Prosedur Analisis Data METODE PENELITIAN

70 pokok bahasan yang esensial di kelas 2 SMP, termasuk yang sulit diajarkan dan dipahami dengan baik oleh siswa dengan pendekatan yang lain, 6 Pelaksanaan studi pendahuluan yaitu dengan menguji coba secara terbatas tentang perangkat pembelajaran matematika dengan mengintegrasikan pengembangan kreativitas model Trefinger. Dalam hal ini setiap peringkat sekolah diambil satu kelas. 7 Pada saat penelitian berlangsung, dilakukan observasi terhadap interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini digunakan pedoman observasi yang telah disiapkan, baik pedoman observasi untuk guru maupun untuk siswa, 8 Analisis data terhadap penelitian pendahuluan, 9 Pemeriksaan instrumen perangkat awal pembelajaran dengan penerapan model Treffinger dalam pembelajaran matematika oleh para pakar. Dalam hal ini dilibatkan pakar matematika, pendidikan matematika dan bahasa. Kriteria pakar adalah, mereka yang berijazah Magister S 2 atau Doktor S 3 dalam bidangnya, dan telah menekuni bidang tersebut selama paling kurang 5 tahun atau mereka yang berijazah S 1 dalam bidangnya, dan telah menekuni bidang tersebut selama paling kurang 10 tahun, 10 Revisi dan perbaikan instrumen pembelajaran, berupa penerapan model Trefinger dalam pembelajaran matematika, berdasarkan hasil studi pendahuluan dan penilaian pakar, 11 Pelaksanaan pembelajaran pada masing-masing kelas yang telah terpilih yang disertai dengan pelaksanaan observasi serta pelaksanaan tes yang telah ditentukan. 12 Mengadakan wawancara kepada beberapa siswa dari kedua kelompok perlakuan, pada tiga peringkat sekolah, masing-masing sekolah peringkat tinggi, sedang dan rendah.

F. Prosedur Analisis Data

Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara yang berupa data kualitatif dianalisis untuk menjawab rumusan masalah bagian b seperti 71 pada Bab I. Untuk hasil tes kemampuan kreatif matematik dan kemampuan pemecahan masalaha matematika yang berupa skor kuatitatif akan digunakan untuk menganalisis pengaruh penerapan model Treffinger dalam pembelajaran matematika. Data yang diperoleh dikelompokkan sesuai permasalahan, dan berdasarkan pengelompokkan tersebut data diolah dengan menggunakan ANOVA dua jalur dengan bantuan pengelohan SPSS 11.5 for Windows 2002. Ada dua tahapan utama yang dilakukan dalam pengelohan data yaitu: Pertama, menguji semua persyaratan statistik yang diperlukan sebagai dasar pengujian hipotesis. Persyaratan yang dimaksud adalah uji normalitas dan uji homogenitas data pada setiap kelompok data yang dianalisis. Kedua, menentukan statistik tertentu yang sesuai dngan permasalahannya, dalam rangka pengujian hipotesis. 116

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis, temuan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan sebagai berikut; 1. Penerapan model Treffinger dalam pembelajaran matematika memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan atau peningkatan kemampuan kreatif matematik dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa 2. Ditinjau secara keseluruhan dan ditinjau berdasarkan peringkat sekolah penerapan model Treffinger dalam pembelajaran matematika memberikan kontribusi yang bervariasi seperti berikut: a. Bagi siswa dari sekolah peringkat tinggi dan sedang penerapan model Treffinger dalam pembelajaran matematika memberikan hasil yang baik terhadap pengembangan atau peningkatan kemampuan kreatif matematik dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Namun karena perbedaan rerata kedua kelompok pembelajaran tidak signifikan maka dapat disimpulkan bahwa bagi siswa di sekolah peringkat tinggi dan sedang pengembangan atau peningkatan kemampuan kreatif matematik dan kemampuan pemecahan masalah matematika tidak tergantung pada model yang diterapkan. b. Bagi siswa yang tergolong pada sekolah peringkat rendah penerapan Treffinger dalam pembelajaran matematika sangat menentukan pengembangan atau peningkatan kemampuan kreatif matematik dan kemampuan pemecahan masalah matematikanya. Dengan demikian model Treffinger sangat baik diberikan kepada siswa yang tergolong pada sekolah peringkat rendah

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran terpadu model nested terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa: studi penelitian eksperimen di SMP PGRI i Cipiutat

1 12 188

Pengaruh model pembelajaran treffinger terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa

2 39 0

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KREATIF MODEL Peningkatan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Pembelajaran Kreatif Model Treffinger (PTK Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII

0 1 15

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA.

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Ke

0 1 16

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF.

0 0 20

PENGARUH PENERAPAN MODEL TREFFINGER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

0 0 46

106906078 Berbagai Pendekatan Matematika untuk Mengembangkan Berpikir Kreatif dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

0 0 85

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

0 0 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

0 0 12