61
Darwis, 2014 Proses pengembangan kurikulum pelatihan pengawas sekolah untuk meningkatkan
kompetensi supervisi akademik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
not to control teachers, but to work cooperatively with them. Dengan demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam
mengelola proses pembelajaran, tetapi lebih pada membantu guru dalam mengembangkan kemampuan profesionalismenya dalam melakukan proses
pembelajaran. Berkaitan dengan perubahan perilaku guru, Alfonso, et al. 1981:43
menegaskan bahwa instructional supervision is here in defined as: behavior officially designed by the organization that directly affects teacher behavior in such
a way to facilitate pupil learning and achieve the goals of organiza tion”. Ini berarti
bahwa supervisi
akademik harus
secara langsung
mempengaruhi dan
mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran, khususya dalam memfasilitasi untuk mencapi tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa rumusan pengertian supervisi akademik dari para pakar tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian supervisi akademik
adalah kegiatan berupa bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh supervisor, yaitu pengawas sekolah dan kepala sekolah kepada guru untuk meningkatkan
profesionalismenya agar mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran, sehingga akan mendorong peningkatan prestasi belajar peserta didik yang pada
akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
b. Tujuan Supervisi Akademik
Supervisi akademik memiliki beberapa tujuan. Tujuan yang paling pokok adalah membantu, membimbing dan mengarahkan guru dalam mengembangkan
kemampuan profesionalnya adalam mencapai tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik. Bantuan pengembangan profesionalisme guru selain
ditekankan pada peningkatan aspek pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan layanan pembelajaran, tetapi juga pada aspek sikap. Sudjana 2001:56
menyatakan bahwa pengembangan kemampuan guru selain ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran, tetapi juga pada
peningkatan komitmen, kemauan dan motivasi guru, sebab dengan meningkatkan
62
Darwis, 2014 Proses pengembangan kurikulum pelatihan pengawas sekolah untuk meningkatkan
kompetensi supervisi akademik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas pembelajaran akan lebih meningkat. Hal ini juga berati bahwa supervisi akademik diselenggarakan untuk mendorong
guru menggunakan seluruh kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran, mendorong guru untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuannya, serta
mendorong guru agar bisa memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung jawab profesinya.
Sergiovanni dan Starratt 2007:7 secara umum menyatakan bahwa “…the
purpose of supervision is to help increase the opportunity and the capacity of schools to contribute more effectively to students’ academic success.” Sedangkan
Hoy and Forsyth 1986:3 yang menyatakan bahwa “...the purpose of supervision is
not to control teachers, but to work cooperatively with them. Dengan demikian tujuan utama supervisi akademik adalah meningkatkan kesempatan dan kapasitas
sekolah agar memiliki kontribusi yang lebih efektif terhadap keberhasilan akademik siswa bukan dengan cara menilainya tetapi melalui proses kerja sama yang
kooperatif. Dalam konteks guru, lebih rinci mereka menyatakan bahwa ada tiga tujuan
supervisi akademik, yaitu: “1 membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnnya dalam
memahami aspek akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu;
2 memonitor kegiatan belajar mengajar di sekolah; dan 3 mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugasnya
.” Dengan demikian tujuan supervisi akademik bukan hanya untuk memberi
layanan dan bantuan terhadap guru dalam proses pembelajaran. Tetapi memiliki tujuan yang komprehensif, khususnya untuk meningkatkan profesionalisme guru
dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan meningkatkan kompetensi guru yang terdiri pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menjalankan tugas pokoknya
agar mampu mencapai tujuan dengan efektif dan efisen dan berdampak pada peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik.
c. Fungsi Supervisi Akademik
63
Darwis, 2014 Proses pengembangan kurikulum pelatihan pengawas sekolah untuk meningkatkan
kompetensi supervisi akademik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Supervisi akademik memiliki fungsi yang sangat signifikan dalam penyelenggaraan pendidikan. Glickman 1985:4 secara umum menyatakan bahwa
“...supervision is the function in schools that draws together the discrete elements of instructional effectiveness into whole-school action
.” Posisi supervisi akademik berkaitan langsung dengan proses pengajaran dan pembelajaran, walaupun tidak
berhubungan langsung dengan siswa. Artinya, titik bidik ini adalah guru sebagai dalam melaksanakan tugasnya walaupun pada ujungnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Meskipun para ahli sering menyatakan bahwa tujuan akhir adalah
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, namun dalam prakteknya, supervisi akademik ini lebih fokus dilakukan kepada gurunya, supervisor tidak bisa
melakukan intervensi langsung kepada siswa melainkan hanya melalui gurunya sebagaimana pernyataan Sergiovanni and Starrat 1983:13 bahwa supervisi
merupakan “a set of activities and role specifications specially designed to influence instruction.” Dalam konteks ini, Sahertian 2008:20 menyatakan bahwa supervisi
akademik harus mampu memperbaiki kualitas mengajar guru, adalah yang dilaksanakan dengan berpijak pada prinsip-prinsip sistematis, berencana dan
kontinyu. Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan
peningkatan kualitas pengajaran. Arikunto 2006:13 menyatakan bahwa fungsi supervisi pendidikan ada tiga, yaitu: 1 sebagai kegiatan meningkatkan mutu
pembelajaran; 2 sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur- unsur yag tekait dengan pembelajaran; dan 3 sebagai kegiatan memimpin dan
membimbing. Menurut Wiles 1955 dalam Sahertian 2008:25 bahwa supervisi berfungsi
untuk membantu assisting, memberikan dukungan supporting dan mengajak mengikutsertakan sharing. Lebih lengkap Sergiovanni dan Starratt 2007:5
menguraikan bahwa supervisi memiliki fungsi yang lebih spesifik dan rinci berikut: “… as observing teaching and providing helpful comments, helping teachers
to reflect on their practice, teaching a demonstration lesson, suggesting items
64
Darwis, 2014 Proses pengembangan kurikulum pelatihan pengawas sekolah untuk meningkatkan
kompetensi supervisi akademik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
teachers might include in their portfolios, disaggregating test score data, and conducting formal evaluations of teaching as required by district or state
policy .”
Berdasarkan para pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik memiliki fungsi yang sangat penting dalam meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokoknya dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran siswa
melalui pemberian beragam cara bantuan, bimbingan dan arahan kepada guru.
d. Prinsip Supervisi Akademik