Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Motor Pada PT. Bintang Citra Motor Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL 2000 Berbasis Client Server

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN MOTOR PADA PT. BINTANG CITRA MOTOR DENGAN

MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN MICROSOFT SQL SERVER 2000 BERBASIS CLIENT SERVER

LAPORAN TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Jenjang D-III Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh:

Luki Syaifulloh/11007005

Dosen Pembimbing: Dony Waluya Firdaus, M.Si.

Hery Dwi Yulianto, S.T.

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

BASED CLIENT SERVER

TASK FINAL

To fulfills final task of D-III level To obtain the title of computer undergraduate Study Program Accountancy Computerization

Created By:

Luki Syaifulloh/11007005

Counsellor:

Dony Waluya Firdaus, M.Si. Hery Dwi Yulianto, S.T

STUDY PROGRAM ACCOUNTANCY COMPUTERIZATION FACULTIES ENGINEERING AND COMPUTER SCIENCE

INDONESIAN COMPUTER UNIVERSITY BANDUNG


(3)

ABSTRAK

PT. BINTANG CITRA MOTOR yang merupakan salah satu perusahaan dagang yang bergerak dibidang otomotif. Penulis melakukan penelitian pada bagian Adm Head, dalam pembuatan laporan penjualan masih menggunakan Microsoft Office Excel sebagai alat hitung. Atas permaasalahn tersebut maka penulis penulis mengambil tema tugas akhir ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Motor pada PT. BINTANG CITRA MOTOR dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 Berbasiskan Client Server”.

Desain penelitian yang penulis gunakan adalah desain penelitian dengan data primer dan sekunder, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian akademik, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, survei, dan eksplanatoris, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan, metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metodologi yang berorientasi pada output, process dan data. Struktur pengembangan sistem yang digunakan adalah iterasi. Perancangan sistem informasi yang digunakan adalah diagram konteks, data flow diagram, dan

flowchart.

Penulis membuat rancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, diharapkan dalam pengolahan transaksi dan pembuatan laporan penjualan di PT. Bintang Citra Motor menjadi terkomputerisasi dengan baik sesuai standar akuntansi keuangan dan output yang dihasilkan adalah Laporan Keuangan Laba Rugi dan Neraca.

Kata Kunci : Perancangan, Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan Motor, Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000.


(4)

automotive. The author conducted research on the Adm. Head, in preparing reports sales are still using Microsoft Office Excel as a tool to count. Top permasalahan is the author of authors take the theme of this thesis with the title

"Design of Sales Motorcycle Accounting Information System Balance at PT.Bintang

Citra Motor With Software Microsoft Visual Basic 6.0 SQL Server 2000 Bases Of

Client Server".

Research design that writer is use research design with primary and secondary data, this type of research is use academic research, the type of data is use qualitative data and quantitative data, the research method is use descriptive research method, surveys, and explanatory, data collection techniques are use fieldwork and library research, system development method is use methodology that oriented to output, process and data. The structure of system development use is iteration. The design of systems information use is the context diagram, data flow diagrams, and flowcharts.

The program also has its sales are calculated using the Straight Line method that produces sales reports, financial statements income statement and balance

psheet. The author expects sales of data processing in Bintang Citra Motor

become better so as to produce information quickly, precisely and accurately. Keywords : Design, Sales motorcycle, Accounting Information Systems,

Microsoft Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000 Bases Of Client


(5)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan. Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat mata kuliah untuk mendapatkan gelar ahli madya komputer di Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi materi maupun susunan tata bahasanya, dan juga tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Hal ini mengingat kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki sangat terbatas untuk membuat dan menghasilkan karya tulis yang baik. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan sebagai masukan yang sangat berharga guna perbaikan dan penyempurnaan laporan tugas akhir ini dan penulis pada masa yang akan datang.

Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih. Penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan hingga selesainya penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, terutama yang terhormat:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

2. Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Rio Yunanto, S.Kom. MT, selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer dan selaku dosen wali yang telah banyak membantu mengarahkan penulis dalam menyusun laporan tugas akhir.

4. Dony Waluya Firdaus, M.Si, selaku dosen pembimbing 1 yang telah banyak membantu mengarahkan penulis dalam menyusun laporan tugas akhir.

5. Hery Dwi Yulianto, S.T., selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak membantu mengarahkan penulis dalam menyusun laporan tugas akhir.


(6)

x

membantu proses pembuatan surat-surat yang diperlukan penulis

7. Bapak Yudi, selaku Kepala Cabang PT. BINTANG CITRA MOTOR yang telah mengijinkan kepada penulis untuk mengambil data di PT. BINTANG CITRA MOTOR.

8. Ayah, Mamah dan adik di rumah yang selalu memberikan dorongan moril maupun materil serta kasih sayang dan doa bagi keselamatan dan keberhasilan penulis.

9. Sahabat-sahabatku, 07KA-1 terima kasih atas semua dukungannya.

10. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam laporan tugas akhir yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Segala kerendahan hati, penulis berharap mudah-mudahan laporan tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca sekalian. Penulis ucapkan terimakasih.

Bandung, Agustus 2011 Penulis Ttd,

Luki Syaifulloh NIM: 11007005


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini kita tidak asing lagi mendengar kata komputerisasi, sebuah sistem akan

lebih efektif jika sudah terkomputerisasi. Selain itu penghematan waktu dan biaya akan berpengaruh pada suatu perusahaan, baik itu dalam hal pendapatan maupun biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan akan lebih mudah dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang telah komputerisasi akan lebih mudah dalam penginputan data transaksi serta menunjang pembuatan laporan yang lebih maksimal. Saat melakukan penjualan, perusahaan lebih mudah memilih laporan yang akan di cetak. Sistem penjualan yang belum terkomputerisasi akan mengakibatkan penumpukan data transasksi. Selain itu dalam hal tempat akan lebih boros. Pembuatan sistem penjualan yang baik di perlukan perancangan yang harus maksimal.

PT. Bintang Citra Motor yang berada di Jl. Moch Toha No 141 Bandung merupakan salah satu perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan otomotif yaitu motor dan Spare part. Penjualan yang dilakukan oleh PT. Bintang Citra Motor adalah penjualan tunai dan kredit, selain penjualan motor perusahaan juga menjual suku cadang dan membuka bengkel untuk servis pelanggan.

Menurut Badri Zulidamel (2005) dalam webnya yang berjudul Akuntansi

menyebutkan bahwa sistem komputer akuntansi penjualan diaplikasikan dari

accounting sistem yang berbasis database sistem dengan menggunakan teknologi


(8)

sumberdayanya berbeda, maka proses pengolahan data keuangan dengan metode tangan/mesin tik terlihat sangat berbeda dengan proses akuntansi pada sistem akuntansi komputer. Sistem akuntansi komputer banyak proses akuntansi tidak perlu dilakukan karena sebagian besar prosedur akuntansi dapat diambil alih oleh komputer. Sistem komputer akuntansi diperlukan lagi neraca lajur, karena sistem komputer akuntansi dapat memproses transaksi dan menyusun laporan keuangan dengan sedikit sekali campur tangan manusia. Namun sampai sekarang masih banyak perusahaan yang gagal, atau belum dapat memperoleh manfaat sistem akuntansi komputer akibat ketidakmampuan sumberdaya manusia.

Menurut penulusuran di wordpress (2011) yang berjudul Analisis Sistem

Informasi akuntansi penjualan menyebutkan bahwa dengan adanya Sistem

Informasi Akuntansi Penjualan yang dirancang dengan mempertimbangkan pengendalian intern yang baik, dapat membantu manajemen mengendalikan transaksi piutang usaha melalui perbaikan struktur informasi pada laporan, penerapan manajemen kredit yang disertai pengawasan teratur.

