Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
A. Konsep Dasar
Sesuai dengan pembahasan elaborasi tema pada bab sebelumnya, kata kunci konsep dasar perancangan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan
NARKOBA ini adalah aman dan nyaman. Aman disini bukan hanya memberikan pengawasan bagi pasien dari pengaruh luar melainkan memberikan pengawasan
bagi pasien dari pengaruh dirinya sendiri. Pengaruh luar yang biasa terjadi yaitu berupa tekanan untuk menggunakan kembali NARKOBA dari para pengedar
yang masih aktif dan pengaruh dirinya sendiri yaitu berupa tindakan-tindakan negatif seperti bunuh diri. Teori Pengawasan Alami Oscar Newman dan Teori
Kenyamanan Edward T.Hall yang telah dijelaskan sebelumnya dalam elaborasi tema sesuai dengan konsep dasar aman dan nyaman ini. Dengan penerapan
pengawasan alami, diharapkan pasien cukup merasa terawasi tanpa merasa tertekan kejiwaannya. Hal ini juga akan meningkatkan sistem keamanan di dalam
bangunan guna menghindari hal-hal negatif yang mungkin dilakukan pasien. Kenyamanan yang dibentuk merupakan tanggapan terhadap kondisi psikologis
pasien. Dengan penciptaan kondisi lingkungan dan fisik bangunan yang tanggap terhadap kondisi psikologis pasien, diharapkan dapat tercipta sugesti positif dalam
diri pasien sehingga terbentuk suasana nyaman dalam ketidaknyamanan dan pada akhirnya, proses penyembuhan pun menjadi lebih efektif.
B. Konsep Perencanaan Tapak
Konsep perencanaan tapak memiliki fungsi yang sangat penting dalam menciptakan suasana lingkungan serta keterkaiatan suatu bangunan dengan
bangunan lainnya. Sesuai dengan konsep dasar perancangan “Aman Nyaman”, konsep tapak juga harus dapat mengimplementasikan konsep dasar tersebut.
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil analisis tapak lingkungan dan analisis bangunan yang sebelumnya telah dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemintakatan Pada area tapak Pusat Rehabilitasi, area bangunan dikelompokan menjadi
beberapa bagian sebagai berikut :
Tabel 5. 1.Pengelompokan Zona pada Tapak
Zona Nama Bangunan
Besaran
Privat Pelayanan Detoksifikasi
Pelayanan Rehabilitasi
Psikologis Sarana Penunjang Rehabilitasi
24
Semi Publik Pelayanan Umum
UGD Rawat Jalan
20
Publik Rumah Dinas
Masjid Umum Asrama Perawat
49
Servis IPAL
GENSET TPSS
IPSRS 7
Sumber:Analisis Penulis,2015
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 5. 1. Konsep Pemintakatan Tapak
Sumber:Analisis Penulis,2015
Pada Pusat Rehabilitasi Penyalahgunaan NARKOBA Pria yang dirancang, tidak sembarang orang dapat masuk ke wilayah ini. Untuk tetap menjaga
kemanan, zona privat rehabilitasi diletakan paling jauh dari akses utama untuk menjaga kemanan pasien dari pengaruh luar. Sementara zona semi publik yang
digunakan sebagai pelayanan pertama pada pasien diletakan pada bagian depan untuk memudahkan akses pasien yang baru datang berobat. Area publik
diletakkan pada area yang terpisah dari kawasan rehabilitasi karena area ini dikhususkan bagi fasilitas staf. Perletakan zona servis disesuaikan dengan
perletakan massa bangunan utama dan pintu masuk kawasan.
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Sirkulasi dan Parkir
Gambar 5. 2. Konsep Sirkulasi dan Parkir
Sumber:Analisis Penulis,2015
Pada Pusat Rehabilitasi ini, sirkulasi tapak memiliki peran dalam menciptakan kemanan bagi pasien. Untuk membentuk sistem keamanan yang baik, diperlukan
sirkulasi bangunan yang memadai. Pintu masuk menuju tapak terletak pada bagian selatan, hal ini dikarenakan tingginya pengunjung yang datang dari arah
selatan yaitu dari arah jalan utama. Sedangkan pintu keluar tapak berada pada bagian utara. Sirkulasi dalam tapak Pusat Rehabilitasi ini terbagai menjadi 2 jenis,
yaitu sirkulasi bagi pengunjung baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor dan sirkulasi servis.
Sirkulasi untuk pengunjung hanya terletak pada bagian depan tapak yaitu pada area semi publik. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan sistem keamanan bagi
pasien. Sedangkan sirkulasi servis dibuat mengelilingi setiap zona dengan tujuan meminimalisir terjadinya penumpukan kendaraan dan juga untuk menciptakan
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
sistem pengawasan alami terhadap bangunan dikelilinginya. Area Parkir sendiri terletak pada area depan tapak timur yaitu pada lahan GSB dengan tujuan untuk
memaksimalkan penggunaan lahan.
C. Konsep Perancangan Bangunan