Motivasi Kerja. Menurut Gibson et al. 1997 dalam penelitian

7 c. Kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi, dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan melibatkan tiga hal yaitu: pemimpin, pengikut, dan situasi tertentu.

3. Motivasi Kerja. Menurut Gibson et al. 1997 dalam penelitian

Riyadi 2011, motivasi adalah kekuatan yang mendorong seorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Motivasi merupakan hasrat di dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Wahyusumidjo 1987 dalam penelitian Riyadi 2011 menyatakan bahwa motivasi merupakan daya dorong sebagai hasil proses interaksi antara sikap, kebutuhan, dan persepsi bawahan dari seseorang dengan lingkungan, motivasi timbul diakibatkan oleh faktor dari dalam dirinya sendiri yang disebut faktor instrinsik dan faktor yang dari luar diri seseorang atau disebut faktor ekstrinsik. Menurut Robbin 2002 dalam penelitian Brahmasari 2008:125, motivasi merupakan keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. 4. Kinerja Karyawan. Menurut Hasibuan 2002 kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Penelitian Komara 2009 kinerja merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya organisasi untuk mencapai tujuan, yang mana salah satu cara yang dapat digunakan umtuk melihat perkembangan orgnisasi adalah dengan cara melihat hasil penilaian kerja. Menurut penelitian Riyadi 2011 penilaian kinerja adalah proses suatu organisasi mengevaluasi atau menilai kerja karyawan. Apabila penilaian prestasi kerja dilaksanakan dengan baik, tertib, dan benar, maka akan dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi sekaligus dapat meningkatkan loyalitas para anggota organisasi yang ada di dalamnya, dan apabila ini terjadi, maka akan menguntungkan organisasi itu sendiri. Oleh karena itu penilaian kinerja perlu dilakukan secara formal dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh organisasi secara obyektif. 8 Menurut Rivai 2004:314 yang menjadi kriteria penilaian kerja, yaitu: a. Yang dapat berfungsi sebagai penilai dalam penilaian kinerja yaitu atasan atasan langsung, atasan tidak langsung dan bawahan langsung jika karyawan yang dinilai mempunyai bawahan langsung. b. Pada umumnya karyawan hanya dinilai oleh atasannya. Penilaian oleh rekan dan oleh bawahan tidak pernah dilaksanakan kecuali untuk keperluan riset. c. Untuk menghindari atau meringankan keadaan ketergantungan tersebut dilakukan beberapa usaha lain dengan mengadakan penilaian kinerja terbuka atau dengan menambah jumlah atasan yang menilai kenerja karyawan.

5. Kerangka Teoritis dan Hipotesis. Supaya dapat memahami