Prosedur Pelaksanaan Laporan Kas Harian Pada BMT Baitul Arqom
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh Jenjang SI
Program Studi Manajemen
Oleh :
NAMA : Intan Siti Nur Hidayati
NIM
: 21210087
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
iii
LEMBAR PENGESAHAN……… i
KATA PENGANTAR……… ii
DAFTAR ISI………... iii
DAFTAR TABEL………... v
DAFTAR GAMBAR……….. vi
DAFTAR LAMPIRAN………... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek……… 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek………. 2
1.3 Kegunaan Kerja Praktek……….... 2
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek………... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan………... 5
2.2 Struktur Organisasi………... 10
2.3 Deskripsi Jabatan………... 12
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan……….. 15
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek……… 16
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek……… 16
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek………... 17
3.1.1Dokumen Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada BMT Baitul Arqom……… 17 3.1.2Pembiayaan dan Piutang Pada BMT Baitul arqom………….. 18
3.1.3Pelaksanaan Prosedur Laporan Kas Harian Pada BMT Baitul Arqom………... 20 3.1.4Hambatan pada saat melaksanakan Kerja Praktek…………... 21
3.1.5Upaya yang dilakukan pada saat Kerja Praktek………... 22
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan……….. 23
(3)
(4)
25
Boone, E. Louis, dan Kurtz, L. David. (2000). Pengantar Bisnis Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga
Mahmud, Amir. (2010). Bank Syariah. Jakarta: Erlangga http://isa7695.wordpress.com/201. (2014, Januari 12)
Ridwan, Muhammad. (2011). Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)/UII. Jakarta: UII Press
Sumiyanto, Ahmad. (2008). BMT Menuju Koperasi Modern: Panduan Untuk
Pemilik, Pengelola, dan Pemerhati Baitul Maalwat Tamwil Dalam Format Koperasi: Dilengkapi Panduan Lengkap Dan Praktis Pembentukan Dan Pengelolaan BMT. ISES Pub.
(5)
1. Data Pribadi:
Nama : Intan Siti Nur Hidayati NIM : 21210087
Tempat Tanggal Lahir : Garut, 19 Agustus 1992 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Umur : 21 Tahun
Status : Belum Kawin
Domisili : Bandung
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Dipatiukur, Kubang Selatan No. 19, RT 04, RW 14, Kecamatan Coblong
2. Data Pendidikan:
1996-1998 : Taman Kanak-kanak Nur Hidayah 1998-2004 : SD Lebak Jaya IV 2004-2007 : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SMP Negeri 6 Garut
2007-2010 : Sekolah Menengah Atas
SMA Negeri 2 Tarogong Garut
(6)
ii
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan Kerja Praktek ini berjudul “Prosedur Pelaksanaan Laporan Kas Harian Pada BMT Baitul Arqom”.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman, wawasan serta kemampuan yang penulis miliki. Maka dari itu semua kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan penulis.
Penulisan Laporan Kerja Praktek ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor di Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kustini SE. spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
3. Dr. Raeni Dwi Santy., SE., M.Si , selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
4. Isniar Budiarti.SE.M.Si selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan arahan kepada penulis, sehingga laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan. 5. Isniar Budiarti.SE.M.Si selaku koordinator kerja praktek Program Studi
(7)
iii
8. Keluarga besarku yang saya sayangi dan kasihi, terutama untuk ayah dan ibu yang selalu mendoakan keberhasilan anaknya dan memberikan yang terbaik serta memberikan dorongan dan motivasi baik secara moril maupun materil.
9. Kepada teman-teman yang telah membantu dan memotivasi saya untuk
menyelesaikan kerja praktek.
Bandung, Januari 2014
Penulis
Intan Siti Nur H NIM. 21210087
(8)
1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Kerja Praktek
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) merupakan salah satu kampus yang terletak di kota Bandung yang beralamat di Jalan Dipati Ukur, kampus yang menggunakan dasar berbasis IT ini sangat berkompeten dan mewujudkan universitas yang mampu bersaing di bidang teknologi. Terdapat 6 fakultas dimana salah satunya fakultas ekonomi. Adapun jurusan yang ada di program studi yang terdiri dari dua prodi yaitu prodi akuntansi dan prodi manajemen. Dimana penulis mengambil jurusan manajemen dan spesialis keuangan. Salah satu program yang di adakan di jurusan manajemen untuk melakukan kegiatan kerja praktek pada semester tujuh wajib dilakukan agar penulis dapat memperoleh pengalaman di bidang kerja praktek.
