Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Daya Pembeda Teknik Pengumpulan Data

Fera Tri Puspita Sari, 2014 Profil Kemampuan Inkuiri Dan Profil Hasil Belajar Siswa SMK Berdasarkan Levels Of Inquiry Model Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2. Kriteria Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Cukup 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sugiyono, 2012: 231

d. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Analisis tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong kedalam soal mudah atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar untuk diselesaikan oleh siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal adalah sebagai berikut: Arikunto, 2009:208 Keterangan: P = indeks kesukaran = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes. Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kesukaran P-P Klasifikasi 0,00 – 0,29 0,30 – 0,69 0,70 – 1,00 Soal sukar Soal sedang Soal mudah Arikunto, 2009: 210

e. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah : Fera Tri Puspita Sari, 2014 Profil Kemampuan Inkuiri Dan Profil Hasil Belajar Siswa SMK Berdasarkan Levels Of Inquiry Model Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Arikunto, 2009: 213 Keterangan : J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya kelompok atas yang menjawab benar B B = banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar P A = proporsi kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.4. Kategori Daya Pembeda Batasan Kategori 0,00 ≤ D ≤ 0,19 Jelek 0,20 ≤ D ≤ 0,39 Cukup 0,40 ≤ D ≤ 0,69 Baik 0,70 ≤ D ≤ 1,00 Baik sekali Bertanda negative Jelek sekali Arikunto, 2009:218

f. Hasil Uji Coba Instrumen

Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil analisis instrumen soal yang dirangkum dalam Tabel 3.5. Pengolahan data selengkapanya dapat dilihat pada Lampiran C. Fera Tri Puspita Sari, 2014 Profil Kemampuan Inkuiri Dan Profil Hasil Belajar Siswa SMK Berdasarkan Levels Of Inquiry Model Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5 Hasil Uji Soal Instrumen Pada Ranah Kognitif No Soal Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Validitas Keterangan Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori 1 0,32 Sedang 0,21 Cukup 0,09 Sangat Rendah Diganti 2 0,75 Mudah 0,21 Cukup 0,37 Rendah Diganti 3 0,79 Mudah 0,29 Cukup 0,33 Rendah Dipakai 4 0,89 Mudah 0,21 Cukup 0,41 Cukup Dibuang 5 0,68 Sedang 0,5 Baik 0,45 Cukup Dipakai 6 0,18 Sukar 0,21 Cukup 0,19 Sangat rendah Dibuang 7 0,86 Mudah 0,29 Cukup 0,48 Cukup Diperbaiki 8 0,75 Mudah 0,21 Cukup 0,26 Rendah Diperbaiki 9 0,86 Mudah 0,29 Cukup 0,32 Rendah Dipakai 10 0,82 Mudah 0,21 Cukup 0,16 Sangat rendah Dibuang 11 0,54 Sedang 0,21 Cukup 0,21 Rendah Dipakai 12 0,39 Sedang 0,21 Cukup 0,32 Rendah Dipakai 13 0,25 Sukar 0,21 Cukup 0,44 Cukup Diganti 14 0,89 Mudah 0,21 Cukup 0,4 Cukup Dibuang 15 0,54 Sedang 0,21 kCukup 0,26 Rendah Dipakai 16 0,5 Sedang 0,29 Cukup 0,25 Rendah Dipakai 17 0,61 Sedang 0,21 Cukup 0,48 Cukup Dipakai 18 0,86 Mudah 0,29 Cukup 0,53 Cukup Dipakai 19 0,71 Mudah 0,57 Baik 0,55 Cukup Dipakai 20 0,32 Sedang 0,21 Cukup 0,38 Rendah Dipakai 21 0,56 Sedang 0,21 Cukup 0,31 Rendah Dipakai 22 0,46 Sedang 0,64 Baik 0,71 Tinggi Dipakai 23 0,93 Mudah Jelek 0,12 Sangat Rendah Dibuang 24 0,25 Sukar 0,36 Cukup 0,66 Tinggi Dipakai 25 0,18 Sukar 0,07 Jelek 0,16 Sangat Rendah Diperbaiki 26 0,79 Mudah 0,29 Cukup 0,35 Rendah Dipakai 27 0,54 Sedang 0,21 Cukup 0,44 Cukup Dipakai 28 0,61 Sedang 0,36 Cukup 0,41 Cukup Dipakai 29 0,64 Sedang 0,57 Baik 1,45 Sangat Tinggi Dipakai 30 0,82 Mudah 0,21 Cukup 2,2 Sangat Tinggi Dipakai 31 0,79 Mudah 0,43 Baik 2,02 Sangat Tinggi Dipakai 32 0,29 Sukar Jelek 0,65 Tinggi Dipakai 33 0,93 Mudah 0,14 Jelek 3,56 Sangat Tinggi Dibuang 34 0,14 Sukar 0,14 Jelek 0,51 Cukup Dipakai 35 0,32 Sedang 0,36 Cukup 0,79 Tinggi Dipakai 36 0,29 Sukar 0,29 Cukup 0,72 Tinggi Dipakai Fera Tri Puspita Sari, 2014 Profil Kemampuan Inkuiri Dan Profil Hasil Belajar Siswa SMK Berdasarkan Levels Of Inquiry Model Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Diperoleh nilai koefisien realibilitas sebesar 0,79 tergolong dalam kategori kuat. Ini menunjukkan bahwa soal yang telah diujicobakan mempunyai skor yang tetap atau sering disebut ajeg yang dapat diartikan bahwa soal ini jika dilakukan pengukuran ulang pada kondisi dan situasi yang berbeda maka skor yang dihasilkan merupakan skor konsisten walaupun skor yang didapatkan tidak selalu sama tetapi perubahan skornya konsisten. Berdasarkan Tabel 3.11 dapat diperoleh informasi bahwa dari dari 36 butir soal yang diujicoba pada kelas XI di salah satu SMK Negeri di kota Kuningan, tetapi hanya digunakan 30 butir soal sebagai instrumen penelitian. Setiap satu indikator soal mempunyai dua soal yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila salah satu dari dua soal pada setiap indikator soal yang telah di uji coba mempunyai kriteria yang buruk. Pada 30 soal tersebut ada 3 butir soal yang diperbaiki dan 3 butir soal yang diganti dikarena nilai daya pembeda tergolong kategori jelek dan nilai validitasnya sangat rendah. Sedangkan 6 butir soal dibuang dengan pertimbangan tertentu seperti nilai daya pembeda tergolong sangat jelek dan nilai validitasnya sangat rendah.

