MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PASING ATAS DENGAN ALAT YANG BERVARIATIF DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DAWUAN KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperolah Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

RODIYAH

0905149

PROGRAM S.1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011


(2)

Oleh R O D I Y A H

0905149

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing Pembimbing I

Drs. H. HENDRA SOMANTRI, M.Pd NIP. 19470902 196701 1 001

Pembimbing II

Drs. ENTAN SAPTANI, M.Pd NIP. 19620413 198703 1 002

Mengetahui

Ketua Program PGSD S-1 Penjas UPI Kampus Sumedang

Dr. H. AYI SUHERMAN, M.Pd NIP. 19600215 198411 1 001


(3)

Saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul " MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PASING ATAS MELALUI ALAT YANG BERVARIATIF DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DAWUAN KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON " ini sepenuhnya karya saya sendiri tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Sumedang, 02 Juni 2011 Yang Membuat Pernyataan

R O D I Y A H NIM. 0905149


(4)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM HALAMAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan dan Pemecahan Masalah ... 7

1. Perumusan masalah ... 7

2. Pemecahan masalah ... 8

C. Tujuan dan Manfaat penelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Manfaat Penelitian ... 9

D. Batasan Istilah ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. Pendidikan ... 13

1. Pengertian Pendidikan ... 13

2. Tujuan Pendidikan ... 14

B. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ... 15

1. Pengertian Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ... 15

2. Tujuan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ... 16

3. Prinsip-Prinsip Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ... 18

C. Olahraga ... 19

1. Pengertian Olahraga ... 19

2. Tujuan Olahraga ... 20

D. Permainan Bola Voli ... 22

1. Pengertian Bola Voli ... 22

2. Teknik Dasar Bola Voli ... 23

E. Pembelajaran Bola Voli ... 25

F. Temuan hasil yang relevan ... 26

G. Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29


(5)

2. Waktu Penelitian ... 29

B. Subjek Penelitian ... 30

C. Metode dan Desain Penelitian ... 31

1. Metode Penelitian... 31

2. Desain Penelitian ... 32

D. Prosedur Penelitian ... 33

1. Tahap Perencanaan Tindakan ... 34

2. Tahap Pelaksanaan ... 35

3. Tahap Observasi ... 36

4. Tahap Analisis dan Refleksi... 37

E. Instrumen Penelitian ... 37

1. Item Tes ... 37

2. Pedoman Wawancara ... 38

3. Pedoman Observasi ... 38

4. Catatan Lapangan ... 39

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 40

1. Teknik Pengolahan Data ... 40

2. Analisis Data ... 42

G. Validasi Data ... 43

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Paparan Data Awal ... 45

B. Paparan Data Siklus I ... 49

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 49

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 49

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... 53

1) Paparan Data Observasi Kinerja Guru Siklus I... 55

2) Paparan Data Aktifitas Siswa Siklus I ... 59

c. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 62

d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 64

2. Paparan Data Tindakan Siklus II... 69

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 69

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 72

1) Paparan Data Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 73

2) Paparan Data Aktifitas Siswa Siklus II ... 75

c. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 77

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 80

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 84

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 84

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ... 88

1) Paparan Data Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 89

2) Paparan Data Aktifitas Siswa Siklus III ... 91

c. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 94

d. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 96

C. Paparan Pendapat Siswa ... 99

D. Catatan Lapangan ... 101


(6)

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN ... 111

A. Kesimpulan ... 111

B. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 117


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Kriteria Ketuntasan Minimal ... 4

Tabel 1.1 Data Awal Nilai Tes Praktek Passing atas kelas IV (empat) ... 6

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 30

Tabel 4.1 Data Awal Nilai Tes Praktek Passing atas kelas IV (empat) ... 47

Tebel 4.2 Data Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 52

Tabel 4.3 Data Hasil Kinerja Guru Siklus I ... 52

Tabel 4.4 Hasil Aktifitas Siswa Siklus I ... 60

Tabel 4.5 Hasil Keterampilan Siswa Siklus I ... 63

Tabel 4.6 Rekap Hasil Perolehan Siklus I ... 68

Tebel 4.7 Data Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 71

Tabel 4.8 Data Hasil Kinerja Guru Siklus II ... 74

Tabel 4.9 Hasil Aktifitas Siswa Siklus II ... 76

Tabel 4.10 Hasil Keterampilan Siswa Siklus II ... 79

Tabel 4.11 Rekap Hasil Perolehan Siklus II ... 83

Tebel 4.12 Data Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 87

Tabel 4.13 Data Hasil Kinerja Guru Siklus III ... 90

Tabel 4.14 Hasil Aktifitas Siswa Siklus III... 92

Tabel 4.15 Hasil Keterampilan Siswa Siklus III ... 95

Tabel 4.16 Rekap Hasil Perolehan Siklus III ... 98


(8)

DAFTAR GAMBAR


(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perbandingan Data Hasil Siklus I... 68 Grafik 4.2 Perbandingan Data Hasil Siklus II... ... 84 Grafik 4.3 Perbandingan Data Hasil Siklus III... 98 Grafik 4.4 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Dari Data Awal sampai Siklus III... ... 109 Grafik 4.4 Perbandingan Perolehan Hasil Aktifitas Siswa Dari Data Awal sampai Siklus III... 109 Grafik 4.4 Perbandingan Perolehan Hasil Kinerja Guru Dari Data Awal sampai Siklus III... 110


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman era globalisasi persaingan sangatlah banyak yang ditemui. Setiap negara mempunyai kelebihan yang ditonjolkan agar negara lain bisa mengikutinya, atau bahkan setiap negara memiliki kompetisi untuk bersaing guna mendapatkan hasil yang terbaik untuk negaranya yang notabene adalah masyarakatnya sebagai peran serta untuk negara. Persaingan itu dapat bermacam-macam diantaranya adalah persaingan dalam bidang ekonomi, sosial, politik, IPTEK, seni, budaya dan olahraga.

Salah satu persaingan yang sangat memuncak pada saat ini adalah adanya persaingan olahraga yang kian waktu terus meningkat seiring ketatnya persaingan. Olahraga merupakan sesuatu yang sangat sakral karena dengan adanya olahraga dapat mnumbuhkan minat dan bakat bagi setiap orang yang bisa ditonjolkan untuk kepentingannya.

Andika (2009) menyatakan bahwa “Olahraga merupakan proses terjadinya pergerakan tubuh manusia agar tercipta kesehatan bagi dirinya”. Olahraga merupakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan agar manusia tersebut memiliki kesehatan yang dituangkan dalam bentuk gerak badan. Budi Raharjo (2010) menyatakan bahwa “Olahraga merupakan persaingan antar individu ataupun kelompok yang terkait untuk mencari kepuasan”. Olahraga tidak


(11)

berarti hanya gerak saja melainkan dapat dituangkan dalam bentuk permainan yang didasarkan pada peraturan yang baku, pemain yang baik, yang tujuannya itu memiliki kemenangan atau kepuasan batin untuk mengalahkan lawan. Maka dari itu olahraga dapat diartikan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menggerakkan badan seseorang baik individu ataupun kelompok yang dijabarkan dapat berupa permainan yang tujuannya mencari kepuasan jasmani dan rohani.