Penulis melakukan penelitian di PT. Bintang Citra Motor, karena penulis menemukan beberapa kelemahan yaitu pada saat melaksanakan kegiatan pencatatan transaksi penjualan. PT. Bintang Citra Motor sudah menggunakan komputer yaitu dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2003 dan sudah sudah sesuai dengan sistem akuntansi seperti jurnal umum, buku besar, laba rugi juga neraca, tetapi belum terkomputerisasi dengan baik, sehingga dalam pengerjaannya kurang efektif dan efisien. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ini untuk meminimalisir kesalahan pencatatan transaksi yang disebabkan karena kurang telitinya dalam proses pemasukan data serta pelaporan bagian akuntansi yang kurang efektif dalam mengolah data transaksi penjualan.


(9)

3

Melihat kekurangan yang ada pada PT. Bintang Citra Motor tersebut, penulis bermaksud membantu mempermudah PT. Bintang Citra Motor dalam proses pencatatan, pemrosesan dan pengolahan data serta pembuatan laporan keuangan yang bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang pernah terjadi dalam pembuatan laporan penjualan. Penulis bermaksud merancang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Bintang Citra Motor dengan menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0 dan database SQL Server 2000 Berbasis client Server. Penulis berharap dengan adanya perancangan sistem ini dapat membantu PT. Bintang Citra Motor dalam proses pencatatan laporan laba rugi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis bermaksud untuk mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Motor Pada PT. Bintang Citra Motor Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Sql Server 2000 Berbasis Client Server”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

A. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Bintang Citra Motor.

B. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan deskripsi jabatan pada PT. Bintang Citra Motor dengan menggunakan

software Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 Berbasis client


(10)

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah, agar masalah yang akan dibahas lebih terarah dan tidak menyimpang dari ketentuan yang ada, yaitu:

A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang dibahas yaitu penjualan motor secara tunai dan penjualan motor secara kredit. Metode pencatatan akuntansi yang digunakan pada PT. Bintang Citra Motor yaitu metode pencatatan akuntansi cash basic dan pencatatan penjualan yang digunakan yaitu

perpectual.

B. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Bintang Citra Motor menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan database Microsoft SQL Server 2000 berbasis client server yang akan menghasilkan laporan penjualan diakhir bulan dan laporan keuangan berupa laporan laba rugi dan laporan neraca.

1.4 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini untuk memperoleh data dan dokumen yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Bintang Citra Motor. Dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 DAN SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1.4.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Bintang Citra Motor.


(11)

5

B. Untuk merancang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan deskripsi jabatan pada PT. Bintang Citra Motor dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan database Microsoft SQL Server 2000 Berbasis client Server.

1.5 Objek dan Metode Penelitian 1.5.1 Unit Analisis

Definisi Unit analisis menurut Sujoko S Efferin dalam bukunya yang berjudul

Metode Penelitian Untuk Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”unit analisis

merupakan satuan terkecil dari objek penelitian yang diinginkan oleh peneliti

sebagai klasifikasi pengumpulan data” (2004:55). Definisi unit analisis menurut

Uma Sekaran dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Untuk Bisnis,

adalah sebagai berikut: ”unit analisis adalah tingkat pengumpulan data yang

dikumpulkan selama analisis data”. (2006:248)

Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menarik simpulan bahwa unit analisis adalah tempat dimana penulis mengumpulkan data dan data tesebut dapat digunakan untuk penelitian. Penulis melakukan penelitian pada perusahaan penjualan motor yaitu PT. Bintang Citra Motor yang berlokasi di Jl. Moch. Toha No. 141 Bandung Telp (022) 5228904 pada bagian ADM Head

1.5.2 Populasi dan Sampel

Definisi dari Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain

Sistem Informasi menjelaskan bahwa: ”populasi adalah seluruh item yang ada”

(2005:631), selain itu definisi lain dari Moh. Nazir dalam bukunya yang berjudul

Metode Penelitian menjelaskan bahwa: ”populasi adalah kumpulan dari individu


(12)

Berdasarkan definisi populasi di atas penulis menyimpulkan bahwa populasi adalah karakteristik dan objek yang diteliti, adapun yang menjadi populasi dari penelitian penulis adalah populasi laporan keuangan dari tahun 2001 sampai tahun 2010.

Definisi sampel menurut Husein Umar dalam buku Metode Penelitian Untuk

Skripsi dan Tesis Bisnis menerangkan bahwa: ”sampel adalah pengambilan

sebagian data populasi yang bertujuan dapat ditarik kesimpulan yang

merefleksikan” (2006:16). Definisi sampel menurut Jogiyanto HM dalam

bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan

bahwa: “sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang

ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh

itemnya”. (2005:631)

Berdasarkan definisi sampel di atas penulis dapat mengambil simpulan bahwa sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi, adapun yang menjadi sampel dari penelitian penulis adalah sampel laporan keuangan tahun 2009 dan laporan keuangan tahun 2010.

1.5.3 Objek Penelitian

Objek penelitian yang dilakukan oleh Penulis menguraikan penjelasan tentang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Bintang Citra Motor dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan database Microsoft SQL Server 2000 Berbasis client Server.


(13)

7

1.5.4 Desain Penelitian

Definisi desain penelitian menurut Moh. Nazir dalam buku yang berjudul

Metode Penelitian, menjelaskan bahwa:

Desain penelitian data primer dan data sekunder adalah desain pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga si peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data tersebut. (2005:88)

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam pelaksanaan dan perancangan penelitian.

1.5.4.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian akademik. Menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metodologi Bisnis data

kuantitatif dan data kualitatif adalah sebagai berikut:

Penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, dan disertasi serta merupakan sarana edukatif, sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya harus benar), variabel penelitian terbatas, serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan. (2002:4)

Alasan penulis memakai jenis penelitian akademik adalah agar dalam pembuatan tugas akhir dapat dibuat dengan cara-cara yang benar dan terstruktur. Penelitian ini juga dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Ahli Madya Komputer jenjang D-III.


(14)

1.5.4.2Jenis Data

Jenis data menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metodologi Bisnis

data kuantitatif dan data kualitatif adalah sebagai berikut: ”data kuantitatif adalah

penelitian yang jenis datanya berupa angka atau data kualitatif yang diangkakan” (2002:91). Menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metodologi Bisnis

data kuantitatif dan data kualitatif mengemukakan bahwa: ”data kualitatif adalah

penelitian yang jenis datanya dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar”. (2002:91)

Jenis data yang penulis ambil adalah data kuantitatif dan kualitatif yang berbentuk angka dan kata atau kalimat.

1.5.4.3Jenis Desain Penelitian

Jenis desain penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian dengan data primer/sekunder. Menurut Moh. Nazirdalam buku yang berjudul Metodologi

Penelitian, menjelaskan bahwa:

Desain penelitian data primer dan data sekunder adalah desain pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga si peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data tersebut”. (2005:88)

Berdasarkan definisi di atas penulis menggunakan penelitian data primer karena data yang didapat dari hasil wawancara langsung, sedangkan data sekunder karena data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada pada PT. Bintang Citra Motor.