Penulis tertarik untuk melakukan kerja praktek tentang Prosedur Pelaksanaan Laporan kas Harian pada BMT Baitul Arqom. BMT Baitul Arqom merupakan lembaga keuangan mikro syari'ah yang notabenenya adalah lembaga keuangan aset umat dengan prinsip operasionalnya mengacu pada prinsip-prinsip syari'at Islam. BMT Baitul Arqom dibentuk dalam upaya memberdayakan umat secara kebersamaan melalui kegiatan simpanan dan pembiayaan serta kegiatan-kegiatan lain yang berdampak pada peningkatan ekonomi anggota dan mitra binaan ke arah yang lebih baik, lebih aman, serta lebih adil.
(9)
Sehungan dengan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik utuk melakukan
penelitian tentang: “Prosedur Pelaksanaan Laporan Kas Harian Pada BMT
Baitul Arqom di Kabupaten Garut.”
1.2Tujuan Kerja Praktek
Tujuan penulis melakukan Kerja Praktek :
1. Untuk mengetahui Dokumen Penerimaan dan pengeluaran kas Pada BMT Baitul
Arqom
2. Untuk mengetahui Pembiayaan dan Piutang Pada BMT Baitul arqom
3. Untuk mengetahui Pelaksanaan Prosedur Laporan Kas Harian BMT Baitul arqom
1.3Kegunaan Kerja Praktek
1. Bagi Perusahaan / instansi
Mendapatkan informasi yang berguna sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan sekiranya dianggap perlu.
2. Bagi peserta PKL
a. Menambah pengetahuan dan keterampilan yang berkenan dengan tugas-tugas
yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan.
b. Mampu bekerja sama dengan baik dan disiplin sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan perusahaan / instansi.
(10)
d. Menyerap ilmu yang terdapat dari dunia kerja dan mengembangkan ilmu yang telah didapat tersebut.
e. Mempersiapkan dan membekali diri sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.
3. Bagi penulis
a. Wadah untuk mengimplememtasikan ilmu yang didapat dalam perkuliahan, menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang masalah-masalah yang dipraktekkan, sehingga pada akhirnya diperoleh suatu jawaban yang dipergunakan sebagai bahan perbandingan, mengetahui dunia kerja, tambahan ilmu dalam praktika teori.
b. Laporan kerja praktek ini berguna sebagai salah satu syarat dalam menempuh Program Strata Satu (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
1.4Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi pelaksanaan kerja praktek ini yaitu di BMT Baitul Arqom Jl. Jendral Ahmad Yani Nomor 31 Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat Telepon : (0262) 236627.
Dan adapun waktu kerja praktek yang dilakukan oleh penulis dimulai dari tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 30 Juli 2013. Dimana hari kerja dimulai pada hari senin sampai dengan sabtu dengan jam kerja dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB
(11)
Tabel 1.1
Time Schedule Kerja Praktek di BMT Baitul Arqom
No Keterangan
Bulan
Juli Agustus Oktober November Desember Januari
1.
Kerja Praktek
2. Observasi
3. Penyusunan
4.
Bimbingan Kerja Praktek
(12)
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada mulanya, istilah BMT terdengar pada awal tahun 1992. Istilah ini muncul dari prakarsa sekelompok aktivis yang kemudian mendirikan BMT Bina Insan Kamil di jalan Pramuka Sari II Jakarta. Setelah itu, muncul pelatihan-pelatihan BMT yang dilakukan oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Usaha Kecil (P3UK), di mana tokoh-tokoh P3UK adalah para pendiri BMT Bina Insan Kamil.
Istilah BMT semakin populer ketika pada September 1994 Dompet Dhuafa (DD) Republika bersama dengan Asosiasi Bank Syari’ah Indonesia (Abisindo) mengadakan diklat manajemen zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) dan ekonomi syari’ah di Bogor. Diklat-diklat selanjutnya oleh DD dilakukan di Semarang dan Yogyakarta. Setelah diklat-diklat itu, istilah BMT lebih banyak muncul di Harian Umum Republuka, terutama di lembar Dialog Jum’at.