Olahraga memiliki tata cara dalam setiap perbuatannya, olahraga tidak mesti hanya gerak saja yang dilakukan tetapi dapat berupa pendidikan yang merupakan bekal dasar untuk melakukannya.

Pendidikan di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar (SD) mempunyai tujuan, yakni siswa sekolah dasar memiliki bekal dasar dalam pendidikan, yakni lulusan siswa sekolah dasar memiliki bekal dasar membaca, menulis dan berhitung. SD juga merupakan tahap pendidikan dasar yang kemudian melanjutkan ke tahap pendidikan selanjutnya, ini merupakan tujuan pendidkan dari Sekolah Dasar (SD). Selain itu, Pendidikan yang diutamakan selain pembelajaran konkret yang biasa diajarkan dalam kelas adalah pendidikan kesehatan dan jasmani. Pendidikan jasmani dan kesehatan berguna bagi siswa guna memiliki bekal yang satu sama lainnya membantu siswa mengembangkan bakatnya dalam menggerakkan tubuhnya dengan baik. Berdasarkan definisi, Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Dalam hal ini, pendidikan jasmani penting bagi siswa guna melatih kemampuannya agar dapat


(12)

mengembangkan potensi yang ada pada tubuhnya. Sehingga pendidikan di sekolah khususnya disekolah sekolah dasar dapat meningkatkan ranah afektif, kognitif dan psikomotor siswa.

Jika melihat kondisi dilapangan (Sekolah Dasar). Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan kesehatan sebagian besar menggunakan strategi atau teknik pembelajaran yang kurang melibatkan siswa aktif berlatih dalam pembelajaran, yakni hanya guru yang mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran yang didapat kurang bermakna.

Adapun nilai KKM yang tertera pada SD Negeri 1 Dawuan adalah sebagai berikut:


(13)

Tabel 1.1

Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas :IV (Empat)

SDN : 1 Dawuan STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

KRITERIA PENETAPAN

KETUNTASAN KKM

(%)

Kompleksitas Daya

dukung

Intake siswa 1.Mempraktikkan

berbagai gerak dasar permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

1.2 Mempraktikkan gerak dasar salah satu peramainan bola besar dengan koordinasi kontrol yang baik dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama, sportifitas, dan kejujuran.

Mempraktikkan teknik dasar permainan bola voli mini

61 60 60

60

60

Dari penentuan KKM tersebut tertera nilai yang mesti di capai oleh siswa adalah sebesar 60 untuk memperoleh nilai tuntas dalam pembelajaran dengan sub pokok materi teknik dasar passing atas permainan bola voli mini.

Berdasarkan pengamatan pada hari Sabtu tanggal 11 Oktober 2010 terhadap pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon dengan materi teknik dasar passing


(14)

atas dalam permainan bola voli mini. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa yang didapati dengan kesimpulan siswa belum bisa passing atas dan selain itu melakukan observasi kepada siswa dalam pembelajaran tersebut, diperoleh data :

1. Guru kurang mengembangkan metode/teknik ataupun media dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam upaya meningkatkan keterampilan dasar dalam permainan bola voli mini. 2. Dalam pembelajaran guru dala pembelajaran hanya bersifat monoton

saja.

3. Guru kurang mengembangkan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan terutama pada pembelajaran teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli mini.

4. Guru kurang mengadakan upaya pembelajaran yang aktif, kreatif dalam permainan teknik dasar passing atas dalam bermain bola voli agar siswa mampu memahami dan melakukan teknik dasar passing atas.

5. Dalam pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas, siswa terlihat kurang aktif dalam pembelajaran dikarenakan siswa hanya tahu satu teknik saja dalam teknik dasar passing atas.

6. Untuk lebih jelasnya dibawah ini disajikan data awal tes teknik passing atas sebagai berikut :


(15)

Tabel 1.2

Data Awal Tes Praktek Passing Atas Kelas IV SDN 1 Dawuan

No Nama Siswa Sikap kaki

Sikap togok

Sikap

Lengan Arah bola

Perkenaan dengan bola

Tindak

Lanjut Jumlah

Skor Tuntas

Tindak Tuntas

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 FACHRUROJI √ √ √ √ √ √ 7 - √