(15)

9

1.5.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif, metode survei, dan metode eksplanatoris. Metode penelitian deskriptif menurut M. Nazir dalam buku yang berjudul Metode Penelitian menjelaskan bahwa:

“metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang”. (2005:54)

Metode penelitian survei menurut M. Nazir dalam buku yang berjudul Metode

Penelitian menjelaskan bahwa:

Metode Survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok

ataupun suatu daerah”. (2005:56)

Metode penelitian eksplanatoris menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian menjelaskan bahwa:

”penelitian eksplanatoris adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu sistem”. (2004:53)

Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, metode survey dan explanatoris karena penulis membutuhkan penggambaran tentang sistem yang berjalan, penulis juga terjun langsung kelapangan dan mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan judul penelitian.


(16)

1.5.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut: A. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode

Penelitian adalah: ”penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan

cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian” (2005:175).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Penelitian Lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan teknik:

1. Wawancara (interview)

Definisi wawancara menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode

Penelitian menyatakan bahwa:

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). (2005:193-194)

Penulis melakukan tanya jawab langsung kepada pejabat yang berkaitan dengan judul Penulis, yaitu pada bagian Umum PT. Bintang Citra Motor.

2. Pengamatan (Observation)

Definisi wawancara menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode

Penelitian menyatakan bahwa: “pengamatan langsung adalah cara pengambilan


(17)

11

keperluan tersebut” (2005:175). Penulis melakukan pengamatan langsung

terhadap objek, yaitu kegiatan yang terkait dengan judul penulis. B. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitiaan kepustakaan menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul

Metode Penelitian, adalah sebagai berikut: “teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada

beberapa buku yang terkait dalam penelitian”. (2005:175)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian kepustakaan adalah mengumpulkan data-data dan informasi dari buku sumber yang diperoleh dari perpustakaan dan datanya akan digunakan sebagai dasar pangetahuan dan perbandingan di dalam melaksanakan penulisan dan pembahasan.

1.6 Rekayasa Perangkat Lunak

1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto HM dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain

Sistem Informasi, menyatakan bahwa: ”metodologi pengembangan sistem berarti

adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu

sistem informasi” (2005:41). Definisi menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang

berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan bahwa: ”metodologi

pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan untuk mengembangkan suatu sistem informasi”. (2003:41)


(18)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa metodologi pengembangan sistem adalah cara untuk memperbaiki atau mengembangkan suatu sistem informasi yang ada menjadi lebih baik.

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ini adalah metodologi pengembangan sistem yang berorientasi pada keluaran, proses dan data. Pengembangan sistem yang digunakan penulis yaitu:

A. Metodologi yang berorientasi keluaran

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi, menyatakan bahwa:

Metodologi ini disebut juga metodologi tradisional karena dalam tahapan pengembangan sistem tanpa dibekali dengan teknik dan piranti yang memadai, seperti cara menganalisis, menggambarkan sistem, sehingga sering juga disebut Metodologi Sistem Development Life Cycle (SDCL), dimana fokus utama metodologi ini adalah pada keluaran/output seperti laporan laporan penjualan, laporan pembelian dan lain sebagainya. (2003:42)

Kartu Stock

Kartu Stock Laporan Pembelian

Faktur Penjualan

Pengembangan Sistem Informasi

(Narasi)

Gambar 1.1 Metodologi Berorientasi Keluaran(2004:68) B. Metodologiyang berorientasi proses

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi, menyatakan bahwa: ”metodologi ini disebut juga dengan metodologi


(19)

13

Penulis menggunakan metode ini karena metodologi ini telah dilengkapi dengan alat-alat (tool) dan teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem, alat yang digunakan antara lain data flow diagram (DFD), dan bagan terstruktur. Fokus utama metodologi ini pada proses dengan menggambarkan dunia nyata yang memakai data flow diagram.

Gambar 1.2 Metodologi Berorientasi Proses (2004:68) C. Metodologi yang berorientasi data

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi, menyatakan bahwa: ”metodologi ini disebut juga metodologi model

informasi. Alat yang digunakan untuk membuat model adalah entity relational

diagram(ERD)”. (2003:43)

Penulis menggunakan metode ini karena penulis menggunakan ERD dalam tahap perancangan sistem. Fokus utama dari metodologi ini adalah data, dimana dunia nyata digambarkan dalam bentuk entitas, atribut data serta hubungan antar data tersebut.

Gambar 1.3 Metodologi Berorientasi Data (2004:68)

Proses

Proses

Proses

Proses

Pengembangan Sistem Informasi

Data Data

Data

Pengembangan Sistem Informasi


(20)

1.6.2 Model Pengembangan Sistem

Model pengembangan sistem yang penulis pakai adalah iterasi, adapun definisi

dari iterasi adalah ”Tahapan-tahapan tersebut dilaksanakan dengan pemakai

teknik iterasi atau dimana suatu proses dilaksanakan secara berulang-ulang sampai

didapatkan hasil yang diinginkan” (Tata Sutabri 2004: 62).

Adapun skema model pengembangan sistem iterasi adalah sebagai berikut:

Survei Sistem

Analisa Sistem

Desain Sistem

Pembuatan Sistem

Implementasi Sistem

Pemeliharaan Sistem

Produk

Gambar 1.4 Iterasi (2004: 63)

1.7 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada PT. Bintang Citra Motor ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang diperoleh walaupun dalam penyajiannya masih jauh dari kesempurnaan, kegunaan penelitian yang dilakukan penulis


(21)

15

mengenai perancangan sistem informasi akuntansi penjualan adalah sebagai berikut :

A. Bagi Penulis

Untuk mengembangkan pengetahuan yang peneliti peroleh selama dibangku kuliah serta membandingkan teori yang diperoleh dengan lingkungan kerja serta untuk mengaplikasikan ilmu komputer yang diperoleh yaitu Microsoft Visual Basic 6.0 menggunakan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis client

Server sebagai database-nya, dengan merancang Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan sebagai karya nyata. B. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk sebagai bahan referensi bagi peneliti lain jika ingin melanjutkan atau mengembangkan tema yang sama yaitu mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada bagian Adm Head pada PT. Bintang Citra Motor.

C. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian dan rancangan yang dibuat oleh penulis dapat digunakan sebagai solusi bagi PT. Bintang Citra Motor pada bagian Adm Head dalam mengelola dan pembuatan laporan dengan lebih cepat, tepat dan akurat serta memberi kemudahan dalam pengelolaan data.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.8.1 Lokasi Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian pada PT. Bintang Citra Motor yang berlokasi di Jl. Moch. Toha No. 141 Bandung Telp (022) 5228904), Fax (022) 5203609, Situs: www.bahanayamaha.com Penulis melakukan penelitian pada bagian Adm Head


(22)

1.8.2 Waktu Penelitian

Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 sampai dengan bulan Agustus 2011. Berikut adalah time schedule penelitian:

Table 1.1 Time Schedule Penelitian Tugas Akhir

1.9 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman pada penyusunan penelitian ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan sabagai berikut:

A. Bagian awal terdiri dari lembar judul, pernyataan keaslian, lembar pengesahan pembimbing dan penguji, abstrak, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan daftar simbol.


(23)

17

B. Bagian isi terdiri dari:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini membahas ruang lingkup permasalahan secara umum dan khusus yang terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, objek dan metode penelitian, rekayasa perangkat lunak, kegunaan penelitian, lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap teori-teori tersebut diperoleh dari buku-buku dan referensi lain.

BAB III: ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menguraikan lebih rinci dan terurut mengenai sistem yang berjalan pada perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan, tujuan perusahaan, struktur organisasi, deskripsi jabatan, kebijakan dan pengendalian intern tentang sistem yang berjalan, fungsi yang terkait, formulir/dokumen yang digunakan, catatan yang digunakan, sistem yang berjalan, serta kelemahan sistem yang berjalan.