Pada tahun 1995, istilah BMT bukan hanya populer di kalangan aktivis Islam saja, akan tetapi mulai populer di kalangan birokrat. Hal ini tidak lepas dari peran Pusat Inkubasi Usaha Kecil (PINBUK), suatu badan otonom di bawah Ikatan Cendekiawan Mulim Indonesia (ICMI). Bahkan pada Muktamar ICMI 7 Desember 1995, BMT dicanangkan sebagai Gerakan Nasional bersama dengan Gerakan Orang Tua Asuh (GNOTA) dan Gerakan Wakaf Buku (GWB). Hanya saja, istilah Baitul
(13)
Maal wat Tamwil sering diartikan sebagai Balai Usaha Mandiri Terpadu (kependekan dan operasionalnya sama, BMT).
Adapun kelahiran dan istilah baitu tamwil (BT), namanya pernah populer lewat BT Teksona di Bandung dan BT Ridho Gusti di Jakarta. Keduanya kini tidak ada lagi. Setelah itu, walaupun dengan bentuk yang berbeda namun memiliki persamaan dalam tata kerjanya pada bulan Agustus 1991 berdiri sebuah Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS) di Bandung. Kelahirannya terus diikuti dengan beroprasinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada bulan Juni 1992.
Dilihat dari fungsi Lahirnya BMT ini di antaranya dilatarbelakangi oleh beberapa alasan sebagai berikut;
1. Agar masyarakat dapat terhindar dari pengaruh sistem ekonomi kapitalis dan sosialis yang hanya memberikan keuntungan bagi mereka yang mempunyai modal banyak. Sehingga ditawarkanlah sebuah sistem ekonomi yang berbasis syari’ah. Ekonomi syari’ah yang dimaksud adalah suatu sistem yang dibangun atas dasar adanya nilai etika yang tertanam seperti pelarangan tentang penipuan dan bentuk kecurangan, adanya hitam di atas putih ketika terjadi transaksi, dan adanya penanaman kejujuran terhadap semua orang dan lain-lain.
2. Melakukan pembinaan dan pendanaan pada masyarakat menengah ke bawah
secara intensif dan berkelanjutan
3. Agar masyarakat terhindar dari rentenir-rentenir yang memberikan pinjaman modal dengan sistem bunga yang sangat tidak manusiawi.
(14)
4. Agar ada alokasi dana yang merata pada masyarakat, yang fungsinya untuk menciptakan keadilan sosial.
Realitas menunjukkan, adanya BMT di tingkat daerah sangat membantu masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi yang saling mengutungkan dengan memakai sistem bagi hasil. Di samping itu juga ada bimbingan yang bersifat pemberian pengajian kepada masyarakat dengan tujuan sebagai sarana transformatif untuk lebih mengakrabkan diri pada nilai-nilai agama Islam yang bersentuhan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat.
Sebagai lembaga keuangan yang bergerak pada bidang bisnis dan sosial, BMT harus mempunyai visi yang mengarah pada perwujudan masyarakat sejahtera dan adil. Walaupun setiap BMT mempunyai visi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, namun arah atau visi utama tersebut harus dijadikan sebagai pijakan. Pada dataran realitas, dimana BMT berbadan hukum LKMS, visi kesejahteraan dan keadilan tersebut memang diarahkan pada anggota terlebih dahulu. Namun demikian, kesejahteraan masyarakat umum juga tidak boleh dikesampingkan.
Melihat kondisi ril masyarakat kita yang dari sisi ekonomi belum dapat hidup secara layak dan mapan, masih sering terjerat rentenir, tidak adanya lembaga yang dapat membantu untuk meningkatkan pendapat mereka, tidak punya posisi tawar dengan pihak lain dan kondisi-kondisi lainnya yang serba tidak menguntungkan bagi masyarakat kecil.
Padahal dari potensi yang dimiliki oleh mereka yang apabila dikelola oleh sistem kebersamaan, maka akan dapat meningkatkan ekonomi mereka. Dengan
(15)
memperhatikan permasalahan di atas, maka dirintislah BMT (Baitul Maal wat Tamwiil) Baitul Arqom oleh 20 orang pendiri pada tanggal 18 Februari 2008, dengan ijin operasional dari Dinas LKMS dan Pasar Kabupaten Garut Nomor : 518/63/2008. Baru pada tanggal 11 Februari 2010 di Badan Hukumkan dengan Nomor Badan Hukum : 006/BH.XIII.8/DP2KU/II/2010, berdasarkan Akta Notaris Ny. Osye Anggandarri, SH yang beralamat di jalan Jendral Ahmad Yani Nomor 31 Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat dengan Nomor : 33 Tanggal 22 Januari 2010.