2 FAIZALA M √ √ √ √ √ √ 11 - √

3 JAYA K √ √ √ √ √ √ 12 √ -

4 FITRI N √ √ √ √ √ √ 11 - √

5 AHMAD N √ √ √ √ √ √ 11 - √

6 BADRIYAH √ √ √ √ √ √ 9 - √

7 RENO ALFIAN √ √ √ √ √ √ 8 - √

8 LIA FITRIYANI √ √ √ √ √ √ 10 - √

9 MUHAMMAD R √ √ √ √ √ √ 8 - √

10 NADIYAH √ √ √ √ √ √ 11 - √

11 NAVILA R √ √ √ √ √ √ 13 √ -

12 PUNGYI P √ √ √ √ √ √ 8 - √

13 ACHMAD M √ √ √ √ √ √ 9 - √

14 ADE VALENTINO √ √ √ √ √ √ 10 - √

15 AHMAD FAUZI √ √ √ √ √ √ 11 - √

16 ALVIN PRIYOGO √ √ √ √ √ √ 9 - √

17 AMELIA √ √ √ √ √ √ 15 √ -

18 ARKY N √ √ √ √ √ √ 6 - √

19 DEVI OLIVIA √ √ √ √ √ √ 9 - √

20 DESI AL FITRI √ √ √ √ √ √ 11 - √

21 FAJAR G √ √ √ √ √ √ 13 √ -

22 FERO DIAZ A √ √ √ √ √ √ 16 -

23 FIRLLY V √ √ √ √ √ √ 16 -

24 GUSTY P √ √ √ √ √ √ 16 -

25 HANGGA M √ √ √ √ √ √ 12 -

26 YAZIED AL H √ √ √ √ √ √ 11 - √

27 LESTARI A √ √ √ √ √ √ 16

28 MOCHAMMAD F √ √ √ √ √ √ 15

29 MOCH. SAEFUL √ √ √ √ √ √ 9 - √

30 MOHAMMAD S √ √ √ √ √ √ 12 √ -

31 MOHAMMAD A √ √ √ √ √ √ 14 -

32 MUHAMMAD R √ √ √ √ √ √ 12 -

33 MUHAMMAD T √ √ √ √ √ √ 15 -

34 NAUFAL RIFQI √ √ √ √ √ √ 12 -

35 NELISHA √ √ √ √ √ √ 13 -

36 NIKAN A √ √ √ √ √ √ 10 - √

37 NIKEN AMELIA √ √ √ √ √ √ 12 √ -

38 NURAENI A √ √ √ √ √ √ 11 - √

39 RACHMAT S √ √ √ √ √ √ 14 √ -

40 RADITYA B √ √ √ √ √ √ 12 -

41 REGINA S √ √ √ √ √ √ 12 -

42 SALSABILLA A √ √ √ √ √ √ 11 - √

43 SALSABILA R √ √ √ √ √ √ 12 √ -

44 TAUFIQUROH √ √ √ √ √ √ 11 - √

45 VIVI L √ √ √ √ √ √ 12 √ -

46 WAHID HASYIM √ √ √ √ √ √ 11 - √

47 ERIKA Y √ √ √ √ √ √ 13 √ -

48 M. RICKY √ √ √ √ √ √ 12 -

49 ZACKY AHMAD √ √ √ √ √ √ 11 - √

50 VINA FEBRIAN √ √ √ √ √ √ 12 √ -

JUMLAH 1

9 4 2 3 0 1 5 5 6 2 1

16 5

2 2 4

8 5

8 3 6

13 6

2 2 4 2 0 2 3 2 4


(16)

Dari nilai-nilai siswa tersebut didapat sekitar 50 % atau sekitar 25 siswa dari jumlah 50 siswa masih ada yang belum lulus/tuntas pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan khususnya pada materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli. Adapun nilai KKM materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli yakni 60.

Dari permasalahan tersebut, penulis merencanakan suatu Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan keterampilan dasar passing atas dalam permainan bola voli mini dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Dasar Pasing Atas Dengan Alat Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon”.

B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian tindakan kelas yakni:

Bagaimana Proses Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dengan Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini dengan perumusan, sebagai berikut:

a. Bagaimana Perencanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dengan Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon?


(17)

b. Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dengan Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon?

c. Bagaimana Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dengan Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon?

2. Pemecahan masalah

Dari permasalahan yang timbul dalam Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dengan materi teknik dasar pasing atas permainan bola voli mini, penulis menggunakan pemecahan masalah tersebut dengan cara menggunakan alat yang bervariatif. Adapun alat bervariartif adalah upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berpasing atas dengan cara menggunakan media atau alat yang dapat membantu terjadinya proses pembelajaran dan diupayakan dapat menciptakan pemahaman kepada siswa, selain itu tercampur dengan permainan kecil.

Target yang dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki praktek pembelajaran dengan menggunakan alat yang bervariatif dengan hasil 90 % atau sekitar 45 siswa dari jumlah 50 siswa bisa tuntas dalam materi pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dengan materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli mini.


(18)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat dalam perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :

Untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan pada materi teknik dasar passing atas dengan perumusan, sebagai berikut : a. Perencanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa Dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa Dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

c. Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pelajaran Penjasorkes yang dilakukan dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon ini tidak hanya bermanfaat bagi guru, siswa dan juga dunia pendidikan. Adapun manfaatnya yaitu:


(19)

a Manfaat bagi siswa.

1) Dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam belajar pendidikan jasmani dan kesehatan, khususnya pada materi teknik dasar pasing atas.

2) Dapat memahami konsep atau teknik dari materi teknik dasar pasing atas dalam permainan bola voli.

3) Dapat menumbuhkan minat dan keterampilan siswa dalam berolahraga.

b Manfaat bagi guru.

1) Dapat meningkatkan professionalisme guru dalam melakukan proses pembelajaran dikelas.

2) Untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman guru tentang penggunaan media pembelajaran, dan teknik dalam permainan olahraga.

c Manfaaat bagi peneliti.

1) Untuk dapat memahami penelitian tindakan kelas sebagai upaya pengembangan professionalisme atau kemampuan penulis.

2) Untuk meningkatkan pengalaman dan pemahaman penulis, ketika di Sekolah Dasar.

d Manfaat bagi peneliti yang lain

1) Untuk mengetahui penelitian yang dilakukan dibidang pendidikan yakni mengenai Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada ruang lingkup sekolah terutama sekolah dasar.


(20)

2) Untuk menambah wawasan mengenai Penelitian Tindakan Kelas yang berasumsi pada pelajaran sekolah terutama untuk pelajaran penjasorkes e Manfaat bagi sekolah

1) Untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan khususnya materi teknik dasar pasing atas dalam permainan bola voli mini.

2) Untuk meningkatkan kualitas dan fungsi Sekolah Dasar dari mutu pembelajaran.

D. BATASAN ISTILAH

Pendidikan jasmani merupakan dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. (Husdarta, 2009:3)

Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster's New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat)


(21)

Bola voli adalah permainan beregu dimana melibatkan lebih dari satu orang pemain misalnya bola voli pantai terdiri dari dua orang pemain tiap regu, bola voli sistem internasional tiap regu terdiri dari enam pemain. (Bachtiar, 2001:1.16)

Passing dalam permainan bola voli merupakan suatu teknik memainkan bola yang dilakukan oleh seorang pemain dengan satu atau dua tangan dengan tujuan untuk mengarahkan bola ke suatu tempat atau teman regu untuk selanjutnya dimainkan kembali. (Bachtiar, 2001:2.10)

Alat merupakan antar benda budaya yang dikembangkan manusia dalam usahanya memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya, sebagai penyambung keterbatasan organismenya. (http://kamus bahasaindonesia.org/alat)

Variatif merupakan suatu perwujudan suatu hal yang bersifat variasi atau berbagai jenis dan karakter yang mempunyai kegunaan sesuai karakternya. (http://kamus bahasaindonesia.org/variatif)

Alat yang bervariatif dalam permainan bola voli adalah benda yang dipakai dalam permainan bola voli yang bervariasi dan beraneka ragam. (http://kamus bahasaindonesia.org/alat yang bervariatif voli)


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas di salah satu Sekolah Dasar Negeri dikecamatan Tengahtani yakni SD Negeri 1 Dawuan yang tepatnya beralamat di jalan Ki Ageng Tapa Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon. Dengan jumlah 12 orang, diantaranya seorang kepala sekolah, 8 guru PNS, 2 guru honor dan 1 penjaga sekolah. Lokasi ini dipilih karena penulis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan tenaga pengajar pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah ini dan adanya sarana yang mendukung dalam materi pembelajaran permainan bola voli mini.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama delapan (6) bulan yang terhitung dimulai dari bulan November 2010 sampai bulan April 2011. pada bulan pertama, penulis mengumpulkan data awal yang kemudian penulis susun menjadi sebuah proposal. Pada November 2010 sampai Januari 2011 penulis bersama teman sejawat menyusun perencanaan penelitian. Bulan berikutnya Februari sampai Maret penulis dan teman sejawat melaksanakan pembelajaran Penjasorkes dengan materi


(23)

teknik dasar passing atas pada permainan bola voli mini untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

Adapun jadwalnya sebagai berikut : Tabel 3.1

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas No Deskripsi

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan 2010

November Desember Januari Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Penyusunan

Proposal 2. Seminar proposal 3. Penyempurnaan

proposal 4. Pelaksanaan

penelitian a.Tindakan siklus I b.Tindakan siklus II c.Tindakan siklus III 5. Pengolahan data

dan analsisi data 6. Penyusunan dan revisi laporan penelitian 7. Pertanggung

jawaban laporan

B. Subyek Penelitian

Subjek utama dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV (Empat) SD Negeri 1 Dawuan tahun ajaran 2010-2011 yang berjumlah 50 siswa, dengan 20 siswi dan 30 siswa.