BAB IV: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

Bab ini menguraikan sistem informasi akuntansi yang diusulkan, perancangan model sistem yang diusulkan, perancangan struktur menu, perancangan antar muka dan laporan, tampilan dan kode program aplikasi yang dibuat, komponen sistem yang dikonversi,


(24)

jaringan komputer, serta menjelaskan kelebihan dan kelemahan sistem yang diusulkan.

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan simpulan dan saran dari hasil analisis penelitian dari permasalahan yang ada.


(25)

19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan 2.1.1 Perancangan

Menurut Susanto Azhar yang dimaksud dengan Perancangan dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan

Pengembangannya adalah sebagai berikut: “spesifikasi umum dan terinci dari

pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis” (2004:332).

Menurut Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan

Desain Sistem Informasi, menyatakan bahwa: “perancangan adalah

kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah” (2005:51).

Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis dapat memberikan simpulan bahwa perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah.

2.1.2 Sistem

Definisi sistem menurut pernyataan Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain adalah sebagai berikut:

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sesuatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran


(26)

Adapun definisi lain sistem adalah:

Kumpulan/group dari subsistem /bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. (Susanto, 2004:18)

2.1.3 Informasi

Definisi informasi menurut Jogiyanto HM dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut: “data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya.”(2005:8)

Definisi informasi menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul

Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut: “hasil pengolahan data

yang memberikan arti dan manfaat.”(2004:40)

Berdasarkan definisi diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah yang bermanfaat bagi perusahaan untuk pengambilan keputusan.

Referensi diatas menyebutkan bahwa kualitas informasi terbagi menjadi empat bagian, diantaranya :

A. Akurat B. Releven

C. Tepat waktu D. Lengkap


(27)

21

2.1.4 Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain

menjelaskan bahwa:

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (2005:11).

Definisi sistem informasi menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangan Berbasis

Komputer, menyebutkan bahwa:

Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna. (2004:61)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang berisi SPD (Sistem Pengolah Data) dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang bersifat manajerial.

2.1.5 Akuntansi

Definisi akuntansi menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Suatu Pengantar”menyebutkan bahwa:

Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan


(28)

yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.(2004:3)

Menurut Hafiz Abdul Tanjung dalam bukunya yang berjudul Akuntansi

Pemerintah Daerah menyebutkan definisi akuntansi sebagai berikut:

“akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan

penganalisaan data keuangan suatu organisasi” (2008:3).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa akuntansi adalah proses pencatatan sampai pelaporan yang berhubungan dengan informasi ekonomi yang digunakan untuk mengambil keputusan.

Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan yang dimaksud dengan akuntansi adalah sebagai berikut: “proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pelaporan

informasi ekonomi” (2009:2).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat mengambil simpulan bahwa akuntansi adalah proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang akan menggunakan informasi tersebut.

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi

Salah satu metode pencatatan akuntansi adalah metode pencatatan akuntansi

berbasis akrual (accrual based), definisi accrual based menurut Nordiawan Deddi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik, menyebutkan


(29)

23

kewajiban” (2006:120). Definisi accrual basic menurut Abdul Halim dalam

bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah,

menyebutkan bahwa: ”basis akrual adalah dasar akuntansi yang mengakui

transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi

(dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar)”.

(2004:39)

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pencatatan akuntansi terdiri dari dua pencatatan yaitu metode cash basic

dimana penerimaan dan pengeluaran kas dicatat saat itu juga pada saat transaksi, dan accrual basic dimana pencatatan akuntansi diakui langsung ketika terjadi transaksi walaupun belum terjadi penerimaan atau pengeluaran kas.

2.1.5.2 Proses Akuntansi

Definisi menurut Jusuf Al-Haryono dalam bukunya yang berjudul

Dasar-Dasar Akuntansiproses akuntansi adalah sebagai berikut: “akutansi merupakan

suatu proses yang meliputi pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan dari suatu organisasi” (1997:11). Definisi menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar

menerangkan bahwa:

Proses akuntansi merupakan suatu kegiatan yang meliputi pengidentifikasian dan pengukuran data relavan untuk pengambilan keputusan, pemrosesan data, dan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan, pengkomunikasian informasi kepada pemakai. (2004: 20)


(30)

Berdasarkan definisi di atas dapat diambil simpulan bahwa proses akuntansi adalah proses yang terdapat dalam akuntansi yang terdiri dari pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan. Apabila digambarkan, maka siklus akuntansi seperti gambar di bawah ini:

Transaksi Pencatatan Penggolongan Pengikhtisaran Laporan

Akuntansi

Menganalisis Dan Menginterprestasikan

Pemrosesan dan Pelaporan

Pemakai Informasi Akuntansi

Pengkomunikasian Informasi Pengikhtisaran

dan Pengukuran data

Gambar 2.1 Proses Akuntansi

(Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:20)

2.1.5.3 Siklus Akuntansi

Definisi siklus akuntansi menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, menyebutkan

bahwa: ”siklus akuntansi adalah tahap-tahap yang ada dalam sistem akuntansi”

(2004:42). Definisi siklus akuntansi menurut Indra Bastian dalam bukunya

Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:

Siklus Akuntansi merupakan serangkaian prosedur kegiatan akuntansi dalam suatu periode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangan dan penutupan pembukuan secara keseluruhan, dan siap untuk pencatatan transaksi periode selanjutnya. (2005:24)


(31)

25

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa siklus akuntansi dimulai dari terjadinya transaksi, kemudian dilakukan pencatatan ke dalam jurnal, diposting ke dalam buku besar, sampai pengikhtisaran dan menghasilkan laporan keuangan.

2.1.5.3.1 Jurnal Umum

Definisi jurnal menurut Mulyadi pada buku Sistem Akuntansi menerangkan bahwa: “Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya”

(2001:101).

Definisi jurnal dalam menurut Soemarso dalam buku yang berjudul

Akuntansi Suatu Pengantar, adalah sebagai berikut: “jurnal adalah formulir

khusus yang digunakan untuk mencatat secara kronologis transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan menurut nama perkiraan dan jumlah barang yang harus didebet dan dikredit“(2004:110).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat memberikan simpulan bahwa jurnal adalah catatan asli dari transaksi keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya.

Tabel 2.1 Jurnal Umum

(Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:94) PT. XXX

JURNAL UMUM

PERIODE AT……….

Tanggal Nomor

Bukti Keterangan Ref Debit Credit


(32)

Tabel 2.2 Jurnal Umum Penjualan

(Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:172) PT. XXX

JURNAL UMUM

PERIODE AT……….

Tanggal Nomor

Bukti Keterangan Ref Debit Kredit

xx xx xxx Kas 111 XXX -

Penjualan 411 - XXX

xxx HPP 421 XXX -

Persediaan Brg

Dagang 131 - XXX

xx xx xxx Kas 111 XXX

Piutang 113

Penjualan 411 XXX

xxx HPP 421 XXX

Persediaan Brg

Dagang 131 XXX

xx xx xxx Kas 111 XXX

Piutang 113 XXX

xx xx xxx Ongkos Kirim XXX

Kas 111 XXX

Jurnal umum di atas merupakan penjulan barang dagang, dimana posisi kas di debit yang merupakan penjualan barang dagang bertambah dimana penjualan diposisi kredit yang terjadi kas berkurang.

2.1.5.3.2 Buku Besar

Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi

penjelasan buku besar (general ledger) adalah sebagai berikut: “buku besar

(general ledger) merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan

untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal”.