Visi BMT Baitul Arqom adalah :
Menjadikan BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang profesional, bersahabat dalam menumbuhkembangkan produktivitas usaha anggota.
Misi BMT Baitul Arqom adalah :
Membangun dan memberdayakan pengusaha kecil dan menengah serta membina kepedulian aghina (orang mampu) kepada dhuafa (kurang mampu) secara terpola dan berkesinambungan
Tujuan BMT Baitul Arqom adalah :
Mitra dalam pemberdayaan ummat melalui program pemberian modal bagi pedagang ekonomi lemah.
Munculnya BMT sebagai lembaga mikro keuangan Islam yang bergerak pada sektor riil masyarakat bawah dan menengah adalah sejalan dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Karena BMI sendiri secara operasional tidak dapat menyentuh masyarakat kecil ini, maka BMT menjadi salah satu lembaga mikro keuangan Islam yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Di samping itu juga
(16)
peranan lembaga ekonomi Islam yang berfungsi sebagai lembaga yang dapat mengantarkan masyarakat yang berada di daerah-daerah untuk terhindar dari sistem bunga yang diterapkan pada bank konvesional.
Kelahiran BMT sangat menunjang sistem perekonomian pada masyarakat yang berada di daerah karena di samping sebagai lembaga keuangan Islam, BMT juga memberikan pengetahuan-pengetahuan agama pada masyarakat yang tergolong mempunyai pemahaman agama yang rendah. Sehingga fungsi BMT sebagai lembaga ekonomi dan sosial keagamaan betul-betul terasa dan nyata hasilnya.
BMT mempunyai peranan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan dana dan menyalurkannya pada anggota maupun masyarakat
luas.
2. Mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian anggota secara khusus dan
masyarakat secara umum.
3. Membantu baitul al-maal dalam menyediakan kas untuk alokasi pembiayaan
non komersial atau biasa disebut qardh al-hasan.
4. Menyediakan cadangan pembiayaan macet akibat terjadinya kebangkrutan usaha nasabah bait at-tamwil yang berstatus al-gharim.
5. Lembaga sosial keagamaan dengan pemberian beasiswa, santunan kesehatan,
sumbangan pembangunan sarana umum, peribadatan dan lain lain. Di sisi lain hal ini juga dapat membantu bait at-tamwil dalam kegiatan promosi produk-produk penghimpun dana dan penyaluran kepada masyarakat.
(17)
Dalam rangka mencapai tujuan dan agar peranannya berjalan dengan maksimal, BMT berfungsi sebagai lembaga yang mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong dan mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi anggota dan masyarakat daerah kerjanya
2.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Struktur organisasi BMT Baitul Arqom ditetapkan melalui surat keputusan Badan Hukum BMT Baitul Arqom No. 006/BH.XIII.8/DP2KU/II/2010. Stuktur organisasi BMT Baitul Arqom merupakan struktur organisasi terdiri dari Dewan Pengurus, Dewan Pengawas, dan Pengelola.
Bentuk dari struktur organisasi tersebut yaitu struktur organisasi berupa staff, yang dimana bentuk staff ini mempunyai kebaikan, yaitu :
a. Proses pengambilan keputusan cepat
b. Rasa solidaritas anggota organisasi c. Dapat menjamin disiplin yang kuat/tinggi
d. Asas kesatuan komando (unity of command), tampak menonjol
(18)
f. Pengawasan secara ketat terhadap kegiatan para pegawai/bawahan dapat dilaksanakan dengan mudah
Dan selain kebaikan, terdapat juga keburukan yang ada pada struktur organisasi bentuk staff yaitu :
a. Tujuan organisasi didasarkan atas tujuan pribadi b. Kecenderungan pimpinan organisasi bertindak dictator c. Organisasi tergantung pada seseorang
d. Kesempatan pengembangan spesialisasi terbatas
e. Perluasan organisasi berarti penambahan beban dan tanggung jawab kepala dengan mudah melampau spand of control
f. Anggota organisasi terutama bawahan tidak punya kesempatan
berkembang
Secara garis besar struktur organisasi pada BMT Baitul Arqom adalah sebagai berikut:
(19)
Struktur Organisasi BMT Baitul arqom Kabupaten Garut
Sumber: Data BMT Baitul Arqom 2013
= Tempat bagian dimana penulis melakukan kerja praktek
Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi BMT Baitul arqo
2.3 Deskripsi Jabatan
1. Manajer
a. Tugasnya adalah Memimpin usaha kerjanya dengan tujuan dan kebijakan umum yang telah ditentukan
Manajer
Kabag Operasional
Keuangan/Pem bukuan
Teller Layanan
Nasabah
(20)
b. Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan seluruh aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari anggota dan lainnya, serta penyaluran dana yang merupakan kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas utama tersebut dalam upaya mencapai target.
c. Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dakam tanggung jawabnya
d. Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan pihak lain (costumer)
yang dilayani dengan tuuan untuk mengembangkan pelayanan yang lebih baik
2. Kabag Operasional
Tugasnya adalah merencanakan, mengarahakan, mengontrol serta
mengevaluasi seluruh aktivitas di bidang operasional baik yang berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan terhadap para mitra maupun anggota.
3. Keuangan/Pembukuan
Tugas dari Keuangan/pembukuan adalah :
a. Pembuatan laporan keuangan
b. Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan secara langsung dengan keuangan
(21)
d. Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas
4. Teller
Tugas teller adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan seluruh transaksi yang sifatnya tunai
b. Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas
c. Terselesaikannya laporan kas harian
d. Menerima setoran dan penarikan tabungan serta simpanan berjangka
e. Memberikan pelayanan baik kepada anggota maupun nasabah, baik hal untuk
penarikan maupun penyetoran
f. Mengatur dan mempersiapkan pengeluaran uang tunai yang telah disetujui manajer
g. Mengirim dan menyerahkan laporan keuangan ke bagian akuntansi pusat
5. Layanan Nasabah
Layanan Nasabah Tugasnya adalah:
a. Memberikan pelayanan prima kepada mitra sehubungan dengan produk
funding (penghimpunan dana) yang dimiliki, dalam hal simpanan lancer dan simpanan berjangka
b. Memberikan informasi hak dan kewajiban anggota secukupnya dan
informasi lain yang diperlukan dan mengarahkan `nasabah/calon nasabah pada pilihan produk ynag sesuai dengan kebutuhannya.
(22)
6. Marketing
Tugas dari marketing adalah merencanakan, mengarahkan, serta mengevaluasi target financing dan funding serta memastikan strategi yang digunakan sudah tepat dalam upaya mencapai sasran termasuk dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah.
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
BMT Baitul Arqom merupakan Lembaga keuangan yang bergerak di bidang Usaha Simpan Pinjam. Bidang usaha pertama BMT Baitul Arqom adalah memberikan Pelayanan usaha Simpan Pinjam yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah islam.
BMT BAitul Arqom mempunyai tiga sasaran dalam usaha simpan pinjamnya, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas SDM anggota dan masyarakat wilayah kerjanya
untuk menjadi lebih profesional dan Islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi persaingan global.
2. Menjadi perantara keuangan (fiancial intermediary), antara agniya
(kelompok orang-orang kaya) sebagai shahibul maal (pemilik dana) dengan du’afa (kelompok masyarakat kelas bawa) sebagai mudharib (pelaksana usaha), terutama untuk dana-dana sosial seperti zakat, infaq, shadaqah, wakaf, hibah, dan lainnya.
(23)
3. Menjadi perantara keuangan (financial intermediary), antara pemilik dana (shohibul maal), baik sebagai pemodal maupun penyimpan dengan pengguna dana (mudharib) untuk mengembangkan usaha yang lebih produktif.
(24)
16
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
BMT Baitul Arqom yang bergerak dalam usaha simpan pinjam, dalam melakukan kegiatan perusahaan memiliki staf-staf pekerja yang bekerja sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing. Diantaranya yaitu pada bagian operasional.
Penulis melaksanakan kerja praktek pada lembaga keuangan BMT Baitul Arqom dan ditempatkan pada bagian teller meliputi : merencanakan dan melaksanakan seluruh transaksi yang bersifat tunai pada kas harian BMT Baitul Arqom. Selama kerja praktek, penulis mendapatkan bimbingan dari pegawai di bidang tersebut yang sekaligus sebagai koordinator pelaksanaan kerja praktek tersebut. Adapun tugas penulis dalam bidang pelaksanaan kerja praktek tersebut adalah mengetahui bagaimana pelaksanaan prosedur laporan kas harian.
3.2Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam melaksanakan kerja praktek penulis melakukan kegiatan yang ada di BMT BAitul Arqom. Penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai aktivitas-aktivitas di bagian operasional.
Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan selama 26 (dua puluh enam) hari, mulai dari tanggal 01 Juli 2013 sampai dengan 30 Juli 2013. Dimana hari kerja
(25)
dimulai pada hari Senin samapai dengan Sabtu dengan jam kerja dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Adapun Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek yang penulis lakukan pada bagian keuangan pada BMT Baitul Arqom adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa laporan pengeluaran kas harian.
2. Memeriksa laporan pemasukan kas harian.
3. Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas harian.
4. Menginput data pengeluaran dan pemasukan kas.
3.3Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Dokumen Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada BMT Baitul Arqom
Kas adalah aset lancer yang terdiri atas uang kartal dan uang giral serta segala sesuatu yang memiliki sifat seperti uang. Kas nerupakan alat pembayaran yang sah. Karakteristik umum suatu aset dapat dikatakan sebagai kas adalah bahwa aset tersebut dapat diterima oleh bank sebagai setoran dengan jumlah yang sama dengan nominal yang tertera pada aset tersebut.
Bukti penerimaan Dokumen penerimaan kas umumnya berasal dari transaksi penjualan tunai dan penerimaan tunai piutang dari debitor. Penerimaan piutang bisa terjadi dalam bentuk cek yang dikirimkan debitor melalui pos atau diserahkan langsung, dokumen-dokumen yang terkait dengan penerimaan kas yaitu sebagai berikut :
(26)
a. kas yang dibuat oleh pihak terkait untuk bukti transaksi penerimaan kas dari manapun sumbernya.
b. Daftar surat pemberitahuan dari debitor sebagai pendukung bukti penerimaan kas yang berasal dari penerimaan piutang
c. Surat pemberitahuan dari debitor sebagai pendukung bukti penerimaan kas yang berasal dari penerimaan piutang
Sementara dokumen pengeluaran kas yaitu pengeluaran kas untuk pembayaran utang dan pembayaran biaya operasional. Pembayaran dalam jumlah besar dibayar dengan kas, sementara jumlah kecil dilakukan dengan dana kas kecil. Dokumen yang terkait dengan pengeluaran kas adalah :
a. Bukti pengeluaran kas yang dibuat oleh pihak itu sendiri, untuk bukti segala jenis transaksi pengeluaran kas.
b. Faktur pembelian kredit sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk pembayaran utang
c. Bukti penerimaan barang sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk pembayaran utang.
3.3.2 Pembiayaan dan Piutang Pada BMT Baitul arqom
Piutang atau Pembiayaan anggota dan nasabah LKMS BMT Baitul Arqom diberi istilah dengan ”pembiayaan”. Pembiayaan ini dialokasikan pada tiga macam pembiayaan yaitu:
(27)
a. Pembiayaan Mudhorohah
Pembiayaan Mudhorobah adalah pembiayaan dengan akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana LKMS BMT Baitul Arqom sebagai Sohibul Maal menyediakan modal 100% sedangkan nasabah menjadi pengelola dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan dimuka dan apabila ada rugi ditanggung oleh pemilik modal sepanjang kerugian tersebut tidak disebabkan oleh kesalahan dan kelalian penelola.
b. Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan Musyarakah adalah pembiayaan dengan akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana modal yang dipergunakan modal bersama dengan ketentuan bagi hasil sesuai dengan proporsi modal.
c. Pembiayaan Gadai
Pembiayaan Gadai adalah pembiayaan yang diberikan pada anggota/nasabah dengan jangka waktu 1 bulan dan dapat diperpanjang dengan membayar Administrasi. sedangkan pengembaliannya cukup pokoknya saja tanpa dibebani dengan margin/Bagi hasil.
Titipan Baitul Maal
a. Titipan Zakat
Titipan Zakat adalah titipan yang disampaikan oleh Agnia pada LKMS BMT Baitul Arqom untuk didistribusikan pada mustahiknya.
(28)
Titipan Hibah Quran adalah titipan Uang Sebesar Rp. 20.000,- per Al-Quran atau dalam bentuk Al-Al-Quran yang disampaikan oleh Agnia pada LKMS BMT Baitul Arqom untuk didistribusikan pada majelis Ta’lim
3.3.3 Prosedur Pelaksanaan Laporan Kas Harian Pada BMT Baitul Arqom
Prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen, atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Adapun kegiatan-kegiatan penanganan terhadap transaksi-transaksi meliputi:
a. Menulis
b. Menggandakan
c. Menghitung
d. Memberi kode
e. Mendaftar
f. Memilih
g. Memilih (mensortasi)
h. Memindah
i. Membandingkan
Pedoman operasional deposito yang digunakan BMT Baitul Arqom berlandaskan dengan teori menurut kasmir (2010:95) tentang prosedur pemberian kredit, hal ini dapat terlihat dari sistem penerimaan kas, terutama untuk teller. Tugas bagi teller dapat meliputi :
(29)
a. Dengan melakukan uang yang disetor dihadapan deposan dan pastikan keaslian uang tunai tersebut.