(24)

Subjek penelitian ini dipilih dikelas IV (Empat) ini merupakan kelas yang siswanya memiliki kondisi fisik yang lumayanbaik dan tersedia sarana yang menunjang dalam permainan bola voli.

C. Metode dan Desain Penelitian 1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Seperti yang diungkapkan oleh Kunandar (2008:

46) bahwa ” PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh

para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki

rasionalitas dan keadilan”.

Sementara menurut Ebbut (Wiriaatmadja, 2004: 12) “Penelitian Tindakan Kelas adalah upaya perbaikan kondisi praktek pembelajaran oleh sekelompok guru, dan belajar dari pengelaman mereka sendiri dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil tindakan tersebut”.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena yang menjadi subyek penelitian adalah peserta didik tingkat sekolah dasar dengan ruang lingkup dalam kelas pada pembelajaran Penjasorkes dengan materi teknik dasar passing bawah dalam permainan bola voli.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Pendekatan Kualitatif. Pendekatan Kualitatif adalah pendekatan yang menekankan pada makna,


(25)

penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif lebih mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir. Oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis.

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli dikelas IV (Empat) SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berbentuk sebuah siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus bergantung dari tingkat keberhasilan dari target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari satu atau lebih pertemuan. Adapun prosedur penelitian yang dipilih yakni dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. taggart (1988)

Siklus model ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan. seperti siklus di bawah ini :


(26)

Gambar 3. 1

Model spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2008: 66)

Tahap awal (tahap perencanaan) yaitu penulis membuat rencana tindakan

yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana tersusun kemudian melakukan tindakan. Ketiga, bersamaan dengan dilakukannya tindakan, penulis mengamati proses pelaksanaan tindakan. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut peneliti melakukan refleksi atas pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil observasi.

D. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini adalah berbentuk siklus yang mengacu pada desain yang digunakan yaitu model spiral Kemmis dan Taggart. Setiap siklus dilakukan dalam satu kali pertemuan yang terdiri dari dua jam pelajaran, dengan pertemuan pertama dua jam pelajaran dan pertemuan kedua dua jam pelajaran. Pada akhir pertemuan diharapkan tercapainya tujuan yaitu siswa bisa mencari dan menemukan informasi yang didapat disekitar


(27)

lingkungan sekolah sebagai upaya untuk mencari jawaban atas permasalahan/pertanyaan yang diberikan guru secara berkelompok.

Untuk lebih detailnya prosedur penelitian tindakan tersebut dapat uraikan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan, seperti pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang didalamnya termasuk menyiapkan alat dan sumber belajar. Serta merencanakan pula langkah-langkah dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini, penulis menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki praktek pembelajaran dengan materi sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi dengan menggunakan alat yang bervariatif. Adapun langkah-langkah perencanaannya, sebagai berikut :

a Menetapkan teman sejawat sebagai partnership dalam Penelitian Tindakan Kelas.

b Permintaan ijin ke kepala sekolah serta staf guru SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

c Peneliti melakukan observasi kepada guru, siswa ataupun dikelas IV (Empat) untuk mengetahui gambaran situasi disekolah dan mencari data.


(28)

e Pemilihan Prosedur penelitian, penetapan sampel penelitian, administrasi pembelajaran penelitian dan tindakannya, pemilihan bahan dan sumber belajar dan alokasi waktu.

f Perumusan langkah-langkah pembelajaran dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

2. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan yang mengacu pada perencanaan yang dibuat dan dilaksanakan sesuai jadwal penelitian yang ada, serta melakukan pengamatan terhadap proses tindakan yang sedang berlangsung, mulai dari awal sampai seluruh tindakan dilaksanakan, mencakup :

aTahap awal pembelajaran :

Sebelum hari pembelajaran dilaksanakan, siswa dan guru membuat kesepakatan mengenai apa yang akan dipelajari, yakni pembelajaran Penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas pada permainan bola voli.

b Tahap pembelajaran :

1.) Guru melakukan apersepsi setelah siswa sudah siap untuk belajar dengan menanyakan kepada siswa mengenai teknik dasar permainan bola voli yang salah satunya adalah passing atas.

Misalnya : Apakah kamu tahu teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli? Jika tahu, coba lakukan !


(29)

2.) Siswa dan guru melakukan Tanya jawab mengenai apersepsi yang telah dilakukan agar dapat saling berhubungan dengan tujuan pembelajaran. 3.) Guru membagi siswa menjadi beberapa 5 baris secara berpasangan. 4.) Guru menjelaskan materi

5.) Guru memberi bimbingan, arahan kepada siswa untuk mengadakan latihan melakukan passing bawah dengan alat bervariatif yang dibarengi permainan, apabila siswa yang masih salah dalam melakukan passing atas akan dikenai sanksi berupa lari keliling bolak balik.

c. Tahap akhir pembelajaran

1) Guru menyimpulkan materi pembelajaran.

2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab mengenai materi.

3) Guru menutup pembelajaran.

3. Tahap Observasi

Pada tahap observasi ini dilakukan ketika pelaksanaan tindakan Peneliti dan observer (teman sejawat) melaksanakan observasi selama proses pembelajaran berlangsung mengenai pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas pada permainan bola voli dengan menggunakan alat pengumpul data yang sudah ditetapkan, yaitu lembar observasi. Dalam kegiatan observasi atau pengamatan ini yang menjadi sasaran adalah meliputi kinerja guru, aktifitas siswa, catatan lapangan selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil


(30)

observasi yang selanjutnya akan dijadikan bahan kajian untuk mengetahui mengenai keberhasilan proses pembelajaran.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Tahap analisis dan refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisis, interpretasi, dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan alat bervariatif .pada pembelajaran penjasorkes dengan materi penerapan teknik dasar passing atas pada permainan bola voli. Hasil tahap refleksi ini dijadikan sumber dalam melakukan tindakan selanjutnya yaitu sebagai perbaikan dan penyempurnaan dari tindakan sebelumnya.

E. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Item Tes

Soal tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengukuran keberhasilan dalam materi pembelajaran yang ditangkap siswa.