(2001:121)

Menurut Soemarso dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar definisi


(33)

27

yang salin berhubungan dan yang merupakan satu kesatuan tersendiri”

(2004:68).

Berdasarkan definisi di atas dapat diambil simpulan bahwa buku besar adalah suatu kumpulan perkiraan yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang lengkap yang sebelumnya dicatat di dalam jurnal umum.

Tabel 2.3 Buku Besar Umum

(Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:168) PT.XXX

BUKU BESAR UMUM PERIODE AT...

Nama Akun: ...

No.Akun: ...

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit

Tabel 2.4 Buku Besar Umum Kas

(Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:168) PT.XXX

BUKU BESAR UMUM PERIODE AT...

Nama Akun: Kas No.Akun: 111 Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

Saldo Awal V

Penjualan 411 XXX XXX -

Piutang 113 XXX XXX -


(34)

Tabel 2.5 Buku Besar Umum Penjualan (Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:168)

PT.XXX

BUKU BESAR UMUM PERIODE AT...

Nama Akun: Penjualan No.Akun: 411

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

XX/XX/XXX Kas 111 - XXX - XXX

XX/XX/XXX Piutang 113 - XXX - XXX

Tabel 2.6 Buku Besar Umum HPP

(Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:168) PT.XXX

BUKU BESAR UMUM PERIODE AT...

Nama Akun: HPP No.Akun: 421

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

XX/XX/XXX Persediaan Barang Dagang

131 XXX - XXX -

Tabel 2.7 Buku Besar Umum Piutang (Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:168)

PT.XXX

BUKU BESAR UMUM PERIODE AT...

Nama Akun: Piutang No.Akun: 113

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

XX/XX/XXX Saldo Awal V XXX - XXX -

Penjualan XXX - XXX -


(35)

29

Tabel 2.8 Buku Besar Umum Persediaan Barang Dagang (Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:168)

PT.XXX

BUKU BESAR UMUM PERIODE AT...

Nama Akun: Persediaan No.Akun: 411

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

XX/XX/XXX HPP 421 - XXX - XXX

Tabel 2.9 Buku Besar Umum Ongkos Kirim (Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:168)

PT.XXX

BUKU BESAR UMUM PERIODE AT...

Nama Akun: Persediaan No.Akun: 411

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

XX/XX/XXX Kas 111 XXX - - XXX

2.1.5.3.3.1 Laporan Laba Rugi

Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam bukunya yang berjudul

Standar Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut:

Laporan keuangan yaitu memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggung jawaban (stewardship)

manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. (2007:1.2)

Definisi laporan laba rugi adalah: “Laporan laba/rugi adalah ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu.


(36)

Laporan laba/rugi menunjukkan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu” (Soemarso, 2004:129).

Berdasarkan definisi di atas dapat diambil simpulan bahwa laporan keuangan adalah output dari proses akuntansi yang berisi tentang kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.

Tabel 2.10 Laporan Laba Rugi

(Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:225) PT "X"

Laporan Laba Rugi Periode xxxxxx

Pendapatan :

Penjualan Xx

HPP :

Persediaan awal xx

Pembelian barang dagang xx

Persediaan barang untuk dijual xx

Persediaan barang akhir xx

Total HPP : xx

Laba Bruto xx

Beban- beban

Biaya Usaha xx

Biaya lain-lain xx

Total Beban xx

Laba bersih xx

Laba ditahan di awal tahun xx

Laba ditahan di akhir tahun xx

2.1.5.3.3.2 Neraca

Defini neraca menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi

Suatu Pengantar adalah sebagai berikut: “neraca adalah daftar aktiva,

kewajiban dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu”(2004:55). Definisi

neraca menurut Al Haryono dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar


(37)

31

modal perusahaan pada suatu saat tertentu, misalnya pada akhir bulan”. (2001.129)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa neraca

merupakan daftar atau posisi keuangan yang meliputi aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada suatu akhir periode.

Tabel 2.11 Laporan Neraca

(Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:53)

PT "XXX" Neraca Periode XX/XX/XXX

Aktiva Utang & Modal

Aktiva Lancar: Utang

Kas XXX Utang dagang XXX

Kas Kecil Utang Voucher

Kas di Bank Utang Bunga

Piutang Usaha Jumlah Utang XXX

Persediaan XXX

Jumlah Aktiva Lancar XXX Modal:

Modal XXX

Aktiva Tetap:

Tanah

Bangunan Jumlah modal XXX

Kendaraan XXX

Peralatan

Jumlah Aktiva Tetap XXX

Jumlah Aktiva XXX

Jumlah utang &

modal XXX

2.1.5.4Jurnal Penutup

Definisi Jurnal Penutup adalah “untuk memindahkan saldo-saldo rekening sementara (rekening-rekening nominal dan rekening prive)”. (Jusuf Al Haryono, 2003: 276)

Adapun definisi lain dari Jurnal Penutup yang menjelaskan bahwa “jurnal penutup adalah Ayat jurnal untuk me-nol-kan saldo akun-akun sementara


(38)

apabila akan dimulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya”. (Soemarso, 2004: 134)

Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa jurnal penutup adalah jurnal pembantu untuk merubah saldo menjadi nol.

Tabel 2.12 Jurnal Penutup

(Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004:141)

PT “XXX

Jurnal Penutup Period at XXX

Tanggal Keterangan P/R Debit Kredit

XXX Penjualan 411 XXX -

Ikhtisar Laba Rugi 33 - XXX

XXX Ikhtisar Laba Rugi 33 XXX -

HPP 511 - XXX

XXX Ikhtisar Laba Rugi 33 XXX -

Modal 311 - XXX

2.1.6 Sistem Akuntansi

Definisi sistem akuntansi menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul

Sistem Akuntansi adalah:

Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan dalam pengelolaan perusahaan. (2001:3)

Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi, mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut: “sistem informasi


(39)

33

menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan

dan memproses bisnis”. (2001:4)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan menganalisis dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi guna memudahkan dalam pengolahan perusahaan.

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jogiyanto HM dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem

Informasi, mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:

Sistem Informasi Akuntansi adalah Kumpulan kegiatan–kegiatan dari organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham. Pemerintah dan pihak–pihak luar lainnya. (2005:17)

Menurut Krismiaji dalam buku yang berudul Sistem Informasi Akuntansi

adalah sebagai berikut: ” Sebuah sistem yang memproses data dan transaksi

guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis”. (2005:4)

Berdasarkan definisi di atas dapat diambil simpulan bahwa sistem informasi akuntansi adalah subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk menyediakan informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan di bidang keuangan.


(40)

2.1.8 Penjualan 2.1.8.1 Penjualan

Definisi penjualan menurut Soemarso dalam buku yang berjudul Akuntansi

Suatu Pengantar adalah sebagai berikut: “Penjualan adalah penjualan barang

dagang oleh perusahaan, penjualan dapat dilakukan secara kredit dan tunai” (2004:160).

2.1.8.1.1 Penjualan Tunai

Menurut Soemarso dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar

mendefinisikan penjualan tunai adalah: “penjualan barang secara tunai dicatat sebagai debit pada akun kas dan kredit pada akun penjualan. Dalam praktik, biasanya penjualan secara tunai ini dicatat dalam buku penerimaan kas.” (2004:160).

Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi

menyebutan bahwa: ”Penjualan yang terdiri dari enjualan barang atau jasa baik

secara kredit maupun secara tunai.”(2001:165)

2.1.8.1.2 Penjualan Kredit

Definisi penjualan kredit adalah: “penjualan secara kredit adalah penjualan barang secara kredit dicatat sebagai debit pada akun piutang dagang dan kredit pada akun penjualan. Transaksi ini dicatat dalam buku penjualan”. (Soemarso S.R, 2004:160)

Penulis menyimpulkan bahwa Penjualan Tunai, yaitu proses penjualan barang dimana pembayaran atas transaksi tersebut dilakukan secara langsung sehingga menjadi pemasukan tunai bagi perusahaan. Penjualan Kredit, yaitu


(41)

35

proses penjualan barang dimana pembayaran atas transaksi tersebut ditangguhkan dan akan dibayarkan pada batas waktu tertentu dengan atau tanpa syarat sehingga menjadi piutang bagi perusahaan.

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah: ”sebuah sistem yang memproses

data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan memproses bisnis.” (Krismiaji. 2005:4) Definisi penjualan menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem

Akuntansi, menyebutkan bahwa: “penjualan adalah kegiatan yang terdiri dari

penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun secara tunai ”. (2005:130)

Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi dari keseluruhan kegiatan usaha yang terdiri dari penjualan barang atau jasa agar dapat mencapai tujuan organisasi.

2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan 2.1.10.1 Definisi

Berdasarkan dari pengertian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan adalah Perancangan suatu sistem yang menyangkut masalah pencatatan dan pelaporan yang dilakukan dengan proses transaksi oleh perusahan tersebut. Dalam hal ini proses yang terjadi dari input, proses, hingga menjadi output yang diinginkan.


(42)

yaitu input transaksi yang terjadi, proses ke dalam jurnal umum, dan memposting buku besar umum hingga menghasilkan laporan keuangan yang terdiri dari laporan Laba Rugi dan Neraca.

2.1.10.2 Fungsi-fungsi yang Terkait

Penjualan kredit ataupun penjualan tunai terdapat fungsi yang terkait. Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi fungsi yang terkait untuk penjualan kredit adalah sebagai berikut:

A. Fungsi Penjualan B. Fungsi Kredit C. Fungsi Gudang D. Fungsi Pengiriman E. Fungsi Penagihan F. Fungsi Akuntansi”

Berikut ini penjelasan dari fungsi yang terkait tersebut: A. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada surat order tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman), meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang yang akan dikirim dan mengisi surat order pengirim.


(43)

37

B. Fungsi Kredit

Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan kredit bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi kredit kepada pelanggan.

C. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan.

D. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan.

E. Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan serta menyediakan kopi faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan kredit oleh fungsi akuntansi. F. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan memuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan.

Untuk penjualan tunai, fungsi yang terkaitnya adalah sebagai berikut:

A. Fungsi Penjualan B. Fungsi Pengiriman C. Fungsi Gudang D. Fungsi Akuntansi.


(44)

Berikut ini uraian di atas: A. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada surat order tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman), meminta otorisasi, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang yang akan dikirim dan mengisi surat order pengirim.

B. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan.

C. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan.

D. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencatat transaksi yang timbul dari transaksi penjualan tunai.

2.1.10.3 Formulir/Dokumen yang Digunakan

Di dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, terdapat dokumen-dokumen yang digunakan. Menurut Mulyadi bukunya Sistem Akuntansi

dokumen yang digunakan untuk penjualan kredit adalah:

A. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya B. Faktur dan Tembusannya


(45)

39

C. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan D. Bukti Memorial

Berikut ini penjelasan dari dokumen untuk penjualan kredit di atas:

A. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya, merupakan dokumen pokok untuk memproses penjualan kredit kepada pelanggan.

B. Faktur dan Tembusannya, merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang

C. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan, merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

D. Bukti Memorial, merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan jurnal umum.

Untuk penjualan tunai dokumen yang digunakan adalah:

A. Faktur Penjualan Tunai B. Pita Registrasi Kas

C. Credit Card sales Slip

D. Bill Of Lading

E. Faktur Penjualan F. Bukti Setor bank

G. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Berikut ini penjelasan dari dokumen untuk penjualan tunai di atas:

A. Faktur Penjualan Tunai, dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.


(46)

B. Pita Register Kas (Cash Register Tape), dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas (Cash Register).

C. Credit Card Sales Sip, dokumen ini dicetak oleh Credit Card Center

Bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu kredit.

D. Bill Of Lading, dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari

perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum. E. Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan. F. Bukti Setor Bank, dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti

penyetoran kas di Bank.

G. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan, dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas Harga Pokok Produk yang dijual selama satu periode.

2.1.10.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan

Menurut Mulyadi bukunya Sistem Akuntansicatatan yang digunakan untuk penjualan kredit adalah sebagai berikut:

A. Jurnal Penjualan B. Kartu Piutang C. Kartu Persediaan D. Kartu gudang E. Jurnal Umum”


(47)

41

A. Jurnal Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit.

B. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini merupakan buku pendukung yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya. C. Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang

berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.

D. Kartu Gudang, catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk disimpan digudang.

E. Jurnal Umum, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat Harga Pokok Produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

Sedangkan untuk penjualan tunai, catatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. Jurnal Penjualan B. Jurnal Umum C. Kartu Persediaan D. Kartu Gudang”

Berikut uraian di atas:

A. Jurnal Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit.

B. Jurnal Umum, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat Harga Pokok Produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

C. Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.

D. Kartu Gudang, catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk di simpan di gudang.


(48)

2.1.10.5 Standar Akuntansi Penjualan

Standar akuntansi penjualan yang penulis pakai ialah PSAK No.23 penjualan barang harus diakui bila kondisi berikut terpenuhi:

A. Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dengan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.

B. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual.

C. Jumlah pendapatan tersebut dengan andal.

D. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut.

E. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

2.1.10.6 Kebutuhan Perangkat Lunak SIA Penjualan

Definisi rekayasa software (perangkat lunak) menurut Al-Bahra dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak adalah sebagai berikut:

A. Sebagai disiplin managerial dan teknis yang berhubungan dengan penemuan sistematik, produksi dan maintenance sistem perangkat lunak yang berkualitas tinggi, disampaikan pada waktu yang tetap serta memiliki harga yang mahal.

B. Suatu proses evolusi dan pemanfaatan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak.

C. Penetapan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam rangka mendapatkan perangkat lunak yang ekonomis yaitu perangkat lunak yang terpecaya dan bekerja efisien pada mesin (komputer)”. (2006:2)

Software yang dibutuhkan dalam membuat perancangan sistem informasi

akuntansi penjualan, software yang dapat digunakan terdiri dari:

A. Java Script B. Turbo C++


(49)

43

C. Delphi Pascal

D. Microsoft Visual Basic

Software Microsoft Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemograman yang

digunakan penulis dalam pembuatan sistem informasi akuntansi penjualan, karena software ini dapat mendukung berbagai macam database, mudah dalam membuat laporan, serta user friendly bagi penggunanya. Software ini menghasilkan program aplikasi tentang sistem informasi penjualan. Database mempunyai beberapa macam jenis, diantaranya sebagai berikut:

A. SQL Server 2000 B. Oracle Server C. My SQL

D. Microsoft Access E. Microsoft Foxpro

Database yang digunakan penulis dalam perancangan sistem informasi

akuntansi penjualan adalah Microsoft SQL Server 2000, karena Database ini mudah dimengerti cara kerjanya, dapat membuat suatu database dengan banyak file, serta memiliki query untuk relasi antar tabel. Database yang dihasilkan adalah database surat permintaan pengajuan penjualan, database

surat permintaan pembayaran, database faktur/kwitansi, database laporan bulanan stok akhir persediaan barang serta database barang penjualan.