b. Cocokkan jumlah uang yang disetor dengan yang tercacat pada formulir permohonan penerbitan deposito berjangka.
c. Bila sudah sesuai, simpan uang tersebut pada tempat penyimpanan teller
d. Bubuhkan nomor arsip dengan numerator dan lakukan pembukuan setoran
deposito berjangka lembar pertama deposan,
e. Lakukan validasi pada lembar belakang formulir permohonan penerbitan deposito berjangka lembar pertama sampai ketiga dan diparaf
f. Serahkan formulir permohonan penerbitan deposito berjangka lembar pertama pada deposan, deposan diminta menghubungi costumer service untuk menyerahkan formulir permohonan penerbitan deposito berjangka lembar ketiga
g. Serahkan formulir permohonan penerbitan deposito berjangka lembar kedua kepada petugas verifikasi
h. Arsipkan kartu tanda tangan berdasarkan no urut rekening deposito
3.3.4 Hambatan pada saat melaksanakan Kerja Praktek
Adapun Hambatan dalam melaksanakan kerja praktek di BMT Baitul Arqom di bagian teller, yaitu :
a. Adanya kelebihan atau kekurangan pembayaran ke nasabah dalam
(30)
b. Banyaknya uang palsu yang masuk ke kas
c. Terjadi ketidakseimbangan perhitungan uang kas
3.3.5 Upaya yang dilakukan pada saat Kerja Praktek
Sehubungan dengan adanya hambatan pada saat pelaksanaan kerja praktek, dapat dilakukan upaya penyelesaian agar hambatan dapat diselesaikan dengan baik, upaya tersebut adalah :
a. Jika adanya kelebihan atau kekurangan pembayaran ke nasabah dalam transaksi tunai segera lakukan konfirmasi kepada nasabah sebelum meninggalkan counter, jika nasabah sudah meninggalkan counter segeralah hubungi nasabah dengan identitas yang ada di pihak bank, agar tidak terjadi permasalahan antara kedua belah pihak.
b. Dengan selalu meneliti setiap uang yang masuk ke dalam kas harian, menjaga kas dari hal-hal yang tidak diinginkan
c. Dengan lebih teliti menghitung kas harian agar tidak terjadi ketidaksamaan dalam laporan keuangannya.
(31)
23
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Berdasarkan uraian penjelasan dan pembahasan mengenai Prosedur Pelaksanaan Laporan Kas Harian Pada BMT Baitul Arqom, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa pada saat penerimaan kas, harus melakukan pembuatan bukti transaksi
penerimaan kas dari manapun sumbernya oleh pihak terkait, selain penerimaan, pengeluaran pun harus di sertai bukti pengeluaran kas untuk tanda bahwa adanya transaksi yang dilakukan oleh nasabah.
2. pembiayaan dengan akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana LKMS BMT Baitul Arqom sebagai Sohibul Maal menyediakan modal 100%, dan adapun piutang yang dibagi menjadi dua yaitu berupa titipan zakat dan titipan hibah alqur’an.
3. Dengan Menulis, menghitung, memberi kode, memindahkan,
membandingkan, dan melayani para nasabah yang akan melakukan transaksi.
4.2Saran
Adapun untuk meminimalisir permasalahann-permasalahan dalam Prosedur Pelaksanaan Laporan Kas Harian Pada BMT Baitul Arqom, penulis mempunyai saran sebagai berikut:
(32)
1. Bahwa pada saat melakukan penerimaan dan pengeluaran kas, bukti harus benar-benar jelas agar tidak terjadi hal-hal yang akan merugikan semua pihak, khususnya nasabah
2. Pembiayaan dan piutang lebih diperhatikan, dimana saat mengeluarkan pembiayaan yang akan dipakai harus beserta bukti pengeluaran, dan begitu pula dengan piutang yang harus di anggarkan sedetail mungkin, agar semua berjalan dengan baik.
3. Dalam melayani nasabah harus bena-benar sesuai dengan prosedur yang telah
ada, laporan kas yang harus benar-benar secara hati-hati untuk dihitung agar tidak terjadi ketidakcocokan atau tidak balance dalam perhitungan kas hariannya.