Margono (Nurul Zuriah, 2005 :184) menyatakan bahwa “Tes adalah seperangkat rangsangan atau stimulus yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola


(31)

voli dan juga tes praktek melakukan passing atas. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes praktek yang diitujukan kepada tiap siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan passing atas.

2. PedomanWawancara

Pedoman wawancara adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dari sumber data dengan cara wawancara.

Esterberg (Sugiyono, 2005: 72) menyatakan bahwa “Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Yang diwawancara oleh peneliti adalah siswa. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang mesti dijawab oleh siswa mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan, apakah sesuai dengan indikator pencapaian target perbaikan. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk memperoleh data verbal atau konfirmasi dari siswa mengenai penyebab kesulitan siswa mengenai kesulitan siswa dalam memahami konsep dan praktek passing atas pada permainan bola voli di kelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

3 Pedoman Observasi

Pedoman observasi adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui gambaran/data yang didapat ketika mengamati proses pembelajran berlangsung yang meliputi aktivitas siswa dan kinerja guru yang terdiri dari 2 (dua) pedoman, yakni pedoman observasi kinerja guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran.


(32)

Margono (Nurul Zuriah, 2007: 173) “Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian”. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap obyek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Instrumen ini merupakan hasil dari pemberian tanda pada kolom pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati seluruh kegiatan yang berlangsung baik dari aktifitas siswa dan guru mulai dari awal pembelajaran sampai pada akhir pembelajaran Penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli. Tujuan dilakukannya observasi adalah untuk memperoleh data perilaku siswa dan guru serhingga didapatkan hasil perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki pembelajaran.

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian yang dibuat oleh peneliti/mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi yang didapat dari berbagai aspek dalam pembelajaran dilapangan. Hal ini dibuat untuk mengetahui keadaan di kelas sewaktu pelaksanaan pembelajaran. Format catatan lapangan terdapat dalam lampiran.


(33)

F. Teknik Pengolahan dan Analisis data

1. Teknik Pengolahan Data

Proses pengolahan dan analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber seperti misalnya wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan pada catatan lapangan.

Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan pengumpulan, kodifikasi dan kategori data. Pada tahap ini akan dikumpulkan data–data yang di peroleh dari berbagai instrumen penelitian, kemudian diberikan kode-kode tertentu sesuai dengan jenis dan sumbernya. Untuk memudahkan penyusunan kategori data dan perumusan sejumlah hipotesis mengenai rencana tindakan selanjutnya. Peneliti akan melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data peneliti.

Pada tahap ini data mentah yang diperoleh dari berbagai instrumen yang meliputi observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes hasil belajar yang dirangkum serta dikumpulkan. Peneliti kemudian mengelompokkan data tersebut ke dalam dua (2) bagian, yaitu berupa data kualitatif (observasi dan wawancara) dan data kuantitatif (tes hasil belajar).

a. Data proses (kualitatif)

Data proses (kualitatif) diperoleh dari hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa diolah dengan teknik persentase (%) terhadap indikator yang dilaksanakan, kemudian diinterpretasikan dan dideskripsikan. Sedangkan untuk data dari hasil wawancara diinterpretasikan dan dideskripsikan melalui pengambilan kesimpulan dari data wawancara yang telah didapat. Untuk data


(34)

yang diolah dengan data persentase (%) untuk memudahkan dalam melakukan interpretasi. Tujuan dari pengumpulan data proses (kualitatif) adalah untuk mengrtahui kinerja guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran keterampilan siswa yang sebelumnya tergambar sebagai berikut :

KINERJA GURU AKTIFITAS SISWA

1. Guru kurang mengembangkan metode/teknik ataupun media dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam upaya meningkatkan keterampilan dasar dalam permainan bola voli mini.

2. Dalam pembelajaran guru dala pembelajaran hanya bersifat monoton saja.

3. Guru kurang mengembangkan pembelajaran pendidikan jasmani dan ksehatan terutama pada pembelajaran teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli mini.

4. Guru kurang mengadakan upaya pembelajaran yang aktif, kreatif dalam permainan teknik dasar passing bawah dalam bermain bola voli agar siswa mampu memahami dan melakukan teknik dasar passing atas.

1. Siswa kurang terlihat antusias dalam pembelajaran keterampilan passing atas karena hanya tahu cara/teknik passing atas dengan satu teknik yang biasa dilakukan atau dengan kata lain tidak ada metode/trik yang lain untuk melatih berpassing atas.

2. siswa kurang memahami teknik-teknik dalam berpassing atas.


(35)

b. Data Kuantitatif (hasil)

Data kuantitatif diperoleh dari instrument tes hasil belajar. Setelah data tersebut diberi nilai, kemudian dianalisis dan ditafsir berdasarkan KKM (kriteria ketuntasan minimal) Penjasorkes yakni 60 dan menjabarkan siswa “tuntas atau tidak tuntas” dalam pembelajaran.

2. Analisis Data

Menurut Faisal dan Moleong (Iskandar, 2005 : 76-77) menyatakan bahwa analisis dapat dilakukan dengan langkah-langkah, sebagai berikut :

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, reduksi data merupakan analisis yang menajamkan untuk mengorganisasikan data-data yang dapat di verifikasikan untuk dijadikan temuan penelitian terhadap masalah yang di teliti.

b. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data

Penyajian data yang telah diperoleh ke dalam sejumlah matriks atau daftar kategori setiap data yang didapat, penyajian data biasanya digunakan berbentuk teks neratif dan penyajian data dapat di analisis oleh peneliti untuk disusun secara sistematis, sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang di teliti. c. Mengambil kesimpulan

Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan display data sehingga data yang didapat disimpulkan.


(36)

G. Validasi data

Validasi data dalam penelitian ini menggunakan Validasi Hopkins. Hopkins (Iskandar, 2008 : 93) mengemukakan bentuk validasi, sebagai berikut :

1. Member check.

Member check yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber, siapapun juga (kepala sekolah, guru, siswa, teman sejawat, pegawai administrasi dan lain sebagainya) apakah keterangan atau informasi itu tetap sifatnya atau berubah sehingga dapat dipastikan kebenaran data tersebut. Dalam penelitian ini,

member check dilakukan sebagai wahana untuk memeriksa data-data yang

didapat, baik dari data kualitatif yang berupa hasil belajar (tes). Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran kebenaran dengan pengambilan kesimpulan dari analisis data-data tersebut.

2. Triangulasi

Triangulasi yakni memeriksa kebenaran hipotesis, konstruks, atau analisis

dari peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Dalam penelitian ini, triangulasi dilakukan untuk memeriksa jawaban (hipotesis) dari peneliti yang merupakan suatu kebenaran atau tidaknya jawaban setelah dibandingkan dengan data-data yang telah diisi oleh teman sejawat, seperti observasi kinerja guru, aktifitas siswa dan catatan lapangan.

