Metode Penyusutan Aset Tetap pada Badan Pusat Statistk Kota Medan

perolehan adalah total angsuran ditambah beban tambahan seperti beban pengiriman, bea balik nama, beban pemasangan, dll. 3. Ditukar dengan surat berharga Aset tetap yang ditukar dengan surat berharga, baik saham atau obligasi perusahaan tertentu, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. 4. Ditukar dengan aset tetap yang lain Jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran dengan aset lain, maka prinsip harga perolehan tetap harus digunakan untuk memperoleh aset yang baru tersebut, yaitu aset baru harus dikapitalisasi dengan jumlah sebesar harga harga pasar aset lama ditambah uang yang dibayarkan jika ada. 5. Diperoleh sebagai donasi Jika aset tetap diperoleh sebagai donasi, maka aset etersebut dicatat dan diakui sebesar harga pasarnya.

2. Metode Penyusutan Aset Tetap pada Badan Pusat Statistk Kota Medan

Seiring lama waktu pemakaiannya, aset tetap mengalami penurunan nilai yang dimilikinya dari nilai awal perolehan. Oleh karena itu, setiap instansiperusahaan perlu melakukan perhitungan estimasi masa manfaat suatu aset, sehingga dapat mengetahui lama waktu pemakaian suatu aset dan mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan penggantian aset dengan yang baru. Hal ini dilakukan demi kelancaran kegiatan Universitas Sumatera Utara operasional perusahaan sehari-hari tanpa adanya gangguan. Seperti yang telah dibahas di atas, aset diperoleh dengan berbagai cara dengna nilai perolehan tertentu. Nilai perolehan adalah nilai yang dikorbankan untuk mendapatkan suatu aset, bukan hanya harga aset tetap semata. Namun, hal-hal lain yang mendukung perolehan aset tetap tersebut harus diperhitungkan, seperti misalkan sebuah alat elektronik seperti air conditioner terkadang supplier yang menjual produk tersebut tidak menyediakan layanan jasa pemasangan air conditioner tersebut, sehingga perusahaan harus menggunakan jasa pemasangan dari penyedia jasa pemasangan air conditioner yang menyebabkan perusahaan wajib mengeluarkan kembali sejumlah dana agar aset yang telah dibeli dapat digunakan dan dana tersebut harus dimasukkan ke dalam nilai perolehan tersebut. Pengurangan nilai suatu aset setiap tahunperiodenya disebut dengan istilah penyusutan aset tetap. Pada umumnya perusahaan telah memperkirakan estimasi umur yang dimiliki suatu aset untuk digunakan dengan keadaan produktif. Elemen lain dari perhitungan penyusutan aset tetap disebut dengan istilah nilai sisa yang mana nilai ini adalah nilai akhir yang dimiliki suatu aset pada tahun terakhir masa manfaatnya. Nilai sisa setiap aset berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan dalam menetapkan, namun terkadang aset tetap memiliki nilai sisa sama dengan nol. Dengan demikian, akumulasi dari penyusutan aset tetap setiap tahunperiodenya sampai masa manfaatnya habis sama dengan harga Universitas Sumatera Utara perolehan aset tersebut. Adakalanya ketika masa manfaat aset tetap telah habis, tetapi aset tersebut masih dapat digunakan dalam kegiatan operasional. Selain itu, ketika aset tersebut ingin dijual kembali, namun nilai sisa yang dimiliki dianggap terlampau rendah. Maka, instansiperusahaan dapat melakukan penghitungan kembali atas aset tetap tersebut untuk kedua situasi ini. Berbeda dengan kedua situasi di atas, ada pula aset tetap satu-satunya yang tidak perlu dilakukan penghitungan penyusutan selama masa manfaat, bahkan dapat memiliki nilai yang yang lebih tingi atau pun rendah terkait kondisi keadaannya yaitu tanah. Tanah tidak pernah mengalami penyusutan, tetapi tanah dapat memiliki nilai perolehan yang lebih tinggi dengan melakukan pengembangan tanah, seperti pagar, pelataran parkir, dll. Metode penyusutan yang digunakan untuk