Subyek Penelitian Validasi data

teknik dasar passing atas pada permainan bola voli mini untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon. Adapun jadwalnya sebagai berikut : Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas No Deskripsi Kegiatan Waktu Pelaksanaan 2010 November Desember Januari Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Penyusunan Proposal 2. Seminar proposal 3. Penyempurnaan proposal 4. Pelaksanaan penelitian a.Tindakan siklus I b.Tindakan siklus II c.Tindakan siklus III 5. Pengolahan data dan analsisi data 6. Penyusunan dan revisi laporan penelitian 7. Pertanggung jawaban laporan

B. Subyek Penelitian

Subjek utama dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV Empat SD Negeri 1 Dawuan tahun ajaran 2010-2011 yang berjumlah 50 siswa, dengan 20 siswi dan 30 siswa. Subjek penelitian ini dipilih dikelas IV Empat ini merupakan kelas yang siswanya memiliki kondisi fisik yang lumayanbaik dan tersedia sarana yang menunjang dalam permainan bola voli.

C. Metode dan Desain Penelitian

1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian tindakan kelas PTK. Seperti yang diungkapkan oleh Kunandar 2008: 46 bahwa ” PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan”. Sementara menurut Ebbut Wiriaatmadja, 2004: 12 “Penelitian Tindakan Kelas adalah upaya perbaikan kondisi praktek pembelajaran oleh sekelompok guru, dan belajar dari pengelaman mereka sendiri dengan melakukan tindakan- tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil tindakan tersebut ”. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK, karena yang menjadi subyek penelitian adalah peserta didik tingkat sekolah dasar dengan ruang lingkup dalam kelas pada pembelajaran Penjasorkes dengan materi teknik dasar passing bawah dalam permainan bola voli. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Pendekatan Kualitatif. Pendekatan Kualitatif adalah pendekatan yang menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu dalam konteks tertentu, lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif lebih mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir. Oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli dikelas IV Empat SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berbentuk sebuah siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus bergantung dari tingkat keberhasilan dari target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari satu atau lebih pertemuan. Adapun prosedur penelitian yang dipilih yakni dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. taggart 1988 Siklus model ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan. seperti siklus di bawah ini : Gambar 3. 1 Model spiral Kemmis dan Mc Taggart Wiriaatmadja, 2008: 66 Tahap awal tahap perencanaan yaitu penulis membuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana tersusun kemudian melakukan tindakan. Ketiga, bersamaan dengan dilakukannya tindakan, penulis mengamati proses pelaksanaan tindakan. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut peneliti melakukan refleksi atas pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil observasi.

D. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini adalah berbentuk siklus yang mengacu pada desain yang digunakan yaitu model spiral Kemmis dan Taggart. Setiap siklus dilakukan dalam satu kali pertemuan yang terdiri dari dua jam pelajaran, dengan pertemuan pertama dua jam pelajaran dan pertemuan kedua dua jam pelajaran. Pada akhir pertemuan diharapkan tercapainya tujuan yaitu siswa bisa mencari dan menemukan informasi yang didapat disekitar lingkungan sekolah sebagai upaya untuk mencari jawaban atas permasalahanpertanyaan yang diberikan guru secara berkelompok. Untuk lebih detailnya prosedur penelitian tindakan tersebut dapat uraikan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan, seperti pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang didalamnya termasuk menyiapkan alat dan sumber belajar. Serta merencanakan pula langkah-langkah dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini, penulis menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki praktek pembelajaran dengan materi sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi dengan menggunakan alat yang bervariatif. Adapun langkah-langkah perencanaannya, sebagai berikut : a Menetapkan teman sejawat sebagai partnership dalam Penelitian Tindakan Kelas. b Permintaan ijin ke kepala sekolah serta staf guru SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon. c Peneliti melakukan observasi kepada guru, siswa ataupun dikelas IV Empat untuk mengetahui gambaran situasi disekolah dan mencari data. d Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Penjasorkes. e Pemilihan Prosedur penelitian, penetapan sampel penelitian, administrasi pembelajaran penelitian dan tindakannya, pemilihan bahan dan sumber belajar dan alokasi waktu. f Perumusan langkah-langkah pembelajaran dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

2. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan yang mengacu pada perencanaan yang dibuat dan dilaksanakan sesuai jadwal penelitian yang ada, serta melakukan pengamatan terhadap proses tindakan yang sedang berlangsung, mulai dari awal sampai seluruh tindakan dilaksanakan, mencakup : a Tahap awal pembelajaran : Sebelum hari pembelajaran dilaksanakan, siswa dan guru membuat kesepakatan mengenai apa yang akan dipelajari, yakni pembelajaran Penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas pada permainan bola voli. b Tahap pembelajaran : 1. Guru melakukan apersepsi setelah siswa sudah siap untuk belajar dengan menanyakan kepada siswa mengenai teknik dasar permainan bola voli yang salah satunya adalah passing atas. Misalnya : Apakah kamu tahu teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli? Jika tahu, coba lakukan 2. Siswa dan guru melakukan Tanya jawab mengenai apersepsi yang telah dilakukan agar dapat saling berhubungan dengan tujuan pembelajaran. 3. Guru membagi siswa menjadi beberapa 5 baris secara berpasangan. 4. Guru menjelaskan materi 5. Guru memberi bimbingan, arahan kepada siswa untuk mengadakan latihan melakukan passing bawah dengan alat bervariatif yang dibarengi permainan, apabila siswa yang masih salah dalam melakukan passing atas akan dikenai sanksi berupa lari keliling bolak balik. c. Tahap akhir pembelajaran 1 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. 2 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab mengenai materi. 3 Guru menutup pembelajaran.

3. Tahap Observasi

Pada tahap observasi ini dilakukan ketika pelaksanaan tindakan Peneliti dan observer teman sejawat melaksanakan observasi selama proses pembelajaran berlangsung mengenai pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas pada permainan bola voli dengan menggunakan alat pengumpul data yang sudah ditetapkan, yaitu lembar observasi. Dalam kegiatan observasi atau pengamatan ini yang menjadi sasaran adalah meliputi kinerja guru, aktifitas siswa, catatan lapangan selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi yang selanjutnya akan dijadikan bahan kajian untuk mengetahui mengenai keberhasilan proses pembelajaran.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Tahap analisis dan refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisis, interpretasi, dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan alat bervariatif .pada pembelajaran penjasorkes dengan materi penerapan teknik dasar passing atas pada permainan bola voli. Hasil tahap refleksi ini dijadikan sumber dalam melakukan tindakan selanjutnya yaitu sebagai perbaikan dan penyempurnaan dari tindakan sebelumnya.

E. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Item Tes

Soal tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengukuran keberhasilan dalam materi pembelajaran yang ditangkap siswa. Margono Nurul Zuriah, 2005 :184 menyatakan bahwa “Tes adalah seperangkat rangsangan atau stimulus yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka ”. Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli dan juga tes praktek melakukan passing atas. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes praktek yang diitujukan kepada tiap siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan passing atas.

2. PedomanWawancara

Pedoman wawancara adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dari sumber data dengan cara wawancara. Esterberg Sugiyono, 2005: 72 menyatakan bahwa “Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu ”. Yang diwawancara oleh peneliti adalah siswa. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang mesti dijawab oleh siswa mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan, apakah sesuai dengan indikator pencapaian target perbaikan. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk memperoleh data verbal atau konfirmasi dari siswa mengenai penyebab kesulitan siswa mengenai kesulitan siswa dalam memahami konsep dan praktek passing atas pada permainan bola voli di kelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon. 3 Pedoman Observasi Pedoman observasi adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui gambarandata yang didapat ketika mengamati proses pembelajran berlangsung yang meliputi aktivitas siswa dan kinerja guru yang terdiri dari 2 dua pedoman, yakni pedoman observasi kinerja guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran. Margono Nurul Zuriah, 2007: 173 “Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian ”. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap obyek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Instrumen ini merupakan hasil dari pemberian tanda pada kolom pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati seluruh kegiatan yang berlangsung baik dari aktifitas siswa dan guru mulai dari awal pembelajaran sampai pada akhir pembelajaran Penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli. Tujuan dilakukannya observasi adalah untuk memperoleh data perilaku siswa dan guru serhingga didapatkan hasil perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki pembelajaran.