3. Expert opinion

Expert opinion yakni melakukan dengan tindakan meminta nasehat kepada


(37)

pakar atau penguji yang akan memeriksa semua tahapan penelitian yang dilakukan dengan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, expert opinion dilakukan dengan adanya arahan/masukan dari para pakar seperti dosen pembimbing agar penelitian ini bersifat sempurna.

4. Audit Trail

Audit Trail yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan

data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing. Tahapan penelitian ini dilakukan dengan cara mengecek keabsahan data-data yang diperoleh untuk kemudian diuji dan didiskusikan dengan para pakar atau para ahli. Dalam hal ini, dimaksudkan untuk mengetahui keabsahan data yang telah diperoleh agar tercipta hasil yang sesuai dengan kondisi dilapangan.


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian kelas yang dilakukan oleh penulis di SDN 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon mengenai pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas di kelas IV telah di paparkan pada Bab IV. Selanjutnya dengan segala keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang di miliki penulis sebagai peneliti, keterbatasan alat pengumpul data dan keterbatasan penelitian, maka penulis menarik kesimpulan. Dari kesimpulan akan dijadikan sebagai rekomendasi bagi pihak yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebuah penemuan yang akan dijadikan ajang untuk merubah proses pembelajaran.

A. Kesimpulan 1. Perencanaan

Karakteristik pembelajaran dalam penerapan alat yang bervariatif yakni kegiatan yang melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran, dan didukung dengan adanya kegiatan yang mengasah keterampilan dan kemampuan siswa dalam permainan bola voli. Dimana siswa akan lebih banyak melakukan latihan-latihan yang secara tidak langsung melibatkan siswa untuk mengasah kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar dalam permainan bola voli. Aktifitas ini akan memunculkan proses untuk mengeluarkan potensi/kemampuan yang dimiliki


(39)

siswa. Melalui penerapan alat yang bervariatif telah memberikan pengalaman langsung kepada siswa, karena siswa dapat melakukan passing atas dengan permainan sederhana secara berulang guna melatih kemampuan siswa.

2. Pelaksanaan

Dengan penerapan alat yang bervariatif, siswa dapat meningkatkan hasil belajar sehingga dalam pembelajaran ini siswa terlihat lebih aktif dan dapat menumbuhkan potensi/kemampuannya dalam passing atas.

Sebelumnya pada observasi awal didapat permasalahan dalam pembelajaran penjasorkes pada materi teknik dasar passing atas didapat permasalahan awal yakni siswa belum bisa melakukan passing atas dengan teknik dan cara yang baik, sehingga dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini dengan alat yang bervariatif diupayakan agar mencapai hasil yang optimal, yakni siswa dapat melakukan passing atas dengan baik. Pada pelaksanaan siklus I ini didapat hasil pembelajaran yang belum optimal, aktifitas siswa yang terlihat gaduh sehingga pembelajaran passing atas belum mendapatkan hasil yang baik. Pada siklus II peningkatan cukup terlihat dengan baik dari segi guru ataupun siswanya, hanya saja mesti ada arahan yang jelas dari guru yang notabene sebagai penggerak pembelajaran. Sedangkan pada siklus III hasil sudah terlihat baik dengan upaya tegas dari guru sehingga bisa memunculkan pembelajaran yang optimal dan hasil belajar siswa yang baik.


(40)

a. Kinerja guru

Dalam pembelajaran yang ditujukan adalah pada siswa-siswi yang notabene sebagai pembelajar, mendapatkan ilmu untuk diterapkan dalam hidupnya. Dalam hal ini, peneltian tindakan kelas ini ditunjukkan pada ruang lingkup pendidikan pada siswa sekolah dasar dengan pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas. Dalam hal ini, kemampuan siswa dalam pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu dapat diketahui bahwa siswa-siswi yang telah melakukan pembelajaran penjasorkes pada awal observasi dan wawancara ditemukan beberapa informasi dan data tentang kemampuan siswa, diantaranya siswa belum tahu teknik/cara dalam berpassing atas. Setelah diketahui permasalahan yang ada dalam pembelajaran, peneliti mencoba memperbaiki teknik/cara dalam pembelajaran teknik dasar passing atas dengan mengupayakan dengan alat yang bervariatif.

Setelah diketahui pada siklus I, siswa masih belum ada perkembangan dalam berpassing atas terutama, pada siswi yang perlu diupayakan dalam fisik seperti tenaga, cara kepalan tangan, pukulan dsb. Pada tahap berikutnya atau siklus II mendapat perkembangan yang signifikan walaupun belum dapat mencapai target yang diinginkan, dengan arahan dan bimbingan yang tegas dari guru, siswa-siswi berlatih dengan waktu yang cukup lama. Sedangkan pada siklus yang ke III mendapat perkembangan yang signifikan, yakni siswa-siswi sudah cukup baik dalam melakukan teknik dasar passing atas. Maka dari itu, perlu adanya upaya yang baik agar dalam pembelajaran dapat terserap baik oleh siswa-siswi.


(41)

b. Hasil

Dalam setaiap pembelajaran pasti didapat hasil bagi siswa-siswinya yang kelak dapat digunakan untuk kehidupannya. Dalam hal ini, siswa-siswi dalam pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas dengan teknik/srategi pembelajaran dengan alat yang bervariatif didapat hasil yang belum optimal dalam kegiatan observasi awal. Setelah dilakukan dan diamati dalam siklus I didapat hasil belajar/tes keterampilan siswa pada siklus I sebesar 48% yang tuntas dalam pembelajaran, pada siklus II terdapat 78% siswa yang tuntas dan pada siklus III ini terdapat 92 % yang tuntas dari jumlah 50 siswa dengan target 90%. Maka dengan diadakannya perbaikan dalam pembelajaran diharapkan siswa dapat memamahi teknik/cara dalam berpassing atas dan juga dapat diterapkan dalam permainan bola voli.

Penerapan alat yang bervariatif pada pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon menunjukan adanya perubahan yang positif. Hal ini dapat dilihat dalam tabel dari data awal, data setelah penerapan siklus I, data setelah penerapan siklus II, data setelah penerapan siklus III yang mengalami kenaikan. Pada data awal, siswa yang mampu melewati batas kelulusan/ketuntasan hanya 25 siswa atau 50%; Pada siklus I sebanyak 24 siswa atau 48%; Pada siklus II sebanyak 36 siswa atau 72%; dan pada siklus III, sebanyak 46 siswa atau 92%. Hal ini didapat perubahan peningkatan yang signifikan terhadap pelaksanaan tindakan, entah dalam kinerja guru, akifitas siswa dan juga yang paling penting adalah hasil belajar dari siswa yang dijadikan acuan.