menghitung penyusutan suatu aset bervariasi. Ada 3 metode penyusutan yang diketahui penulis yang dapat dilakukan untuk mengesetimasi masa manfaat suatu aset, yaitu: 1. Metode garis lurus 2. Metode menurun ganda 3. Metode penyusutan jumlah angka tahun. Dari ketiga metode tersebut yang paling sering digunakan adalah metode garis lurus. Begitu pula dengan Badan Pusat Statistik Kota Medan yang menggunakan metode ini untuk menghitung penyusutan aset Universitas Sumatera Utara tetap-nya. Selain metode tersebut mudah untuk digunakan, metode tersebut dianggap lebih efektif dan efisien. Nilai penyusutannya yang selalu konsisten setiap tahunnya dianggap layak untuk diterapkan pada instansi ini. Ada beberapa hal yang membuat Badan Pusat Statistik Kota Medan merasa perlu melakukan penyusutan terhadap aset tetap yang dimilikinya, yaitu: 1. Penuaan fisik Suatu aset tetap yang digunakan secara terus-menerus pasti mengalami penurunan kinerja. Di samping itu, perubahan cuaca yang berpengaruh pada usia aset tersebut, sehingga perlu dilakukan penyusutan. 2. Perubahan teknologi Semakin hari setiap orang tidak henti-hentinya untuk berkreasi dan berinovasi untuk menjadi yang lebih baik lagi, terutama pada bidang teknologi yang sangat jelas perubahannya. Untuk menghasilkan data yang dapat dijangkau oleh masyarakat melalui teknologi yang dan data yang lebih akurat karena kemajuan sistem pengolah data statistik, maka penyusutan aset tetap diperlukan pada Badan Pusat Statistik Kota Medan. 3. Pelaporan Aset Negara Setiap instansi pemerintahan wajib melaporkan keuangan termasuk aset tetap negara yang ada pada intansi ini. Fungsinya adalah agar Universitas Sumatera Utara pemerintah pusat mengetahui estimasi manfaat aset yang dimiliki negara untuk digunakan dalam kegiatan kenegaraan. Penghitungan penyusutan ini dilakukan sejak aset tersebut diperoleh oleh Badan Pusat Statistik Kota Medan. Metode garis lurus digunakan untuk memperoleh nilai penyusutan yang konstan dan dibebankan pada tiap periode pelaporan keuangan. Terkait dengan metode penyusutan aset tetap, Dunia 2005 : 156-159 berpendapat bahwa penyusutan aset tetap dapat dilakukan dengan empat cara, antara lain : 1. Metode garis lurus Straight line Beban penyusutan dalam metode garis lurus dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu. Oleh karena itu, metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan periodik yang sama selama masa manfaat dari aktiva tetap tersebut. 2. Metode jumlah unit produksi Units-of-production Dalam metode jumlah unit produksi, manfaat taksiran dari aktiva tetap estimated useful life dinyatakan dalam jumlah unit dari kapasitas produksi seperti jumlah jam atau km. Penyusutan dihitung dalam dua tahap. Tahap pertama menentukan tarif penyusutan untuk setiap unit produksi, dan tahap berikutnya menetukan beban penyusutan untuk suatu periode akuntansi dengan mengalikan tarif penyusutan per unit dengan jumlah unit produksi yang sesungguhnya digunakan selama periode tersebut. 3. Metode saldo menurun Declining-balance Universitas Sumatera Utara Dalam metode saldo menurun, penyusutan yang dibebankan pada tahun pertama dan tahun-tahun berikutnya akan semakin menurun. Untuk menerapkan metode ini, biasanya tarif penyusutan yang digunakan adalah dua kali dari tarif metode garis lurus. 4. Metode jumlah angka tahun Sum-of-years Digits Metode jumlah angka tahun sama dengan saldo menurun, di mana beban penyusutan semakin menurun setiap tahun selama masa pemakaiannya. Beban penyusutan dihitung dengan mengalikan harga perolehan dikurangi nilai sisa taksiran dengan suatu pecahan. Angka penyebut denominator dari pecahan tersebut adalah jumlah angka dari angka-angka tahun.

D. Penggantian Aset Tetap pada Badan Pusat Statistik Kota Medan