3.6.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data yang dilakukan selama 3 kali penelitian. Pada tahap ini dilakukan implementasi levels of inquiry model. Tahap pelaksanaan penelitian dimulai dengan : 1. Melakukan pretest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan karakter yang dibangun peserta didik sebelum diberikan perlakuan terhadap objek penelitian. Pelaksanaan pretest dilakukan pada hari Sabtu 23 Maret 2013. 2. Melakukan treatment dengan penerapan levels of inquiry model pada proses pembelajaran. Pemberian treatment ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan yaitu pada 30 Maret, 6 April, 13 April, dan 20 April 2013. 3. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, observer mengamati aktivitas peserta didik dan keterlaksanaan aktivitas guru. Fera Tri Puspita Sari, 2014 Profil Kemampuan Inkuiri Dan Profil Hasil Belajar Siswa SMK Berdasarkan Levels Of Inquiry Model Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Melakukan posttest terhadap objek penelitian untuk melihat peningkatan hasil belajar peserta didik setelah diberi perlakuan. Pelaksanaan posttest dilakukan pada hari Sabtu tanggal 27 April 2013.

3.6.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menskor tes awal dan tes akhir. 2. Menghitung gain yang dinormalisasikan dari skor tes awal dan akhir siswa. 3. Menghitung skor yang didapat siswa pada ranah kognitif dan ranah psikomotor

3.6.4 Tahap penarikan kesimpulan

Setelah data diolah dan dianalisis, kemudian akan dilakukan penarikan kesimpulan, dan menyusun laporan penelitian. Secara garis besar, langkah- langkah yang ditempuh dalam penelitian ini dapat dilihat dari Gambar 3.3. sebagai berikut: Fera Tri Puspita Sari, 2014 Profil Kemampuan Inkuiri Dan Profil Hasil Belajar Siswa SMK Berdasarkan Levels Of Inquiry Model Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahap Persiapan Study pustaka  Levels of Inquiry Model  Kemampuan inkuiri  Kurikulum Fisika SMK  Hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor Studi pendahuluan Melakukan observasi saat proses pembelajaran untuk melihat kemampuan inkuiri siswa berdasarkan kemampuan pada levels of inquiry model selama proses pembelajaran. Perencanaan pembuatan instrumen penelitian berdasarkan levels of inquiry model .  Pembuatan RPP dan skenario  Intrumen tes prestasi siswa  Instrumen kemampuan inkuiri siswa Penentuan Sampel Penelitian Uji coba instrumen Analisis tes terhadap hasil uji instrumen Judgment instrumen Penyusunan instrumen tes penelitian Tahap Pelaksanaan Pre-test Treatment 1 Discovery Learning Treatment 2 Interactive Demonstration dan Inquiry Lesson Treatment 3 Inquiry Lab Treatment 4 Hypothetical Inquiry Post-test Tahap Pengolahan dan Analisi Data Pengolahan data Analisis Data Pembahasan Kesimpulan dan Saran Gambar 3.3 Alur Penelitian Fera Tri Puspita Sari, 2014 Profil Kemampuan Inkuiri Dan Profil Hasil Belajar Siswa SMK Berdasarkan Levels Of Inquiry Model Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan terdiri atas dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif yang diperoleh berupa data hasil tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Sedangkan untuk data kualitatif, diperoleh dari lembar keterlaksanaan, lembar observasi kemampuan inkuiri, lembar observasi aktivitas siswa untuk melihat hasil belajar ranah afektif dan psikomotor.

3.8 Analisis Data