Dibutuhkan software aplikasi pembuatan laporan/report dalam perancangan sistem informasi akuntansi penjualan. Berikut software aplikasi yang sering digunakan:


(50)

A. Crystal Report

B. Data Environment Access

Crystal report adalah software aplikasi yang digunakan dalam perancangan sistem informasi akuntansi penjualan, karena software ini dapat mendesain bentuk laporan sesuai dengan keinginan. Laporan yang dihasilkan adalah laporan bulanan stok akhir persediaan barang dan laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi dan neraca

2.2 Bentuk Jenis dan Bidang Perusahaan

A. Jenis Perusahaan

Bentuk perusahaan pada PT. Bintang Citra Motor adalah perseroan terbatas (PT). Menurut Erhans, dkk. dalam bukunya Akuntansi berdasarkan prinsip

akuntansi Indonesia perusahaan jasa dan dagang, mendefinisikan perseroan

terbatas (PT) sebagai berikut: “perseroan terbatas (PT) ialah perusahaan yang

modalnya terbagi atas beberapa saham dimana saham-saham tersebut dimiliki

lebih dari satu orang” (2000:13). Menurut Erhans, dkk. dalam bukunya Akuntansi berdasarkan prinsip akuntansi Indonesia perusahaan jasa dan

dagang, mendefinisikan perusahaan jasa sebagai berikut: “perusahaan jasa

ialah perusahaan yang menjual jasa kepada konsumen” (2000:11). Jenis

perusahaannya adalah perusahaan jasa serta bergerak dibidang pengiriman barang.

B. Bidang Perusahaan

Bidang perusahaan yang penulis teliti merupakan bidang perusahaan yang bergerak di bidang penjualan motor.


(51)

45

2.3 Alat Pengembangan Sistem 2.3.1 Diagram Konteks

Definisi diagram konteks menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem informasi, menyebutkan bahwa:

Diagram konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada. (2004:166)

Definisi diagram konteks menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain sistem informasi, menyebutkan

bahwa: “diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem” (2005:64). Berdasarkan definisi

di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan seluruh sistem secara umum.

2.3.2 Diagram Arus Data

Definisi diagram arus data menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, menyebutkan bahwa:

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network yang menggambarkan

suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya. (2004:163)


(52)

Definisi diagram arus data menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain sistem informasi, menyebutkan bahwa: “diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarakan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil” (2005:26). Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram aliran data adalah suatu model sistem yang menggambarkan komponen-komponen sistem yang membentuk sebuah sistem yang lebih kecil.

2.3.3 Kamus Data

Pengertian kamus data menurut Jogiyanto HM dalam bukunya Analisis &

Desain, menjelaskan bahwa: “kamus data adalah katalog fakta tentang data

dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi” (2005:725). Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi

mendefinisikan kamus data sebagai berikut: “kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi” (2004:170).

Berdasarkan definisi di atas maka kamus data adalah katalog fakta mengenai data dan kebutuhan informasi yang diperlukan dari sistem informasi.

2.3.4 Bagan Alir

Menurut Krismiaji dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, mendefinisikan bagan alir (flowchart) sebagai berikut:

Bagan Alir merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis. Bagan alir merupakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur


(53)

47

pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem. (2002:71)

Definisi bagan alir menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa: ”bagan alir (flowchart)

adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau

prosedur sistem secara logika” (2005:795). Berdasarkan definisi di atas penulis

dapat menarik simpulan bahwa bagan alir adalah sebuah bagan yang menggambarkan prosedur-prosedur dari sistem.

2.3.5 Normalisasi

Definisi normalisasi menurut Jogiyanto HM dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa: ”normalisasi adalah proses

untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan group elemen yang berulang-ulang” (2005:30). Definisi normalisasi menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain sistem informasi, menyebutkan bahwa: “normalisasi adalah proses pengelompokan data ke

dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk

dimodifikasi”. (2005:169)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa normalisasi adalah sebuah proses pengelompokan atau mengklasifikasikan tabel atau relasi atau file.


(54)

2.3.6 Diagram Relasi Entitas

Definisi diagram relasi esntitas menurut Krismiaji dalam bukunya Sistem

Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”sebuah diagram relasi entitas

secara grafis menggambarkan isi sebuah database” (2002:30). Definisi diagram

relasi entitas menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan

Desain sistem informasi, menyebutkan bahwa: ”diagram relasi entitas adalah

suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam

sistem secara abstrak”. (2005:143)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa diagram relasi entitas adalah model jaringan yang menggambarkan isi susunan database.

A. Derajat Relationship (Relationship Degree)

Definisi relationshipdegree atau derajat relationship menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain sistem informasi,

menyebutkan bahwa: “jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu

relationship” (2005:145). Macam-macam relationship yang sering digunakan dalam ERD adalah sebagai berikut:

1. Unary Relationship

Unary relationship adalah model relationship yang terjadi antara entity

yang berasal dari entity set yang sama. Contoh:

Pegawai Menikah


(55)

49

2. Binary Relationship

Binary relationship adalah model relationship antara instance-instance

dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Contoh:

Dept. Pegawai Bekerja Untuk

M N

Gambar 2.3 Binary Relationship(2005:145)

3. Ternary Relationship

Ternary relationship merupakan relationship antara instance-instance

dari tiga tipe entitas secara serentak. Contoh:

Alat

Pegawai Pegawai

Jumlah Bekerja Untuk

Gambar 2.4 Ternary Relationship(2005:145) B. Kardinalitas

Terdapat 3 macam kardinalitas relasi menurut versi Chen yaitu sebagai berikut:

1. Relasi satu-ke-satu (One to One)

Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.


(56)

Contoh:

Dosen 1 Kepalai 1 Jurusan

NID NID

Gambar 2.5 Diagram Kardinalitas One to One(2005:149)

2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many to

One)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Contoh:

Dosen 1 Ajar M Kuliah

NID NID Kd_Mk

Gambar 2.6 Diagram Kardinalitas One to Many(2005:150)

Kuliah M Diambil 1 Mahasiswa

NID Kd_Mk Nim Nama


(57)

51

3. Relasi Banyak-ke-Banyak (Many to Many)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Contoh:

Mahasiswa M Belajar N Kuliah

NIM NIM Kd_Mk Kd_Mk

Gambar 2.8 Diagram Kardinalitas Many to Many(2005:151)

Partisipasi (Participation) Menurut Bagul Earp (2003:77) dalam bukunya yang berjudul Data Design Using Entity – Relationship Diagram, membagi

participation menjadi dua yaitu sebagai berikut:

A. Full Participation is the double line. Some designers prefer to call this

participation mandatory. The point is that is that if part of a relationship is mandatory or full, you cannot have a null value (a

missing value) for that attribute in relationship.

B. Part Participation is the single line, is also called optional. The sense

of partial, optional participation is that there could be student who


(58)

Vehicle ID

Automobile

make Body style

color year

Student drive

Student number

address name

school Last_name Middie initail

First_name

Full participation 1

1

Gambar 2.9 Full Participation dan Part Participation

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Full

Participation dalam setiap hubungan pasti ada yang saling melengkapi, jika

hanya sebagian (garis tunggal tadi) yang dominan itu hanya sebelah pihak.