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian yang dibuat oleh penelitimitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi yang didapat dari berbagai aspek dalam pembelajaran dilapangan. Hal ini dibuat untuk mengetahui keadaan di kelas sewaktu pelaksanaan pembelajaran. Format catatan lapangan terdapat dalam lampiran.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis data 1. Teknik Pengolahan Data

Proses pengolahan dan analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber seperti misalnya wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan pada catatan lapangan. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan pengumpulan, kodifikasi dan kategori data. Pada tahap ini akan dikumpulkan data –data yang di peroleh dari berbagai instrumen penelitian, kemudian diberikan kode-kode tertentu sesuai dengan jenis dan sumbernya. Untuk memudahkan penyusunan kategori data dan perumusan sejumlah hipotesis mengenai rencana tindakan selanjutnya. Peneliti akan melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data peneliti. Pada tahap ini data mentah yang diperoleh dari berbagai instrumen yang meliputi observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes hasil belajar yang dirangkum serta dikumpulkan. Peneliti kemudian mengelompokkan data tersebut ke dalam dua 2 bagian, yaitu berupa data kualitatif observasi dan wawancara dan data kuantitatif tes hasil belajar. a. Data proses kualitatif Data proses kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa diolah dengan teknik persentase terhadap indikator yang dilaksanakan, kemudian diinterpretasikan dan dideskripsikan. Sedangkan untuk data dari hasil wawancara diinterpretasikan dan dideskripsikan melalui pengambilan kesimpulan dari data wawancara yang telah didapat. Untuk data yang diolah dengan data persentase untuk memudahkan dalam melakukan interpretasi. Tujuan dari pengumpulan data proses kualitatif adalah untuk mengrtahui kinerja guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran keterampilan siswa yang sebelumnya tergambar sebagai berikut : KINERJA GURU AKTIFITAS SISWA 1. Guru kurang mengembangkan metodeteknik ataupun media dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam upaya meningkatkan keterampilan dasar dalam permainan bola voli mini. 2. Dalam pembelajaran guru dala pembelajaran hanya bersifat monoton saja. 3. Guru kurang mengembangkan pembelajaran pendidikan jasmani dan ksehatan terutama pada pembelajaran teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli mini. 4. Guru kurang mengadakan upaya pembelajaran yang aktif, kreatif dalam permainan teknik dasar passing bawah dalam bermain bola voli agar siswa mampu memahami dan melakukan teknik dasar passing atas. 1. Siswa kurang terlihat antusias dalam pembelajaran keterampilan passing atas karena hanya tahu carateknik passing atas dengan satu teknik yang biasa dilakukan atau dengan kata lain tidak ada metodetrik yang lain untuk melatih berpassing atas. 2. siswa kurang memahami teknik- teknik dalam berpassing atas. b. Data Kuantitatif hasil Data kuantitatif diperoleh dari instrument tes hasil belajar. Setelah data tersebut diberi nilai, kemudian dianalisis dan ditafsir berdasarkan KKM kriteria ketuntasan minimal Penjasorkes yakni 60 dan menjabarkan siswa “tuntas atau t idak tuntas” dalam pembelajaran.

2. Analisis Data

Menurut Faisal dan Moleong Iskandar, 2005 : 76-77 menyatakan bahwa analisis dapat dilakukan dengan langkah-langkah, sebagai berikut : a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, reduksi data merupakan analisis yang menajamkan untuk mengorganisasikan data-data yang dapat di verifikasikan untuk dijadikan temuan penelitian terhadap masalah yang di teliti. b. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data Penyajian data yang telah diperoleh ke dalam sejumlah matriks atau daftar kategori setiap data yang didapat, penyajian data biasanya digunakan berbentuk teks neratif dan penyajian data dapat di analisis oleh peneliti untuk disusun secara sistematis, sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang di teliti. c. Mengambil kesimpulan Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan display data sehingga data yang didapat disimpulkan.

