 1983.
Validasi adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu pada prosedur penetapan yang dipakai untuk membuktikan bahwa parameter
tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Parameter analisis yang ditentukan pada validasi adalah akurasi, presisi, kespesifikan, limit deteksi,
kelinieran, dan rentang Harmita, 2004.
2.4.3 Alat Utama Spektrofotometri