Tanaman Ganyong Canna edulis Ker.

commit to user

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Ganyong Canna edulis Ker.

- Taksonomi Dalam sistematika taksonomi tumbuhan, kedudukan tanaman ganyong yang banyak tumbuh di daerah tropis ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi : Magnoliophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Zingeberales Famili : Cannaceae Genus : Canna Spesies : Canna edulis Ker. - Nama Daerah C. edulis umum dikenal dengan nama ganyong. Selain disebut ganyong, tanaman ini memiliki beberapa nama daerah yaitu ubi pikul Sumatra Utara, ganyong Sunda, senitra Jawa, banyur Madura Balai Kliring Keanekaragaman Hayati, 2009. - Habitat Ganyong Ganyong dapat tumbuh baik di berbagai iklim, dengan penyebaran curah hujan tahunan 1000-1200 mm. Namun ganyong cenderung tumbuh pada daerah yang kering, tetapi bertoleransi pada tempat-tempat basah bukan tempat yang tergenang air, juga sangat bertoleransi terhadap naungan. Pertumbuhan normal terjadi pada suhu di atas 10°C, tetapi juga dapat hidup pada suhu tinggi 30-32°C dan bertoleransi pada kondisi sedikit beku. Ganyong tumbuh mulai dari pantai sampai pada ketinggian 1000-2900 m dpl, dan tumbuh dengan subur pada banyak tipe tanah, termasuk daerah-daerah marginal misal tanah latosol asam; tetapi lebih menyukai tanah liat berpasir 4 commit to user dalam, kaya akan humus serta bertoleransi pada kisaran pH 4.5-8.0 Flach dan Rumawas, 1996. Imai dkk., 1993 menambahkan ganyong merupakan tanaman yang efisien dalam penggunaan medium fotosintesis dan toleran terhadap penaungan. - Daerah Asal dan Persebaran Ganyong merupakan tanaman asli yang berasal dari Amerika tropis, tepatnya berasal dari Amerika Selatan. Pada perkembangannya, tanaman ini telah dibudidayakan tidak hanya di Amerika, tetapi juga di beberapa daerah tropis termasuk Asia Tenggara Flach dan Rumawas, 1996. Di Indonesia, ganyong dibudidayakan di berbagai daerah yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Jambi, Lampung dan Jawa Barat. Sedangkan di Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Maluku, tanaman ini belum dibudidayakan dan masih merupakan tumbuhan liar di pekarangan dan di pinggir-pinggir hutan Nuryadin, 2008. - Morfologi dan Ekologi 1. Umbi Ganyong Umbi bercabang horizontal, panjang dapat mencapai 60 cm, dengan buku-buku yang berdaging menyerupai umbi, tertutup dengan sisik daun, dan serabut akar yang tebal Flach dan Rumawas, 1996. 2. Daun Tanaman ganyong berdaun lebar dengan bentuk elips memanjang dan bagian pangkal dan ujung runcing. Panjang daun 40 - 70 cm, sedangkan lebar 20 - 40 cm. Warna daun beragam dari hijau muda sampai hijau tua. Kadang-kadang bergaris ungu atau secara keseluruhan berwarna ungu. Demikian juga dengan pelepahnya ada yang berwarna ungu dan hijau Flach dan Rumawas, 1996. 3. Bunga Perbungaan di ujung ranting, tandan, biasanya sederhana tetapi kadang-kadang bercabang, muncul tunggal atau berpasangan, tidak commit to user teratur, bunga biseksual. Kelopak bulat telur, mahkota berbentuk pita, berwarna merah pucat sampai kuning, bibir bunga lonjong - bulat telur sempit, berbintik kuning dengan merah Flach dan Rumawas, 1996. 4. Buah dan Biji Buah kotak kerapkali tidak tumbuh sempurna, bulat memanjang lebar, panjang kurang lebih 3 cm, tertutup papila. Biji 5 atau kurang per ruang Steenis, 2008. Morfologi ganyong tampak pada gambar di bawah ini. b c a a habitus; b buah; c umbi ganyong Gepts, 2010; Gonzales, 2007; Amstrong, 2000 - Jenis Spesies Ganyong Di alam terdapat dua jenis spesies ganyong yaitu Ganyong Putih dan ganyong Merah. Perbedaan yang dapat diamati secara visual adalah sebagai berikut : 1. Ganyong Putih Tumbuhan ganyong putih mempunyai ciri-ciri batang dan daun bewarna hijau, serta kulit rimpang bewarna keputih-putihan. 2. Ganyong Merah Tumbuhan ganyong merah mempunyai ciri-ciri daun berwarna hijau kemerah-merahan, urat-urat daun merah keungu-unguan, batang berwarna merah gelap dan kulit rimpang putih kemerah-merahan. Direktorat Budidaya Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, 2009. commit to user

B. Pupuk