(42)

B. Saran

Ada beberapa saran yang perlu dikemukakan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, saran tersebut yaitu :

1. Guru

Hendaknya dengan menerapkan alat yang bervariatif sebagai pendekatan pembelajaran dapat dilakukan oleh semua guru, karena dengan adanya kreatifitas maka lingkungan sekitar sekolah yang berupa lapang pun dapat dijadikan sumber belajar. Dengan demikian guru tidak perlu susah payah dan mengeluarkan biaya untuk membuat suatu media pembelajaran. Selain itu, dalam proses belajar mengajar ketika akan menggunakan alat yang bervariatif, guru hendaknya memperhatikan materi ajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa, kesinambungan antara lingkungan sekitar dengan bahan ajar. Sehingga ketika memperhatikan hal–hal tersebut, penyajian materi pembelajaran, metode, media, dan evaluasi yang sesuai dapat meningkatkan semangat dan keaktifan siswa dalam proses belajar. Dengan demikian siswa akan mempunyai kesan yang positif terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

2. Siswa

Diharapkan diterapkannya alat yang bervariatif diupayakan untuk meningkatkan hasil belajar atau bahkan meningkatkan potensi/kemamuan siswa diharapkan mempunyai dampak positif pada siswa dari segi aspek keterampilan dan hasil belajarnya. Walaupun demikian, perlu adanya kesiapan dari siswa itu sendiri dengan memperhatikan prosedur pelaksanaan dari berbagai jenis kegiatan yang akan dilakukan ketika alat yang bervariatif diterapkan.


(43)

3. Sekolah

Alat yang bervariatif merupakan model pembelajaran yang tidak memerlukan biaya dan kesiapan yang rumit. Oleh karena itu, setidaknya setiap sekolah selalu memberikan arahan atau himbauan kepada tenaga pengajar atau guru disekolah tersebut untuk menerapkan model/metode ataupun media dalam pembelajaran khususnya pada proses pembelajaran yang tentunya tetap memperhatikan mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar, materi ajar, tujuan pembelajaran, dan jenis kegiatan yang akan dilakukan dilapangan.

4. Peneliti yang lain

Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti hendaknya memiliki kesiapan yang baik.


(44)

DAFTAR PUSTAKA

(An). ( 2010). Bola Voli. [Online]. Tersedia http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli

(An). (2010). Bola Voli. [Online]. Tersedia

(http://ahmesabe.wordpress.com/2008/).

(An). (2010). Media Olahraga. [Online]. Tersedia www. Media olahraga. Com//pengertian bola voli//

(An). (2006). Pengertian alat. Tersedia (http://kamus bahasaindonesia.org/alat) (An). (2006). Pengertian variatit. Tersedia (http://kamus

bahasaindonesia.org/variatif)

(An). (2006). Pengertian alat. Tersedia (http://catatandias.blogspot.com/2010

(An). (2007). Pengertian alat yang bervariatif. Tersedia (http://kamus bahasaindonesia.org/alat yang bervariatif voli)

(An). (2009). Pengertian Olahraga. [online]. (http://wikipedia.org/2010) (An). (2007). Pengertian Olahraga. [online]. (http://dikailmu.org/2010)

(An). (2005). Tujuan Olahraga. [online]. (http://indah99.wordpress.com/2009/) (An). (2009). Pengertian Pendidikan. [Online]. Tersedia

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan)

(An). (2010). Pengertian pendidikan jasmani. [Online]. (http://www.rancahbetah) (An). (2010). Tujuan pendidikan nasional. [Online].

(http://tunas63.wordpress.com/2008/11/07/visi-misi-dan-tujuan-pendidikan-nasional),

(An). (2010). Tujuan Pendidikan. [Online]. Tersedia Tujuan Pendidikan

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108589-tujuan-pendidikan/#ixzz4GpxLAr2s

(An). (2008). Tujuan Pendidikan. [Online]. (http://www.rancahbetah)

(An). (2011). Tujuan pendidikan jasmani. [online). http://www.the-az.com/pendidikan-jasmani,


(45)

Dwi Andriyani, Fitria. (2010). Bola Voli. [Online] Tersedia (http://ahmesabe.wordpress.com/2008/),(

Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi : Gaung persada press.

Rijal, Samsul. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual Untuk

Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Kalapadua III Kec. Lemahsugih Kab. Majalengka Pada materi Perpindahan Energi Panas.

Tidak diterbitkan

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Wahyudin, Uyu. dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung : UPI Press. Wiriaatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Kelas Untuk Meningkatkan

Kinerja Guru Dan Dosen. Bandung : PT Remaja roskarya.

Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Malang : Bumi aksara


(1)

a. Kinerja guru

Dalam pembelajaran yang ditujukan adalah pada siswa-siswi yang notabene sebagai pembelajar, mendapatkan ilmu untuk diterapkan dalam hidupnya. Dalam hal ini, peneltian tindakan kelas ini ditunjukkan pada ruang lingkup pendidikan pada siswa sekolah dasar dengan pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas. Dalam hal ini, kemampuan siswa dalam pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu dapat diketahui bahwa siswa-siswi yang telah melakukan pembelajaran penjasorkes pada awal observasi dan wawancara ditemukan beberapa informasi dan data tentang kemampuan siswa, diantaranya siswa belum tahu teknik/cara dalam berpassing atas. Setelah diketahui permasalahan yang ada dalam pembelajaran, peneliti mencoba memperbaiki teknik/cara dalam pembelajaran teknik dasar passing atas dengan mengupayakan dengan alat yang bervariatif.

Setelah diketahui pada siklus I, siswa masih belum ada perkembangan dalam berpassing atas terutama, pada siswi yang perlu diupayakan dalam fisik seperti tenaga, cara kepalan tangan, pukulan dsb. Pada tahap berikutnya atau siklus II mendapat perkembangan yang signifikan walaupun belum dapat mencapai target yang diinginkan, dengan arahan dan bimbingan yang tegas dari guru, siswa-siswi berlatih dengan waktu yang cukup lama. Sedangkan pada siklus yang ke III mendapat perkembangan yang signifikan, yakni siswa-siswi sudah cukup baik dalam melakukan teknik dasar passing atas. Maka dari itu, perlu adanya upaya yang baik agar dalam pembelajaran dapat terserap baik oleh siswa-siswi.


(2)

b. Hasil

Dalam setaiap pembelajaran pasti didapat hasil bagi siswa-siswinya yang kelak dapat digunakan untuk kehidupannya. Dalam hal ini, siswa-siswi dalam pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas dengan teknik/srategi pembelajaran dengan alat yang bervariatif didapat hasil yang belum optimal dalam kegiatan observasi awal. Setelah dilakukan dan diamati dalam siklus I didapat hasil belajar/tes keterampilan siswa pada siklus I sebesar 48% yang tuntas dalam pembelajaran, pada siklus II terdapat 78% siswa yang tuntas dan pada siklus III ini terdapat 92 % yang tuntas dari jumlah 50 siswa dengan target 90%. Maka dengan diadakannya perbaikan dalam pembelajaran diharapkan siswa dapat memamahi teknik/cara dalam berpassing atas dan juga dapat diterapkan dalam permainan bola voli.

