Indeks Kesukaran Analisis dan Kesimpulan

Jajang Rahmatudin, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Search, Solve, Create, And Share Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Dan Self Cocept Siswa SMP Negeri 1 Kedawung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda Tes Penalaran Matematis Nomor Soal Indeks Daya Pembeda Interpretasi 1 0,111 Buruk 2a 0,194 Buruk 2b 0,361 Cukup 3 0,139 Buruk 4 0,194 Buruk 5a 0,556 Baik 5b 0,139 Buruk 6 0,361 Cukup 7 0,306 Cukup Dari tabel 3.6 terlihat bahwa terdapat 5 soal yaitu soal nomor 1, 2a, 3, 4 dan 5b yang memiliki daya pembeda jelek, sementara terdapat 3 soal yaitu soal nomor 2b, 6 dan 7 memiliki daya pembeda cukup dan satu soal yaitu soal nomor 5b memiliki daya pembeda baik. Untuk soal-soal yang memiliki daya pembeda jelek, peneliti melakukan revisi pada soal tersebut dan melakukan uji coba pada kelas terbatas.

d. Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal Arikunto, 2006: 207. Perhitungan ini ditujuan untuk mengetahui apakah soal termasuk ke dalam kategori sukar, sedang, atau mudah. Soal dikatakan memiliki indeks kesukaran baik, jika soal tersebut tidak terlalu susah atau terlalu mudah. Menghitung indeks kesukaran soal menggunakan rumus Subana, 2005: 133: Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh peserta tes. Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: Jajang Rahmatudin, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Search, Solve, Create, And Share Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Dan Self Cocept Siswa SMP Negeri 1 Kedawung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kesukaran IK Keterangan IK = 0,00 Terlalu Sukar 0,00 IK ≤ 0,30 Sukar 0,30 IK ≤ 0,70 Sedang 0,70 IK ≤ 1,00 Mudah IK 1,00 Terlalu Mudah Hasil perhitungan indeks kesukaran untuk kemampuan penalaran matematis menggunakan program software Excel 2007 secara jelas dapat dilihat pada tabel, dan untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C. Tabel 3.8 Interpretasi Indeks Kesukaan Tes Penalaran Matematis Nomor Urut Indeks kesukaran Interpretasi 1 0,583 Sedang 2a 0,819 Mudah 2b 0,542 Sedang 3 0,319 Sedang 4 0,542 Sedang 5a 0,472 Sedang 5b 0,208 Sukar 6 0,403 Sedang 7 0,403 Sedang Berdasarkan tabel 3.8 di atas, terlihat bahwa terdapat 7 soal yaitu soal nomor 1, 2b, 3, 4, 5a, 6 dan 7 yang memiliki indeks kesukaran sedang, 1 soal yaitu nomor 2a memiliki indeks kesukaran mudan dan 1 soal yaitu nomor 5b memiliki indeks kesukaran sukar.

e. Analisis dan Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dilihat hasil kesimpulannya pada tabel 3.9 berikut ini. Jajang Rahmatudin, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Search, Solve, Create, And Share Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Dan Self Cocept Siswa SMP Negeri 1 Kedawung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.9 Kesimpulan Hasil Analisis Tes Kemampuan Penalaran Matematis Kemampuan No soal Koef. rxy Kriteria DP IK Kesimpulan Penalaran 1 0,304 - 0,111 0,583 Diperbaiki 2a 0,152 - 0,194 0,819 Dibuang 2b 0,494 Signifikan 0,361 0,542 Dibuang 3 0,501 Signifikan 0,139 0,319 Diperbaiki 4 0,437 Signifikan 0,194 0,542 Diperbaiki 5a 0,674 Signifikan 0,566 0,472 Dipakai 5b 0,712 Sangat Signifikan 0,139 0,208 Diperbaiki 6 0,633 Signifikan 0,361 0,403 Dipakai 7 0,677 Signifikan 0,306 0,403 Dipakai Berdasarkan tabel 3.9 di atas, terdapat 4 soal yaitu nomor 1, 3, 4 dan 5b yang diperbaiki hal ini dikarenakan soal yang dibuat mengandung makna ganda sehingga cukup banyak siswa yang menafsirkan berbeda dengan yang diharapkan. Sementara untuk soal yang lainnya telah memenuhi kriteria kelayakan soal untuk dijadikan instrumen penelitian.

3. Skala Self Concept Siswa

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Sscs (Search, Solve, Create And Share) Untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa

21 139 156

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

PENGEMBANGAN MEDIA SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE

5 23 101

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN PhET UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI METAKOGNITIF DAN PEMAHAMAN KONSEP

34 161 158

Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar.

1 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen di salah satu SMP Negeri di Lembang.

0 2 40

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

0 0 44

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA SMA.

0 6 57

PENERAPAN MODEL SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 0 56

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung.

0 2 47