BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut Ditjen POM, 1995.
Kapsul terdiri dari 2 macam yaitu; kapsul gelatin keras, dan kapsul gelatin lunak. Kapsul gelatin keras mengandung gelatin, gula dan air. Sedangkan
kapsul gelatin lunak berbeda dengan kapsul gelatin keras adalah bahwa gula diganti dengan plasticizer yang membuat lunak, 5 gula dapat ditambahkan agar
kapsul dapat dikunyah. Syarat-syarat kapsul yaitu; keseragaman bobot, keseragaman isi berkhasiat, waktu hancur kapsul, dan waktu larut Anief, 1984.
Uji disolusi obat penting dilakukan oleh seorang formulator dalam merancang suatu sediaan obat agar laju pelepasan obat tersebut dapat diketahui
karena laju pelepasan dapat berhubungan langsung dengan kemanjuran suatu obat Lachman, 1994.
Disolusi obat adalah suatu proses hancurnya obat tablet atau kapsul dan terlepasnya zat-zat aktif dari obat ketika dimasukkan ke dalam saluran pencernaan
dan terjadi kontak dengan cairan tubuh. Pemikiran dilakukannya uji hancurnya tablet didasarkan pada kenyataan bahwa obat itu pecah menjadi partikel-partikel
kecil, sehingga daerah permukaan media pelarut menjadi lebih luas, dan akan berhubungan dengan tersedianya obat di dalam cairan tubuh. Namun sebenarnya
uji hancur hanya menyatakan waktu yang diperlukan tablet untuk hancur di bawah kondisi yang ditetapkan, dan lewatnya seluruh partikel melalui saringan berukuran
Universitas Sumatera Utara
mesh-10. Uji ini tidak memberi jaminan bahwa partikel-partikel itu akan melepaskan bahan obat dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya. Itu
sebabnya uji disolusi dan ketentuan uji dikembangkan bagi hampir seluruh produk obat. Laju absorbsi dari obat-obat bersifat asam yang diabsorbsi dengan mudah
dalam saluran pencernaan sering ditetapkan dengan laju larut obat dari tablet atau kapsul. Bila yang menjadi tujuan adalah untuk memperoleh kadar yang tinggi
dalam darah, maka cepatnya obat melarut biasanya menjadi sangat menentukan. Karena itu laju larut dapat berhubungan langsung dengan efikasi kemanjuran
dari tablet atau kapsul dan perbedaan bioavailabilitas dari berbagai formula Lachman, 1994.
Berdasarkan hal tersebut diatas, agar dapat diketahui berapa lama obat dapat hancur dalam tubuh dan melepaskan bahan obat dan langsung memberikan
efek atau kemanjuran, maka penulis melakukan uji disolusi pada kapsul lansoprazol. Adapun pengujian dilakukan di Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan di Medan.
1.2 Tujuan