(33)
(34)
(1)
a. Dengan melakukan uang yang disetor dihadapan deposan dan pastikan keaslian uang tunai tersebut.
b. Cocokkan jumlah uang yang disetor dengan yang tercacat pada formulir permohonan penerbitan deposito berjangka.
c. Bila sudah sesuai, simpan uang tersebut pada tempat penyimpanan teller d. Bubuhkan nomor arsip dengan numerator dan lakukan pembukuan setoran
deposito berjangka lembar pertama deposan,
e. Lakukan validasi pada lembar belakang formulir permohonan penerbitan deposito berjangka lembar pertama sampai ketiga dan diparaf
f. Serahkan formulir permohonan penerbitan deposito berjangka lembar pertama pada deposan, deposan diminta menghubungi costumer service untuk menyerahkan formulir permohonan penerbitan deposito berjangka lembar ketiga
g. Serahkan formulir permohonan penerbitan deposito berjangka lembar kedua kepada petugas verifikasi
h. Arsipkan kartu tanda tangan berdasarkan no urut rekening deposito
3.3.4 Hambatan pada saat melaksanakan Kerja Praktek
Adapun Hambatan dalam melaksanakan kerja praktek di BMT Baitul Arqom di bagian teller, yaitu :
a. Adanya kelebihan atau kekurangan pembayaran ke nasabah dalam transaksi tunai sehari-sehari
(2)
22
b. Banyaknya uang palsu yang masuk ke kas c. Terjadi ketidakseimbangan perhitungan uang kas
3.3.5 Upaya yang dilakukan pada saat Kerja Praktek
Sehubungan dengan adanya hambatan pada saat pelaksanaan kerja praktek, dapat dilakukan upaya penyelesaian agar hambatan dapat diselesaikan dengan baik, upaya tersebut adalah :
a. Jika adanya kelebihan atau kekurangan pembayaran ke nasabah dalam transaksi tunai segera lakukan konfirmasi kepada nasabah sebelum meninggalkan counter, jika nasabah sudah meninggalkan counter segeralah hubungi nasabah dengan identitas yang ada di pihak bank, agar tidak terjadi permasalahan antara kedua belah pihak.
b. Dengan selalu meneliti setiap uang yang masuk ke dalam kas harian, menjaga kas dari hal-hal yang tidak diinginkan
c. Dengan lebih teliti menghitung kas harian agar tidak terjadi ketidaksamaan dalam laporan keuangannya.
(3)
23 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Berdasarkan uraian penjelasan dan pembahasan mengenai Prosedur Pelaksanaan Laporan Kas Harian Pada BMT Baitul Arqom, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa pada saat penerimaan kas, harus melakukan pembuatan bukti transaksi penerimaan kas dari manapun sumbernya oleh pihak terkait, selain penerimaan, pengeluaran pun harus di sertai bukti pengeluaran kas untuk tanda bahwa adanya transaksi yang dilakukan oleh nasabah.
2. pembiayaan dengan akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana LKMS BMT Baitul Arqom sebagai Sohibul Maal menyediakan modal 100%, dan adapun piutang yang dibagi menjadi dua yaitu berupa titipan zakat dan titipan hibah alqur’an.
3. Dengan Menulis, menghitung, memberi kode, memindahkan, membandingkan, dan melayani para nasabah yang akan melakukan transaksi.
4.2Saran
Adapun untuk meminimalisir permasalahann-permasalahan dalam Prosedur Pelaksanaan Laporan Kas Harian Pada BMT Baitul Arqom, penulis mempunyai saran sebagai berikut:
(4)
24
1. Bahwa pada saat melakukan penerimaan dan pengeluaran kas, bukti harus benar-benar jelas agar tidak terjadi hal-hal yang akan merugikan semua pihak, khususnya nasabah
2. Pembiayaan dan piutang lebih diperhatikan, dimana saat mengeluarkan pembiayaan yang akan dipakai harus beserta bukti pengeluaran, dan begitu pula dengan piutang yang harus di anggarkan sedetail mungkin, agar semua berjalan dengan baik.
3. Dalam melayani nasabah harus bena-benar sesuai dengan prosedur yang telah ada, laporan kas yang harus benar-benar secara hati-hati untuk dihitung agar tidak terjadi ketidakcocokan atau tidak balance dalam perhitungan kas hariannya.
(5)
(6)