Fera Tri Puspita Sari, 2014 Profil Kemampuan Inkuiri Dan Profil Hasil Belajar Siswa SMK Berdasarkan Levels Of Inquiry
Model Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Menafsirkan kategori keterlaksanaan levels of inquiry model dalam setiap
level kegiatan inkuiri berdasarkan Tabel 3.7 Adapun interpretasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7. Interpretasi Keterlaksanaan Level of Inquiry Model No
Skala Keterlaksanaan Level of Inquiry Model
Interpretasi
1. – 35
Kurang 2.
36
– 70
Cukup 3.
71
– 100
Baik Mundilarto, 2012
2. Pengolahan lembar observasi kemampuan inkuiri siswa.
Data yang sudah didapat pada lembar observasi kemudian dianalisis berdasarkan rubrik yang telah dibuat dan didiskusikan dengan pakar.
Lembar observasi tersebut berisi tentang aktivitas siswa. Aktivitas siswa dalam hal ini adalah aktivitas siswa ketika melakukan percobaan. Melalui
lembar observasi yang telah diisi oleh observer, aktivitas siswa selama melaksanakan percobaan dapat diketahui. Total skor dari lembar observasi
itu kemudian direntangkan. Rentang skor dimulai dari kemungkinan skor paling rendah dan kemungkinan skor paling tinggi. Kemudian menurut
Mundilarto 2012, dari rentang tersebut dibagi manjadi tiga kategori, yaitu kategori kurang, cukup dan baik. Untuk menghitung skor kemampuan
inkuiri siswa dengan persamaan sebagai berikut:
Tabel 3.8. Interpretasi Kemampuan Inkuiri Siswa
Jumlah Skor Kategori
33 – 55
Kurang 56
– 78 Cukup
79 – 100
Baik Mundilarto, 2012
3. Pengolahan Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa pada Ranah Afektif
Data yang sudah didapat pada lembar observasi kemudian dianalisis berdasarkan rubrik yang telah dibuat dan didiskusikan dengan pakar.
Lembar observasi tersebut berisi tentang aktivitas siswa. Aktivitas siswa
Fera Tri Puspita Sari, 2014 Profil Kemampuan Inkuiri Dan Profil Hasil Belajar Siswa SMK Berdasarkan Levels Of Inquiry
Model Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dalam hal ini adalah aktivitas siswa ketika melakukan percobaan. Melalui lembar observasi yang telah diisi oleh observer, aktivitas siswa selama
melaksanakan percobaan dapat diketahui. Total skor dari lembar observasi itu kemudian direntangkan. Rentang skor dimulai dari kemungkinan skor
paling rendah dan kemungkinan skor paling tinggi. Kemudian menurut Mundilarto 2012, dari rentang tersebut dibagi manjadi tiga kategori, yaitu
kategori kurang, cukup dan baik. Untuk menghitung skor hasil belajar siswa pada ranah psikomotor dengan persamaan sebagai berikut:
Tabel 3.9. Interpretasi Hasil Belajar pada Ranah Afektif
Jumlah Skor Kategori
33 – 55
Kurang 56
– 78 Cukup
79 – 100
Baik Mundilarto, 2012
4. Pengolahan Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa pada Ranah
Psikomotor
Data yang sudah didapat pada lembar observasi kemudian dianalisis berdasarkan rubrik yang telah dibuat dan didiskusikan dengan pakar.
Lembar observasi tersebut berisi tentang aktivitas siswa. Aktivitas siswa dalam hal ini adalah aktivitas siswa ketika melakukan percobaan. Melalui
lembar observasi yang telah diisi oleh observer, aktivitas siswa selama melaksanakan percobaan dapat diketahui. Total skor dari lembar observasi
itu kemudian direntangkan. Rentang skor dimulai dari kemungkinan skor paling rendah dan kemungkinan skor paling tinggi. Kemudian menurut
Mundilarto 2012, dari rentang tersebut dibagi manjadi tiga kategori, yaitu kategori kurang, cukup dan baik. Untuk menghitung skor hasil belajar siswa
pada ranah psikomotor dengan persamaan sebagai berikut:
Fera Tri Puspita Sari, 2014 Profil Kemampuan Inkuiri Dan Profil Hasil Belajar Siswa SMK Berdasarkan Levels Of Inquiry
Model Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10. Interpretasi Hasil Belajar pada Ranah Psikomotor
Jumlah Skor Kategori
33 – 55
Kurang 56
– 78 Cukup
79 – 100
Baik Mundilarto, 2012
Fera Tri Puspita Sari, 2014 Profil Kemampuan Inkuiri Dan Profil Hasil Belajar Siswa SMK Berdasarkan Levels Of Inquiry
Model Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari data hasil penelitian yang dilakukan pada ekstrakurikuler Fisika di salah satu SMK Negeri di Kota Kuningan mengenai kemampuan inkuiri
dan hasil belajar berdasarkan Levels of Inquiry Model diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan inkuiri siswa tergolong dalam kategori baik, dan hasil belajar
siswa mengalami peningkatan pada ranah kognitif serta hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotor berada pada kategori baik. Untuk lebih jelas maka dapat
dilihat kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian sebagai berikut: 1.
Kemampuan inkuiri siswa berdasarkan Levels of Inquiry Model untuk seluruh level mempunyai skor rata-rata sebesar 87,97 berada pada kategori baik.
Kemampuan inkuiri siswa pada level discovery learning sebesar 94,86 berada pada kategori baik. Kemampuan inkuiri siswa pada level interactive
demonstration sebesar 89,10 berada pada kategori baik. Kemampuan inquiri siswa pada level inquiry lesson sebesar 86,25 berada pada kategori baik.
Kemampuan inkuiri siswa pada level inquiry lab sebesar 86,75 berada pada kategori baik. Kemampuan inkuiri siswa pada level hypothetical inquiry
sebesar 82,90 berada pada kategori baik. 2.
Hasil belajar siswa pada ranah kognitif berdasarkan Levels of Inquiry Model mengalami peningkatan sebesar 0,37 berada pada kategori sedang. Hasil
belajar pada ranah afektif dari seluruh pertemuan rata-rata skor sebesar 92,50 berada pada kategori baik. Dan hasil belajar siswa pada ranah psikomotor
memiliki rata-rata skor dari seluruh pertemuan sebesar 88,55 berada pada kategori baik.