2.2 Software

2.4.1 Software Sistem Operasi

Definisi software menurut Azhar susanto dalam bukunya yang berjudul

Sistem Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa:

Sistem operasi (Operating system) berfungsi untuk mengendalikan hubungan antar komponen-komponen yang terpasang dalam suatu sistem komputer, misalnya antar keyboard dengan CPU, dengan layar monitor dan lain-lain. (2004:167)

Contoh dari operating system, diantaranya adalah WINDOWS, Mac OS X, SCO UNIX, LINUX dan lain-lain. Definisi dari microsoft windows XP menurut Abdul Rajaq dan Ruly dalam bukunya yang berjudul Penuntun


(1)

180

4.8Kelebihan dan Kelemahan Sistem Usulan 4.8.1 Kelebihan sistem yang diusulkan

Kelebihan dari sistem yang diusulkan penulis ini adalah bahwa pada aplikasi ini semuanya dilakukan oleh komputer, dan tugas dari user atau pengguna hanya melakukan inputan sesuai dengan dokumen atau laporan yang akan dibuat. Selain itu, pada aplikasi ini telah adanya kontrol yaitu tidak semua bagian dapat menggunakan aplikasi ini, karena dengan adanya login sebelum masuk ke dalam aplikasi ini. Sehingga data yang tersimpan pada database dapat terhindar dari hal-hal yang tidak seharusnya.

4.8.2Kelemahan sistem yang diusulkan

Untuk program aplikasi sistem informasi akuntansi dengan menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0 dengan database SQL server 2000 ini terdapat beberapa kelemahan diantaranya sebagai berikut:

A. Tidak ada form khusus untuk pergantian nomor akun, karena no akun yang digunakan hanya untuk akun yang berkaitan dengan judul tugas akhir ini. B. Tidak dapat melakukan perubahan password.

C. Software aplikasi ini hanya memunculkan data dan transaksi yang berkaitan dengan laporan keuangan secara umum.


(2)

871vb191

Mempelajari permasalahan yang ada mengenai Sistem Informasi Akuntasi Penjualan pada PT. BINTANG CITRA MOTOR, dan berusaha menerapkan ilmu yang telah didapat diperkuliahan dengan mengikuti perkembangan komputer dan kebutuhan penggunanya, maka penulis bisa mengambil simpulan dan saran untuk kemajuan perusahaan pada masa yang akan datang.

5.1 Simpulan

A. Penjualan pada PT.Bintang Citra Motor dilakukan oleh bagian Adm Head, sedangkan pencatatan akuntansi pada PT. Bintang Citra Motor dilakukan oleh bagian keuangan dan cara membuat catatan transaksinya masih menggunakan kertas kerja yang bisa mengakibatkan terjadinya human error, sehingga dalam pengerjaannya kurang efektif dan efisien.

B. Penulis membuat rancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan berbasis client server dengan sebelumnya penulis membuat perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dengan merancang sebuah sistem secara umum menggunakan Diagram Arus Data, penjabaran secara rinci menggunakan Bagan Alir, dokumen yang ada pada sistem menggunakan Kamus Data, dan untuk rancangan tabel menggunakan Diagram Relasi Entitas, normalisasi dokumen dan menggunakan database SQL Server 2000 dan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0, sehingga dengan aplikasi tersebut dapat menghasilkan informasi yaitu bagian Adm Head melakukan penjualan kemudian diproses ke data penjualan dan membuat laporan penjualan, dan bagian Keuangan memproses ke jurnal umum, buku besar, output yang dihasilkan berupa laporan laporan penjualan, laporan keuangan laba/rugi dan neraca.


(3)

182

Saran

Melakukan pembahasan dan penelitian secara menyeluruh, maka tidak berlebihan kiranya jika disampaikan saran yang mungkin berguna bagi PT. BINTANG CITRA MOTOR. Bertitik tolak dari pembahasan diatas dan berdasarkan simpulan yang telah diutarakan maka disarankan:

A. Perlu diadakan pengembangan sistem informasi berbasis komputer yang dapat mengelola data transaksi untuk menghasilkan informasi laporan keuangan dengan cepat dan akurat.

B. Tidak boleh terjadi penyalahan dalam melakukan tugas dan fungsi yang dijabat. Penulis merancang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dapat membantu dan mempermudah dalam pembuatan laporan penjualan. Agar Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada bagian Adm Head, Gudang dan Keuangan pada PT. BINTANG CITRA MOTOR dapat digunakan dengan optimal, maka perlu adanya dukungan hardware dan software yang memadai sehingga dapat dioperasikan dengan kecepatan yang maksimal. Perusahaan menggunakan Processor Intel Celeron, memory DDR 256MB, Harddisk 40Gb. Perusahaan harus meng-upgradememory yang tadinya 256 MB menjadi 512 MB agar dapat menjalankan program ini dengan maksimal.

C. Program aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang telah dibuat, dapat dikembangkan dimasa yang akan datang, mengingat fasilitas dan kemampuan program ini masih perlu ditingkatkan.


(4)

183

Bin Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Erhans, dkk. 2000. Akuntansi berdasarkan prinsip akuntansi Indonesia perusahaan jasa dan dagang. Jakarta: PT Ercontara Rajawali.

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Jusuf, Al-Haryono. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta:Graha Ilmu. Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi, Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Kusrini dan Andri Kuniyo. 2007. Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan

Visual Basic & SQL Server. Jakarta: Andi.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Madcoms. 2002. Seri Panduan Pemrograman Database Visual Basic 6.0 dengan

Crystal Report. Yogyakarta: Andi

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi 3 Cetakan 3. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso SR. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 1, Edisi ke-5. Jakarta:

PT.Rimeka Cipta.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis (8th ed). Bandung: Alfabeta.

Sujoko, Efferin dkk. 2004. Metode Penelitian untuk Akuntansi. Jawa Timur: Bayumedia Publishing.

Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. Bandung: Lingga Jaya.


(5)

184

183

Sutabri, Tata. 2003. Analisa Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Tanjung, Abdul Hafiz. 2008. Akuntansi Pemerintahan Daerah. Bandung:

Alfabeta.

Tjahyono, Achmad dan Sulastiningsih. 2003. Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Umar, Husein. 2000. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wordpress. 2011. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan [Online] Tersedia:

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Artikel _21205531.pdf

Zulidame, Badri. 2005. Akuntansi [Online] Tersedia: http://zulidamel.wordpress.com/akuntansi/


(6)

Nim : 11007005

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 23 Mei 1989

Alamat : Jl. Lapang Tembak Selatan

RT02/07 Kp. Mekar Sari, Cimahi, Jawa Barat - Indonesia

No. Telepon : 085314512472

Judul Tugas Akhir Dalam

Bahasa Indonesia : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN MOTOR PADA PT. BINTANG CITRA MOTOR DENGAN DENGAN

MENGGUNAKAN SOFTWARE MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

BERBASIS CLIENT SERVER

Judul Tugas Akhir Dalam

Bahasa Inggris : DESAIGN OF SALES MOTORCYCLE ACCOUNTING INFORMATION

SYSTEM BALANCE AT PT.BINTANG CITRA MOTOR WITH

SOFTWARE MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 SOFTWAREBASES OF

CLIENT SERVER


Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Perlengkapan Pada PT. BPW Pahala Kencana Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 9 28

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Perlengkapan Pada PT. BHanda Ghara Reksa Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 10 180

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Harga Pokok Produksi Pada Pt Indo Extrusions Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 8 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server Pada PT Cipta Sejahtera

1 14 242

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada PT. Radio Karang Tumaritis Dengan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 2 4

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada Kecamatan Baleendah Kab. Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 4 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan BaranG Dagang Pada PT. Bajubang Gasindo Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 6 1

Pernacangan Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan Pada PT. Reka Perdana Wisata Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 14 214

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Motor Pada PT. Bintang Citra Motor Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 22 182

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT. Kyala Pratama Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 2005 Dan SQL Server 2005 Berbasis Client Server

1 22 240