Pengolahan Data Penyusunan Laporan Penarikan kesimpulan

Diana Susi, 2013 Tari Anggana Laras Di Studio Tari Indra Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu beberapa judul skripsi yang diajukan, yang di setujui oleh dewan skripsi adalah sebagai berikut. “ Tari Anggana Laras di studio Tari Indra Bandung” Selanjutnya penyusunan proposal penelitian setelah judul di setujui oleh dewan skripsi, langkah berikutnya yaitu menyusun proposal untuk mempersiapkan sidang proposalseminar proposal yang dilaksanakan pada bulan oktober 2012. Kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan bimbingan langsung dengan pembimbing I dan pembimbing II yang telah di tunjuk oleh dewan skripsi..

1.3 Menyelesaikan Administrasi Penelitian

Persiapan selanjutnya sebelum peneliti terjun ke lapangan untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yaitu masalah administrasi yang harus di selesaikan yang berkaitan erat dengan surat perizinan. Surat permohonan perizinan dai Dekan FPBS UPI. 2. Pelaksanaan penelitian Setelah melewati beberapa tahap, selanjutnya ke tahap penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mengikuti langkah-langkah berikut ini. 2.1 Pengumpulan Data Setelah melakukan observasi dan wawancara secara langsung dengan objek penelitian, pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang sudah didapat, data tersebut diperlukan dalam penyusunan laporan penelitian. Data tersebut harus data yang akurat, valid, dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, terutama terkait dengan foku Tari Anggana Laras di Studi Tari Indra Bandung.

2.2 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil wawancara dan observasi kegitan pengolahan data ini merupakan kelanjutan dari pengumpulandata, lalu dilakukan pengolahan data dengan menganalisis dan mengumpulkan data tersebut yang disesusaikan dengan kepentingan penelitian. Uraian Diana Susi, 2013 Tari Anggana Laras Di Studio Tari Indra Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang di peroleh disusun secara sistematis dan dijadikan sebagai bahan laporan Tari Anggana Laras di Studio tari Indra Bandung.

2.3 Penyusunan Laporan

Setelah semua data terkumpul dan diolah, tahap ini merupakan tahap akhir, maka penyusunan laporan dilaksanakan. Laporan penelitian di susun setelah dilakukan pengolahan dan analisis data yang telah berhasil di kumpulkan.

2.4 Penarikan kesimpulan

Selanjutnya tahap akhir dari penulisan laporan yaitu penarikan kesimpulan. Data yang telah tersusun dari pengolahan data, kemudian hasilnya disusun dari bab I sampai ban V yang terungkap dengan kerangka tulisan sebagi laporan penelitian. Langkah selanjutnya yaitu membuat kesimpulan berdasarkan hasil keseluruhan dari bab I sampa bab V. Diana Susi, 2013 Tari Anggana Laras Di Studio Tari Indra Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpuan

Berdasarkan data-data yang telah terkumpul dari hasil wawancara dengan Ahmad Parmis dan Indrawati Lukman dalam penelitian tentang Tari Anggana Laras ini, telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa Tari Anggana Laras adalah sebuah tarian yang dikembangkan dari tari makalangan dan cikeruhan, yakni tarian berpasangan dan terdapat gerak pencak silat dan gerak dansa. Tari Anggana Laras diciptakan oleh Ahmad Parmis, dibawah arahan Indrawati Lukman tersusunlah Tari Anggana Laras yang tercermin atau sebuah kembangan dari tari makalangan dan tari cikeruhan, yakni lebih banyak gerakan tradisi dan pencak silatnya. Sinopsis dari tari Anggana Laras adalah menggambarkan pasangan pemuda-pemudi yang sedang bersenda gurau. Tari Anggana Laras terbentuk pada tahun 1994 dengan bersamaanya acara di ulang tahun TVRI Tari Anggana Laras di tampilkan untuk yang pertama kalinya. Dan sampai sekarang keberadaannya masih diakui di Studio Tari Indra Bandung. Dalam ciri khas Tari Anggana Laras yakni tari dansa, pengembangannya tidak di buat sama percis seperti tari dansa yang telah ada sebelumnya, akan tetapi di kembangkan menjadi posisi penari menghadap ke belakang dan laki-laki berada di belakang perempuan. Selain terdapat gerak dansa, sebetulnya unsur musik yang menjadi warna tersendiri dalam Tari Anggana Laras. Agar terlihat Energik Pak Lili suparli selaku penata musik, membuat musik iringan nya itu tidak hanya dengan pola ketukan 44 saja, akan tetapi mengambil step-step dengan pola ketukan ¾.