G. Validasi data

Validasi data dalam penelitian ini menggunakan Validasi Hopkins. Hopkins Iskandar, 2008 : 93 mengemukakan bentuk validasi, sebagai berikut : 1. Member check. Member check yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber, siapapun juga kepala sekolah, guru, siswa, teman sejawat, pegawai administrasi dan lain sebagainya apakah keterangan atau informasi itu tetap sifatnya atau berubah sehingga dapat dipastikan kebenaran data tersebut. Dalam penelitian ini, member check dilakukan sebagai wahana untuk memeriksa data-data yang didapat, baik dari data kualitatif yang berupa hasil belajar tes. Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran kebenaran dengan pengambilan kesimpulan dari analisis data-data tersebut. 2. Triangulasi Triangulasi yakni memeriksa kebenaran hipotesis, konstruks, atau analisis dari peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Dalam penelitian ini, triangulasi dilakukan untuk memeriksa jawaban hipotesis dari peneliti yang merupakan suatu kebenaran atau tidaknya jawaban setelah dibandingkan dengan data-data yang telah diisi oleh teman sejawat, seperti observasi kinerja guru, aktifitas siswa dan catatan lapangan. 3. Expert opinion Expert opinion yakni melakukan dengan tindakan meminta nasehat kepada pakar seorang yang ahli dalam bidang tertentu, seperti pembimbing penelitian, pakar atau penguji yang akan memeriksa semua tahapan penelitian yang dilakukan dengan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, expert opinion dilakukan dengan adanya arahanmasukan dari para pakar seperti dosen pembimbing agar penelitian ini bersifat sempurna. 4. Audit Trail Audit Trail yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing. Tahapan penelitian ini dilakukan dengan cara mengecek keabsahan data-data yang diperoleh untuk kemudian diuji dan didiskusikan dengan para pakar atau para ahli. Dalam hal ini, dimaksudkan untuk mengetahui keabsahan data yang telah diperoleh agar tercipta hasil yang sesuai dengan kondisi dilapangan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian kelas yang dilakukan oleh penulis di SDN 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon mengenai pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas di kelas IV telah di paparkan pada Bab IV. Selanjutnya dengan segala keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang di miliki penulis sebagai peneliti, keterbatasan alat pengumpul data dan keterbatasan penelitian, maka penulis menarik kesimpulan. Dari kesimpulan akan dijadikan sebagai rekomendasi bagi pihak yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebuah penemuan yang akan dijadikan ajang untuk merubah proses pembelajaran.

A. Kesimpulan

1. Perencanaan Karakteristik pembelajaran dalam penerapan alat yang bervariatif yakni kegiatan yang melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran, dan didukung dengan adanya kegiatan yang mengasah keterampilan dan kemampuan siswa dalam permainan bola voli. Dimana siswa akan lebih banyak melakukan latihan- latihan yang secara tidak langsung melibatkan siswa untuk mengasah kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar dalam permainan bola voli. Aktifitas ini akan memunculkan proses untuk mengeluarkan potensikemampuan yang dimiliki

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BOLA VOLI PASING BAWAH DENGAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI LARANGANLUWOK KECAMATAN BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

0 6 84

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MENGGUNAKAN PERMAINAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SRENGSENG 03 KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

0 5 99

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASING ATAS BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU BOLA BERWARNA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 AMBALRESMI KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN

0 4 14

MENINGKATKAN GERAK DASAR PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA MELALUI PERMAINAN BOLA BERVARIATIF PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUGANANGAN KECAMATAN CIPICUNG KABUPATEN KUNINGAN.

0 17 47

MENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS DALAM BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN KUCING BOLA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KEMLAKA GEDE KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

0 0 98

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MEMUKUL BOLA MELALUI MEDIA BOLA GANTUNG DALAM PERMAINAN KASTI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BATEMBAT KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

1 4 39

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBERI DAN MENERIMA TONGKAT ESTAFET MELALUI MODIFIKASI JARAK PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 4 DAWUAN KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

1 8 44

Meningkatkan Gerak Dasar Passing Atas Dengan Menggunakan Teknik Lambung Pantul Bola Pada Dinding Dalam Permainan Bola Voli Di Kelas IV SDN 1 Sindangmekar Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon.

1 1 35

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAKAN DASAR PASING ATAS DENGAN METODE BOLA BERPANTULKE DINDING PADA SISWA KELAS IVSDN 1 KEMLAKAGEDE KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

0 1 37

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 CIWIRU KECAMATAN PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN.

0 0 61