Penerapan alat yang bervariatif pada pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon menunjukan adanya perubahan yang positif. Hal ini dapat dilihat dalam tabel dari data awal, data setelah penerapan siklus I, data setelah penerapan siklus II, data setelah penerapan siklus III yang mengalami kenaikan. Pada data awal, siswa yang mampu melewati batas kelulusan/ketuntasan hanya 25 siswa atau 50%; Pada siklus I sebanyak 24 siswa atau 48%; Pada siklus II sebanyak 36 siswa atau 72%; dan pada siklus III, sebanyak 46 siswa atau 92%. Hal ini didapat perubahan peningkatan yang signifikan terhadap pelaksanaan tindakan, entah dalam kinerja guru, akifitas siswa dan juga yang paling penting adalah hasil belajar dari siswa yang dijadikan acuan.


(3)

B. Saran

Ada beberapa saran yang perlu dikemukakan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, saran tersebut yaitu :

1. Guru

Hendaknya dengan menerapkan alat yang bervariatif sebagai pendekatan pembelajaran dapat dilakukan oleh semua guru, karena dengan adanya kreatifitas maka lingkungan sekitar sekolah yang berupa lapang pun dapat dijadikan sumber belajar. Dengan demikian guru tidak perlu susah payah dan mengeluarkan biaya untuk membuat suatu media pembelajaran. Selain itu, dalam proses belajar mengajar ketika akan menggunakan alat yang bervariatif, guru hendaknya memperhatikan materi ajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa, kesinambungan antara lingkungan sekitar dengan bahan ajar. Sehingga ketika memperhatikan hal–hal tersebut, penyajian materi pembelajaran, metode, media, dan evaluasi yang sesuai dapat meningkatkan semangat dan keaktifan siswa dalam proses belajar. Dengan demikian siswa akan mempunyai kesan yang positif terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

2. Siswa

Diharapkan diterapkannya alat yang bervariatif diupayakan untuk meningkatkan hasil belajar atau bahkan meningkatkan potensi/kemamuan siswa diharapkan mempunyai dampak positif pada siswa dari segi aspek keterampilan dan hasil belajarnya. Walaupun demikian, perlu adanya kesiapan dari siswa itu sendiri dengan memperhatikan prosedur pelaksanaan dari berbagai jenis kegiatan yang akan dilakukan ketika alat yang bervariatif diterapkan.


(4)

3. Sekolah

Alat yang bervariatif merupakan model pembelajaran yang tidak memerlukan biaya dan kesiapan yang rumit. Oleh karena itu, setidaknya setiap sekolah selalu memberikan arahan atau himbauan kepada tenaga pengajar atau guru disekolah tersebut untuk menerapkan model/metode ataupun media dalam pembelajaran khususnya pada proses pembelajaran yang tentunya tetap memperhatikan mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar, materi ajar, tujuan pembelajaran, dan jenis kegiatan yang akan dilakukan dilapangan.

4. Peneliti yang lain

Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti hendaknya memiliki kesiapan yang baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

(An). ( 2010). Bola Voli. [Online]. Tersedia http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli

(An). (2010). Bola Voli. [Online]. Tersedia

(http://ahmesabe.wordpress.com/2008/).

(An). (2010). Media Olahraga. [Online]. Tersedia www. Media olahraga. Com//pengertian bola voli//

(An). (2006). Pengertian alat. Tersedia (http://kamus bahasaindonesia.org/alat) (An). (2006). Pengertian variatit. Tersedia (http://kamus

bahasaindonesia.org/variatif)

(An). (2006). Pengertian alat. Tersedia (http://catatandias.blogspot.com/2010

(An). (2007). Pengertian alat yang bervariatif. Tersedia (http://kamus bahasaindonesia.org/alat yang bervariatif voli)

(An). (2009). Pengertian Olahraga. [online]. (http://wikipedia.org/2010) (An). (2007). Pengertian Olahraga. [online]. (http://dikailmu.org/2010)

(An). (2005). Tujuan Olahraga. [online]. (http://indah99.wordpress.com/2009/) (An). (2009). Pengertian Pendidikan. [Online]. Tersedia

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan)

(An). (2010). Pengertian pendidikan jasmani. [Online]. (http://www.rancahbetah) (An). (2010). Tujuan pendidikan nasional. [Online].

(http://tunas63.wordpress.com/2008/11/07/visi-misi-dan-tujuan-pendidikan-nasional),

(An). (2010). Tujuan Pendidikan. [Online]. Tersedia Tujuan Pendidikan

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108589-tujuan-pendidikan/#ixzz4GpxLAr2s

(An). (2008). Tujuan Pendidikan. [Online]. (http://www.rancahbetah)

(An). (2011). Tujuan pendidikan jasmani. [online). http://www.the-az.com/pendidikan-jasmani,


(6)

Dwi Andriyani, Fitria. (2010). Bola Voli. [Online] Tersedia (http://ahmesabe.wordpress.com/2008/),(

Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi : Gaung persada press.

Rijal, Samsul. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Kalapadua III Kec. Lemahsugih Kab. Majalengka Pada materi Perpindahan Energi Panas. Tidak diterbitkan

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Wahyudin, Uyu. dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung : UPI Press. Wiriaatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Kelas Untuk Meningkatkan

Kinerja Guru Dan Dosen. Bandung : PT Remaja roskarya.

Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Malang : Bumi aksara


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BOLA VOLI PASING BAWAH DENGAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI LARANGANLUWOK KECAMATAN BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

0 6 84

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MENGGUNAKAN PERMAINAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SRENGSENG 03 KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

0 5 99

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASING ATAS BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU BOLA BERWARNA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 AMBALRESMI KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN

0 4 14

MENINGKATKAN GERAK DASAR PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA MELALUI PERMAINAN BOLA BERVARIATIF PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUGANANGAN KECAMATAN CIPICUNG KABUPATEN KUNINGAN.

0 17 47

MENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS DALAM BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN KUCING BOLA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KEMLAKA GEDE KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

0 0 98

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MEMUKUL BOLA MELALUI MEDIA BOLA GANTUNG DALAM PERMAINAN KASTI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BATEMBAT KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

1 4 39

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBERI DAN MENERIMA TONGKAT ESTAFET MELALUI MODIFIKASI JARAK PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 4 DAWUAN KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

1 8 44

Meningkatkan Gerak Dasar Passing Atas Dengan Menggunakan Teknik Lambung Pantul Bola Pada Dinding Dalam Permainan Bola Voli Di Kelas IV SDN 1 Sindangmekar Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon.

1 1 35

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAKAN DASAR PASING ATAS DENGAN METODE BOLA BERPANTULKE DINDING PADA SISWA KELAS IVSDN 1 KEMLAKAGEDE KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

0 1 37

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 CIWIRU KECAMATAN PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN.

0 0 61